Soonyoung meraih ponselnya ketika benda itu bergetar tanpa henti hingga hampir terjatuh dari nakas. Ia melihat nama Wonwoo tertera disana. Keningnya berkerut, ada apa Wonwoo mengirim pesan sebanyak ini?
Karena ini mungkin adalah suatu hal yang penting, Soonyoung akhirnya memutuskan untuk menelpon Wonwoo. Belum sampai dering pertama selesai, Wonwoo sudah keburu mengangkatnya. Soonyoung sendiri sampai terkejut.
"Soon!", ujar Wonwoo nampaknya agak terburu-buru
"Ada apa Wonwoo-ya?"
"Tolong aku Soon! A-aku bingung, bagaimana ini.. Aku ingin menangis..."
"Tenang dulu Wonwoo, katakan pelan-pelan kau kenapa. Aku akan membantumu", ucap Soonyoung berusaha menenangkan Wonwoo yang heboh di sebrang sana. Soonyoung mencoba mengira-ngira apa yang terjadi pada Wonwoo, tapi ia harap itu bukanlah sesuatu yang buruk
"B-bisakah kau ke unitku sekarang? A-ak SOONYOUNG TOLONG ASTAGA MAMAAAAAA"
Dan sekarang disinilah Soonyoung, berada di dalam lift yang akan membawanya ke unit apartemen Wonwoo. Dan begitu lift sudah menunjukkan angka 17, Soonyoung segera berlari ke arah unit Wonwoo lalu memencet brutal intercom unit bernomor 1711 itu
"Wonwoo!"
Cklek
"Won kau ke-"
Soonyoung hampir terjungkal ketika pintu terbuka secara tiba-tiba dan menampilkan sosok tinggi dengan tepung melumuri hampir seluruh wajahnya. Dan asap serta bau gosong keluar dari belakang gadis itu
"Soon dapurku…"
Soonyoung yang sepertinya sudah paham situasi mengubah ekspresi khawatirnya menjadi datar. Menyadari itu, Wonwoo hanya cengengesan sambil menggaruk pipinya
"Hehehe"
"Yah Jeon Wonwoo kau mau kupukul ya?"
.
.
.
.
.
Only One
.
.
.
.
.
Kwon Soon Young
Lee Seok Min
Jeon Won Woo
Other SEVENTEEN members
etc
.
.
.
.
.
Soonyoung menghempaskan tubuhnya pada sofa hitam Wonwoo lalu mengangkat kakinya dan dengan santai mengganti channel TV, Wonwoo yang menyusul di belakangnya hanya menggeleng lalu menepuk paha gadis berambut biru itu.
"Heh kau ini gadis tapi duduk seperti preman", omel Wonwoo. Ia menyesap cola di gelasnya lalu menyelonjorkan kakinya pada meja di depannya.
"Kau ini gadis tapi kakimu seperti batang lidi", ucap Soonyoung meniru perkataan Wonwoo, yang dibalas dengan cubitan kecil pada pahanya.
TRING~
Wonwoo segera melompat meraih ponselnya, membuat Soonyoung yang berada disampingnya mendecih. Wonwoo sudah tersenyum lebar, berharap bahwa itu adalah pesan dari kekasihnya. Namun senyum cerahnya berganti dengan pout.
"Yah Soon, kau tidak bergabung di grup SMA kita ya?", ucap Wonwoo. Soonyoung menoleh sebentar sambil mengangguk lalu kembali fokus pada TV. Wonwoo berjalan kembali menuju sofa lalu menunjukkan ponselnya pada Soonyoung.
"Apa?", tanya Soonyoung bingung. Namun Wonwoo hanya menyodorkan ponselnya, menyuruh Soonyoung untuk mengecek sendiri. Soonyoung mengambil ponsel itu lalu melihat apa yang dimaksud Wonwoo
.
.
.
.
.
Next
"Aku tidak ingin ikut, aku tidak ma- YAK!"
"Noona, hujan.."
"Kau sama sekali tidak berubah ya Soon"
.
.
.
.
ANY SEOKSOON SHIPPER HERE? This is for you, guys
Regards,
Noonas
