Baekhyun menghela nafas berat. Ia sedang menunggu bus di halte, tapi setiap bus yang datang selalu penuh dan sesak. Tumben sekali hari ini sangat ramai penumpang. Huh, kalau saja tidak hujan Ia sudah berlari ke gedung konsernya dari tadi!
Baginya konser itu sangat berarti baginya. Ia hanya bisa mengikuti konser itu satu kali dalam sebulan. Setelah audisi, tentunya.
Itu adalah konser yang diselenggarakan khusus untuk musik klasik. Siapa saja bisa tampil dalam konser itu setelah mengikuti audisi. Beberapa orang yang terpilih akan tampil dikonser itu. Termasuk Baekhyun. Ia memang sudah pintar bermain piano sejak kecil. Jadi tidak heran jika ia tidak pernah tidak terpilih saat mengikuti audisi. Ia selalu tampil setiap konser itu diselenggarakan.
Bukannya reda, hujan malah semakin deras. Baekhyun menghentak-hentakkan kakinya, hatinya resah gelisah. Ia memutuskan untuk duduk dibangku halte itu. Konsernya akan dimulai lima menit lagi, tidak mungkin jka ia sampai kesana secepat itu. Apalagi dengan keadaan seperti ini. Pandangannya mulai kabur karena matanya yang berkaca-kaca. Omo! Apa dia menangis?
.
Chanyeol memandangi seorang namja yang duduk disampingnya. Ia bisa melihat namja itu mengusap pipinya dengan kasar. Sesekali ia melihat jam tangannnya dan kemudian mengusap pipinya lagi. Ada apa dengannya? Gumamnya.
Semakin diperhatikan, sepertinya namja yang duduk disampingnya itu sedang menangis. Chanyeol mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
"Mungkin kau butuh ini" Ucap Chanyeol sambil menyodorkan sapu tangannya pada namja itu.
"Terimakasih" namja itu menerima sapu tangan itu dan mengusap air matanya.
"jika aku boleh tahu, kenapa kau menangis?" Tanya Chanyeol.
"Kau tidak boleh tau hiks" jawab namja itu sesegukan.
"wae?" pertanyaan Chanyeol itu membuat namja disampingnya itu mendongakkan kepalanya untuk menatap Chanyeol. Chanyeol jadi salah tingkah ditatap seperti itu.
"a-aku tidak memaksa kok, kalau tidak mau memberitahu juga tidak apa-apa" ucap Chanyeol sambil tersenyum yang terlihat dipaksakan.
"HUAAAA" Chanyeol membulatkan matanya ketika tangisan namja disampingnya itu meledak. Seketika itu juga ia jadi korban tatapan aneh dari orang-orang disekitarnya. Aigoo... apa yang harus kulakukan? Ia tidak mau dikira yang tidak-tidak oleh orang-orang itu.
"bukan aku, bukan aku yang melakukannya, jangan salah paham dulu" Ucap Chanyeol pada orang-orang itu.
Chanyeol semakin gusar mencari-cari akal untuk menenangkan namja disampingnya itu. Sementara namja itu masih tidak mau berhenti menangis.
Akhirnya Chanyeol memutuskan untuk mengabaikannya. Tapi ia kembali menoleh ketika lengannya terasa ditarik-tarik.
"LAKUKAN SESUATU UNTUKKU JEBALL...hiks hiks" namja itu memohon pada Chanyeol dengan raut wajah yang minta dikasihani (?)
"Katakan dulu apa masalahnya" kata Chanyeol.
"A-aku ingin makan es krim" Jawab namja itu. Chanyeol hanya mengerutkan keningnya. Apa hanya karena es krim ia sampai menangis seperti itu? pikir Chanyeol.
"Belikan aku es krim" pinta namja itu.
"Tapi ini hujan, kalau makan es krim nanti akan sangat dingin" Kata Chanyeol.
.
Bodoh! Aku bodoh sekali! Kenapa aku malah mengatakan aku ingin es krim. Padahal jelas sekali yang aku inginkan hanyalah datang ke konser itu. Rutuk Baekhyun pada dirinya sendiri.
Tapi percuma saja jika ia datang kekonser itu sekarang, sudah terlambat. Lagipula, untuk sekarang ini, makan es krim adalah pilihan yang terbaik. Baekhyun adalah seorang maniak es krim. Tiada hari tanpa es krim, baginya. Apalagi saat sedih, ia pasti akan beli es krim untuk menenangkan hatinya.
"Aku tidak peduli" ucap Baekhyun. "Aku tidak pernah merasa kedinginan saat makan es krim"
Chanyeol hanya menanggapi jawaban Baekhyun dengan tatapan (-_-)
"Ayolah.. belikan aku es krim" pinta Baekhyun lagi.
"Sekarang?" tanya Chanyeol. Ia melihat hujan masih sangat deras.
Chanyeol mendengus sebal. Ia sama sekali tidak mengenal namja disampingnya itu, tapi namja itu terus merengek minta dibelikan es krim. Kalau saja namja itu adalah namjachingu nya, ia akan dengan senang hati membelikan es krim padanya. Tapi, dia itu siapa?!
.
Mata Baekhyun berbinar-binar saat melihat menu es krim di toko es krim yang mereka datangi. Chanyeol menatap aneh pada namja yang tidak ia kenal itu. Namja itu terus memaksanya untuk membelikannya es krim dalam waktu itu juga. Dan akhirnya mereka harus menerobos hujan yang deras demi ke toko es krim. Sesampainya di toko es krim itu mereka sudah basah kuyup, tapi namja itu sama sekali tidak peduli.
Ck, merepotkan sekali. Pikir Chanyeol.
"Strawberry Mint" Ucap Baekhyun menyebutkan pesanan es krim nya. Lalu ia beralih menatap Chanyeol.
"Hey" Baekhyun menyikut lengan Chanyeol. "Kenapa kau diam saja, cepat pesan"
Chanyeol menatap Baekhyun malas. Tapi akhirnya ia memesan es krim juga.
"Capuchino" Chanyeol menyebutkan pesananya.
"Ayo kita menunggu disana. Aku sudah tidak sabar" Baekhyun menunjuk salah satu tempat duduk dan menarik lengan Chanyeol menuju kesana.
Chanyeol duduk dihadapan Baekhyun. Mereka sama-sama diam. Bergelut dengan pikirannya masing-masing. Baekhyun terus mengetuk-ngetuk jarinya diatas meja tidak sabaran menunggu es krimnya. Sedangkan Chanyeol, ia terus memperhatikan setiap gerak-gerik Baekhyun sambil menopang dagunya di meja.
"heh anak kecil" Panggil Chanyeol. Baekhyun yang mendengarnya langsung menatap ke sekelilingnya.
"Kau bicara pada siapa? Tidak ada anak kecil disini" Ucap Baekhyun dengan polosnya.
"Padamu, bodoh" Chanyeol menjitak kepala Baekhyun. Dan langsung mendapat tatapan maut dari namja manis itu.
"Siapa namamu?" tanya Chanyeol.
"Byun Baekhyun" Jawab Baekhyun malas.
"Kau sekolah dimana?" tanya Chanyeol lagi. Baekhyun hanya memutar bola matanya malas. Tapi wajahnya berubah sumringah ketika melihat pesanan es krimnya datang.
"Waah.. terimakasih" Ucap Baekhyun pada pelayan yang mengantar es krimnya itu.
'huh, kacang' Gumam Chanyeol karena pertanyaannya tadi tidak dijawab oleh Baekhyun.
.
Chanyeol sedikit terkekeh saat melihat cara Baekhyun memakan es krimnya. Baekhyun bahkan tidak sadar ada sedikit es krim yang menempel di sudut bibirnya. Ia terus menikmati es krimnya dengan lahap.
"Hey" Panggil Chanyeol. Baekhyun menatap Chanyeol dengan tatapan 'apa?'
"itu..." ucap Chanyeol sambil menunjuk ke arah bibir Baekhyun. Tapi Baekhyun malah mengerutkan keningnya tidak mengerti apa yang Chanyeol maksud.
"ada es krim disudut bibirmu" ucap Chanyeol. Baekhyun menjilat sudut bibirnya yang terkena es krim.
Kyaaa! Menggemaskan sekali. Pikir Chanyeol dalam hatinya. Rasanya ingin sekali mencium bibirnya yang merah dan basah itu.
"hhh, kenapa disini mendadak panas ya?" Gumam Chanyeol. Ia pun memakan es krim capuchinonya sambil sesekali melirik Baekhyun.
.
Baekhyun dan Chanyeol baru saja keluar dari toko es krim itu setelah menghabiskan es krim mereka.
"Sepertinya hujan sudah reda" Gumam Baekhyun sambil menengadahkan telapak tangannya.
"mm" Chanyeol mengangguk-angguk. "setelah ini kau mau kemana?" tanyanya kemudian.
Baekhyun menghela nafas. "Aku juga tidak tahu"
"bagaimana bisa?"
"Aku tidak punya tujuan" Baekhyun berjalan mendahului Chanyeol. Chanyeol segera menyusul dan menyamakan langkahnya dengan Baekhyun. Mereka berjalan tanpa tujuan. Baekhyun menundukkan kapalanya dengan wajah murung, ia tidak sadar bahwa dari tadi seorang Park Chanyeol terus saja memperhatikannya. Mereka terlalu sibuk dengan pikirnnya masing-masing sehingga terjadilah keheningan yang cukup lama diantara mereka.
"sebenarnya..." Baekhyun akhirnya mengeluarkan suara, tapi ia masih menundukkan kepalanya.
"Hari ini aku ada konser, tapi aku sudah terlambat" Baekhyun menghela nafas berat.
"aku menunggu bus di halte, tapi bus yang datang selalu ramai jadi aku tidak mau naik. Aku bisa saja berlari kesana jika tidak hujan deras tadi" Baekhyun menendang sebuah kerikil yang ada didepannya. Ia mendengus sebal.
"Kenapa tidak berlari saja?" Tanya Chanyeol.
"Sudah kubilang, aku bisa saja berlari kesana jika tadi tidak hujan" Jawab Baekhyun sedikit kesal.
Chanyeol hanya menjawab dengan "Oh" saja. Tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu.
"Lalu, kenapa tadi kau mengajakku berlari hujan-hujanan saat ke toko es krim?!" tanyanya. Wajahnya lebih terlihat seperti ia sedang menuduh.
Baekhyun baru saja akan membuka mulutnya untuk menjawab, tapi ternyata Chanyeol masih melanjutkan pertanyaannya yang lebih mirip seperti tuduhan itu.
"Kenapa kau tidak hujan-hujanan saja ketempat konsermu itu" lanjut Chanyeol.
"Aku tidak akan diperbolehkan masuk jika basah kuyup seperti itu, aku pasti akan diusir oleh penjaga yang super galak itu" Jawab Baekhyun. Ia mem-poutkan bibirnya.
Lagi-lagi Chanyeol hanya menjawab dengan "Oh" saja.
Mereka kembali terdiam untuk beberapa saat. Setelah kemudian Baekhyun mengeluarkan suaranya (lagi).
"ngomong-ngomong, bukannya tadi kau sedang menunggu dihalte juga sebelum aku memintamu untuk mengantarku ke toko es krim?" Tanya Baekhyun.
"benar, aku sedang akan kerumah temanku tadi, memangnya kenapa?"
"Anio, apa tidak apa-apa jika kau tidak jadi kerumah temanmu itu?"
"Gwaenchana, lagipula aku tidak janjian dengannya, aku hanya sedang bosan saja dirumah" Chaneyol tersenyum tampan (?). Baekhyun terdiam sejenak. Sebenarnya ia sedikit terpesona dengan senyum Chanyeol yang barusan itu.
Mereka kembali berjalan tanpa suara. Hingga mereka sampai ke halte tempat mereka bertemu tadi.
"Kurasa aku akan pulang saja" Ucap Baekhyun seraya duduk di bangku halte itu. Chanyeol pun ikut duduk juga.
"Anak kecil memang harus segera pulang, nanti orang tuamu mencari kkkk" Ejek Chanyeol sambil terkekeh.
"Ya! aku bukan anak kecil!" Baekhyun mulai mengeluarkan tatapan mautnya. "Dan satu lagi, aku tidak tinggal dengan orang tuaku"
Chanyeol sedikit terkejut dengan ucapan Baekhyun yang terakhir. Ia baru saja akan menanyakan sesuatu, tapi...
"Bus ku sudah datang!" Baekhyun segera berdiri dan menunggu bus itu berada tepat didepannya.
Baekhyun baru saja melangkahkan kedua kakinya kedalam bus, tapi ia berhenti dan membalikkan badan.
"Senang bertemu denganmu, dan terima kasih atas semuanya" Ucap Baekhyun pada Chanyeol yang sedang memperhatikannya. Chanyeol baru saja akan menjawab tapi pintu bus sudah tertutup otomatis.
"sama-sama" Ucap Chanyeol lirih. Ia bisa melihat Baekhyun yang sedang duduk didalam bus dan menoleh kearahnya sambil melambaikan tangan. Chanyeol pun membalas lambaian tangannya sambil tersenyum sampai bus itu berjalan dan menghilang dari pandangannya.
.
.
Baby I'm sorry neowa isseodo nan lonely
Saranghagin naega bujokhanga bwa
Ireon motnan nal yongseohae
Baekhyun mengerjakan PR nya sambil menyendandungkan sebuah lagu yang entah kenapa ingin sekali ia nyanyikan sekarang ini.
I'm sorry ige neowa naui story
Sarangiran naegen gwabunhanga bwa
Ne gyeote isseodo
Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely
Baby I'm so-
Belum selesai bernyanyi, seseorang tiba-tiba muncul di pikirannya. Seseorang yang baru saja ia temui tadi sore. Sekarang ia malah jadi memikirkan namja tinggi itu. Senyuman namja itu yang membuatnya sedikit errr terpesona tadi masih terekam dengan jelas di otaknya.
"Tampan" Gumam Baekhyun tanpa sadar.
MWO?! Apa Baekhyun secepat itu menyukai seseorang yang bahkan baru sekali bertemu dengannya?
Baekhyun membulatkan matanya dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Ia baru sadar dengan apa yang ia katakan barusan.
"Aniya aniya, aku tidak menyukainya. Dia tidak tampan! Dia tidak tampan dan aku tidak menyukainya! sungguh!" Baekhyun cepat-cepat menyangkal perkataannya yang tadi. Ia berteriak-teriak tidak jelas entah pada siapa. Padahal tidak ada siapa-siapa disana selain dirinya sendiri. Pabo!
"Dia hanya...mempesona" Ucap Baekhyun keceplosan lagi.
"Kyaaa! Bukan itu maksudku!" Baekhyun mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia tidak bisa berbohong dengan perasaannya sendiri.
"huh... arraseo arraseo, sepertinya aku menyukainya" Baekhyun menundukkan wajahnya lemas. Ia sudah lelah berteriak-teriak tidak jelas demi menyangkal perkataannya tadi, dan akhirnya, Dia mengakui perasaannya yang sebenarnya. Dia benar-benar orang yang sangat jujur. *Hahaha
"Mungkin inikah yang dinamakan karma? aku selalu berpikir bahwa cinta pada pandangan pertama itu adalah omong kosong. yang benar saja, masa iya seseorang bisa mencintai seseorang yang baru saja ia lihat? Tapi sekarang, aku justru mengalaminya sendiri, pabo!" Baekhyun mengetuk kepalanya sendiri dengan pensil yang digenggamnya.
"Pria tadi itu... siapa namanya ya?" Baekhyun menatap langit-langit kamarnya sambil berpikir. "hhhh, kenapa tadi tidak menanyakan namanya?!" Baekhyun mengacak-acak rambutnya lagi. Mungkin ia lelah (?).
.
Chanyeol memetik gitarnya sambil menyanyikan lagu yang sedang ia sukai belakangan ini.
Entah kenapa, belakangan ini ia sedang suka dengan lagu-lagu balad. Padahal biasanya ia selalu mendengarkan lagu yang bergenre pop atau bahkan rock.
Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely~
Chanyeol sangat menghayati lagu yang sedang ia nyanyikan itu dengan penuh perasaan. Ia menatap langit-langit kamarnya.
Tapi tiba-tiba, otaknya memutar kejadian sore tadi. Pertemuannya dengan Baekhyun tadi ternyata masih tersimpan di memorinya.
Ia terkekeh saat mengingat cara Baekhyun memakan es krim dan menjilat bibirnya tadi.
"cantik" gumam Chanyeol. Hatinya pun berdebar-debar , sudah lama ia tidak merasakan hal seperti ini. Ia tidak tahu ia sedang jatuh cinta atau apa, tapi yang pasti hatinya sangat berdebar-debar saat ini. Ingin sekali ia bertemu dengan namja cantik itu lagi untuk memastikan perasaan yang sebenarnya.
To Be Continue ^^~
Plese RCL, don't be silent reader. Ok?
