Jeon Jungkook, seorang komikus tampan yang terkenal akan cerita web comicnya yang banyak ngelawak daripada seriusnya kini tengah menikmati apa yang orang-orang sering sebut dengan istilah 'me time'. Jungkook telah digoda belaian hangat ranjangnya dan dekapan selimut ditubuhnya. Tidak memperdulikan alarm ayam berkokok dari handphonenya. Tidak memperdulikan matahari yang telah meninggi. Tidak memperdulikan jeritan 'sayang' dari sang kekasih yang pasti tengah kerepotan di dapur. Kamarnya ia buat seakan kedap suara.

Dirinya berfikir telah bekerja keras selama 24/7 setiap minggunya. Jadi, tidak ada salahnya ia menikmati dunia mimpi seharian di minggu ini. Namun, jika ia pikir lagi ia tidak akan bisa menikmati impian mingguannya itu. Dikarenakan sang kekasih tercinta, Park Jimin namanya si cantik yang kekurangan konsumsi kalsium ( jangan panggil pendek atau bantet karena hidung kalian akan tersleding segera ) itu pasti mengacau. Ada saja perkara yang terjadi disetiap minggu pagi dengan macam - macam sebab akibat.

Seperti saat ini.

Meski Jungkook menutup matanya rapat - rapat, ia tau kekasih nya itu masuk kedalam batas wilayahnya berdiri mengecak kedua lengan di pinggang mentapnya dengan tatapan jengah.

Jika kalian berfikir Jungkook itu seorang cenayang ataupun punya six senth kalian salah bung! Seluruh kebiasaan Jimin ia hapal di luar kepala.

"Boo, mari kita joging! Aku gendutan nih, naik satu kilo". Tuh kan, baru saja diceritakan.

" Boo, ayolah. Ini sudah jam 07 pagi. Masa, kamu males-malesan gitu sih!" Suara sebal dari Park Jimin sudah terdengar lagi. Harusnya Jungkook segera membuka matanya seperti minggu yang lalu - lalu. Tapi sepertinya, sang dominan ingin mencoba hal yang baru.

Seperti tidak akan mengalah kepada submisif nya yang cantik, imut dan montoque ini.

"Besok saja ya Boo, aku ngantuk banget nih. Semalam aku lembur menggambar tokoh baru." alasan Jungkook yang masih saja memejamkan matanya.

Alasan yang sangat tidak bijak bapak Jeon yang terhormat - inner Jimin berteriak.

"Bukannya kamu lembur karena main Uno online bersama Mingyu? Hmm.."

Jungkook merasa dibodohi sekarang. Kenapa sih ia tidak pernah berhasil membohongi Jimin?

"Serius Boo, aku memang lembur gambar tadi malam."

"Ck, ayolah Boo. Temani aku sebentar saja. Kau tak malu ya punya pacar gendut?" rengek Jimin, meminta sedikit saja agar Jungkook mau luluh.

Masih memejamkan mata, Jungkook hanya tersenyum lebar dan menjawab sekenanya.

"Bagus jika kau gendutan. Jadi aku puas menguyel - uyel pipi mochimu atau meremas bokongmu yang sudah pasti makin sintal". Jawaban yang bukan sekenanya namun jawaban yang mengundang kemarahan seseorang.

Dan Jungkook hanya belum sadar akan konsekuensi yang akan ditanggungnya.

" JEON JUNGKOOK!!! Akan aku bakar semua kertas gambarmu dan juga laptopmu!! Kau tau ancamanku tak main - main!!"

Matanya langsung membola sempurna, ancaman Jimin selalu benar terjadi seperti saat Jungkook tak sengaja menyentuh bokong Jimin ketika mereka memutuskan tinggal bersama. Kolor iron mannya habis terbakar di depan matanya.

Kini tampak Siren - laptop tercintanya sudah digeret Jimin bersamaan ratusan kertas gambar dan sketch book yang baru ia beli yang sudah jadi jiwa raganya selain Jimin.

"UWAAA!!! Jangan Boo!! Aku bisa mati kelaparan tanpa mereka!!!"

"Bo do. Biar aku bakar habis kesayangan kamu!"

"TIDAAAA!! SIREN ANAKKU CINTAKU!!!"

Dan berakhir dengan Jimin yang puas menjadikan Jungkook babu seharian penuh. Jungkook nelangsa, bisa mati kelaparan ia jika Siren dan teman - temannya dengan kejam Jimin bakar.

Well, sebaiknya jangan cari perkara dengan Jimin di minggu pagi jam 07 ya, Kook.