Spring Jealousy
Akashi Seijuro & You
Genre Romance Rating T
-o-
© 2016 Rocalatte Effe
-o-
makanya nggak usah sok ganteng
-o-
Akashi Seijuro punya mata yang indah. Warnanya merah dan mengkilap tajam. Tatapannya cenderung dingin dan menusuk, namun itulah nilai plus tersendiri yang membuat dirinya digandrungi oleh banyak gadis. Bibirnya tipis dan hidungnya mancung. Ditambah surai crimson menawan yang kala diterpa angin membuatnya terlihat seperti pangeran dari negeri seberang.
Dan kau menyukai sekaligus membenci rupanya itu.
Kau mendelik tajam kepada orang asing untuk ke lima kalinya hari itu. Kali ini korbannya adaah tiga orang anak SMA yang menatap Seijuro sembari bisik-bisik genit. Sadar tengah dipandangi, sorot mata mereka yang tadinya terpaku pada Seijuro teralih padamu.
Sayup-sayup kau mendengar mereka mengatakan; "Oh, punya pacar ternyata."
"Memangnya kalau belum punya pacar, kalian mau apa?!" Walau ingin mengatakannya tepat di depan hidung mereka, kau mengurungkan niatmu. Ngeri juga kalau kau dibawa ke kantor polisi karena terlibat dalam aksi jambak-jambakan dengan gadis tidak dikenal di tengah kota.
Mendengarmu, Seijuro menjungkitkan alis, "Ada apa?"
Wajahmu makin masam saja saat mendengar nada mengolok di suara Seijuro. Jelas sekali dia tahu perihal yang membuat mukamu seperti habis kejatuhan kotoran burung.
"Tidak ada." Jawabmu acuh.
Lalu Seijuro diam saja. Kau menghela napas ketika teringat segala yang terjadi sejak tiga puluh menit berjalan berdua dengan kapten basket tim basket ini. Hampir seluruh wanita menggerling genit kala si surai crimson lewat di depan mereka. Tentu itu membuatmu naik pitam.
Belum lagi pegawai karaoke centil yang tadi mendekati Seijuro dengan kedok 'promosi'. Padahal dia bisa memberikan brosur begitu saja tanpa menyentuh tangannya. Mengingatnya saja membuatmu kesal.
Sedangkan Seijuro sendiri, tentu dia risih dengan perlakuan wanita-wanita itu. normalnya dia akan menatap mereka dengan tatapan mengintimidasi hingga mereka mundur perlahan dan lari terbirit-birit. Tapi hari ini tidak normal, karena dia tahu benar kau kesal dengan tatapan gasang mereka kepadanya.
Dan rupanya Seijuro suka sekali dengan ekspresi cemburumu.
"Kalau ada yang menggodamu lagi, akan kukuliti dia."
Wah, seram juga.
"Mau makan crepes?"
Sejurus kemudian kau menatapnya dengan tatapan bersinar dan mengangguk antusias. Kakimu reflex terarah kepada stan crepes tak jauh dari tempat kalian sebelumnya.
Dalam hati Seijuro mendengus geli. Untung saja kenaifanmu mengalahkan rasa kesal yang tadinya meletup-letup dan siap meledak di kepalamu.
"Lho, pesanannya satu saja? Sendiri, ya? Saya temanin, deh."
Cupingmu terangkat tinggi saat samar-samar mendengar suara seorang gadis dari stan tempat Seijuro berdiri sekarang. Kau menatap gadis itu galak.
Seijuro melirikmu sekilas sebelum membalas kata-kata penjual crepes itu, "Tidak usah. Itu untuk pacarku."
"Oh, pacarnya, ya." Gadis itu memandangmu kesal. Kau merengut kala menyadari tatapan gadis itu. Mempertanyakan dengan alasan apa dia kesal terhadapmu sedangkan kau adalah satu-satunya orang yang berhak mengamuk karena baru saja melihat pacarmu digoda perempuan lain.
Kau langsung menyambar crepes dari tangan Seijuro begitu dia menyambangimu, "Aku mau pulang saja. Lihat sakuranya diteve saja." Sungutmu sambil berlalu dengan wajah masam.
"Kan, kemarin kamu yang semangat buat hanaminya. Kenapa tiba-tiba mau pulang?" Sembari mensejajarkan langkah denganmu–yang dengan mudah dilakukannya.
Kau mendengus, "Habis kamu bikin kesal! Padahal aku sudah senang sekali ke hanami sama kamu!" lalu menatapnya sengit, "makanya nggak usah sok ganteng!"
Seijuro tepekur di tempat.
Senang sekali, katanya.
Lalu dia menyeringai jahil.
"Mau berduaan denganku, ya?"
"Diam, ah!"
-fin.
