Author: Shfllyy3424
Title: { CHaptered} Boss!
Genre: Yaoi, Romantic, Drama, OOC(Out Of Character, beda banget sama aslinya!)
Rating: Teen, PG-13
Cast:
Zhang Yi Xing (Exo M Lay)
Kim JoonMyeon (Exo K Suho)
Other cast:
EXO 's Other Member
SM's Member
Cari sendiri
Ps: Yeah this is SULAY! SULAY YAOIII! Setelah Trust Me, I'm Sorry. Banyak yang bilang part SuLay nya sangat manis._.v wkwk yaudah ini bikin ffnya. Enjoy ya J lestarikan SuLay! Mereka official, biar gaada KrisHo, Kray, dll. Gasuka crack couple ;A;
Desclaimer: All cast belong to their self and god. PLOT IS MINE ATHIYA064! Kesamaan tempat dan nama hanya sebuah rekayasa ataupun kebetulan!
Contact me on:
fb: athiya almas
wp: .com
Cerita ini hanya untuk yang menyukainya. Kalo gak suka jangan dibaca ya, DON'T BE A PLAGIATOR! TIDAK TERIMA BASH… this is just my imagination. RCL please^^
Happy reading
"Hei Yi Xing ge, hari ini bos besar datang!" jerit Baekhyun penuh semangat, kemudian Baekhyun mendudukkan pantatnya di atas kursi di sebelah lelaki manis bernama Yi Xing yang masih sibuk dengan adonan kuenya. "Bos besar? Bos besar siapa?" tanya Yi Xing sambil sibuk dengan adonannya. "Ya bos kita, siapa lagi? Yaampun gege ini sudah jadi pattisier di cafe ini tapi tidak tahu siapa bos kita." Geram Baekhyun.
"Bukannya bos kita itu Lee Donghae-ssi?" tanya Lay. Ia mengalihkan pandangannya dari adonan kue, "Bukan, Lee Donghae-ssi itu hanya kepala pattisier di sini. Saudara angkat bos besar kita, kalau bos besar kita beda lagi. Ia tidak bisa membuat kue seperti kita tapi ayahnya adalah pemilik cafe ini. Sebenarnya Lee Donghae-ssi yang ditawari menjabat jadi direktur utama, tapi lelaki itu menolaknya." Jelas Baekhyun, lelaki mungil itu maklum. Mungkin karena Lay adalah pegawai baru lelaki itu tak cukup tahu banyak hal.
"Jadi, bos besar kita siapa?" tanya Lay. "Orangnya tampan sekali! Tampan! Senyumnya bisa membuat kita menjadi lelehan cokelat, aigoo. Sekali melihat fotonya saja gege pasti akan jatuh hati, gege mau lihat fotonya?" tanya Baekhyun. "Tidak, kau tidak lihat gege sibuk apa? Dan Baekhyun, berhenti duduk bermalasan! Cepat bantu membuat adonan kue lagi!" perintah Lay, dengan mengangguk kesal Baekhyun pun akhirnya meninggalkan Lay.
"Bos besar, seperti apa pentingnya orang itu?" gumam Lay.
.
..
Saat ini Lay menuruni tangga cafe paling besar di kotanya tersebut, ia masih menggunakan seragam pattiserinya. Namun lelaki itu melepas topinya, dan memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong baju. Ia melihat beberapa orang mondar-mandir, dan beberapa pekerja merenovasi cafe itu. Ia jadi teringat perbincangan teman-temannya di dapur tadi.
"Bos itu baru saja lulus kuliah di Amerika, bayangkan ia masih seumur dengan kita tapi lulus S2! Orangnya agak suka kedisiplinan dan perfectionis, jadi cafe ini diperbaiki dulu." Kata Chen salah satu temannya. Lay mematung di lantai dua –satu lantai lebih rendah dari tempat ia biasa bekerja di lantai tiga- ia terdiam dan menatap ke bawah dari pagar pembatas, rasanya cukup lelah karena beberapa hari menjelang Natal dan Tahun Baru ini pesanan meningkat pesat. "Yi Xing."
Lay menoleh, lelaki dengan tinggi di atas rata-rata berdiri di sampingnya. "Oh, Kris ge." Jawab Lay pelan. Kris adalah salah satu keluarga dari bos besar, makanya lelaki itu menjabat di kepala bagian pemasaran. Salah satu atasan pegawai di sana juga, "Kau kenapa melamun?" Yi Xing menggeleng. "Tidak, hanya saja. Jarang sekali melihat cafe direnovasi seperti ini, sepertinya kedatangan bos besar itu penting sekali ya?" tanya Lay.
"Haha, ia pasti selalu ingin segalanya sempurna. Sudah biarkan saja, yang jelas nanti kalian semua harus bisa menjaga hati dengannya. Yah, hitung-hitung latihan mental." Lay menautkan alisnya. "Aku tidak mengerti." Jawab Lay. "Kau tidak akan mengerti kalau tidak melihatnya secara langsung." Lay mengangguk. "Shi de, gege keluar dulu." Kris menepuk pundak Lay lembut dan turun menuruni anak tangga itu.
. . .
"YI XING GEE!" Yi Xing langsung terlonjak, ia bangun dan mendapati tiga orang dengan anugerah suara di atas rata-rata sedang membentaknya. "Aish, ada apa sih Chen? Kenapa kau, Dio dan Baekhyun meneriakiku? Kalian mau aku tuli?" Lay memborbardir dua orang yang lebih muda darinya itu. "Hehe, mianhae. Habis gege tidak bangun-bangun juga, sudah ayo ke bawah! Bos besar sudah datang, dan ge.. bisa-bisanya gege tertidur di dapur?" gerutu Baekhyun. Lay memang tidur sembari menyandarkan dirinya di pojok dapur. "Aku kelelahan, baiklah. Aku mau lihat.."
Mereka berempat turun dari tempat kerja mereka ke lantai satu, beberapa pegawai maupun atasan termasuk Lee Donghae sudah berbaris dengan rapi menghadap ke arah pintu. Seakan memberi jalan pada bos besar yang akan masuk, tiba-tiba sebuah mobil mewah berwarna merah parkir di depan cafe mereka. "Itu bos besar datang." Celetuk Dio. Lay makin penasaran menatap ke arah pintu, masuklah lelaki yang lumayan tampan dan berkulit putih. Lelaki itu berdiri di depan pintu, sontak seluruh pegawai memberi salam. "Annyeonghassimnika.." sapa semua pegawai termasuk Lay, Baekhyun, Dio dan Chen.
"Annyeong." Sapa lelaki itu sembari tersenyum, ia melepas blazernya dan memegang blazer itu di pundak kanannya. "Bos besar itu sangat perfeksionis, kau akan lihat setelah yang satu ini." Bisik Baekhyun. "Bagaimana kau tahu banyak hal Baekki?" tanya Chen. "Hmm, aku telah kerja lebih dulu daripada kalian semua." Jawab Baekhyun. Benar saja, lelaki itu mulai menatap pegawainya satu-persatu. Ia melangkah perlahan melihat semua pegawai.
"Kau, potong rambutmu Kim Jonghyun-ssi. Dan kau Tiffany-ssi, turunkan sedikit rokmu. Ini tempat kerja bukan tempat prostitusi, kau Changmin hyung masukkan kemejamu ke dalam celanamu. Kau Luna-ssi, jangan takut padaku aku tidak akan menggigitmu dan penampilanmu sangat rapi dibanding terakhir kali aku kemari. Kau Baekhyun-ssi, berhenti tersenyum seperti itu, tersenyumlah dengan wajar. Kalian bertiga pegawai baru? Ehm, Chen-ssi jangan gulung lengan bajumu terlalu ke atas. kau Do Kyungs00-ssi baiklah penampilanmu lumayan rapi, lalu kau.. Yi Xing-ssi, tersenyumlah sedikit, jangan berwajah datar. Dan hyungdeul well kalian pasti tidak akan perduli pada ucapanku kan, tapi hari ini harus kuakui Donghae hyung, Ryeowook hyung, dan Jaejoong hyung kalian sangat rapi. Oh hai Kris, senang melihatmu di sini, kau semakin tinggi dari hari ke hari."
Lelaki itu dengan teliti memeriksa setiap pegawainya, satu kesalahan kecil saja pasti akan terlihat. "Enak saja wajahku dibilang datar, aku kan memang seperti ini. Lagipula, mana ada bos besar yang sependek itu?" gumam Lay, tidak ada yang menyahuti ucapannya. "Jangan kira aku tidak mendengarmu Yi Xing-ssi." Suho berbalik memandang Lay, membuat Lay terdiam. 'Kalau ia bukan bosku, sudah pasti aku akan mengatainya tak berhenti. Dasar, pendek!' geram Lay dalam hati.
"Geuraeyo, ini pertama kalinya aku datang lagi ke tempat ini. Terima kasih sudah melakukan perbaikan, mari kita bekerja bersama-sama demi kemajuan cafe ini. Mengenai program kerja ke depan, akan segera kukeluarkan pernyataan terlampir. Segera setelah aku memulai rapat dengan bagian pemasaran dan juga ketua, kalian semua sudah mengenalku bukan? Aku harap setelah kepemimpinan berada sepenuhnya di tanganku cafe menjadi lebih baik, dan.. aku akan melakukan control harian seperti tadi setiap harinya. Dan, aku akan memilih salah satu pegawai terbaik untuk menjadi pegawai pribadiku. Jangan takut, aku akan menambah gajimu. Yang aku pilih adalah orang yang baru saja mengataiku, Zhang Yi Xing-ssi. Mulai hari ini, selain pekerjaanmu di dapur kau adalah pegawai pribadiku. Sekian sedikit sapaan dariku, terima kasih." Setelah berkata di depan seluruh pegawai, lelaki itu melangkahkan kakinya ke dalam salah satu ruang yang diyakini adalah ruang kerjanya.
"What? Kenapa harus aku?" Yi Xing menaikkan suaranya, Baekhyun terkekeh. "Well, selamat ge! Itukan pekerjaan yang diinginkan pegawai di sini, kalau aku tidak punya pacar aku mau menggantikanmu kok." Baekhyun tersenyum renyah, Lay melirik Baekhyun. "Ambil saja pekerjaan itu."
. . .
Lay meraba-raba tempat tidurnya dengan mata terpejam, ia masih sangat lelah dan mengantuk namun ponselnya tak kunjung berhenti berdering. Setelah mendapat ponsel berwarna putih di tangannya ia langsung menjawab panggilang tanpa mengetahui siapa yang memanggilnya di pagi –yang katanya masih- buta itu. "Hao.." sapa Lay lemas.
"Zhang Yi Xing-ssi, cepat kau datang ke cafe. Lalu siapkan aku kopi hangatmu, lalu siapkan aku sebuah kue untuk ku revisi. Setelah itu, nanti ikut aku rapat dan kemudian ikut aku menemui bibiku. Berpakaianlah yang rapi dan bawa baju ganti!" Yi Xing menjauhkan ponselnya karena orang itu tidak berhenti berbicara. "Hell, siapa yang menelponku sepagi ini dan dengan senang hati memerintahku? Dasar!"
"Yi Xing-ssi, kau masih di sana? Ingat cepat datang ke cafe! Aku sudah di cafe dan tak satupun pegawaiku yang datang, kalau sampai dalam satu jam kau tidak hadir maka aku akan memotong gajimu." Yi Xing menendang guling saking kesalnya. "KAU SIAPA SIH? SALAH SAMBUNG! AKU MAU TIDUR!" semprot Yi Xing. "Whoo, kau tidak mengenalku? Aku Kim Joonmyeon, Yi Xing-ssi."
"Kim Joonmyeon siapa? Aku tidak mengenal seseorang dengan nama yang menggelikan seperti itu! Dasar gila!" semprot Yi Xing lagi. "Well, kau tidak mengenalku? Aku bos yang baru saja menunjukmu jadi pegawai pribadiku kemarin. Oh terima kasih atas dua 'pujian' yang kau berikan padaku, tentang pendek dan nama menggelikan. Aku tidak akan melupakannya, sekarang bangun pemalas. Segera menuju cafe, bye." Piip! Sambungan terputus.
Yi Xing benar-benar mengutuk orang itu, sayang orang itu adalah bosnya. "SIAPA JUGA DARI KEMARIN YANG SETUJU JADI PEGAWAI PRIBADINYA! PENDEK SIALAAANNN!"
.
..
"Yi Xing? Tumben kau sudah tiba jam segini?" Kris yang mendapati Lay berjalan masuk ke dalam cafe menyapa lelaki manis itu. "Yah, salahkan si bos itu. Kau benar Kris ge, aku harus latihan mental bersamanya." Setelah berkata, Lay langsung menuju lantai tiga tempat kerjanya.
"Kopi dan kue. Seharusnya itu hal yang lumayan ringan, tapi entah mengapa sangat malas membuatkannya untuk si pendek itu." Gumam Yi Xing. Ia segera mengambil gelas, menuangkan kopi dan gula. "Yi Xing ge!" sapa Dio. "Hai Dio. Kau sudah datang?" tanya Yi Xing, yang sudah pasti jawabannya.
"Hmm, baru saja. Eh tumben gege datang pagi? Oh iya, kopi buat siapa ge?" tanya Dio. "Buat si pendek yang angkuh itu, eh Dio. Tolong buatkan aku kue ya, dia meminta sebuah kue untuk direvisi. Aku ke toilet sebentar." Dio mengangguk, Lay berlari menuju toilet.
"Kyung-ssi?" sebuah suara mengagetkan Dio yang telah membuat adonan kue. "Oh Tiffany noona?" Tiffany tersenyum, saat ini roknya telah berada di bawah lutut. "Ya, kau sedang apa?" tanya Tiffany. "Membuat kue untuk Suho-ssi, bos kita. Membantu Lay gege, ia kan pegawai pribadi dadakan bos. Dia disuruh datang pagi hanya untuk membuatkan bos kopi dan kue." Jawab Dio.
"Bos baru kita menyebalkan, huh aku dendam padanya." Dio hanya tertawa, tiba-tiba Tiffany melihat gelas kopi yang masih belum ditambahkan air panas. Timbul ide jahat Tiffany untuk menjahili bos itu, ia segera membuka tutup lada dan tutup garam lalu mencampur kopi tadi dengan lada dan garam yang tidak sedikit jumlahnya. 'Selamat menikmati kopi spesialmu, tuan perfeksionis Kim Joonmyeon.' Tiffany menyeringai kecil.
"Oh baiklah, aku kembali ke ruang kerjaku dulu ya." Dio hanya mengangguk. Beberapa saat kemudian, cupcakes Dio pun matang. Lay yang telah kembali segera menuangkan air hangat ke kopi 'spesial' itu.
Tokk! Tokk!
"Masuk!" Lay pun membuka kenop pintu kerja Suho itu, ia masuk dan membawakan pesanan Suho. "Saya permisi lagi, bos." Baru saja ia akan berbalik keluar, Suho memegang lengannya. "Kau, duduk di sini dulu." Suho menunjuk kursi di depannya, Lay pun segera duduk di sana.
"Jangan menatapku seolah-olah aku orang paling menyebalkan di dunia Yi Xing." Kata Suho. 'Memang kenyataannya seperti itukan?' batin Lay, Suho memegang cangkir kopinya. Lalu meminum kopi yang masih hangat tersebut, sedetik kemudian..
BYUUUURR!
Lay menahan nafasnya, ia merasakan hangat dan lengket di wajahnya. Bosnya itu, baru saja MENYEMBURKAN kopi hangat bikinannya ke wajahnya sendiri. "Yi Xing! Kau masukkan apa ke dalam kopiku? Kau, tidak bisa membedakan antara; garam, gula dan lada hah? Apa maumu?!" Lay terlonjak, ia memang membenci bosnya itu. Tapi ia bersumpah hanya menambahkan gula ke dalamnya. Dan Lay bukan orang bodoh yang tidak bisa membedakan gula dan garam.
"A-aku tidak memasukkan apapun selain kopi dan gula! Kau bisa mempercayaiku bos." Lay panik, ia tidak sedang berbohong. "Lalu ini apa? Kau minum ini!" Suho menyerahkan cangkir kopinya, dengan ragu Lay menyentuhkan lidahnya ke kopi itu. 'Ugh, rasanya buruk sekali.' Batin Lay, ia meletakkan cangkir itu lagi. "Mianhae, tapi aku berani bersumpah. Aku tidak memasukkan bahan-bahan selain kopi, garam dan cream dengan sengaja. Aku benar-benar minta maaf bos."Suho menatap lelaki manis di hadapannya itu, ia memang merasa bahwa Lay tidak sedang berbohong. "Baiklah, kau kumaafkan." Suho mengambil tisu di laci kerjanya.
"Ini, kau terlihat berantakan. Maaf, aku tidak sengaja menyemburkan kopi itu." Suho mengelap wajah Lay yang terkena kopi dengan tisu, Lay diam saja saat tangan Suho menyentuh wajahnya. 'Wajahnya halus sekali, seperti yeoja.' Batin Suho. Lelaki tampan itu berhenti di bibir tipis Lay yang indah. 'Ya Tuhan, Yi Xing memiliki bibir yang indah.. seperti apa rasanya kalau disentuh?' Suho langsung menggelengkan kepalanya menghapus fikirannya yang melayang ke hal-hal negatif.
Sembari terus mengelap wajah Lay, Suho mengingat bagaimana bibir dan lidah milik Lay baru saja menyentuh ke cangkir yang sama dengannya. 'Semacam, ciuman tidak langsung? Aish, kau bicara apa JoonMyeon.'
"Uh, maaf bos. Biar aku lap sendiri, a-aku permisi dulu." Lay meraih tisu itu dan membungkukkan badannya, Suho hanya menatap kepergian Lay. "Ini tidak normal!" Suho memegang dadanya, tempat jantungnya berdetak.
TBC!
hola-holaaa~ meski ff Trust Me, I'm Sorry belum tamat. saya pengen bikin ff baru lagi, dan gatau kenapa gara-gara sama mama diajarin bikin cakes, malah ngayal SuLay masa -_- abis mama marahin saya gara-gara salah masukin bahan wkwk ;A; TBC/Delete? review jusseyo :))
