.
.
KaiHun
BL! Typo!
XXOWLF(imirr;)
Don't Like Don't Read!
Roomate!
.
.
Langkah kaki cepat terdengar dikoridor yang terlihat lenggang tersebut, Gangwoon High School. Gangwoon adalah sekolah Swasta di Seoul dengan Predikat A yang sudah terkenal di seluruh penjuru Korea. Sekolah elite dengan Prestasi segudang, entah itu di bidang akademik ataupun Olahraga. Paras siswa dan siswi disanapun benar – benar tercetak sempurna, benar – benar tampan dan cantik.
Sementara itu Sehun mempercepat langkahnya saat melihat seorang namja dan yeoja yang sedang berdiri berhadapan di sisi Koridor, sang yeoja menunduk berbeda dengan namja dihadapanya yang terlihat santai dengan kedua tangan dimasukan ke dalam saku celana seragamnya yang berwarna abu – abu.
"YA! KIM JONGIN!" teriak Sehun menggelegar saat kakinya sudah menapak di dekat Jongin yang mengalihkan pandanganya pada Sehun.
"Kenapa?" tanyanya pelan dengan nada dingin, sang yeoja yang berada dihadapan Jongin terisak kecil dengan kedua tangan yang terkepal disisi rok seragamnya yang juga berwarna abu – abu.
"Kau membuat para yeoja menangis lagi huh?" kesal Sehun, ia sudah mencak – mencak disana. Namun Jongin hanya mendengus dan menarik yeoja dihadapanya agar berdiri tepat dihadapanya Sehun. Jongin medekatkan wajahnya pada telinga yeoja tersebut.
"Sohee – ssi, kau bisa meminta Sehun menjadi kekasihmu. Bagaimana?" bisiknya namun masih bisa didengar oleh Sehun yang kini sudah memelototkan matanya.
"K-kau—"
"Tidak mau! Aku ingin kau yang menjadi kekasihku!" pekik Sohee—sang yeoja—dengan tertahan, air matanya sudah mengalir sekarang. Benar – benar tidak punya harga diri, pikir Sehun dongkol.
"Lucu sekali. Aku tidak berminat padamu," dengan itu Jongin meninggalkan mereka—Sehun dan Sohee—seakan – akan tidak terjadi apa – apa. Dan itu membuat Sehun semakin kesal, hey! Berani sekali anak itu melawan ketua kedisiplinan disini!
Sehun menatap punggung Jongin yang sudah menjauh, matanya kini sudah teralihkan pada Sohee yang yang masih menunduk.
"Tsk dasar berandal berani – beraninya! Sohee, kembali ke kelasmu!"
PLAK!
Sebuah tamparan mendarat dipipi putih milik Sehun, Sohee menamparnya sangat keras. Ia berlari meninggalkan Sehun yang terdiam dikoridor dengan mimik wajah yang bodoh dan tangan yang memegang pipinya yang terasa panas. Cetakan lima jari sudah terhias diwajahnya yang tampan dan manis bersamaan.
"A-apa itu tadi—"
.
.
.
Drap
Drap
Jongin melangkah malas pada atap sekolah, lagi – lagi ia membolos. Persetan dengan Oh Sehun yang selalu menganggu kegiatanya, bila dilihat lagi Sehun tidak pantas menjadi Ketua Kedisiplinan disini. Tidak ada raut menakutkan ataupun tegas disana—hanya menurut Jongin—karena Jongin pikir Sehun itu imut. Kawwai.
Klek!
Jongin mendengus saat kenop pintu atap sekolah terkunci. Kelakuan Sehun.
"Kasihan," suara seseorang mampu mengalihkan pandangan Jongin dari kenop pintu sekarang, dibelakangnya kini terdapat Sehun yang tersenyum mengejek sambil melambai – lambaikan kunci atap sekolah.
"Kau tidak bisa masuk kesana, Jongin –ssi," desis Sehun tajam, Jongin menaikan sebelah halisnya kemudian berjalan mendekati Sehun. Ia berada tepat dihadapan Sehun yang sudah deg – deg – an karenanya.
"Tidak masalah, kau bisa mengambilnya."
Dengan itu Jongin melewati dan berjalan meninggalkan Sehun yang lagi – lagi memasang tampang bodohnya, wajah imutnya kini mengeras. Bisa – bisanya Kim sialan itu melawanya!
"YA! AKU KUBUNUH KAU!" teriak Sehun keras yang hanya dibalas lambaian tangan acuh dari Jongin dari sana. Astaga, Kim Jongin benar – benar membuatnya gila sekarang.
"Awas saja kau Kim Jongin! Kau akan menyesal nanti malam!" gumam Sehun sambil mengepalkan kedua tanganya, sialan namja itu selalu tidak peduli padanya benar – benar berandal!
Gangwoon adalah sekolah yang memiliki beberapa Gedung besar bertingkat tiga dan juga lift yang akan mengantarkan para siswa pada lantai atas, tidak ada tangga satupun disana. Yeah, kecuali tangga darurat dengan pegangan tangga yang benar – benar sudah rapuh. Setiap sekolah memilik kekurangan 'kan.
Di sebelah utara terdapat enam gedung, gedung tempat para siswa dan siswi belajar. Sementara disebelah selatan terdapat tiga gedung, itu adalah Asrama para Siswa. Para siswi tidak di izinkan untuk memilik asrama, entah kenapa. Mereka pikir karena para siswi masih memerlukan perlindungan orang tuanya. Szt lol.
Setiap satu kamar asrama ditempati oleh dua orang tidak boleh lebih ataupun kurang, Bila itu terjadi kau akan didepak dari Gangwoon. Fasilitas setiap Asrama pun benar – benar sangat mewah! Para siswa seperti menjadi Raja dan Pangeran saat itu juga karena pelayanan Asrama yang benar – benar sempurna.
Satu kamar mendapatkan dua tempat tidur berukuran Queen Size, satu kulkas, satu televisi, satu kamar mandi, dua lemari yang sangat besar dan aku tidak bisa menjelaskanya lagi. Dan jangan lupakan terdapat Balkon yang menghadap taman – taman bunga yang indah disana, taman Gangwoon yang benar – benar terawat tanpa cacat sedikitpun.
Sebuah patung seorang dewi yang mengenakan pakaian Kuno yang sedang menumpahkan air dalam Guci sederhana juga ada disana, Patung tersebut disertai oleh air mancung yang benar – benar indah.
Dan itu cukup membuat Sehun betah dan bahagia tinggal diasramanya sebelum kedatangan siswa baru dari London.
Kim Jongin
Siswa Transfer dari Inggris itu benar – benar menyebalkan menurut Sehun, dulu sebelum kedatanganya Popularitasnya benar – benar sangat baik. Para Yeoja dan Uke manis akan menyambutnya dengan baik saat pagi hari, dan memberikan beberapa Coklat dilokernya saat Valentin. Surat – surat cinta bertebaran pada bangku dikelasnya dan Lokernya, itu adalah masa – masa bahagia seorang Oh Sehun.
Namun setelah datang Kim Jongin, saat itu juga membuatnya menderita. Popularitas miliknya berpindah pada Seorang Kim Jongin dan jangan lupa ternyata seorang Kim Jongin adalah Kingka disekolahnya.
Membuat semangat Sehun sedikit naik karena ia bisa memusnahkanya disana, karena ia adalah Ketua Kedisiplinan di Gangwoon. Its easy.
Sehun tertawa kesetanan saat itu juga.
Namun tawanya terhenti saat mendengar bahwa Kim Jongin akan satu kamar denganya.
Kiamat
Tolong kubur hidup – hidup Sehun sekarang, penderitaanya bertambah. Sehun hanya bisa tersenyum miris sambil terduduk dibangku taman belakang Gangwoon sambil melamun sekarang. Angin sore menerpa setiap helai rambutnya yang berwarna coklat seperti jamur.
"Kubunuh kau, Kim jongin—" desisnya pelan.
Puk!
Tepukan mendarat dibahunya, Xi Luhan namja manis incaran Sehun itu kini tersenyum simpul kearahnya yang membuat Sehun merasakan bunga – bunga bermekaran diperutnya.
"Kau sedang apa?" oh bahkan suaranya mengalun dengan indah ditelinganya.
"Melamun saja hehe," absurd.
Sehun terkekeh pada Luhan yang kini sudah duduk disebelahnya, Luhan menyangga kepalanya dengan tanganya. Mereka sedang berada dibawah pohon Maple yang bermekaran.
"Sehun, Kim Jongin benar – benar hebat ya," Luhan memuji Jongin tiba – tiba pada Sehun, tidak menyadari bunyi sesuatu yang retak disana.
Krek!
"A-ahaha kau benar, Jongin benar – benar hebat ya," cuih
"Bagaimana bila aku menjadi kekasihnya ya?"
Krek!
Bunyi patah dan retak pada hati Sehun terdengar, ia meringis pelan dan menggaruk tengkuknya.
"Akan sangat cocok, Lu – ge," Hiks Sehun ingin menangis setelah mengucapkan hal itu.
"Jongin memintaku untuk menjadi kekasihnya tadi dikelas, tapi..aku belum memberikan jawaban," YATUHAN! KUBUR DIRINYA HIDUP – HIDUP. Sehun benar – benar tidak percaya dan ingin menamgis sambil menghancurkan patung Dewi dihadapanya.
Kedua namja manis itu kini terdiam. Sehun tengah meredakan perasaanya yang benar – benar sakit sementara Luhan tengah pusing memikirkan jawabanya. Luhan satu angkatan diatas Sehun, yang berarti Luhan adalah Sunbae dari Sehun dan juga—Jongin .
Kini Sehun kembali sendiri ditaman, Luhan sudah meninggalkanya karena ia bilang sedang ada urusan dengan kepala Sekolah. Sehun mendengus saat memikirkan perkataan Luhan yang benar – benar membuatnya sakit hati. Yang benar saja kalau Luhan menjadi kekasih dari si Hitam itu. Sehun akan benar – benar bunuh diri lompat dari lantai tiga gedung kelasnya.
Sehun beranjak berdiri dan mulai melangkah ke arah asramanya yang berjarak sekitar tiga ratus meter dari taman, kedua tangan Sehun dimasukan ke dalam saku celananya.
Tanpa sadar bahunya menabrak seseorang hingga Sehun jatuh pada Rumput taman yang masih ia tapaki.
"YA—" teriakanya terputus saat melihat siapa yang menabraknya—tidak sepenuhnya—Sehun membelalakan matanya daa menyeringai sinis.
"Kau seharusnya berjalan dengan benar," sahut Sehun sinis. Astaga Rivalnya lagi.
"Tch, benar – benar menyedihkan."
"Apa kau bilang?" pekik Sehun pada seseorang dihadapanya yang hanya menatapnya tajam dengan kedua bola mata yang bulat dan hitam. Apa yang ia maksud kenapa berbicara seperti itu padanya?
"Menyedihkan, seorang Ketua kedisiplinan sedang patah hati heh," sindirnya yang membuat Sehun menundukan kepalanya, benar – benar menusuk pada ulu hatinya. Dan kenapa bisa ia mengetahui kalau Sehun sedang patah hati?
"Kau diam saja Park Yoda—"
"Siapa yang kau panggil Yoda?" namja dihadapan Sehun menatapnya tajam, Sehun mendengus dan meninggalkan namja tersebut tak lupa dengan menabrakan bahunya pada pada bahu namja itu. Mengabaikan pertanyaan yang dilontarkanya.
"Awas saja kau Oh Sehun,"
Roomate
Jongin sedang bermalas – malasan di asrama, ia terduduk dimeja belajarnya yang bersebelahan dengan meja belajar Sehun—mereka satu kamar—.
Jongin membaca pesan diponselnya, menghembuskan nafas pelan kini ia beranjak ke arah balkon kamarnya. Ia berdiri didekat pagar pembatas balkon dengan ponsel yang masih berada dalam genggamanya.
Matanya yang tajam dengan iris yang hitam itu kini tanpa sengaja melihat Sehun yang jatuh bertabrakan dengan seorang namja tinggi dan rambut hitam cepaknya.
"Park Chanyeol—" gumam Jongin dengan nada yang dingin, sebuah seringaian kini muncul dibibirnya yang tebal. Awalnya ia merasa terkejut namun setelah benar – benar menyadari bahwa namja tersebut berada disini membuat dirinya kembali bersemangat untuk menghancurkanya.
"Kau juga ternyata disini heh,"
Matanya terus menatap gerak – gerik Dua orang namja berbeda tinggi tersebut, sebelah halis milik Jongin terangkat saat tanpa sadar Chanyeol menatapnya dari bawah sana padanya. Sehun sudah meninggalkan Chanyeol dan sepertinya akan kembali pada asrama.
Sebuah seringain merendahkan tercetak jelas diwajah Chanyeol dibawah sana, Jongin hanya menatapnya datar kemudian berbalik pergi masuk ke dalam kamarnya. Dan saat itu juga, pintu berwarna coklat terbuka dengan kasar menampilkan Sehun dengan tampang kusutnya.
"Kim Jongin—" Sehun menekan setiap kata yang diucapkanya, matanya menatap Jongin yang kini berdiri dihadapanya dengan kaos berwarna putih dan boxer berwarna hitam membuat Sehun harus menahan nafas. Wajahnya dengan tiba – tiba memerah, sial kenapa dengan dirinya!
"K-kau—" tunjuk Sehun tepat pada hidung Jongin yang kini lagi – lagi hanya menatapnya datar.
Otak Sehun terus berputar sekarang, ia harus benar – benar menyingkirkan Jongin sekarang dari Luhan dan setelah itu ia juga harus menyingkirkan Park Chanyeol dari sekolah ini. Ini benar – benar buruk, mereka semua berada disini, pikir Sehun dongkol.
"K-kau..harus m-menjauhi—" Jongin menatap Sehun dengan pandangan anehnya, kemudian melompat ke tempat tidur mengabaikan Sehun yang masih berdiri dan telunjuk yang berada diudara. Sehun menghela nafas berat dan duduk dilantai dengan pikiran yang berkecamuk.
"Chanyeol ada disini," kata Sehun tiba – tiba, rambut coklat jamurnya bergoyang saat Sehun mulai berdiri dan berjalan mendekati Lemari bajunya. Jongin meliriknya dan tersenyum sinis.
"Aku sudah tahu,"
"Aku akan menghancurkanya!" pekik Sehun dan kemudian mengambil baju tidurnya yang berwarna biru langit dengan gambar pororo disana dan mengacungkanya keatas, membuat Jongin mengernyit dan menahan tawanya.
Hey! Ketua Kedisiplinan memakai Baju Tidur bergambar Pororo heh?
"Pppfftt—" Sehun mendengar suara itu, matanya melirik Jongin yang sedang menahan tawanya ditempat tidur. Wajahnya tertutupi oleh buku Komik yang terbalik dipegangnya, mata Sehun terbelalak saat melihat Cover komik tersebut.
A-astaga—itu.. Hentai!
"SIALAN! KEMARIKAN KOMIKMUUUU!" teriak Sehun dan menendang Jongin dari tempat tidur sambil mengambil Komik terkutuk tersebut, yang membuat Jongin terkejut saat bokongnya dengan telak mencium lantai dibawahnya.
Sehun melempar Komik Hentai milik Jongin keluar kamar yang membuat Jongin panik, Sehun tertawa senang dalam hati. Lihat ia bisa membuat seorang Manusia ice bisa panik seperti itu. Kau kalah Kim Jongin!
"S-sialan—"
"Aku akan memusnahkanmu Kim Jongin!" desis Sehun pada Jongin yang masih terduduk dilantai, Jongin menyeringai dan mendelik pada Sehun.
"Lihat saja, aku akan memusnahkan—" –Park Chanyeol. Sambung Jongin dalam hati, ia beranjak berdiri dan menatap Sehun yang menatapnya aneh.
"Kau akan memusnahkanku? Kau berani? Kubunuh kau!" kata Sehun dan memasang gerak gerik mencekik pada Jongin, Jongin menatapnya datar kemudian duduk dikursi belajar miliknya.
Jongin terdiam tidak mengucapak sepatah katapun pada Sehun yang sekarang hanya mendengus dan berjalan ke kamar mandi.
Kau tidak akan kumusnahkan Oh Sehun—
.
.
.
To Be Continued
A/N : Gua tau, judulnya ama isinya ga nyambung-"
Seneng banget liat Review yang Seoul Wolf wkwk ga nyangka sama ngeri juga liat Sidernya bejibun, maaf ya belum lanjut yang itu masih dalam proses dan malah bawa Fanfict baru nan gaje-"
Okesip Mau lanjut? di tunggu reviewnya~ maaf kalau gaje dan banyak Typo, maklum males ngedit;lagi males
