My Boyfriend Is A Bad Boy

Pairing

Meanie

Yang lain menyusul

Cast

Kim Mingyu

Jeon Wonwoo

Other Seventeen Member

Warning

Typo Bertebaran , OOC , Yaoi / Boys Love , Cerita Pasaran

Don't Like Don't Read

.

.

.

"Siaran langsung untuk seluruh siswa-siswi Pledis SHS. Mulai hari ini Jeon Wonwoo dari kelas 2-A resmi menjadi kekasih Kim Mingyu dari kelas 1-F. Kalau kau mencariku , kau bisa menemukanku diruang siaran Wonu sayang ~"

Dan siaran dadakan Kim Mingyu membuat sekolah gaduh. Terdengar tangisan dimana mana karna tak terima pangeran mereka memiliki kekasih. Tapi ada juga yang hanya bisa pasrah menerima kalau Mingyu sudah punya kekasih.

"APA MAKSUDNYA INI? BERANI SEKALI KIM MINGYU ITU!" dan teriakan Wonwoo terdengar dari kelas 2-A. Dengan kesal dirinya berjalan keluar kelas dan menuju ruang siaran sekolah. Dia bahkan tak mengenal dekat Kim Mingyu itu, tapi seenaknya saja Kim Mingyu mengklaim dirinya sebagai kekasih.

"Benar benar cari mati dia." gumam Wonwoo.

Dibukanya pintu ruang siaran , dan matanya bisa melihat Mingyu memandang kearahnya dengan senyum - yang sialnya sangat membuatnya tampan- terulas dibibirnya.

"Wahhh kau benar benar datang sayangku ~" goda Mingyu.

Mendengarnya membuat Wonwoo bertambah kesal. Melangkah mendekati Mingyu dan berhenti didepan Mingyu.

"Kau seenaknya saja bilang kalau aku kekasihmu. Kau bahkan tak pernah memintaku menjadi kekasihmu." marah Wonwoo.

"Jadi maksudmu kau ingin aku menyatakan cinta padamu dan memintamu menjadi kekasihku begitu?" tanya Mingyu.

"Aishhh bukan seperti itu. Kita bahkan tidak saling mengenal." kesal Wonwoo

"Kalau begitu ayo kenalan. Aku Kim Mingyu dari kelas 1-F."

"Arghg kau ini tak mengerti juga ya" Wonwoo benar benar kesal sekarang. "Intinya aku tak mau menjadi kekasihmu arraso." ujar Wonwoo penuh penekanan.

Wonwoo membalikkan badannya dan bersiap untuk berjalan keluar. Belum sempat melangkahkan kakinya, tangannya sudah ditarik oleh mingyu dan berakhir dengan duduk dipangkuan Mingyu.

Wonwoo yang kaget hanya bisa terdiam , mencoba memahami situasi ini. Mingyu yang melihat Wonwoo terdiam , melingkarkan tangannya kepinggang Wonwoo. Senyum masih terpasang diwajah tampannya. Sungguh wajah Wonwoo benar benar manis diliat dari dekat seperti ini. Merasakan sepasang tangan memeluk pinggangnya menyadarkan Wonwoo dari masa terkejutnya.

"Yakkk lepaskan tanganmu pabbo" teriak Wonwoo.

"Aku tidak mau~ " Jawab Mingyu dengan nada dibuat mendayu.

"Ishhh apa mau mu sih. Hehh cepat lepaskan tanganmu dari pinggangku atau aku akan membuat lenganmu patah." ancam Wonwoo.

"Aku tidak takut Jeon Wonwoo."

"Aishhh Jinja, kau ini benar benar namja menyebalkan yang pernah kutemui. Kau jugaa Hoobae yang kurang ajar pada sunbaemu." maki Wonwoo.

Mingyu melepaskan sebelah tangannya dari pinggang Wonwoo. Ditariknya dagu Wonwoo mendekat kearah wajahnya. Wonwoo reflek memejamkan matanya.

"Dengar ya Wonwoo Sunbae, aku tak peduli dengan semua makianmu. Yang terpenting adalah kau harus ingat kalau aku tak pernah menerima penolakan. Jadi terima saja kalau mulai hari ini kau menjadi kekasihku setuju atau tidak. Dan kenapa kau memajamkan matamu eoh? Apa kau ingin kucium Wonwoo sunbae?" bisik Mingyu diakhiri dengan pertanyaan jahilnya.

Mendengar pertanyaan Mingyu membuat Wonwoo benar benar bertambah kesal. Dibukanya kedua matanya , dan dapat dilihatnya senyum kemenangan milik Mingyu.

Plakkk~

"MATI SAJA KAU NAMJA MENYEBALKAN." teriaknya. Wonwoo bangun lalu berjalan keluar ruangan setelah memberi bonus tamparan dipipi Mingyu.

Mingyu yang terkena tamparan hanya bisa tersenyum sambil memegang pipinya yang sedikit nyeri.

"Kau benar benar menarik Wonwoo sunbae" gumam Mingyu diakhiri smirk tampan dibibirnya.

.

.

"Menyebalkan sekali, dia pikir dia benar benar tampan apa?. Lagipula siapa juga yang ingin ciumannya. Aku kan hanya reflek memejamkan mata aishhhh." gerutu Wonwoo disepanjang jalan menuju kelasnya. Dia memasuki kelasnya , berjalan kearah kursinya mengabaikan tatapan teman teman sekelasnya.

"Seenaknya saja mengklaimku sebagai kekasihnya. Apa maksudnya dengan tidak menerima penolakan. Dia pikir dia siapa ? Presiden atau pangeran gitu yang semua perintahnya harus dituruti." dan makian kembali keluar dari mulutnya saat Wonwoo menduduki kursinya.

"Kau baik baik saja Wonwoo?" tanya Jihoon teman sebangkunya.

"Tidak, aku tidak baik baik saja. Aku gila Lee Jihoon." jawab Wonwoo sarkas.

"Gila? Memangnya apa yang dilakukan Mingyu samapi kau menjadi gila?" tanya Jihoon lagi.

"Kau mau tahu apa yang dilakukannya? Dia hanya membuatku duduk dipangkuannya dan berbisik kalau dia tidak menerima penolakan dan kubalas dengan sebuah tamparan." jawaban Wonwoo sukses membuat semua penghuni kelas mengahadap kearahnya.

"APA KALIAN LIHAT LIHAT HAH!" dan teriakan Wonwoo membuat mereka kembali mengalihkan pandangannya.

"Arghhhhhh Menyebalkan." teriak Wonwoo sambli mengacak rambutnya dan membenamkan wajahnya dilipatan tangannya.

"Sepertinya kau memang benar benar gila." ujar Jihoon prihatin melihat keadaan Wonwoo.

.

.

Bel pulang sekolag sudah berbunyi , para siswa sudah berhamburan keluar kelas dan pulang kerumah masing masing.

"Jadi kau ada latihan vokal?" tanya Wonwoo.

"Ne, aku ada latihan vokal. Tak apakan kalau kau pulang sendiri?" jawab dan tanya kembali Jihoon.

"Mm, yasudah kalau begitu." jawab Wonwoo.

"Baiklah aku duluan ya Wonwoo. Sampai bertemu besok." ujar Jihoon lalu berjalan berlawanan arah dengan Wonwoo.

Melihat Jihoon yang sudah berjalan pergi , Wonwoo pun ikut memulai langkahnya. Berjalan dikoridor dengan beberapa pasang mata yang melihat kearahnya membuatnya risih. Sumpah , dia paling benci kalau harus menjadi pusat perhatian.

"Ini semua karna namja gila menyebalkan itu." gerutu Wonwoo.

Dipercepat langkah kakinya , dia ingin cepat cepat sampai dirumahnya lalu berbaring dikasurnya dan memenjamkan matanya. Berharap besok saat membuka matanya semua ini tak benar benar terjadi.

"Kenapa lama sekali sunbae?" tanya Mingyu.

Mendengar suara namja itu membuat langkah Wonwoo terhenti. Ditengokan kepalanya kearah samping dan matanya melihat seorang Kim Mingyu sedang bersandar dipilar sekolah. Mingyu melangkahkan kakinya mendekati Wonwoo.

"Ayo pulang sayang ~" Mingyu menggandeng tangan Wonwoo dan berjalan mendekati mobilnya

Wonwoo yang sadar kalau tangannya digenggam menyentakan tangannya. Merasa genggaman mereka terlepas , Mingyu menghadap kearah Wonwoo.

"Aku tak mau pulang denganmu. Aku bisa pulang sendiri." ujar Wonwoo lalu membalikkan kembali badannya dan melanjutkan jalannya kearah pintu gerbang.

"Ckk merepotkan saja." disusulnya Wonwoo , dan menggendong Wonwoo dibahunya.

"YAKKKK APA YANG KAU LAKUKAN, TURUNKAN AKU." teriak Wonwoo.

"Kau diamlah, jangan berteriak. Kau itu memang harusnya dipaksa ya. Bukankah sudah kubilang aku tak menerima penolakan, kau tak mengerti eoh." dan dengan isengnya Mingyu memukul pantat Wonwoo.

"YAKKK NAMJA MESUM BERANINYA KAU MENYENTUH PANTATKU." teriak Wonwoo kesal.

Mingyu memasukan Wonwoo kedalam mobilnya dan menduduki Wonwoo dikursi depan , memasangkan Seatbelt. Berjalan kearah berlawanan lalu ikut masuk dan duduk dikursi pengemudi. Mobil mewah Mingyu mulai berjalan keluar area sekolah. Meninggalkan pengemar penggemar Mingyu yang melihat adegan itu sambil gigit jari.

"Huaaaaa Mingyu aku tak rela~" dan tangisan putus asa kembali terdengar disekolah.

.

.

Rasanya malas sekali untuk masuk sekolah hari ini , kalau bukan karna absennya yang masih bersih ingin rasanya Wonwoo membolos hari ini.

"Semua ini terjadi karna Kim Mingyu. Baru sehari saja sudah membuatku kehilangan semangat sekolah. Bagaimana kalau setahun? Mungkin semangat hidupku yang akan hilang." gerutu Wonwoo disepanjang jalan menuju kelasnya.

"Pagi Wonwoo ~ " sapa Jisoo saat berpapasan dengan Wonwoo.

"Eoh ,, pagi Jisoo hyung." balas Wonwoo tak lupa dengan senyum manisnya.

"Kau kelihatan tidak bersemangat, apa kau sakit Wonwoo?" tanya Jisoo khawatir.

"Ahhh anioo hyung~ mungkin aku hanya kurang tidur." jawab Wonwoo.

"Ahhh begitu , lain kali jangan sampai kurang tidur. Itu tak baik untuk kesehatanmu." nasihat Jisoo.

"Emm itu pasti hyung." ujar Wonwoo.

"Oh ya nanti pulang jangan lupa rapat osis nde." ujar Jisoo mengingatkan.

"Aku tak akan lupa hyung." ujar Wonwoo semangat.

"Baguslah kalau begitu ,aku duluan ya." ujar Jisoo mengusak rambut Wonwoo dan berlalu menuju kelasnya.

"Yatuhan terimakasih sudah memberiku hadiah ditengah kekacauan hidupku. Jisoo hyung memang benar benar malaikat yang dikirim tuhan untuk membuat hidupku cerah." gumam Wonwoo sambil senyum senyum sendiri

Wonwoo memasuki kelasnya dengan senyum yang masih terulas dibibirnya. Dilangkahkan kakinya menuju kursinya dan mendudukan pantatnya.

Jihoon yang melihat temannya masuk sambil senyum senyum sendiri membuatnya khawatir.

'Apa mungkin Wonwoo memang benar benar sudah gila.' pikir Jihoon

"Wonwoo kau baik baik saja kan?" tanya jihoon khawatir.

"Aku baik baik saja Jihoonnie~ tuhan baru saja membuatku bertemu malaikat." jawab Wonwoo ngawur.

"Sepertinya memang kau sudah gila Jeon Wonwoo." ujar Jihoon sedih.

"Aishhh aku tak gila Jihoon. Aku hanya senang bertemu Jisoo hyung." jelas Wonwoo.

"Syukurlah , kupikir kau benar benar gila." ujar Jihoon.

"Kkkk~ kau ini ada ada saja." Wonwoo mengalihkan pandangannya kearah jendela dan melihat Kim Mingyu berjalan dilapangan. Sial bagi Wonwoo , Mingyu juga melihat kearahnya dan dia bisa melihat Kim Mingyu memberikan Flying Kiss kearahnya.

"A-ada apa dengannya? memberikan Flying kiss segala." gerutu Wonwoo yang tidak sadar kalau wajahnya sudah memerah.

.

.

Rapat osis hari ini baru saja selesai. Wonwoo berjalan dikoridor sekolah sambil melihat kesekeliling. Takut tiba tiba Mingyu menghadangnya seperti kemarin. Dia tak ingin pantat kesayangannya menjadi objek pencabulan Mingyu mesum.

"Huft sepertinya dia tak ada. Akhirnya aku bisa pulang dengan tenang" ujar Wonwoo lega.

Wonwoo mulai berjalan, rumahnya tak jauh dari sekolah jadi dia tak perlu menaiki bus. Baru beberapa langkah dia menghentikan jalannya. Dia merasa ada yang mengikutinya, Wonwoo menengok kearah belakang dan dia tak melihat siapapun yang mengikutinya.

"Mungkin hanya perasaanku saja." gumam Wonwoo dan mulai berjalan kembali.

Tapi perasaannya kembali mengatakan kalau dia diikuti, sekali lagi Wonwoo menengok kebelakang dan kembali tak menemukan siapapun.

"Aishhhh aku yakin sepertinya aku memang diikuti" Wonwoo mempercepat langkahnya dan dia bisa mendengar langkah kaki yang juga berjalan cepat dibelakangnya. Kali ini Wonwoo memutuskan untuk berlari dan kedua namja yang mengikutinya juga ikut berlari. Wonwoo berbelok kearah gang disampingnya dan kedua namja itu pun mengikutinya. Namun yang ditemui Kedua namja itu hanya sebuah tembok.

"Mwo ? jalan buntu." ujar Vernon.

"Kalau ini jalan buntu kemana Wonwoo hyung pergi? Jangan bilang kalau dia itu sebenarnya seorang hantu yang bisa menghilang." ujar Seokmin heboh.

"Jangan konyol Lee Seokmin." ujar Vernon lalu menjitak kepala Seokmin.

"Kalian ini siapa?" tanya Wonwoo dengan suara rendahnya.

"Huaaaaa hantuuuu~ " teriak Seokmin histeris mendengar suara dibelakangnya.

Vernon membalikan badannya dan dia melihat Wonwoo yang berdiri dibelakangnya tadi.

"Hyung kenapa kau bisa berada dibelakang kami?" tanya Vernon bingung.

"Itu tidak penting. Kalian belum menjawab pertanyaanku? Kenapa kalian mengikutiku eoh?" tanya Wonwoo.

"Aigooo hyung kau membuatku jantungan. Kupikir kau hantu hyung." ujar Seokmin.

"Ckk, kau saja yang terlalu heboh dan penakut. Sudahlah cepat jawab pertanyaanku." suruh Wonwoo tak sabar.

"Emm baiklah kami akan menjawabnya hyung, aku Vernon." ujar Vernon.

"Dan aku Seokmin." sambung Seokmin. "Dan kami adalah temannya Mingyu." jelas Seokmin.

"Jadi kalian teman Mingyu." ujar Wonwoo memastikan dan dibalas anggukan oleh kedua hoobae didepannya.

"Lalu kenapa kalian mengikutiku eoh?" tanya Wonwoo lagi.

"Kami mengikutimu karna Mingyu menyuruhnya. Dia tak bisa menemanimu pulang karna ada urusan, dan dia meminta kami menjagamu dan mengawasimu pulang dengan selamat." jawab Vernon.

"Aishhh kalian pikir aku anak kecil yang harus diawasi. Aku bahkan lebih tua dari kalian dan bisa menjaga diriku sendiri. Jadi sekarang berhenti mengikutiku dan kalian pulanglah keumah kalian saja." suruh Wonwoo.

Wonwook kembali melanjutkan perjalanan pulangnya. Tapi dia masih merasa diikuti.

"Yakkk bukankah sudah kubilang jangan mengikutiku." ujar Wonwoo kesal.

"Maafkan kami hyung, kami akan tetap mengikutimu. Tugas harus dilaksanakan dengan baik sampai selesai." jelas Seokmin.

"Aigoo terserah kalian saja lah. Aku pusing menghadapi kalian." kesal Wonwoo dan membiarkan kedua namja itu mengikutinya sampai kerumah.

.

. TBC

.

Maafkan author yang kembali membawa ff baru /.\ padahal utangnya masih ada dua. Apalah dayaku yang idenya muncul dikepalaku dan memintaku untuk ditulis. Oh ya thanks buat tinkeurbxlle yang udah masukin aku ke grup Meaniee, disana asik dan pada absurd /kisseu bebeh tinkeurbxlle/. Buat sequel Let' End This Story lagi dalam pengetikan. Kalau Our Storynya aku lagi Stuck ide masa -.-. Oke selalu Don't Forget to Review ^^.