.
.
Pair : KyuMin
Rated : M (not for sexual activity)
.
.
"the Sirens were dangerous and beautiful creatures, portrayed as femme fatales who lured nearby sailors with their enchanting music and voices to shipwreck on the rocky coast of their island"
.
.
Year 19xx
.
.
"Bawa seluruh persediaan yang ada dan selamatkan yang tersisa!"
"Siap, Kapten!"
.
Cho Kyuhyun berdiri di antara teriakan dan kekacauan di malam itu. Kobaran api, asap tebal, isak tangis dan tubuh-tubuh tak bernyawa yang bergelimpangan. Alisnya mengerut. Satu lagi sebuah kawasan terpencil yang harus dimusnahkan karena menjadi sarang bagi pemberontak dan penentang pemerintahan, hampir seperti genosida. Bukan pertama kalinya ia melakukan pembantaian secara besar-besaran. Desa An-Ju adalah desa ketiga yang menjadi tujuan misinya dari elit-elit pemerintahan. Perintahnya adalah musnahkan hingga tak bersisa, sebuah kekejaman tanpa prikemanusiaan. Tidak ada masalah dalam tugasnya ini, kecuali beberapa penduduk setempat yang ikut menjadi korban. Dan inilah satu-satunya kebaikan kecil yang bisa Kyuhyun lakukan, mencari 'sisa' penduduk yang selamat dan memberinya kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru.
"Apa ada yang selamat?"
"Tidak ada... kecuali..." awak kapal itu menoleh ke belakang, "seorang pria muda yang kami temukan."
Kyuhyun mengikuti pandangan tersebut dan keningnya berkerut. Sebuah tubuh yang dibalut kain hitam, tergeletak lemas. Satu-satunya pertanda bahwa sosok tersebut masih bernyawa hanya gerakan kecil dari dadanya yang terengah-engah. "Hanya dia?" Suaranya terdengar kecewa.
"Hanya dia, Kapten."
Sang kapten menghela napasnya. Cukup sudah dengan pemandangan mengenaskan ini dan misinya telah selesai. "Bawa dia ke dek kapal. Kita pergi sekarang."
"T-tetapi, Kapten, kami menemukan pria ini di sebuah tempat khusus seperti jeruji besi."
Kyuhyun berhenti melangkah dan berputar. "Jeruji besi? Dia seorang tahanan?"
Awak kapal itu menjawab ragu, "Saya rasa bukan," jawabnya pelan, "ketika kami membawa pria ini keluar, seorang pemberontak yang melihat berteriak dan memaki-maki penuh ketakutan. Dia mengumpat dan terus mengumpat jika pria ini... adalah pria yang terkutuk."
Terkutuk?
Kyuhyun mendengus. Ia berjongkok dengan satu lutut, dan menyibak kain yang menutupi wajah pria muda itu. Pemandangan yang ia dapatkan hanyalah... seraut wajah cantik dengan rambut hitam yang terpejam. Aneh.
"Apa menurut kalian, pria muda dengan wajah sepolos ini adalah pria yang terkutuk?" Kyuhyun terkekeh, "tidak mungkin dia seorang penyihir, huh?"
Beberapa awak kapalnya terdiam. Choi Siwon maju selangkah. "Kurasa bukan. Tapi, aku tidak yakin membawanya bersama kita adalah ide yang bagus, Kyuhyun. Aku tahu, kita harus menyelamatkan penduduk yang tersisa, tetapi pria ini... aku tidak merasa yakin."
Kyuhyun berpikir sejenak, kembali memandang wajah indah itu dan menggeleng, mengabaikan perkataan sahabatnya. "Bawa dia. Pria terkutuk atau bukan, kita akan mendapatkan jawabannya ketika dia sadar," ujarnya, memberi jeda sejenak, "lagipula, aku mungkin membutuhkan beberapa informasi mengenai apa yang terjadi di desa ini."
.
Tidak ada yang dapat menolak perintah kapten kapal mereka.
Dan bersama dengan jangkar yang dinaikkan, kapal Selena Fortis mulai melaju pelan, membelah laut kelam dan meninggalkan sisa-sisa desa An-Ju di belakang...
Membawa salah satu yang terpilih bersama mereka.
.
.
To Be Continued
