DISCLAIMER :
Rose of Versailles © Riyoko Ikeda
WARNING :
AU. Oscar x Fersen Pairing. Don't like, don't read.
Happy reading^^
PROLOG
Munchen, Puri Keluarga Jarjayes…
Pintu kayu yang besar dan megah itu terbuka. Seorang wanita dewasa dan gadis remaja yang datang bersamanya memasuki tempat itu.
"Selamat datang Putri Rosalie," sambut Maron Glasse.
Rosalie Gabrielle de Jarjayes terkejut melihatnya. Ia segera memeluk Maron, wanita tua yang telah mengisi hidupnya sejak lama. Memeluknya seolah merengkuh kembali masa lalu yang begitu berarti bagi Rosalie. "Nenek…, sudah belasan tahun kita tak berjumpa,"katanya.
Maron membelai rambut Rosalie tanpa mampu berkata-kata. Namun ia terkesima melihat gadis remaja yang berdiri di belakang Rosalie, yang memandanginya sambil tersenyum manis. Senyum yang sama... seperti yang selalu dilihat Maron bertahun-tahun yang lalu. Lututnya terasa lemas. Ia berpegangan kepada Rosalie agar dapat tetap berdiri tegak.
"Nek..?"Rosalie merasakan keanehan itu. Saat mengikuti arah pandangan Maron yang tertuju pada si gadis, Rosalie tersenyum.
"Nenek, perkenalkan…ini Marie Charlotte de Jarjayes von Axel. Sekarang usianya sudah enam belas tahun," Rosalie memperkenalkan.
Perlahan Maron melangkah mendekati Marie. Saat itu pula air matanya mulai menetes satu persatu. Maron menyentuh wajah Marie.
"Ya Tuhan…mirip sekali, benar-benar mirip…seolah ibumu hidup kembali, Putri Marie…," ucapnya dengan suara tertahan.
Marie terdiam. Ia mencoba terbiasa dengan keadaan itu. Marie menggenggam tangan Maron dengan hangat. "Ibuku pasti bahagia melihat pertemuan kita," ucapnya.
Maron mengangguk perlahan, lalu ia segera menghapus air matanya dan mulai tersenyum. "Sudah cukup menangisnya, benar-benar sangat mengharukan," katanya. "Ayo.. Putri Marie, Putri Rosalie, ikuti aku. Akan kuantar ke atas."
Rosalie dan Marie mengikuti Maron menuju tangga ke lantai atas. Marie memandangi sekelilingnya dengan takjub.
Di sinilah…ibuku hidup, katanya dalam hati. Di tempat yang begitu besar dan indah ini.
Sesampainya di sayap timur puri, Maron mengeluarkan kunci dari saku bajunya lalu membuka pintu salah satu kamar di sana. Tampaklah sebuah kamar yang indah.
"Kamar ini selalu kubersihkan.., dan tak seorang pun kuijinkan untuk memasuki kamar ini," katanya. "Silakan masuk."
Rosalie tertegun sesaat. Namun Marie langsung memasuki kamar itu. Dengan antusias ia membuka lemari di situ dan meraih sehelai pakaian yang ada di dalamnya. Marie memeluk dan menciumnya. "Mama…ini aku," bisiknya.
Rosalie segera menghampiri Marie. Mereka duduk berdua. Tak lama kemudian Maron datang membawakan tiga cangkir teh chamomile untuk mereka.
Rosalie memandang sekeliling. Ia menghela napas. "Semuanya masih terlihat sama," katanya yang dijawab dengan senyum sedih Maron. Rosalie menoleh ke arah Marie yang masih memeluk pakaian yang diambilnya, namun kali ini sambil menatap foto seorang wanita cantik yang tergantung di dinding kamar itu. "Marie Sayang…sudah saatnya bagimu untuk mengetahui semuanya. Akan kuceritakan sebuah kisah…tentang Mamamu dan cintanya."
A/N : Review please^^
