Author: queensavlad
Main Cast: All member BTS Han Sun Hee | Genre: Fantasy Supranatural | Length: Chaptered | Rating: PG-17 | Other Cast: EXO and find by youself
Disclaimer: All of member BTS is belong to their Entertainment, their parent and of course belong to GOD. But this story is PURE MINE.
[Chapter 1] – The Job!
Author POV
Rumania, 18th Century.
Vlad Tepe. Mengaku dirinya adalah vampir pertama yang tercipta di dunia. Bukan maksud Tuhan menciptakannya lalu dia datang ke dunia dan menghisap darah manusia-manusia tidak berdosa, melainkan kesulitan yang dia dapat dari pengalaman hidup yang membuatnya menjadi gila, melakukan banyak percobaan hingga akhirnya dia menjadi seorang vampir yang ditakuti banyak orang. Kanibal. Tak berperasaan. Itulah salah satu bentuk dari pembalasan dendam semasa hidup Vlad Tepe. Warga Rumania pada masa itu sangat ketakutan dan beberapa dari mereka berpindah hidup dari Rumania dan menyebar keseluruh bagian dari Bumi, bersembunyi dari sang vampir mematikan tak menyadari bahwa sebagian dari keluarganya sudah bergabung dengan Vlad Tepe menjadi vampir yang gila darah.
Seoul, 21st Century.
Sun Hee POV
Kenalkan aku Han Sun Hee, panggil aku Sunhee. Aku seorang siswi sekolah menengah atas terkenal di Seoul, aku hidup dengan kedua orangtuaku. Aku bangga mempunyai mereka, yah aku bangga bukan karena mereka memiliki banyak penggemar atau mereka adalah orang terkenal di seluruh Korea. Yang membuat aku bangga pada mereka adalah kebiasaan mereka yang unik. Berburu Vampir. Sudah sejak mereka mendengar dari nenek buyutku bahwa salah satu kota di Eropa sana mengalami serangan vampir secara membabi buta. Aku ingat kota itu, Rumania. Yah, walaupun aku awalnya tidak tertarik dengan semua hal yang berbau vampir namun karena kebiasaan orangtuaku itu akhirnya aku juga ikut tertarik dengan semua hal yang berhubungan dengan vampir. Aku ingin sekali bertemu mereka dan mengubah mereka menjadi serpihan abu dengan pisau perak yang aku miliki. Pemberian orangtuaku.
" Sun Hee, sayang ini sudah siang. Apa kau tidak akan pergi ke sekolah?" panggil ibuku dari arah dapur dengan suaranya yang melengking super tinggi.
" Ne eomma, aku sudah bangun." Balasku sambil meraih handuk yang tergantung di balik pintu dan segera masuk ke kamar mandi, sepertinya aku akan telat masuk kelas kalkulus hari ini.
Aku baru menginjakan kakiku di sekolah menengah atas seminggu yang lalu, aku termasuk siswi terpintar se Seoul untuk ukuran anak seumurku. Kedua orangtuaku tidak henti-hentinya berbicara bahwa betapa bangganya mereka memiliki anak sepintar diriku, tapi menurutku mereka terlalu berlebihan.
" Baunya sedap sekali eomma, tapi sayang aku sudah telat, jadi aku makan ini saja ne?" kataku sambil mengambil selembar roti isi yang sudah disiapkan ibuku untuk berjaga-jaga jika tak sempat memasak.
" Makanya lain kali kau harus tidur tepat waktu, sejak kau sangat ingin tau tentang kehidupan vampir, kau sering tidur larut malam. Itu tidak baik." Nasihat ibuku sebelum aku benar-benar melangkahkan kaki pergi ke sekolah.
" Tapi vampir benar-benar membuat aku penasaran, sudah eomma, aku pergi dulu. Annyeong." Sapaku akhirnya dan berlari ke halte bis terdekat untuk mendapat bis pertama yang mungkin datang untuk mengantarku ke sekolah tepat waktu.
Kim Na Rim seonsaengnim, guru kalkulusku adalah guru paling mematikan yang pernah aku kenal selama aku hidup menjabat sebagai pelajar. Tidak ada satupun murid yang berani melawan kehendaknya, tapi aku tidak seperti itu, anehnya Kim Na Rim, guru yang dianugrahi gelar 'guru paling killer' itu takut padaku. Aku juga tidak tahu apa yang menyebabkan itu terjadi, jadi itu kuanggap sebagai keberuntunganku.
" Maafkan aku Kim Seonsaengnim, aku telat."
" Tidak apa-apa, cepat duduk dan buka bukumu, aku belum terlalu jauh mengajar." Begitulah Kim Na Rim ketika mendapatiku terlambat masuk pelajarannya, teman-temanku yang lain pun pasti akan mulai mencibir Kim seonsaengnim ketika dia berubah menjadi baik di depanku.
" Aku heran mengapa Kim songsae menjadi baik hanya padamu." Bisik Son Jin Ae teman sebangkuku.
" Jangan tanyakan padaku, karena aku juga tidak tau alasannya." Kataku pendek, karena aku memang tidak tau.
" Apa kau menggunakan ilmu hitam untuk membuatnya begitu." Curiga Jin Ae padaku, apa-apaan dia, apa dia berpikir sekarang aku ini seorang penyihir.
" Jangan bicara sembarangan Jin Ae, apa aku terlihat seperti penyihir yang gila pemujaan?"
" Bukan itu maksudku, tapi aku hanya menebak." Jin Ae, hanya dia temanku yang tau akan obsesiku pada makhluk bernama vampir.
" Pikirkan dulu kata-katamu itu Jin Ae." Kataku menasihati.
Pelajaran kalkulus mendapat jam terbanyak dalam seminggu pelajaran, jadi tidak heran kalau banyak siswa yang mati-matian membuka matanya hanya untuk sekedar mendengar Kim songsae memberikan pelajaran, terbalik denganku yang dengan setia mendengarkan Kim songsae mengajar, aku sangat suka kalkulus. Menarik dan unik. Aku suka hal-hal unik.
Kringgg... Kringgg...
Bel pertanda bahwa pelajaran ini usai. Sepeninggalan Kim songsae semua murid bersorak gembira. Aku dan Jin Ae memilih untuk langsung pergi ke kantin.
" Kau mau makan apa Hee-ah?" tanya Jin Ae.
" Kau tau makanan kesukaanku, jadi jangan bertanya dan cepat pesankan." Lagaku sok meraja, bukan maksudku sombong tapi beginilah aku.
" Baiklah."
5 menit setelah itu..
" Ini pesananmu ratu."
" Jangan panggil aku seperti itu Jin Ae."
" Habis kau cantik, pintar, dan semua hal tentang kerajaan ada padamu, jadi tidak akan ada salahnya jika aku memanggilmu ratu." Bela Jin Ae pada dirinya sendiri.
" Jangan merendahkan dirimu sendiri Jin Ae, kau sama denganku, bahkan menurutku kau yang lebih layak menjadi ratu, tidak sepertiku yang gila akan hal berbau vampir."
" Hah, kau ini. Vampir lagi yang kau bicarakan, apa ada hal lain yang bisa menarik perhatianmu selain vampir, jika ada beritahu aku."
" Sayangnya tidak."
" Hee-ah, sebenarnya apa yang membuat kau sebegitu tertariknya dengan vampir?"
" Ceritanya panjang, ini cerita dari nenek buyutku ketika dia tinggal di Eropa dan melihat bagaimana seorang Vlad Tepe mengubah orang-orang menjadi vampir."
" Nenek buyutmu kenal dengan Vlad Tepe?"
" Tentu saja tidak Jin Ae. Ini lain."
" Lalu? Apa yang menarik dari cerita nenekmu tentang Vlad Tepe?"
" Konon, ketika Rumania masih menjadi kota yang sejahtera dan tentram, di sana tinggal tujuh namja keturunan Korea yang menghabiskan waktu mereka mengatur seluruh perkembangan kota Rumania, yah bisa dibilang mereka adalah petinggi kota Rumania itu."
" Lalu? Kukira itu tidak menarik." Kata Jin Ae ketika aku menyelesaikan kata-kataku.
" Dengarkan aku dulu. Kau boleh menyanggah kata-kataku ketika aku mengijinkanmu berbicara."
" Baik, lanjutkan." Pintanya.
" Jadi, ketika Vlad Tepe sudah benar-benar merubah dirinya menjadi vampir, ketujuh namja itu termasuk ke dalam orang-orang yang Vlad Tepe ubah menjadi makhluk penghisap darah. Pengikutnya. Namun entah apa yang terjadi ketujuh namja itu menolak untuk menjadi pengikut Vlad Tepe, dan itu mengundang kemarahan dari Vlad Tepe dan itu juga yang menyebabkan Rumania menjadi kota vampir." Kutarik napas untuk melanjutkan cerita super panjang ini. Jin Ae menurut dan menanti aku melanjutkan ceritanya. Sepertinya dia mulai tertarik.
" Ini yang menarik dari cerita nenekku, ternyata ketujuh namja itu menemui nenekku dan memintanya untuk tidak memberitahu orang-orang bahwa ketujuh namja itu bersembunyi di rumah nenekku yang kala itu tinggal di Swiss. Aku tidak tahu apa dan bagaimana ketujuh namja itu bisa berada di Swiss, nenekku tidak menceritakannya. Yang nenekku bilang adalah ketujuh namja itu sangatlah tampan. Dan bagaimana nenekku bisa berbicara seperti itu karena saat itu nenekku masih berumur 19 tahun. Vampir hidup abadi, jadi kemungkinan aku bisa bertemu dengan mereka. Tapi nenek buyutku sudah meninggal dan tidak meninggalkan jejak untuk aku bisa bertemu dengan ketujuh namja vampir itu." aku berhenti bercerita ketika Jin Ae mulai ingin berbicara, aku lupa untuk mengijinkannya berbicara. Dia penurut sekali. Bahkan aku hanya teman sebangkunya.
" Ya Jin Ae, kau boleh bicara sekarang, dan kenapa kau menungguku untuk mengijinkanmu berbicara?"
" Karena kau yang memintanya."
" Kau bukan siapa-siapamu."
" Aku menganggapmu sebagai ratuku."
" Berhenti merendahakan dirimu Jin Ae. Sekarang apa yang ingin kau katakan?"
" Begini, apa kau tau nama ketujuh namja vampir itu?"
" Nenekku, waktu itu memberitahunya tapi sepertinya aku hanya mengingat 4 diantara mereka."
" Siapa saja?"
" Woww, tunggu Jin Ae, apa kini kau tertarik dengan vampir juga?" godaku.
" Sepertinya, dan ayolah beritahu aku."
" Kau akan jadi pengikutku, hahaha."
" Apapun itu, dan Hee-ah ayo beritahu nama mereka."
" Arraseo, yang pertama ini ketua dari ketujuh namja vampir itu, namanya Kim Namjoon, kedua dia yang tertua diantara enam yang lainnya, Kim Soek Jin, yang ketiga dia yang paling muda, Jeon Jungkook, dan yang keempat adalah yang paling tampan menurut nenekku, dia Kim Taehyung."
" Tapi kurasa yang lebih tampan adalah Kim Seok Jin."
" Bagaimana kau tau, melihat dia saja kau tidak pernah."
" Memang, tapi sepertinya. Kau tau instingku tak pernah salah." Aku memang tidak bisa mengatakan bahwa insting Jin Ae selalu salah. Karena kenyataannya insting Jin Ae adalah insting manusia terkuat yang pernah aku temui, tidak salah bahwa aku meminta dia bergabung denganku dan juga kedua orangtuaku untuk berburu vampir. Dan tentu saja dia menolak itu.
" Ne. Kau tidak pernah salah." Aku akui hal itu untuk pertama kali di depan Jin Ae.
Hal bodoh lain yang sering kami lakukan berdua adalah, kembali ke kelas dengan perut kosong, makanan yang kami pesan pasti selalu utuh jika kami sudah terlalu asik berbagi cerita.
Pelajaran berjalan begitu cepat, itu selalu aku rasakan, tapi nampaknya teman sekelasku enggan sependapat denganku, aku memang murid terpintar di kelas, kedua setelah aku adalah Jin Ae sendiri. Aku dan dia selalu aneh melihat teman-teman sekelas selalu cepat keluar kelas dan pergi ke rumah mereka. Sedangkan aku dan Jin Ae lebih memilih untuk pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang di berikan hari ini, hitung-hitung mengurangi pekerjaan rumah yang harus di lakukan esok hari.
" Jin Ae, kajja." Aku menarik lengannya begitu dia selesai memasukkan semua bukunya ke dalam tas.
" Kajja."
Di perpustakaan kami hanya larut dengan tugas masing-masing, aku tak perlu bertanya kepadanya, dia juga tidak perlu bertanya kepadaku. Toh kami sama-sama pintar. Itu menguntungkan untuk mempersingkat waktu kami. Satu lagi, Jin Ae adalah teman sekaligus tetanggaku, jadi kami akan selalu pulng bersama.
Perjalanan pulang Jin Ae kembali menyibukkanku dengan pertanyaannya seputar tujuh namja vampir, sepertinya dia mulai tertarik, dan aku akan mencoba mengajaknya lagi menjadi pemburu vampir. Satu lagi, aku bukan pemburu vampir dengan tugas melenyapkan makhluk itu dari muka bumi, tapi ibu dan ayahku menugasiku mencari ketujuh namja vampir tersebut, menurut mereka, Vlad Tepe masih berkeliaran di bumi mencari mereka, dan hanya mereka yang bisa melenyapkan Vlad Tepe dengan kekuatan supranatural yang tidak diketahui oleh ketujuh namja itu, maka dari itu, aku ditugaskan mencari mereka dan melatih mereka menggunakan kekuatan mereka. Merepotkan tapi aku senang mengingat nenek bicara bahwa ketujuh namja vampir itu sangatlah tampan.
" Jin Ae, sepertinya kau suka dengan ketujuh namja vampir itu."
" Tidak juga."
" Lalu kenapa kau terus menyibukkanku dengan pertanyaanmu tentang mereka."
" Aku hanya suka keempat dari mereka, karena kau hanya memberitahuku empat di antara mereka, kalau kau sudah memberitahuku tiga lainnya, mungkin aku akan suka mereka." Jelasnya, dasar serakah.
" Begitu, apa kau sangat ingin tau tiga sisanya?"
" Aku boleh mengetahuinya?"
" Tentu saja Jin Ae, tapi aku masih tidak ingat mereka, mungkin kau mau mampir ke rumahku dulu lalu aku akan memberitahukannya, karena semuanya ada di kitab yang ditulis nenek buyutku."
" Baiklah, aku akan ke rumahmu."
Sekolah dan rumah. Sejauh 5 km. Tak heran jika aku sering ketiduran di dalam bis dan berakhir dengan Jin Ae yang membangunkanku.
" Sun Hee, bangun. Kita sudah sampai."
" Ehmm." Erangku di sela tidurku sambil meregangkan badan.
" Kajja."
Dari halte bis, kami hanya berjalan kaki untuk sampai di rumah. Dan kembali Jin Ae menagih janjiku memberitahunya tiga orang lainnya. Kalian tau yang kumaksud.
" Annyeong eomma, appa." Sapaku pada kedua orangtuaku.
" Annyeong Hee-ah. Kau sudah pulang."
" Annyeong eomma, appa." Itu Jin Ae, dia memang memanggil kedua orangtuaku begitu, orangtuanya sudah meninggal dua tahun lalu, tapi sampai sekarang penyebab kematiannya tidak diketahui, sekarang dia tinggal dengan bibinya. Dan untuk mengurangi rasa sedihnya ibuku mengijinkan dia memanggil ibuku dan ayahku dengan sebutan 'eomma dan appa'.
" Ah, kau rupanya Jin Ae, bagaimana kabarmu."
" Appa seperti tidak pernah bertemu denganku, padahal kan rumah kita hanya berjarak dua rumah lain, tentu saja aku baik-baik saja. Bagaimana pekerjaan kalian?" tanya Jin Ae.
" Itu yang ingin eomma bicarakan dengan Sun Hee tadi, tapi berhubung ada kau, jadi ya sekalian saja."
" Maksud eomma?" tanyaku penasaran.
" Begini Sun Hee-ah, Jin Ae-ah. Kami harus pergi ke rumah lama nenek buyut Sun Hee di Swiss untuk mencari jejak-jejak ketujuh namja vampir yang selama ini kami cari." Jelas Appaku Han Jae Soo.
" Berapa lama kalian akan pergi?" tanyaku, aku tidak akan pernah terkejut jika mereka akan pergi jauh, karena mereka sering melakukannya. Kemarin lusa mereka baru saja kembali dari Corintians. Beritanya di sana Vlad Tepe tinggal.
" Mungkin sepekan penuh. Jin Ae, kau boleh menginap di sini jika kau mau." Tawar ibuku.
" Sepertinya itu ide bagus." Jin Ae menyaut dengan senyuman yang mengembang.
" Baiklah, kami akan berangkat malam ini, Jin Ae kau boleh membawa barang-barang yang mungkin kau butuhkan di sini sekarang." Perintah appa.
" Secepat itukah eomma, appa?" tanya Jin Ae.
" Iya, penerbangan ke Swiss sangat jarang dilakukan warga Korea, yang ada hanya malam ini, dan besok sampai lusa bagian penerbangan tidak menyediakan tiket lagi." Jelas appa.
" Begitu, baiklah, Sun Hee, aku pulang dulu. Tunggu aku 30 menit dan aku sudah ada di sini lagi, jangan rindukan aku." Anak itu, memangnya siapa dia sampai aku harus merindukan dia. Sahabat mungkin.
" Ne, aku tunggu." Jawabku akhirnya.
Sepeninggalan Jin Ae, eomma mengajakku berbicara, aneh tidak seperti biasanya, biasanya appa akan ikut juga tapi ini tidak.
" Sun Hee, kau masih menyimpan kitab nenekmu?"
" Ne, waeyo eomma?"
" Begini, kemarin lusa setelah eomma pulang dari Corintians, eomma bertemu dengan salah satu vampir rumania. Dan anehnya, pisau perak dan senjata lain yang dibawa eomma dan appa tidak mempan padanya. Saat itu eomma dan appa menarik kesimpulan bahwa dia adalah pengikut tujuh namja vampir itu semasa hidup dan dia adalah seorang vampir darah murni sama seperti Vlad Tepe. Apa kau mengerti ucapan eomma Sun Hee?" setelah bercerita banyak ibu menanyakanku, aku yakin dia khawatir aku tidak menangkap ceritanya, lalu..
" Aku mengerti eomma, lanjutkan."
" Namanya Yoo Sung Min. Dia bukan vampir seperti Vlad Tepe, kami bertukar banyak cerita di sana. Dia banyak menceritakan tentang pemimpinnya di Rumania, ketujuh namja vampir itu. Dan Sung Min dan yang lainnya menyebut ketujuh namja itu dengan sebutan BTS. Eomma dan appa, bahkan Sung Min tidak tau artinya dan kepanjangan dari BTS itu, karena kata itu dibuat dengan kata Ruman tradisional, tak sembarang orang bisa menerjemahkannya."
" Lalu hubungannya dengan kitab nenek apa?"
" Sung Min bilang, kalau semua tentang BTS ada di kitab itu, nenekmu dulu sempat jatuh cinta pada salah satu vampir tampan itu."
" Kim Taehyung?"
" Bagaimana kau tau Sun Hee?"
" Karena dulu nenek sebelum meninggal pernah menceritakan tentang vampir BTS itu dan nenek bilang yang paling tampan adalah Kim Taehyung, dan kukira dialah yang nenek cintai."
" Itu mungkin, nah sekarang eomma ada tugas untukmu."
" Mwo?"
" Kau cari vampir BTS itu, dan aku kira kau butuh bantuan Jin Ae, dia bukan manusia biasa kau tau, dia adalah seorang utusan, dia mempunyai kekuatan telekinetis dan angel shield, dia yang akan menjadi satu-satunya perlindunganmu dalam tugas ini."
" Maksud eomma Jin Ae bukan manusia biasa?" kataku mulai bingung dengan semua cerita ibuku.
" Dia seorang utusan. Dari bintang. Aku tak tau apa hubungannya dengan vampir tapi inilah yang terjadi, kukira ini akan menjadi pemburuan vampir paling bersejarah. Kau tau? Jin Ae adalah utusan dari planet EXO, di sana konon ada 12 dewa dengan kekuatan ajaib yang bisa mengontrol pergerakan bumi termasuk makhluk yang hidup di dalamnya, setelah mereka tahu kalau vampir, makhluk hina itu mulai muncul di bumi para dewa EXO tidak tinggal diam, dengan cara mengirim Jin Ae ke bumi mereka beranggapan bahwa ini merupakan jalan mereka menyelesaikan masalah." Kulihat ibuku menarik napas di tengah ceritanya.
" Lalu, bagaimana dengan Jin Ae, apa dia menyadarinya?"
" Belum, belum sampai kau menemukan ke 12 reinkarnasi dari 12 dewa EXO."
" Mwo, itu berarti aku harus mencari 19 orang?"
" 19 namja tepatnya."
" 12 reinkarnasi dewa itu namja juga?"
" Ne, maka dari itu kukira kau butuh bantuan Jin Ae."
" Baik eomma, tapi aku hanya mencari 12 dewa itu dan memberitahu mereka untuk mengajari Jin Ae untuk kekuatannya dan selesai?"
" Ne, setelah itu mereka akan kembali menjadi bintang."
" Dimana aku harus mencari mereka?"
" Sebelumnya kau beritahu Jin Ae dulu tentang ini, lalu kau harus pergi ke sebuah kastil di selatan kota Seoul, tepatnya kastil di daerah Busan, dan kau harus masuk ke dalamnya, tenang mereka tidak jahat, mereka akan segera tau siapa kau dan Jin Ae, ketika kau membuka pintunya. Lalu sampaikan pada mereka apa tujuanmu dan setelah itu, kau dan Jin Ae mungkin akan tinggal di kastil itu selama sepekan untuk pendalaman kekuatan Jin Ae, dan setelah itu, carilah ketujuh vampir BTS itu. Kau mengerti?"
" Sangat mengerti eomma."
" Bagus."
" Tapi kapan aku harus mulai eomma?" tanyaku pada ibu.
" Mungkin besok atau lusa kau bisa mulai bekerja, tapi usahakan setelah eomma dan appa pergi ne."
" Ne, baiklah, sepertinya kau harus pergi sekarang, atau kau akan ketinggalan pesawat."
" Begitu, Sun Hee, tolong kerjakan tugasmu dengan baik, jangan sampai eomma dan appa kecewa padamu, pelajari kitab itu sebaik mungkin sebelum kau melakukan sesuatu. Mengerti?"
" Ya, aku mengerti, sekarang cepat keluar sebelum appa mulai kesal." Perintahku pada ibu.
" Aku pergi dulu Sun Hee."
" Hati-hati." Kataku akhirnya sebelum eomma benar-benar pergi meinggalkan rumah.
Perbincangan yang aku dan eomma lakukan ternyata tidak memakan waktu yang sebentar, hari sudah gelap ketika aku keluar dan menemui Jin Ae yang sudah menungguku di ruang tamu. 'Banyak sekali barang bawaannya? Apa dia sekarang berniat untuk pindah rumah?' batinku melihat barang yang dibawanya kelewat banyak.
" Sun Hee, bantu aku bawa ini." Tunjuknya padaku meminta bantuan untuk membawa barangnya ke kamarnya. Jin Ae, karena sudah terlalu sering menginap di rumaku dia sampai punya kamar sendiri ketika harus menginap di rumahku, hebat. Itu ide appa.
" Kenapa kau bawa banyak sekali barang?" tanyaku penasaran.
" Ini bukan sembarang barang Hee-ah, akan aku tunjukkan sesuatu nanti, yang pasti kau akan sangat tertarik karena barang yang kubawa ini berhubungan dengan vampir." Bebernya, oh sungguh? Apa itu akan membantu? Kuharap jawabannya iya.
" Aku juga mau bicara sesuatu padamu, tapi yang jelas bukan sekarang. Kukira nanti, saat jam makan malam."
" ... " tak ada balasan dari Jin Ae, tumben dia tidak cerewet.
Makan malam hari ini pelayan rumahku menyediakan makanan asal negara Rumania, namanya Fasole Frecata, ini sejenis makanan yang terbuat dari kacang-kacangan yang dibuat menjadi pasta kemudian disajikan dengan bawang goreng di atasnya, atau bisa juga dengan sosis, dan bacon. Selain itu dia juga memasak makanan khas Swiss, makanan ini adalah favorite nenek buyutku, namanya Zurchergeschnetzeltes atau aku dan Jin Ae lebih suka menamainya Daging Potong, lebih mudah dilafalkan dan bentuknya menurutku agak sedikit mirip dengan Bulgogi, rasanya pun tak jauh berbeda, jadi anggap saja makanan itu adalah Bulgogi, dan itu juga alasan kenapa nenekku menyukai makanan ini.
" Jin Ae, kau sudah selesai?" tanyaku sambil mengelap sisa makanan di sudut bibirku.
" Sebentar lagi, bulgogi asal Swiss ini enak sekali."
" Cepat, aku mau memberitahumu sesuatu."
" Sekarang saja, aku mendengar ko."
Dengan keputusan seperti itu, aku meminta seluruh pelayan rumah untuk tidak berada di ruang makan, karena ini sangat rahasia. Jadi cuma, Jin Ae, dan kedua orangtuaku yang boleh tau.
" Dengarkan baik-baik Jin Ae, ini sangat penting."
" Hmm." Gumamnya sambil masih berkutik dengan makanan Swiss itu.
" Jadi begini, menurut eommaku, kau ini bukan manusia biasa."
" Mwo?" seketika Jin Ae mendongakkan kepalanya melihatku dengan tatapan tajam.
" Iya, jadi begitulah, menurut seorang bawahan tujuh namja vampir yang ditemui eommaku sewaktu pergi ke Corintians, kau itu bukan manusia, melainkan utusan dari 12 dewa yang tinggal di planet bernama EXO, aku tidak tau kenapa bawahan ketujuh namja itu bisa mengetahui hal ini tentangmu. Jadi, aku Han Sun Hee diamanatkan oleh bawahan BTS, begitulah mereka memanggil ketujuh namja vampir itu, untuk kau melatih kekuatanmu sebagai seorang telekinetis atau pembaca pikiran dan angel shield. Dan satu hal yang paling aku tekankan untukmu adalah. Bantu aku menemui 19 namja itu."
" Tunggu? 19?"
" Iya, 12 dewa EXO, dan 7 vampir BTS"
" Kau bisa Jin Ae, kau harus bisa. Sebenarnya."
" Jadi itu kenapa kalung ini selalu menyala setiap malam?" gumamnya tidak terlalu kecil, masih bisa terdengar olehku. Sambil menggenggam kalung berbentuk sayap malaikat miliknya.
" Maksudmu?"
" Jadi, kalung ini waktu itu aku tidak sengaja bertemu dengan seorang yeoja cantik, dan dia menitipkan ini padaku, ketika aku ingin menanyakan untuk apa dia menitipkan aku benda ini, yeoja itu sudah hilang entah kemana. Satu hal yang aku ingat ketika yeoja itu memberiku kalung ini dia sempat berkata bahwa suatu saat aku akan menjadi pelindung bagi seorang yang berharga bagiku, dia bilang itu mungkin sahabat, orangtua, atau pacar. Namun saat orangtuaku meninggal kalung ini tidak bereaksi apa-apa, jadi kukira dia tidak bisa melindungi orangtuaku, atau mungkin maksud yeoja itu adalah melindungimu Hee-ah, kau sahabatku." Jelasnya panjang lebar, aku tak tau Jin Ae pernah mengalami ini, dia tidak pernah cerita.
" Eommaku juga berkata demikian Jin Ae, menurutnya kaulah yang bisa melindungiku ketika aku mendapat masalah dalam mencari ketujuh namja vampir itu."
" Jadi?"
" Semua ini seperti sudah ditakdirkan Jin Ae, apa kau merasakannya?"
" Sepertinya Hee-ah."
" Tunggu di sini, aku mau mengambil kitab nenekku dulu, mungkin di sana ada petunjuk, di mana kita harus mulai."
" Oh, baiklah. Hee-ah aku tidak pernah menyangka aku akan melakukan hal seperti ini. Aku bahkan belum siap."
" Itu sebabnya kita harus menemui 12 reinkarnasi dewa EXO, mereka akan membantumu."
Aku tidak lagi mendengar suara Jin Ae, karena aku sudah berada di kamarku, dan aku segera mengeluarkan buku tebal dari balik tempat tidurku. Sudah berdebu. Kapan aku terkakhir kali membuka kitab ini. Kutiup debu yang menutupi kitab itu dan seketika terlihat 7 namja yang menjadi cover kitab itu sedang menggunakan jubah yang menutupi wajah mereka. Aku segera berlari menuruni tangga menemui Jin Ae di ruang makan.
" Ini." Kataku sambil menyuguhkan kitab itu di depan Jin Ae.
" Kotor sekali."
" Memang sudah lama aku tidak membukanya. Tapi mari kita lihat."
Ketika membuka halaman pertama kitab itu, terpampang foto nenekku dengan ukuran 4x8, dia sangat cantik ketika muda. Dan setelah itu aku membuka halaman selanjutnya, di situ terdapat tulisan-tulisan Rumania Kuno, kurasa itu adalah penjelasan mengapa tujuh namja itu memberi nama mereka BTS, aku penasaran. Lalu aku coba menggunakan google translate, ini mungkin tidak berguna, tapi setidaknya bisa membantu.
Bullet dovada băieţi cercetaŞ. Pertama aku ubah kata itu menjadi bahasa Inggris - Bulletproof Boys Scout. Apa maksudnya? Ini seperti kata jaman sekarang, terlalu modern untuk mereka di abad 18. Lalu aku ubah bahasa itu menjadi bahasa Korea - Bangtan Sonyeondan. Aku mulai menemui titik terang masalah nama itu, itu bukannya semacam Equipment berupa Kevlar (rompi anti peluru) yang digunakan para tentara saat perang. Jadi maksud dari nama itu adalah anti peluru? Peluru apa? Atau itu semacam kiasan untuk para vampir saat itu? apa itu penyebab tujuh namja ini menolak menjadi pengikut Vlad Tepe? Ini bisa dijadikan hipotesis.
" Kau mengerti sekarang Jin Ae?" bukan aku saja yang mencoba mengartikan bahasa itu, Jin Ae juga. Dan sepertinya dia sependapat denganku.
" Iya, aku mengerti, kukira ini alasan mengapa mereka tidak mau menjadi pengikut Vlad Tepe seperti yang kaubicarakan Sun Hee." Benar apa kataku, dia mengerti.
" Cukup masuk akal, jadi itu." aku manggut-manggut sambil membuka kembali halaman kitab itu. Profile ketujuh namja vampir itu, lagi-lagi jubah yang mereka gunakan menutupi wajah mereka, sangat tidak menguntungkan, bagaimana aku bisa mencari mereka jika ciri-ciri wajah pun aku tidak tau.
" Ini ketiga lainnya Jin Ae, Park Jimin, Min Yoongi, dan Jung Hoseok."
" Jadi?"
" Jadi apa?"
" Ini tidak membantu Sun Hee, liat aku bahkan tidak bisa mengenali wajah mereka. Darimana kita harus mulai?"
" Kau benar, ini harus cepat. Vlad Tepe sudah melakukan aksinya lagi, aku khawatir jika dia sampai di Korea."
" Bagaimana dengan mencari 12 dewa EXO itu Hee-ah?"
" Ide bagus."
" Minggu depan, sekolah meliburkan kita selama dua pekan, kukira itu bisa kita gunakan untuk mencari mereka."
" Terlalu lama untuk menunggu sampai minggu depan, setidaknya kita harus mengetahui letak tetap kastil EXO."
" Kastil? Kau tidak memberitahuku tentang kastil."
" Apa aku harus memberitahumu juga?"
" Tentu, masalah ini harus jelas agar aku benar-benar tertarik untuk melindungimu Sun Hee."
" Baiklah, jadi kastil itu adalah tempat tinggal ke-12 reinkarnasi dewa EXO."
" Dimana tepatnya?"
" Eommaku bilang itu di daerah Busan."
" Hey, tunggu, bibiku dulu sempat tinggal di sana. Mungkin dia tau sesuatu, tunggu, aku telepon dulu." Jin Ae mengeluarkan ponselnya dan mulai mengetik beberapa nomor di sana dan menempelkan benda itu di telinga kanannya.
" Halo bi?"
" ... "
" Aku akan menginap di rumah Sun Hee untuk sepekan ini, orangtuanya pergi ke Swiss."
" ... "
" Iya, aku akan baik-baik saja, ngomong-ngomong aku ingin bertanya sesuatu padamu."
" ... "
" Apa benar di daerah Busan terdapat sebuah kastil?"
" ... "
" Sungguh?"
" ... "
" Tidak, aku hanya bertanya saja. Kalau begitu aku tutup dulu teleponnya ya."
" ... "
Jin Ae menaruh kembali benda itu di kantung mantelnya dan dengan mata berbinar senang dia memberitahuku bahwa benar di daerah Busan terdapat sebuah kastil. Tapi letaknya jauh di dalam hutan, tapi Jin Ae kembali memberitahu bahwa jalan menuju ke sana tidak berbahaya, akan ada jalan setapak yang akan langsung menunjukkan jalan menuju kastil itu.
" Itu bagus, dengan begitu aku tidak akan keberatan jika kita mulai semuanya minggu depan. Bagaimana menurutmu Jin Ae."
" Kau tau? Aku tidak pernah menyangka bisa masuk dalam masalah serumit ini, tapi yang jelas aku sekarang tidak sabar untuk memulai semuanya."
" Begitukah? Jadi sekarang kau ingin menjadi pemburu vampir?"
" Sepertinya menarik juga Sun Hee, waktu itu aku hanya takut saja, tapi mengingat kau berkata bahwa aku ini memiliki kekuatan terpendam, aku bisa melakukan apapun, bahkan kau sendiri bukan apa-apa tanpaku." Ejeknya dengan nada merendahkan.
" Aku bergantung padamu kali ini. Puas?" balasku.
" Sangat puas, hahaha. Bercanda."
" Sudah sebaiknya kita bereskan ini, dan pergi tidur, ini sudah terlalu larut."
" Baiklah."
Ini sungguh akan menjadi pengalaman yang menakjubkan selama hidupku, aku terperangkap menjadi seorang pemburu vampir wanita termuda yang pernah ada dengan begitu banyak legenda mengelilingiku yang ternyata bukan hanya sekedar legenda, lebih dari itu, semua ini nyata. Mulai dari vampir, dewa, dan temanku yang ternyata adalah Supranatural Human. Apa aku harus bersyukur? Atau bersungut-sungut dengan tugas yang dibebankan orangtuaku padaku? Sepertinya aku akan memilih pilihan kedua, aku sangat senang ini menjadi bagian hidupku, dari dulu aku senang dengan hal berbau seperti ini, sangat mengacu adrenalin. Temanku tidak tau kalau aku selalu membawa pisau perak ke sekolah, hanya Jin Ae yang tau. Di kamarku tentu saja banyak barang-barang berbau vampir yang melekat pada temboknya, bukan hal yang asing bagi Jin Ae mengingat dia kenal betul denganku dan juga kedua orangtuaku.
Kalian para vampir BTS tunggu aku sampai aku menemukan kalian.
TBC
