[Jealous]

Disclaimer: Masashi Kishimoto

For FLORE 2015 XtraWeek!

Happy Reading!

.

.

.

Pemuda beriris kelam itu menatap gadis pirangnya yang masih saja cemberut sejak tadi pagi. Sang gadis bahkan menolak untuk berbicara padanya. Sai heran dengan gadis itu. Apa gerangan yang membuatnya menghindari percakapan dengannya sejak awal mereka pergi berkencan tadi.

"Ino, kau kenapa sih?" Tanya Sai untuk kesekian kalinya pada sang gadis.

Bukannya menjawab, Ino malah membuang muka.

"Hey, apa salahku? Kenapa kau begini terus, eh?" Ujar Sai terus terang.

Gadis itu menoleh dan memincingkan mata kebiruannya pada Sai.

"Kau marah?"

Ino tak jua menjawab.

"Bicaralah kumohon. Jika begini terus, aku tidak akan tahu apa yang membuatmu marah begini dan tidak dapat menyelesaikannya." Pinta Sai.

Kini ino malah menggembungkan kedua pipinya.

Sai menghela napas.

"Ino please. Katakan sesuatu agar aku dapat memerbaiki semuanya."

"Siapa.."

Sai menelengkan kepalanya ketika Ino mulai berbicara.

"Siapa gadis yang tadi kau gandeng di depan rumahmu? Jawab aku!" Tanya Ino ganas.

"Hah? Gadis? Gadis yang mana?"

"Jangan pura-pura tidak tahu Sai! Aku melihatnya sendiri tadi kau menggandeng gadis pirang itu!"

Alih-alih menjawab, pemuda berkulit pucat itu malah tertawa.

"Hey! Kenapa tertawa? Jawab aku!" Sahut Ino kesal.

"Baiklah-baiklah."

Gadis bermarga Yamanaka itu memutar kedua matanya bosan.

"Gadis itu namanya Shion. Dia sepupuku."

Mendengar jawaban sang kekasih, Ino menoleh kaget.

"Shion baru saja datang dari Kumo. Dan tadi dia minta diantarkan keliling kompleks."

"K-kenapa kau harus menggandengnya sih?"

Sai tersenyum, "ia perlu digandeng karena dia punya gangguan pengelihatan. Matanya tidak dapat melihat dengan jelas, karena itu aku menggandengnya."

"O-oh ..." Angguk Ino.

"Jadi karena Shion kau marah, hm?" Goda Sai.

"Apa sih?! Sudah!" Ino merengut kesal. Wajahnya merona. Malu karena sudah berburuk sangka.

Sai terkekeh.

"You get jealous so easily. I like it!"

Sebuah jitakan dihadiahkan Ino di kepala sang kekasih seusai mengucapkan kalimat tadi.

"Ahah! Love you, Ino."

Bukannya menjawab, Ino kembali membuang muka sementara Sai kembali tertawa.

Fin