Fairy Tail NaLu Collection with Every Theme Represented For Every Seasons

-Spring-

Lucy tak memikirkan bahwa kebahagiaan dirinya kembali pada saat kedatangan lelaki dengan syal kotak-kotak itu pada hari pemakaman mamanya, Layla Heartfilia, pada awal musim semi.

Walaupun semenjak saat itu papanya telah menjadi super dingin, lelaki itu selalu datang tanpa dipanggil dan mengembalikan warna-warna cerah pada harinya.

Yap, Natsu Dragneel adalah lelaki itu. Walaupun parasnya yang bodoh dan aneh, dirinya tak pernah gagal membuat gadis itu tersenyum dengan hal-hal kecil yang dilakukannya


~18 Tahun Lalu~ X777

"Hey Luce, jangan murung aja donk! Senyum!" pinta lelaki itu sembari tersenyum lebar

Keduanya sedang terduduk di taman belakang Heartfilia Konzern, gadis itu lalu tersenyum sendu pada lelaki di sebelahnya

"Mama mu nanti sedih loh di atas sana, kan dia pengennya liat kamu bahagia" kata anak kelaki itu

"Aku ga ngerti, kenapa mama harus pergi... Lucy sayang sama mama... Hiks.." jawab gadis itu sambil terisak

Dengan spontan Natsu memetik salah satu bunga paling cantik di taman itu. Warnanya kuning terang dengan daun tak bercacat

"Hey Luce, bandingkan bunga ini sama yang lain"

"Natsu, bunga melati itu cantik sekali, kenapa dipetik?" tanya gadis itu heran sambil mengusap air matanya

"Orang pasti selalu memilih bunga yang tercantik diantara banyak. Aku yakin mamamu kaya bunga ini, karena dia orang baik, dia dipanggil duluan" jelas Natsu sambil memasang bunga itu di atas telinga Lucy lalu tersenyum lebar

"Makasih, Natsu, mama memang orang terbaik yang pernah ada hiks..."

Sambil memeluk Natsu, gadis itu hanya dapat terisak mengenang mama yang tiada


~14 Tahun Lalu~ X781

Natsu dan Lucy merupakan sepasang sahabat terbaik yang pernah mereka lihat. Bahkan Gray, Erza, Juvia, Mira, bahkan Jellal tak pernah bisa menembus batas hubungan mereka.

"Anak-anak, sekarang kita buat origami bersambung ya! Keluarkan gunting dan kertas warna kalian!"

Dalam sekejap mata, mereka semua telah berhasil membuat berbagai macam lipatan berbentuk. Gray membentuk kristal es, Erza pedang, Mira pita, Juvia berbentuk muka Gray (?), Jellal berbentuk topi, Lucy membentuk hati, dan Natsu membentuk naga

Mereka semua bersenang-senang dengan origami masing-masing, lalu, Natsu beranjak menuju gadis blonde itu.

"Hey Luce!"

"Oh, Natsu! Lihat ini, bagus kan!" sahut gadis berumur 9 tahun itu sambil menyerahkan origami hatinya

"Tentu, boleh kupinjam sebentar?"

Dengan sigap Lucy memberikan origaminya. Lelaki itu mengambilnya lalu pergi ke pojok ruang kelas

"Kenapa si flame head?" tanya Gray mendekati Lucy

"Aku juga ga tahu" jelas gadis itu lalu

"Hey, Juvia ngebuat origami mukamu loh! Hebat sekali kan dia!" lanjut Lucy sambil tersenyum cerah

"Cih... Dia itu terila-gila kali ya?" tanya Gray sambil bersweat drop

"Hey Luce, lihat ini!" teriak Natsu bangga sambil berlari menuju gadis itu

Dilihatnya origami naga itu ditempel di samping origami hari gadis itu. Tertuliskan pada hati itu 'Lucy Is The Best'. Gadis itu mengambilnya lalu tersenyum

"Naga ini aku! Nah, simpen ya! Kita sahabatan selamanya!" sahut Natsu riang

Dengan pipi merona, gadis itu meninju pelan bahu sahabatnya sambil tertawa,

"Arigatou-ne, Natsu!"


~9 Tahun Lalu~ X786

"Hey, Natsu! Erza ngajak main ke amusement park awal musim semi nanti" kata Jellal sembari membereskan barang-barang untuk pulang

"Heh? Benarkah? Kalo begitu harus beli motion sickness patch dulu! Ice-Freak ikut?" tanya Natsu sambil menunggu di depan pintu

"Kayanya sih, Erza mau semuanya ikut"

"Liat saja Popsicle! Aku pasti lebih berani, ha!" sahut Natsu dengan bahagia

Minggu-minggu pun berlalu, dan hari yang dinantikan pun tiba

"Guys! Kita sampe!" sahut Mira sambil berlari-lari kesana kemari (?)

"Oy, Mira! Kembali!" sahut Lazus sambil mengejarnya

Amusement park itu sungguh besar, terdapat berbagai permainan yang menyeramkan, salah satunya adalah roller coaster legendaris di Spongebob (?). Dapat dilihat cherry blossom bermekaran indah. Pada malam hari, pohon-pohon in akan menyala terang memancarkan warna pelangi

"Natsu, positif ga akan mabok?" tanya Lucy sembari mengamati sahabatnya itu

"Positif, Luce! Nah, ayo main roller coaster itu!" sahut Natsu sembari menarik tangan semua sahabatnya (?)

Natsu terduduk dengan Lucy di kursi paling depan, di belakangnya adalah Gray dan Juvia, sementara Jellal dan Erza di belakangnya lagi.

"Natsu, kalau aku mati, aku akan membunuhmu!" sahut Erza sembari mengeluarkan aura hitam

Natsu hanya dapat menelan ludah sementara yang lain bersweat drop

"Etto Erza.. Kalau kau mati, kau ga akan bisa bunuh Natsu lah" lanjut Gray kebingungan

"Urusai Gray! Atau kau mau mati juga?!" tegas perempuan itu

Sayangnya sebelum dapat menjawab, permainan itu mulai. Erza hanya dapat merinding di tempat sembari deg-deg an setengah mati.

Dari samping, dilihatnya Lucy menjadi pucat pasi ketika roller coaster bergerak naik sangat tinggi. Dengan spontan Natsu memegang tangan gadis itu lalu tersenyum lebar.

"Jangan takut, Luce, ada aku ko!"

DEG

Seketika itu Lucy langsung menggenggam tangan Natsu dan merasakan ketenangan di hatinya. Pipinya merona merah sementara dirinya tersenyum bahagia

.

.

.

.

.

.

.

Tak lama kemudian

.

.

.

. "AHHH!"

Ketenangan itu berlangsung haanya sesaat


~ 6 Tahun Lalu ~ X789

Hari itu merupakan awal musim semi, tahun ajaran baru tengah berlangsung di Fairy Tail Academy. Natsu Dragneel adalah bintang sekolah, seorang atlet basket yang sudah dikenal se Magnolia

"Flame-head, kapan kau mau mengatakan kau mencintai Lucy huh?" tanya Gray sembari mendribble bola mengelilingi lapangan

"Dia ga bakalan nerima, lagian bisa-bisa persahabatan kita ancur" jelas Natsu frustasi

Tiba-tiba Gray menghentikan bolanya lalu menatap laki-laki di hadapannya

"Apa kau gila flame-head? Dia itu selalu nungguin tahu Kau memang bodoh" sahut Gray sembari tertawa terbahak-bahak.

'Astaga, aku bahkan tak percaya dia sahabatku' batin Gray sembari terus tertawa riang

Selesai latihan bersama Gray, lelaki itu pun bergegas menuju ke rumahnya lalu menghubungi Lucy

"Hey Luce!" sahut Natsu dalam telepon

"Ada apa Natsu?"

"Bisa ketemuan nanti sore, di pantai utara? Ada sesuatu yang perlu diomongin"

"Hmm.. Oke! Jam 4 oke?"

"oke! Sampe nanti!"

Natsu menutup telpon itu lalu bergegas memberi makan Happy, kucingnya

"Hey bro!" sahut Natsu pada kucing birunya

Dengan cepat sang kucing berlari menuju arahnya dan memeluk pemiliknya itu lalu memakan makanan pemberiannya

"Aye!" teriak si kucing (?)

"Kau tahu Happy, ini adalah kesempatan, sekarang atau tidak selamanya"

Seakan mengerti maksud si pemilik, Happy menengadah menatap Natsu lalu tersenyum ala kucing (?)

Tanpa disadari, waktupun bergerak cepat. Lelaki itu kini sedang memandang matahari terbenam sendiri sembari terduduk di pasir.

Natsu menggunakan celana jeans dengan kaos merah tanpa lupa mengenakan syal kotak-kotaknya.

"Natsu!" teriak seseorang dari kejauhan

Dengan sigap lelaki itu berdiri dan menoleh ke arah datangnya suara. Dilihatnya Lucy Heartfilia berlari menuju ke arahnya. Ia menggunakan gaun pantai merah selutut dengan tas tangan berwarna coklat muda. Untungnya saat itu tidak ada angin kencang, melainkan hanya sepoi-sepoi

Lelaki itu hanya terdiam di tempat melihat gadis blonde itu menghampirinya.

"Hey, Luce! Gaun pantai itu cocok untukmu!" sahut Natsu sembari nyengir

"Thanks Natsu! Pemandangannya bagus banget!" kata gadis itu riang, rona merah di pipinya membuat gadis itu terlihat manis

"Mhmm.. Aku setuju"

Tanpa mengalihkan pandangan dari langit di hadapannya, Natsu berkata

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan"

"Apa?" tanya Lucy penasaran

Seketika itu, yang dapat mereka dengar hanyalah suara desir ombak dalam keheningan. Keheningan yang sungguh nyaman

Dengan satu gerakan tangan, Natsu menghadapkan Lucy pada dirinya dan menatap gadis itu tepat di mata coklatnya. Kedua tangannya mengenggam tangan gadis itu dengan erat

DEG

"Mungkin agak aneh tapi, aku menyukaimu Luce.. Eh, tidak tidak! Mencintaimu. Sejak lama aku menyadarinya, cuma ya, aku ga mau hubungan kita rusak. Aku selalu mensyukuri waktu-waktu bersamamu Luce. Aku sangat bahagia kau tahu" jelas lelaki itu

Gadis itu hanya terdiam di tempat dengan mata membelalak besar. Selama beberapa detik Lucy tak memberikan respon. Hal ini membuat pemuda itu patah semangat lalu tersenyum sendu

"Kau tak perlu merepon kalau kau tak mau Luce, aku mengerti" katanya pasrah lalu men=lepaskan pegangannya dan berbalik lalu berjalan pergi

Hatinya seakan tertusuk belati ketika menerima kenyataan bahwa gadis yang selama ini dicintainya tak memiliki perasaan pada dirinya

Dengan gontai, Natsu melangkahkan kakinya untuk berjalan, dirasakannya tangan gadis itu memeluk dirinya dari belakang. Pelukannya begitu erat tapi menenangkan

"Luce?"

"Baka-Natsu!" sentaknya sembari terisak

"Aku juga selalu mensyukuri hari-hari bersamamu! Semuanya selalu lebih membahagiakan kalau kita bersama.. hiks..hiks.."

Pemuda itu kemudian membalikan badannya dengan kaget setelah mendengar ucapan gadis itu, dengan lembut mengusap air matanya yang turun

"Lucy..."

"Aku juga mencintaimu, baka!"

Tanpa basa basi lagi, pemuda itu langsung melingkarkan tangannya pada tubuh mungil gadis itu dan memeluknya erat..

Sementara itu, Lucy hanya dapat terisak dalam pelukannya. Air mata bahagia begitu deras keluar dari matanya. Dengan perlahan, dilingkarkannya juga tangannya pada tubuh lelaki yang dicintainya

Suasana itu begitu menenangkan, hangatnya sinar matahari terbenam, angin sepoi, dan desiran ombak ria sungguh membentuk momen yang indah

Dengan perlahan, Natsu melepaskan pelukannya lalu meletakan kedua tangan di pipi gadis itu. Lucy pun mengecilkan jarak keduanya lalu melingkarkan lengannya di leher lelaki pinkish tersebut. Keduanya pun memejamkan mata mereka perlahan, hati mereka berdekup kencang seperti rasa nya ingin meledak.

Lalu bibir mereka bertemu. Semuanya terasa benar bagi keduanya, rindingan dan kehangatan menyelimuti tubuh mereka. Tanpa membutuhkan waktu lama, keduanya sudah tenggelam dalam ciuman itu


~5 Tahun Lalu~ X790

TOK TOK TOK

"Luce! Sudah siap?" tanya Natsu dari luar apartemen gadis itu

"Um.. Sebentar!" teriaknya dari dalam

Hari itu merupakan hari kedua terakhir mereka bersekolah, di mana diadakannya acara Prom Night. Dan tentu saja Natsu Dragneel tak akan pergi selain dengan ucy Heartfilia, mengingat bahwa sebenarnya dia tidak menyukai acara seperti ini

"Natsu, bagaimana?" tanya gadis blonde itu sembari keluar dari apartemennya

Natsu hanya tediam ditempat dengan mulut membuka dan mata membelalak, gadis di hadapannya itu adalah tuan putri negri dongeng!

Lucy Heartfilia mengenakan gaun merah cerah beserta sepatu tinggi yang sangat cocok dengannya. Gaun itu berombak dengan 3 lapis kain sutra dimana gaunnya menjadi semakin panjang semakin belakang. Make up nya terkesan natural. Rambutnya di gelombang halus dan menggunakan hiasan bunga perak berkilauan.

Natsu Dragneel belum pernah melihat siapapun lebih cantik dari gadis di hadapannya itu.

"Natsu?"

"You are beautiful, Lucy"

"And you are handsome" lanjut Lucy sembari tertawa perlahan

Detik berikutnya pemuda itu berjalan ke belakang gadis itu dan melingkarkan sesuatu di lehernya

"Natsu?" tanya Lucy bingung ketika melihat kalung berwarna perak dengan ruby kecil diatas sebuah hati

"Cocok sekali denganmu!" lanjut pemuda itu sembari tersenyum gembira

Terlihat bahwa pipi gadis itu memerah, kemudian Lucy memeluk Natsu dengan cepat dan tersenyum bahagia

"Arigatou-ne, Natsu" katanya dengan pelan

"Um! Shall we go now, milady?" tanya lelaki itu sembari tersenyum riang

Menjawab pertanyaan lelaki di hadapannya, Lucy hanya mengangguk lalu melingkarkan sebelah lengannya pada lelaki tersebut.

Keduanya berjalan keluar apartemen, merasakan udara musim semi menerpa wajah dan harum cherry blossom.

Ini merupakan musim semi dimana awal perjalanan mereka bermulai


~Present Time~ X795

"Hey Luce? Luce!" sahut Natsu, membuyarkan lamunan gadis di hadapannya

Dengan cemas, Natsu bertanya pelan

"Kau tak apa?"

"Tak apa kok, aku ga nyangka udah 5 tahun kita pacaran, Natsu. Perasaan belum lama kejadian pantai itu terjadi" jelas gadis berumur 23 tahun itu sembari mengambil gelas jusnya lalu meneguknya

Dalam rangka merayakan kelima tahun pacarannya, mereka pergi makan ke salah satu restoran elit di Magnolia, Fairy Tail.

Setelah lulus kuliah, Natsu meneruskan The Dragneel Company menggantikan ayahnya, sedangkan Lucy memilih untuk menjadi novelis di salah satu agensi ternama mengingat Heartfilia Railways sudah tak ada lagi semenjak kepergian ayahnya.

"Ya.. Semuanya terjadi sangat cepat" jelas Natsu sembali tersenyum lebar

"Dan aku bahagia" lanjutnya

"Aku mencintaimu, Natsu" kata gadis blonde itu sembari menatapnya tepat di mata

"Aku juga Luce, sepenuh hatiku"

Keduanya pun tersenyum lalu tertawa bahagia, bercerita mengenai kegiatan mereka dan lainnya.

"Luce, kita menggunakan wrist ban yang sama!" sahut Natsu seakan baru menyadari

"Oh.. ya! Aku baru menyadari, warna baju kita pun sama!" sontak Lucy kaget seperti baru menyadari hal yang sungguh jelas

"Ada satu hal lagi yang perlu disamakan" kata Natsu pelan sembari menggenggam tangan gadis itu erat dan menatapnya serius

"Apa?" tanya gadis itu bingung

"Nama Belakang"


Bagaimana, minna? Apa alurnya terlalu cepat? Tolong me Review ya!

Author baru saja selesai ujian jadi baru bisa tulis lagi hehe

Kunjungi juga ceritaku yang lain "That Fatefull Encounter"

Arigatou minna-san ^_^