MITOS DI HARI VALENTINE

Disclaimer : Naruto © Masashi Khisimoto

Chara :

Hyuuga Neji

Uchiha Sasuke

Uzumaki Naruto

Inuzuka Kiba

Pair : SasuFemNaru, Slight NejiGaa & ShikaKiba.

Rate : T

Genre : Romance-Humor

Warn : Typo(s), humor Garing, AU, Yaoi/BL, Fem!Naru, OOC, No flame, Etc.

Don't Like Don't Read.

Enjoy!


13 Februari 2014

Di ruang kelas.

"Sasuke, temani aku ke toko coklat milik paman Teuchi ya." Kata Neji sambil menoel-noel Sasuke yang tengah Flirting sama Naruto.

Sasuke menoleh dan menatap tajam Neji, "Kau mengganggu!" Neji merengut, "Ayolah Sasuke! Naru bantu aku dong, bilang sama Sasuke-mu itu buat nemenin aku ke Toko coklat paman Teuchi." Rayu Neji pada Naruto.

"Tapi kan Toko coklat paman Teuchi itu jauh, Neji. Kenapa tidak di toko coklat dekat sekolah saja belinya?" tanya Naruto. "Karena, coklat buatan paman Teuchi itu enak sekali. Beda dengan yang ada di dekat sini. Ayolah, Naru. Coklat ini untuk Gaara, sepupumu." Naruto menghela nafas mendengar rengekan cowok yang biasanya cool itu. lalu, ia beralih ke Sasuke, "Suke, temani Neji ya. Kasian tuh dia." Pinta Naruto. Sasuke menghela nafas dan menjawab, "Hn, baikah. lagipula aku juga mau membelikan coklat untukmu, Naru."

"Benarkah?" mata Naruto pun berbinar-binar. Sasuke mengangguk sambil tersenyum lembut. "Itu artinya kau mau kan, Sasuke?" Tanya Neji penuh harap. Sasuke mendengus, "Kalau bukan kekasihku yang chubby ini, aku tidak mau menemanimu!"

Neji tertawa garing, "Hahaha ayolah, Sasuke. Jangan marah-marah begitu."

Tiba-tiba suara Ino memanggil, "Naruto, Hinata membawa komik baru. Lihat ke kelasnya yuk!" Ajak Ino. "Iya Tunggu sebentar, Ino! Teme, aku ke kelas Hinata dulu ya." Kata Naruto sambil menepuk pelan pipi Sasuke. Sasuke menampakan wajah tak terima saat Naruto pergi.

"Sudahlah, Sasuke. Besok kan hari Valentine, pasti banyak fansgirls mu yang memberi coklat." Kata Neji. "Aku tidak butuh. Aku Cuma mau coklat dari Naruto." Ujar Sasuke datar. Neji mendengus, "Kau ini cinta mati dengan Naruto ya? Oh ya, aku mengajak Kiba juga. Tak keberatan kan?"

"Aku akan keberatan jika kau mengajak Chouji dan menyuruhku untuk menggendongnya." Kata Sasuke tidak nyambung.

SHHHIIINNNGGGG

Kemudian hening...

Neji tertawa hambar, "Hahah, kau garing sekali, Sasuke. Sudahlah! Imej cool-mu itu sudah mendarah daging. Jadi, tidak cocok kalau kau mencoba untuk melucu. Berbeda sekali dengan Naruto yang memang humoris."

Sasuke menggeram, "Sialan! Diam kau!" Neji itu, selalu pintar jika disuruh mencela orang lain. "Kita pergi sepulang sekolah, pakai mobil-mu dulu ya, Sasuke. Mobilku masuk bengkel pagi ini." Rayu Neji yang kembali membuat Sasuke menggeram.


"Kiba, Ayo cepat! Kau lama sekali." Kata Neji saat melihat Kiba berjalan menuju ke parkiran sambil melambai. Disebelahnya ada Naruto yang langsung menghampiri Sasuke.

"Hei, Baby. Kau tidak ikut kami?" Tanya Sasuke dengan senyum sensual. Naruto pun menjawab dengan wajah merah merona, "Tidak, Suke. Aku mau langsung pulang ke rumah saja. Kamu hati-hati ya di jalan. Jangan ngebut loh!" Naruto memeluk leher Sasuke dan Sasuke pun melingkarkan lengannya di pinggang Naruto. Mendengar perhatian sang kekasih, hati Sasuke pun berdebar, "Tentu saja, Babe. Aishiteru." Ujar Sasuke. "Aishiteru yo, Suke sayang." Dengan itu, Naruto dan Sasuke pun berciuman mesra tanpa memperdulikan kedua orang yang tengah menatap mereka dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Kemudian Neji berdehem, "Sudah cukup lovey dovey-nya, Sasuke. Saatnya pergi." Neji pun masuk ke dalam mobil di susul oleh Kiba yang melambai pada Naruto. Sasuke dengan berat hati melepas Naruto dan masuk kedalam mobil.

Saat tiba di toko coklat itu, mereka melihat berbagai macam bentuk coklat. Kiba memandang penuh hasrat pada coklat berbentuk rusa. Mengingatkannya pada Shikamaru, "Paman, aku mau yang ini." Kata Kiba. Lalu paman Teuchi menghampiri Kiba dan membuka etalase untuk mengambil coklat yang Kiba mau.

"Mau di makan disini, Kiba?" Tanya Paman Teuchi. Kiba menggeleng, "Tidak, dibungkus saja, paman." Paman teuchi terkekeh, "Ah! Untuk seseorang ya? Kau bisa minta pake bungkus kado dengan anak paman yang ada disitu." Kiba pun mengambil coklat itu dan membawanya ke counter tempat pembungkusan.

"Paman, ada coklat yang rasa ramen tidak." Tanya Sasuke ngaco, tak lupa sambil terus memasang wajah sok cool. Paman Teuchi sweatdrop, "Tentu saja tidak ada, Sasuke. Biar aku tebak! Kau mau membelikan Naruto coklat kan?" Tanya Paman Teuchi yang dijawab anggukan oleh Sasuke.

"Kenapa tidak kau belikan dia coklat isi jeruk? Naruto kan suka jeruk. Aku yakin dia akan sangat senang." Saran si Paman sambil tersenyum. Bukannya menjawab, Sasuke malah marah, "PAMAN TAHU DARI MANA KALAU NARUTO SUKA JERUK!? PAMAN MENGUNTIT KEKASIHKU YA? ATAU JANGAN-JANGAN SELAMA INI PAMAN SUKA DENGAN KEKASIHKU! JAWAB PAMAN!" Bentak si bungsu Uchiha sambil menunjuk-nunjuk hidung paman yang wajahnya langsung berubah pucat.

Neji yang berada di belakang Sasuke langsung menahannya, "Sasuke, kau labil sekali sih! Paman Teuchi hanya memberikan saran. Kau ini bagaimana, bukannya kau tahu kalau Naruto memang sering beli coklat di toko ini. Jangan bikin malu dong!" Kata Neji penuh emosi. padahalkan cuma kasih saran, kok dia sewot sih? Batin Neji. Sasuke pun kembali tenang, dan dengan gengsinya dia berkata, "Aku beli yang paman bilang tadi." Paman Teuchi pun hanya tersenyum maklum. Paman yang sabar.

Akhirnya, ketiga cowok itu pun pulang dengan sekotak coklat di tangannya.

"Neji, Kau beli coklat apa untuk Gaara?" Tanya Kiba penasaran. Neji pun membuka kotak berbentuk segi empat di tangannya, Sasuke tertawa mengejek, "Coklat berbentuk guci?" Neji merengut, "Memang salah kalau aku beli coklat berbentuk guci?" Kiba pun terkekeh pelan, "Yah tidak apa sih, Neji. lalu Sasuke, kau coklat apa?" Tanyanya sambil beralih ke Sasuke.

"Ini! buka sendiri, aku lagi nyetir." ia melempar sekotak coklat ke arah Neji dan Neji membukanya dan sweatdrop seketika. "Romantis sih, tapi coklat ini mainstream sekali, Sasuke." Komentar Neji. "Coklat berbentuk love memang sudah mainstream. aku yakin banyak fansgirls mu yang akan memberikan coklat dengan bentuk yang sama." sambung Kiba.

Mata Neji melihat warna oranye di coklat itu, "Sasuke, kau membeli coklat berjamur? kok ada oranye-oranye?" Sasuke menggeram dan memukul kepala Neji, "Aku tidak mungkin membeli coklat berjamur, bodoh! itu jeruk!"

"Oh, kukira jamur." kata Neji cengengesan yang dibalas dengusan oleh Sasuke.


14 Februari 2014

Keesokan harinya.

"Mobilku mogok." Kata Sasuke mengeluh. Ternyata saat ini dia tengah jalan kaki bersama Neji dan Kiba. "Mobilku juga belum keluar dari bengkel." Balas Neji.

"Huh! Sudahlah, lagian sekolah kan dekat dengan rumah kita." Kata Kiba. Tapi tetap saja Sasuke dan Neji merasa tidak keren jika tidak pakai mobil. Kemudian terciptalah keheningan.

Lalu Kiba angkat bicara, "Hei, waktu kecil aku pernah ketakutan dengan kisah wanita coklat yang biasanya banyak diceritakan di musim valentine begini."

Neji dan Sasuke mengrenyit," Wanita coklat itu apa?" Tanya Neji.

"Semacam mitos urban yang sejak dulu ada di Minami Hiryu." Kata Kiba.

"Seperti Yuki Onna, begitu?" Kini Sasuke yang bertanya. Kiba mengangguk.

"Mitos urban? Ceritakan padaku." dan Neji makin penasaran.

Kiba pun memulai ceritanya, "ya, khusus di tanggal 14 februari seorang wanita bertubuh tinggi dan bertopeng tiba-tiba muncul dan dia akan bertanya padamu, 'Lebih suka manis atau pahit?' jika kau keceplosan menjawab maka tubuhmu...akan...DILUMURI COKLAT! Kisah yang begitu menyeramkan!" Kata Kiba dengan gemetar dan penuh dramatis.

Sementara itu Sasuke dan Neji sweatdrop dan memandang Kiba aneh, "Memangnya itu seram ya?" Kata Sasuke dengan senyum merendahkan. "Seram darimana?" dilumuri coklat tidak akan membunuhmu, batin Sasuke cuek.

Kiba mendengus, "Diam! Aku belum selesai! Dan konon dia akan menghilang jika kita mengucapkan kata, 'Grease' tiga kali." Dengan itu Kiba pun mengakhiri cerita-tidak-seramnya.

"Bodoh! Mana ada mitos seperti itu!" Kata Neji tak percaya.

"Sasuke!" sebuah suara membuat ketiga cowok itu menoleh. Oh, ternyata itu Naruto yang tengah berlari dengan rambut panjangnya yang melambai.

"Suke, aku membuatkanmu coklat!" Kata gadis cantik itu dengan riangnya. Kemudian ia mengangkat kedua kotak berbentuk love ditangannya, "Lebih suka yang pahit atau yang manis?"

JEDEEEEERRR!

Seketika tubuh ketiga pemuda itu membatu. Apalagi Sasuke dan Neji yang tak menyangka bahwa mitos itu ternyata benar adanya. Ditambah lagi Sasuke yang sangat shock karena tidak menyangka sang kekasih chubbynya itu ternyata adalah...

"WANITA COKELAT! SELAMATKAN JIWA KALIAN!" teriak Kiba diikuti oleh kepanikan Sasuke dan Neji.

"Grease! Grease! Grease! Grease! Grease! Grease!" Rapal ketiga cowok itu. tapi Naruto malah menatap mereka bingung.

"Suke~" Naruto mulai merajuk melihat kekasihnya yang tampan itu menyemburnya dengan kata-kata aneh.

"Grease! Grease! Gre-ah! Persetan dengan grease! Lebih baik aku pergi!" Kata Sasuke sambil berlari kencang.

Kiba pun ikut-ikutan, "Kata-Katanya tidak mempan! Buset! Hantu ini kuat sekali! Sasuke tunggu aku!"

"Brengsek kau, Kiba! Jangan tinggalkan aku!" Neji pun cabut seketika meninggalkan Naruto yang mewek.

"Ish! Suke jahat! Naru kasih Gaara saja ah coklatnya." Kata Naruto sambil berlalu pergi.


The End

A/N

Gaje? I know. My first fic di fandom ini. Ceritanya terinspirasi dari komik Love & Collage karya Inoue Kazurou. Sorry kalau garing. Dan itu sengaja Naruto yang jadi cewek karena, yah terpaksa dibikin cewek karena hantu yang diceritakan kan cewek. Jadinya ya gitu. Kalau Gaara sama Kiba tetep cewek kok. Sebenarnya mau sih ngerubah jadi "COWOK COKLAT!" tapi kayaknya aneh deh. Ya sudahlah! Ada yang mau lanjutannya? Kalau mau bilang ya^^

Hope you like it!

Be kind and RnR please.

Flaw.