Author :

anggimds, mirapark, hani_mi


U (you, kamu, untukmu, dirimu) semua tentang mu, keraguan, ambisi, emosi untukmu Segala hal yg ada di dlm diriku Semua berakhir padamu, sejauh apapun ku berpikir, sejauh apapun ku berlari. Semuanya akan kembali tertuju padamu .. Park Kyungsoo.

.

- U -

.

"Sudah siap?"

Gadis itu menoleh. Bibir kissablenya tertarik untuk tersenyum pada namja berpostur tinggi di hadapannya. Anggukan yang diberikan olehnya membuat namja itu tersenyum lalu menyuruh adik kesayangannya ini untuk mendekat. Mata bulat itu terpejam sebentar kala wajahnya bertemu dengan dada bidang milik kakak lekakinya.

"Aku pasti akan merindukan tempat ini." Namja itu tersenyum lirih.

"Aku tahu. Tapi, sudah saatnya kau kembali ke negara asalmu gadis kecil."

"Yak!Park Chanyeol!" Pelukan itu terlepas dalam hitungan detik. Bibir itu mengerucut lucu dengan wajah yang terlihat kesal. Sementara Namja bermarga 'Park' itu terkekeh melihat adiknya merajuk seperti anak kecil.

"Oppa~ aku ini sudah dewasa. Aku sudah masuk Universitas. Jangan terus mengataki aku gadis kecil. Aku sudah besar." Rengeknya.

"Baiklah-baiklah. Kemari Park Kyungsoo. Biar Oppamu ini memeluk mu lagi."

Gadis itu menurut. Melingkarkan tangannya erat tepat di pinggang Chanyeol dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang kakak (lagi). Kyungsoo memejamkan matanya dalam pelukan Chanyeol, merasa nyaman dengan pelukan hangat sang kakak.

"Sekarang. Aku hanya memilikimu Oppa. Hanya kau keluargaku yang masih berada bersamaku setelah Halmeoni dan orangtua kita pergi. Jangan meninggalkanku Oppa. Tolong biarkan aku tetap berada disampingmu." Kecupan hangat Kyungsoo rasakan di atas kepalanya..

"Begitupun aku Soo. Mulai saat ini, kau adalah tanggung jawabku sepenuhnya. Aku akan menjagamu sepenuh tenaga yang aku miliki. Aku tak ingin membuatmu menangis atau Eomma dan Appa akan menghukumku jika aku membuat putri cantiknya ini menangis."

"Berjanjilah Oppa." Kyungsoo mendongak melihat wajah Chanyeol. Itu dikarenakan perbedaan tinggi mereka yang terpaut jauh sekali.

"Ya. Aku berjanji.." Chanyeol tersenyum manis. Senyum itu yang menenangkan Kyungsoo. Senyum itu yang membuat Kyungsoo merasa dilindungi. Ah, Kyungsoo rindu sekali kepada kakaknya ini. Maka dari itu Kyungsoo kembali memeluk Chanyeol dengan erat. Chanyeol terkekeh. Meskipun sekarang adiknya sudah beranjak dewasa, Kyungsoo tetaplah Kyungsoo yang manja pada kakaknya. Sifat dari kecilnya tak akan pernah berubah. Chanyeol pun membalasnya dengan tak kalah erat juga sambil tersenyum tipis. Mereka sudah kembali bersama - sama.

Kyungsoo adalah gadis yatim piatu yang baru memasuki sekolah tingkat akhir. Diumurnya yang menginjak 8 tahun, Kyungsoo ditinggal oleh kedua orangtuanya. Orangtuanya meninggal karena kecelakaan pesawat yang dilakukan pada saat perjalanan bisnis ke China. Kyungsoo yang pada saat itu masih kecil merasa sangat terpukul. Dia sulit menerima semua kenyataannya. Hingga ia memilih ikut bersama neneknya untuk tinggal di Jepang demi menghilangkan trauma atas kepergian orangtuanya. Sedangkan Chanyeol, dia memilih untuk tetap berada di Seoul bersama bibi dan Pamannya. Hingga akhirnya Kyungsoo dijemput Oleh Chanyeol untuk kembali ke Seoul karena kini sang nenek telah tiada, dan Chanyeol tidak akan meninggalkan adiknya sendiri di negeri orang. Selain itu, Kyungsoo kini menjadi tanggung jawabnya karena Chanyeol satu-satunya saudara yang Kyungsoo miliki.

.

- U -

.

Pria itu duduk tepat dihadapan kedua orangtuanya yang tengah berdiri menghadapnya dengan sang ayah yang menatapnya begitu tajam. Namun, si pria seakan tidak takut dengan apa yang akan terjadi. Pria itu tetap santai menatap kedua orangtuanya. Bahkan, ini sudah terjadi terlalu sering dan dia sudah bosan dengan bentakan, cacian, bahkan tamparan yang sering diberikan sang ayah.

"Lagi?"

Pria itu diam.

"Apa kau tidak punya malu? Apa aku pernah mengajarimu seperti ini?!"

"Yeobo~ tenanglah." satu-satunya wanita yang berada disana mengusap punggung sang suami lembut demi menenangkan suaminya yang mulai tersulut emosi.

"Aku tidak habis fikir dengan apa yang kau perbuat Kim Jongin! Tidak bisakah kau menjadi anak yang berbakti dan berprestasi dibidang pendidikan ataupun yang lainnya?! Kenapa kau terus membuatku malu dengan kelakuanmu yang seperti ini, Huh?! Ini sudah ketiga kalinya di bulan ini Appa dipanggil karena ulahmu yang memukuli temanmu sendiri hingga babak belur!"

BRAK!

"Ya! Aku memang hanya bisa membuatmu malu! Aku memang anak kurang ajar! Aku memang anak durhaka! Anak yang tidak tahu diri! Aku bodoh! Aku berbeda dengan putra tercintamu itu! Dia pintar, baik, dan pastinya dia berbakti kepadamu! Dan aku manusia terbodoh yang kau anggap anak! Aku muak dengan keluarga ini!"

PLAK!

"Yeobo! Hentikan!" Nyonya Oh berteriak pada suaminya yang telah menampar Jongin cukup keras. Jongin tersenyum sinis.

"Tsk tsk tsk. Bisanya hanya memakai kekerasan. Pantas saja eomma meninggalkanmu. Karena kau brengsek!" Yang terjadi selanjutnya adalah terdengar suara pekikan nyaring seorang wanita.

"Apa? Kau mau menamparku lagi? Tak bosan, huh? Memang benar kan apa yang aku ucapkan? Kau lelaki sialan. Kau menyakiti eommaku!" Jongin menahan tangan tuan Kim yang hendak menamparnya. Ia menatap tajam pada sang ayah. Nafas keduanya begitu memburu dan wajahnya memerah karena emosi.

"Jika kau malu punya anak sepertiku! Kau tidak perlu mencantumkan namaku dalam daftar keluarga ini Tuan Kim!"

Jongin berlalu menuju kamarnya. Meninggalkan sang ayah yang masih berusaha menetralkan emosinya. Sedangkan Nyonya Oh, Wanita paruh baya itu menangis di pelukan suaminya.

"Kita belum selesai, Kim Jongin!" Setelahnya, terdengar bunyi pintu kamar yang dibanting keras.

Inilah yang selalu terjadi dikeluarga Kim. Jongin si pemberontak dan sang ayah yang penuh emosi. Sebenarnya, Jongin dulunya adalah anak yang baik. Dia sangat sayang kepada ibunya, karena ia selalu bersama sang ibu disaat ayahnya sibuk bekerja. Namun, saat kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah, ia berubah. Ia semakin menjadi nakal saat hak asuhnya dimiliki oleh sang ayah. Dan semakin menjadi - jadi saat sang ayah menikah dengan Nyonya Oh, Jongin menjadi anak yang pembangkang. Dan dia menjadi terpukul saat ibunya meninggal karena penyakit yang selama ini disembunyikan dari keluarganya. Ketahuilah, saat masih kecil otak Jongin memiliki ingatan dan pemikiran yang Kuat. Ia tidak menyukai ibu tirinya, karena bagi Jongin, mendiang ibunya tidak dapat digantikan oleh siapapun.

Ibu Tiri Jongin sebenarnya adalah wanita yang sangat baik. Dia mengurusi Jongin kecil hingga dewasa seperti sekarang. Dari pernikahan dengan Nyonya Oh, Ayah Jongin dikaruniai seorang Putra yang berbeda 3 tahun lebih muda darinya. Dan mengetahui fakta bahwa dirinya memiliki seorang adik, Jongin merasa perhatian sang ayah berkurang dan lebih terfokus pada saudara tirinya.

Berbeda dengan Jongin, adiknya begitu pintar dan kelakuannya lebih sopan. Jongin pemberontak dan saudaranya adalah tipe anak penurut. Sifat keduanya berbanding terbalik. Dan itulah yang menyebabkan Jongin menjadi seperti ini.

Untungnya, tuan Kim adalah pemilik sebagian saham di universitas Jongin. Jadi Jongin terhindar dari DO maupun skorsing. Bila itu memang terjadi, Jongin malah merasa senang. Ia bisa bebas, tidak mengikuti kelas dosennya yang rasanya seperti penjara baginya. Jadi, jika ia berbuat onar, Jongin akan diberi hukuman setelah kelas dosen yang mengajar selesai, sehingga tidak mengganggu proses belajar. Seperti membersihkan WC kampus di bagian belakang yang jarang dipakai, menyabuti rumput yang sudah tinggi di lapangan, mengecat tembok gedung yang sedang dibangun, menyapu sampah yang berserakan di kantin umum kampusnya, membersihkan ruang kelas, dan lain - lain. Intinya, Jongin itu babu di kampusnya. Tapi dia sering menghiraukan hukuman itu, dan itu membuat hukumannya semakin bertumpuk. Bodo amat, pikirnya.

Ya, inilah Kim Jongin yang sekarang. Menjadi berandal karena sebuah kebencian.


Halooo... Daku comeback dengan ff baruuu wkwk. Ini ff collab sama temen line wkwk si mirachnyl38 sama kak hani (gtw unamenya apa) :v dalam rangka collab, jadi pairnya vote dan sebagai warga negara demokrasi yg baik, gue nurut aja asal ada kyungsoo wkwk :v

Jadi... How? Ada yg penasaran? Mau dilanjut? Komen ok ^^

Ada yg punya line? Add line ku oke, id mdsksoo :v lets be friends ^^

Ttd

Anggi