Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto
.
.
.
Kami adalah 13 prajurit dari pasukan rahasia yang dipersiapkan untuk melawan pasukan federasi. Suara tembakan, bau amis darah, teriakan membahana, peluru berterbangan, penyelinapan dalam gelap, penyanderaan, pencurian data, dan lainnya adalah makanan kami. Rasa gentar dan ragu telah lama menguap dari kami meninggalkan tekad bertahan dan mempertahankan yang besar dalam jiwa kami.
KAMI ADALAH AKATSUKI
.
.
Call Of Duty
By: Akasuna No Nagi-chan
Genre: Adventure, Action, Friendship, Crime, And Romance
Rate: T+
Character: Sakura, Sasuke, Naruto, And Akatsuki
Warning: OOC, AU, Confusing, etc
.
.
Happy Reading
.
.
.
Prolog
Kami adalah 11 prajurit melawan ratusan bahkan ribuan pasukan federasi. Saat itu base kami diserang dan prajurit lain sedang berperang mempertahankan kapal induk serta markas pusat. Peluru berterbangan bagaikan hujan, suara teriakan membahana di segala arah, bau amis darah yang tidak dihiraukan, serta rasa gentar yang terbang menguap. Kami pun menembak musuh dengan akurasi mendekati sempurna. Prinsip kami adalah 'Tidak boleh ada satu pun peluru yang terbuang percuma'.
Tembakan terus berjalan, selagi ketua kami berusaha menghubungi komando pusat meminta bantuan. Sementara itu kami terus mendesak musuh untuk mundur dengan menumbangkan musuh di barisan depan. Ketika musuh di barisan depan berkurang, kami maju secara terpisah dan menuju apapun yang bisa di jadikan perlindungan.
Pertempuran sudah menghabiskan waktu 3 jam namun tidak ada tanda kami akan mendesak musuh walaupun sudah banyak barisan musuh yang kami hancurkan. Dan akhirnya ketua kami berhasil menghubungi komando pusat untuk meminta bantuan. Setelah penjelasan singkat dari ketua, komandan kami menyetujui permintaan kami dan segera mengirimkan bantuan udara untuk kami.
Tidak sampai sepuluh menit, 1 jet tempur dan 2 helikopter datang membantu kami menumpas habis musuh. Dalam 1 jam, kami berhasil menyapu penyerang dan beberapa di antara mereka melarikan diri. Dengan sukacita kami pun bersorak dan kemudian menjatuhkan diri ke tanah secara bersamaan untuk melepas lelah.
.
.
"Begitulah ceritanya" ujar seorang pria bersurai hitam panjang kepada tiga orang di depannya.
"Keren sekali Itachi-nii" seorang pemuda bersurai kuning jabrik tersenyum lebar dengan kagum kepada pria yang bercerita tadi.
"Tentu saja, Naruto" jawab pria yang dipanggil Itachi tersebut
"Hn, apakah itu benar?" Tanya pemuda lainnya dengan nada mengejek.
"Tentu saja benar Sasuke-kun" jawab satu-satunya perempuan di sana dengan kalem.
"Bagaimana kau bisa yakin, Sakura?" Tanya Sasuke lagi.
"Karena aku percaya pada Itachi-nii" jawabnya dengan cengiran tidak berdosa.
"Sudahlah, ayo kita kembali ke rumah" sela Itachi bangkit dari duduknya. Setelah itu memperhatikan secara singkat pepohonan-pepohonan rindang di bukit ini. Tujuan awal mereka ke sini adalah untuk olahraga, namun Naruto berhasil memaksa Itachi untuk menceritakan pengalamannya semasa berada di pasukan khusus dulu.
"Yosh, aku juga sudah lapar" balas Naruto semangat yang juga langsung berdiri.
"Hn, dasar rakus" ejek Sasuke yang kemudian ikut bangkit juga.
"Aku tidak rakus, kau yang-"
"Sudahlah Naruto, Itachi-nii sudah meninggalkan kita" Sela Sakura mulai berjalan mengejar Itachi yang sudah berjalan duluan. Dengan wajah sebal Naruto pun sedikit berlari mengejar Sakura, Sasuke, dan Itachi yang meninggalkannya.
"Hoi tunggu ak- Whoaaa" teriak Naruto ketika merasakan getaran kencang. Karena terkejut ia sedikit terpeleset dan jatuh.
"Whoaaa gempa, tolong aku" teriak Naruto lagi. Kali ini Sasuke datang dan menolong Naruto, sedangkan Itachi dan Sakura menyusulnya. Mereka pun membantu Naruto dan kembali berjalan. Namun baru tiga langkah, getaran tadi kembali datang dengan skala lebih kuat. Setelah itu terlihat sinar seperti laser datang dari langit yang semakin lama semakin membesar. Itachi benar-benar terkejut dan terlihat memucat melihat sinar tadi.
"Ju-JUUBI" teriak Itachi panik. Ia mulai berlari menuju rumah dan diikuti oleh Sakura, Sasuke, dan Naruto.
Mereka sampai di jalanan kota mendapati orang yang menatap ke langit dan beberapa di antaranya mengambil foto 'sesuatu' tersebut. Mereka kembali berlari menuju rumah namun Itachi berbelok menuju arah lain.
"Kalian pergilah ke rumah, aku akan mengambir truk" teriaknya pelan memberi perintah. Sakura langsung menuju rumah namun mendapati Sasuke dan Naruto yang tidak bergeming, ia kembali dan menarik paksa mereka.
"Apa yang kau lakukan Sakura/Sakura-chan?" protes Sasuke dan Naruto tidak terima yang kemudian melepaskan tarikkan Sakura dan mengikuti gadis itu.
"Kurasa kalian mendengar perintah Itachi-nii dengan jelas" Balas Sakura datar tidak seperti biasanya dan membungkam kedua sahabatnya. Mereka terus berlari menuju rumah dan dengan segera masuk ke dalam.
"Apa yang terjadi?" Tanya Naruto penasaran kepada kedua temannya namun hanya dibalas dengan bisu oleh kedua sahabatnya. Tidak lama, getaran tadi kembali terjadi dan kali ini disertai suara ledakan yang sangat besar.
"Kita tidak bisa berdiam diri di sini" Sasuke angkat bicara yang disetujui kedua temannya.
"Kita akan pergi ke tempat Itachi" putus Sakura tegas dan menghilangkan embel-embel –nii pada Itachi.
"Hn/Yosh" Balas Sasuke dan Naruto bersamaan. Mereka pun berlari mengikuti Sakura yang menuju ke arah halaman belakang. Walaupun penuh dengan pertanyaan, Sasuke dan Naruto tidak lagi mempertanyakan tindakan Sakura. Mereka belum pernah melihat Sakura yang seperti ini sehingga mereka pun tidak lagi meragukannya.
Setelah mendobrak pintu belakang, mereka kembali berlari menyusuri halaman belakang dan melompati pagar. Sinar tadi pun sampai mengenai lahan di seberang jalan menimbulkan getaran yang lebih keras. Dalam hitungan detik tanah serta jalan mulai retak dan hancur. Tanpa membuang waktu mereka melanjutkan lagi pelarian mereka dan kali ini dengan lebih banyak rintangan.
"Persiapkan diri kalian" Teriak Sakura memperingatkan kedua temannya. Tanpa menunggu balasan Sakura mulai melompati retakan jalan dan diikuti teman-temannya. Melihat tidak ada kemungkinan mereka melewati jalanan, Sakura mulai berbelok menuju rumah-rumah yang mulai hancur. Disepaknya kaca-kaca besar dan berlari melalui rumah tersebut. Ia pun berlari lagi menuju halaman belakang rumah tersebut.
Tanah mulai naik turun membuat rumah yang mereka pijak naik dari ketinggian yang seharusnya. Mereka terus berlari dan berhenti sebentar melihat sebuah truk dari kejauhan yang menuju arah mereka.
"Kita akan melompat" putus Sasuke meyakinkan Sakura. Tanpa membuang waktu mereka melompat dan mendarat menuju atap rumah di bawah mereka. Mereka terus berlari dan melompat menyusuri rumah-rumah tersebut. Setelah melewati empat rumah, mereka kembali menuju jalan dan mengejar truk yang berhenti di depan mereka.
"Ayo, sedikit lagi" ujar Naruto dengan semangat. Namun Sakura tidak menyadari kondisinya yang lagi tidak sehat sehingga ia mulai lemas dan terjatuh.
"Sakura-chan/Sakura/Saku/" teriak Naruto, Itachi, dan Sasuke serentak. Naruto dan Sasukeberbalik arah dan menghampiri Sakura yang terbaring di jalan. Mereka mengangkat tubuh Sakura dan membawanya menuju belakang truk. Itachi pun langsung memutar balik dan menginjak gas dengan kuat.
Tidak lama kemudian, Sakura terbangun mendapati dirinya tengah berbaring di truk Itachi dengan Sasuke yang memangku kepalanya. Dikumpulkannya kesadarannya dan mengamati sekitarnya. Dilihatnya Naruto yang memandang sedih ke arah kota mereka dan Sasuke yang tengah memandang kosong ke depan. Naruto kemudian memalingkan pandangannya ke arah Sakura dan tersenyum padanya.
"Kau sudah bangun Sakura-chan" ujarnya dengan senang menarik perhatian Sasuke. Sasuke menundukkan kepalanya dan menatap Sakura lama kemudian tersenyum tipis.
"Hn, syukurlah" ujar Sasuke pelan. Sakura pun duduk perlahan setelah membalas perkataan Sasuke. Ia memperhatikan kotanya yang telah hancur dengan pandangan sedih.
'Selamat tinggal'
.
.
.
.
TBC
.
.
Yo minna, nagi kembali dengan fic MC .-. fic ini terinspirasi dari cerita pada game dengan judul yang sama alias CoD atau Call Of Duty, cerita ini terinspirasi dari seri Ghost. Well, gatau mau bilang apa lagi, buntu soalnya.
So, Keep or Delete?
Readers yang memutuskan ini dilanjut apa tidak, kalo dilanjut, nagi langsung main lagi CoD biar dapat feel-nya, hahaha :D
Jangan lupa review minna, semakin banyak review semakin cepat pula chapter depan datang
Akasuna No Nagi-chan
