Blink Of Eye's

Cast : Jeon Jungkook, Kim Taehyung, Park Jimin, Kim Namjoon.

Warning : bxb, kekerasan fisik, cinta segi banyak, dan segala bentuk keburukan lain yang tidak pantas di tiru di kehidupan nyata dll.

...

...

...

DOORRR!

BRUK!

"Tidakkkk!"

..tubuh seorang pria langsung tersungkur tak bernyawa ketika sebuah tembakan keras melandas tepat di jantungnya. Sang pelaku penembakan–– tersenyum manis sambil mengelus revolver miliknya dengan sayang, lalu menendang tubuh tak bernyawa pria itu dengan ujung sepatu pantofel miliknya.

"Mwo? Yahhh, kau sudah mati ya?" ucapnya riang, seolah dia tidak menyadari jika tindakannya adalah menghilangkan nyawa seseorang. "Aku tidak menyangka, membunuh bajingan sepertimu akan semudah ini khekhe.."

"BEDEBAHHHH! BAJINGAN ! JANGAN SENTUH SUAMIKU!" teriakan itu membuat pemuda tampan yang menjadi pelaku utama pembunuhan sadis itu melirik ke arah pemuda yang kini sibuk meronta-ronta dan menangis keras. Bahkan saking histerisnya pergerakan pemuda itu, kedua pengawal pemuda tampan itu sampai kualahan .

"Kim Taehyung—" suara yang dalam menyapa indra pendengaran si pemuda berambut cokelat berantakan yang di panggil Kim Taehyung tadi.

Hingga akhirnya kedua mata mereka bertemu pandang, dengan senyuman manis bertengger di waja pemuda tampan yang sedang berdiri di hadapan Taehyung.

"Keparat ! Tega-teganya kau membunuh suamiku! AKU BERSUMPAH AKAN MEMBALASMU! PRIA TERKUTUKKKK!" Taehyung merasa nafasnya hampir habis ketika berteriak panjang lebar menyumpahi pria yang kini masih memasang senyum menipunya.

"Sshhh— tenang sayang.. Jangan bicara terlalu keras! Nanti suami bedebah mu bangun" katanya dengan suara manis, yang membuat Taehyung makin muak dengan pria psikopat itu.

"Cuihhh! Bajingan! Kau penjahat! Hiks— hoseok..hikss..." wajah manis itu terus menangis hingga wajahnya basah dan di penuhi air mata kesedihan. Ia yang baru menikah dua hari lalu harus menerima kenyataan pahit seperti ini. Suaminya Jung Hoseok di bunuh oleh lelaki bajingan yang tidak Taehyung kenal di depan matanya beberapa menit yang lalu. Ia masih bisa melihat mayat Hoseok terbujur kaku dan bersimbah darah di balik tubuh kekar pria bajingan itu. Ia tidak bisa menghentikan tangisnya. Ini terlalu pahit dan menyedihkan baginya,

"Kenapa kau membunuh suamiku? Apa salahnya?! Hiks—"

Lagi-lagi si pria tersenyum manis dan berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Taehyung yang bersimpuh.

Srettt

Dagu Taehyung di tarik paksa oleh pria itu, hingga kini mereka bisa menatap pancaran mata masing-masing. Hitam bertemu cokelat,

"Kau mempertanyakan sesuatu yang akan membuat mu makin membenci suamimu.." jawabnya santai. Taehyung menatap pria itu heran,

"Apa maksudmu?"

"Kalau aku mengatakan padamu semua tentang kebusukan suamimu,—aku yakin kau tidak akan percaya padaku" kata si pemuda tampan,

"Katakan padaku!" Taehyung maraung kesal, ketika si pemuda memainkan nada main-main dalam setiap ucapannya.

"Aku tidak bisa." balasnya datar dengan sorot mata yang datar nan dingin. "Yang jelas, Hoseok sudah menjual dirimu padaku"

Mata Taehyung terbelalak dan berkaca-kaca, lalu menggeleng patah-patah. Apa yang sudah di katakan pemuda itu?— Hoseok, menjualnya? Tidak mungkin! Hoseok mencintainya, suaminya itu mencintainya!?—iya kan?

"Hiks..itu tidak mungkin! Kau berbohong! Penjahat laknat seperti dirimu pasti berbohong!" isak Taehyung pilu, dan pemuda berwajah datar itu hanya menatap Taehyung tanpa ekspresi yang berarti.

"Aku malas mengatakan semua, ku katakan intinya saja kau sudah tidak percaya." katanya datar.

"Hoseok mencintai aku! Dia tidak mungkin melakukan itu, bangsat!"

Si pemuda tampan terkekeh sambil mengelus revolver-nya. "Terserah,—aku tidak mau peduli dengan percintaan mu dengan bajingan Jung suamimu itu. Tujuanku ke sini hanya untuk menagih barang ku yang Hoseok janjikan padaku—" katanya menggantung.

Mata Taehyung makin terbelalak ketika sesuatu benda keras nan dingin mengelus wajahnya,—itu adalah revolver milik pria itu. Dan mata Taehyung lagi-lagi harus terbelalak dan meringis kesakitan ketika sebuah cengkeraman kuat melandas di dagunya.

"—dan barang itu adalah, kau."

..

..

..

Tbc..