.
.
.
.
.
Drama komedi yang selalu dapat menghibur banyak orang tapi entah kenapa tak dapat menghiburku. Entah lukaku yang terlalu sakit atau hiburan itu yang tak dapat membuatku tertarik. Ya mungkin saja, karena hanya kau yang dapat membuatku memalingkan muka untuk melihatmu.
Ya hanya kau.
Seoul
Winter 08.00 P.M
Jalanan dan salju mungkin bukan kombinasi yang pas bila disandingkan. Satunya membuat hal indah dan satunya lagi selalu dirutuki banyak orang karenanya. Seperti halnya kita kan,baby? Satu dipuja karena keindahanya dan satu di maki karena nasibnya.
Namun bukankah kau mencintaiku dan aku mencintaimu, baby? Lantas kenapa kau tak mampu bertahan untuk bersamaku baby?
Lelaki itu berjalan diatas tumpukan putih salju yang menggunung di sisi jalan yang dia lewati. Kaki panjang dengan sepatu mahal dan jas hitam yang mahal terlihat pas terpasang ditubuh tegap yang dapat menghipnotis kaum hawa yang melihatnya. Namun tak ada yang tahu bahwa tubuh tegap itu telah menyimpan banyak sekali luka, luka karena dia tentu saja.
Dia yang kau puja.
Dia yang selalu menjadi alasan mu untuk bertahan.
Dan dia juga lah yang telah mengajarkan mu untuk setia.
Setia padanya
Setia mendambanya
Setia tak berpaling menatapnya
Setia menanti kehadiranya
Dan setia untuk terluka karenanya.
Karena dialah satu-satunya orang kau ijinkan untuk menyakitimu walau tanpa alasan sekalipun. Benarkan itu oh sehun?
Ya benar, hanya dia.
Lantas mengapa engkau sekarang bersedih eh oh sehun? Sedangkan dia yang kau tunggu akan datang sebentar lagi?
Bukan dia takkan pernah datang bila aku tak datang menemuinya.
Oh bearkah. Lantas siapa yang sedang supirmu jemput itu oh sehun? Bukankah dia adalah kekasihmu yang telah kau tunggu?
Bukan, dia hanya orang asing.
Oh jangan bercanda padaku tuan. Semua orang juga telah mengetahuinya, jika siapapun orang yang menaiki kendaraan yang biasa kau gunakan berarti dia juga berarti untukku.
Percayalah, bukan dia yang kunanti, dia adalah dia yang lain yang tak pernah ku harapkan kedatangannya. Dan jika kau memiliki seorang yang kau sebut ibu, dan terus memaksamu untuk menjemput orang yang tidak kau harapkan dengan seribu alasan nya, ku yakin kaupun akan berfikir seperti aku.
Sebab itukah kau kini berjalan kaki dan tak menaiki mobil mewahmu itu, oh sehun.
Ya, seperti itulah. Lagian berjalan seperti ini menjadikanku menginggat akan sosok dia yang selalu mengisi setiap rongga otakku, walau kau harus percaya dia tak hilang sedetikpun dari dalam otakku.
Ya aku percaya itu.
Langkah pasti penuh pesona itu tak lantas membuatnya tampak seperti model yang bergaya di catwalk dunia. Langkahnya terlalu statis dan tak memberi kesan menggoda walau pada kenyataanya banyak yang tergoda kepadanya. Sore ini setelah selesai dari kegiatan kantor yang sangat memuakkan, dia bergegas untuk pulang ke apartemennya untuk sekedar makan mandi dan tidur.
Tak ada yang special lagi kegiatan sehari-harinya, hanya bangun-kekantor-pulang-tidur begitu berulang setiap hari, monoton? Ya memang. Namun sore ini berbeda karena orang-yang-kau-sebut-ibu itu datang dan mengatakan -menyuruhmu- agar kau dengan senang hati dan penuh senyuman menjemput kekasih -pilihan ibumu- dibandara karena dia baru saja pulang.
Sehun tentu saja telah menolak menolak dengan keras malah. Namun siapapun tahu tak ada yang dapat mengalahkan ibumu termasuk kau sendiri. Benarkan, oh sehun?
Benar. Benar dan dengan terpaksanya aku harus pulang berjalan dengan sopirku yang pergi menjemput jalang itu.
Oh Sehun, nama itu telah lama terkenal dari banyaknya pebisnis muda di korea selatan. Selain ketampanan dan kekayaan yang melimpah, dia juga terkenal akan kejeniusannya dalam mengelola perusahan yang telah dia dirikan. OL Company namanya, perusahaan yang bergerak dibidang property dan produk rumah tangga ini telah membuatnya menjadi seorang pebisnis muda yang jenius tanpa adanya campur tangan dari OH Grup yang dipimpin oleh ayahnya.
Perusahaan yang dia dirikan dengan harapan mampu mempertahankan dia disisinya tanpa pernah merasa takut akan sosok lain yang menginginkanya. Namun sekarang sia- sia karena dia sendirilah yang telah mengantarkan wanitanya ke dekapan pria lain.
"oi oh sehun, sedang apa kau berada disini?" teriak lelaki jangkung dengan bola mata indah yang kini tengah memeluk seorang wanita disampingnya.
"…."
Lelaki tersebut Kim Jongin atau yang lebih sering di pangggil Kai itu merasa bingung sendiri, pasalnya Oh Sehun tak akan pergi untuk sekedar melepas penat setelah dia pergi dari hidupnya. Yah Kai salah satu orang yang mampu bertahan bersahabat dengan batu dingin ini selama bertahun tahun.
Dia jugalah yang telah menjadi saksi hidup dari kisah cinta antara si batu dingin dengan rusa putih milik oh sehun itu.
"kau tak medengarku? oh baiklah kurasa Oh Sehun perlu untuk berbagi dengan alam sekitarnya" ucap kai, dia tak memperdulikan wanita yang dengan kuat dia dekap karena sedari tadi wanitanya meronta ronta.
"pergilah kai, kurasa baby soo mu itu tak lagi mampu menghirup udara yang sama denganku" akhirnya sehun pun mengeluarkan suara mahalnya. Dia memandang wanita itu, Do kyungsoo namanya. Kekasih tercinta dari kai. Dia tahu -bukancumatahu- bahwa wanita yang kini didekap oleh sahabatnya itu tak lagi menanggapnya sebagai orang yang pantas dipandang lagi.
Padahal dulu wanita inilah yang paling menyetujui hubungan antara dia dan kekasihnya -mantan- itu. Wanita dengan binar penuh kehangatan dimatanya. Wanita yang tulus mencintainya tanpa mengenal lelah Karena cacian dan wanita yang telah berpuluh-puluh kali dia kecewakan dan kesakitan, Lu Han namanya.
Sahabat tercinta dari Do kyungsoo itu telah pergi dari korea karena ulahnya, sahabat yang dia pisahkan dari sahabat-sahabat tercintanya hingga membuatnya menyandang status sebagai musuh nomer satu dari Do kyungsoo dan semua sahabat dari Luhannya. Tapi sehun fikir tak masalah selama dia baik saja dan terlindungi, walaupun sehun harus merasakan sakitnya jiwa raga yang tak lagi sanggup itu.
"soo, diamlah baby. Kau membuat sehun murung lagi"
" biarlah kim, dia pantas untk itu"
"do kyungsoo diamlah" kai tak akan pernah tega membentak kyungsoo, apalagi bila itu berurusan dengan luhan. Karena kai tau, selain sehun tentu kekasihnya itulah yang paling merasakan sakit.
Luhan, gadis yang dikenalkan kyungsoo dulu, jauh sebelum sehun mengenalnya. Dia adalah gadis cantik dengan surai coklat keemasan yang tentu tak dapat menandingi kecantikan dari sorot mata indahnya. Menurut kai, bila dia tak lebih dulu tergila gila dengan kyungsoo-nya, sudah pasti dia akan sangat mencintai -menggilai- seorang Luhan. Karena percayalah luhan itu mudah sekali dicintai, bukan hanya dari fisik tetapi dari hatinya juga yang selembut kapas bayi.
Mungkin karena itulah sahabatnya itu tergila gila dengan gadis cantik itu. Bagaimana tidak, Oh Sehun yang seorang Cassanova tingkat tinggi mampu ditaklukan oleh luhan dalam hitungan detik saat pertama kali kekasihnya itu mengenalkan mereka berdua.
Dan lihatlah kini seorang Oh Sehun yang sangat dipuja oleh hampir seluruh pegawainya dikantor dan sebagian media massa tampak menyedihkan dengan kantung mata hitam tebal dan tubuh kurus tak terawat itu. Semua itu hanya karena dia, luhan. Kekasih tercinta dari Oh Sehun yang kini telah pergi.
"kau tampak menyedihkan setiap harinya hun," katanya, sahabat mana yang tega melihat sahabatnya menderita.
"ya, kau pulanglah kai"
"hm? " kau juga harus pulang hun, kau butuh istirahat yang cukup kurasa -" kata kai
-bila kau ingin luhan kembali
"ya kau benar, kau pulanglah dulu. Sebelum kekasihmu itu memuntahiku kai" kekehnya. Entah kenapa melihat kyungsoo yang teramat membencinya seakan-akan membuatnya dapat melihat rusa putihnya itu.
"baiklah, aku pulang hun" kata kai, bukan dia tak sadar akan keadaan kyungsoo yang sedari tadi ingin memaki maki sehun, tetapi dia tak tega bila melihat sehun kembali murung karena menyesali perbuatanya, lagi.
"hm." Sehun melihatnya, sorot penuh luka dan kerinduan yang sedari tadi ditampilkan oleh kyungsoo. Dia paham betul kenapa, karena dia pun mengalaminya
Setiap detik
"hingga saat ini lu, aku menginginkanmu. Mengharap kau disini memelukku, menenangkan ku akan suara sumbangmu itu-" kekehnya, Oh luhanku
"lu, kau sedang apa? Sanggupkan kau merindukan ku sebegini besarnya seperti aku merindumu lu" lanjutnya, dia Oh Sehun. Pria yang kuat dan dipuja wanita namun lemah bila mengingatnya.
" lu maafkan aku, aku yang telah berfikir kau tak mampu bertahan disampingku namun ternyata aku salah lu . Ak-akulah yang tak mampu bertahan tanpa kamu disisiku lu"
Isak tangis itu datang lagi datang seakan tak pernah jenuh menemani malam sehun yang sepi dan gelap karena merindukan kekasih hatinya.
Bukankan semua kejadian ini sebagai karma mu oh sehun? Balasan akan segala tindakan yang telah kau lakukan itu?
Kau harus akui itu sehun karena semua ini tentulah-
-penyesalanmu.
.
.
.
.
.
.
.
.
Namun bukankah sebuah penyesalan akan dosa, dapat merubah takdir yang telah ditentukan olehNya bila kau dapat melalui itu dengan baik, maka bersabarlah Oh Sehun. Karena barangkali -
Bahagiamu kan datang, sebentar lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Continue or delete?
Give me know, what do you feel about this fanfic?
