Lost and Found
Rating: T
Genre: Romance, Hurt/Comfort, Angst
Cast: Kim Jongdae (Chen)
Do Kyungsoo
Kim Joonmyeon (Suho)
And others
Author: Chendae
Length: Chaptered (1 of ?)
Warning! Yaoi! DLDR! RnR please :3
Summary: "Hatiku terlalu sakit,seolah-olah aku telah kehilangan hatiku. Namun saat aku bersamamu, seolah-olah aku mulai menemukan serpihan hatiku." "Aku hampir hilang dan tenggelam dalam kelamnya kehidupan cinta, dan aku berterimakasih kepada Jongdae yang telah membuatku menemukan dataran disekitarku." "Ini tunanganku, Zhang Yixing." "Aniya, aku tidak mencintainya, Kris." / Crack Pair! Suchen, etc [Nambah seiring jalannya cerita]
•―•
"Yo Kyungsoo!"
Jongdae meneriakkan Kyungsoo yang sedang memakan bulgogi Bibi Han di kantin dan membuat hampir seisi kantin mengarahkan pandangannya ke arah mereka.
"Kim Chen! Bisakah kau kecilkan suara sumbang mu itu?! Seluruh kantin memperhatikan asal kau tahu!"
Jongdae mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin sambil tersenyum aneh dan menggumamkan 'mianhae.' Namun, ada seseorang yang membuatnya menghentikan mengedarkan pandangannya ketika menemukan Kim Jongin sedang menatap penuh makna kepada sahabat kecil nya, Do Kyungsoo.
"Ya! Kyungsoo-ya!"
"Aish! Wae geurae?!"
"Apa yang salah denganmu?! Pipimu memerah dan kau terus menatap namja brengsek itu!"
"Namja brengsek?! Ya! Dia punya nama! Aish, kau ini kenapa?!"
"Ma! Kenapa kau memarahiku?! Aku hanya tidak suka dengannya! Jangan memarahiku! Aku hanya ingin kau mendapatkan yang terbaik, tetapi bukan namja tengik itu!"
"Ya! Pergi saja kau!"
"Arra! Kalau kau maunya begitu!"
Jongdae melangkahkan kakinya dengan kesal keluar dari kantin sambil bertanya-tanya dalam otaknya mengapa Kyungsoo sangat menyebalkan apabila sudah berhubungan dengan seorang Kim Jongin.
•―•
"Aish! Do Kyungsoo bisa-bisanya ka-ouch! Ya!"
Jongdae mendongakkan kepalanya dan menatap tajam orang yang telah menabraknya barusan.
"Ah, mianhae, Jongdae-ah. Gwaenchana?"
Namja itu, Kim Joonmyeon. Namja yang pernah mengambil hatinya sewaktu mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama mereka.
"A-a-ah ne, Joonmyeon hyung, nan gwaenchana."
"Jeongmal? Geotjimal anitji?"
"Aniya, nan jeongmallyeosseo."
Joonmyeon mengulurkan tangannya unruk membantu Jongdae berdiri sebagai tanda pertolongannya kepada Jongdae, kemudian menariknya untuk duduk di bangku taman sekolah yang ada di dekat mereka.
"Emm, Jongdae-ah/Joonmyeon hyung."
"Emhhmm/mhhmm."
"Jong-/Hyu-"
Jongdae dan Joonmyeon sama-sama membulatkan kedua matanya sebelum akhirnya mereka mennikmati ciuman 'ketidak-sengajaan' mereka.
Bibir itu. Bibir yang Joonmyeon rindukan selama 2 tahun belakangan. Bibir yang jauh lebih menggoda daripada bibir-bibir yang diwarnai dengan lipstick berwarna glamour di club malam.
FLASHBACK
'Jongdae-ah, jadilah kekasihku!'
Joonmyeon mengatakannya saat ia sedang melakukan jadwal siarannya saat istirahat makan siang.
UHUKK
'Berikan jawabanmu sepulang sekolah, Jongdae-ah! Kutunggu di depan kelasmu, saranghae!'
Dan kalimat tersebut merupakan penutup siaran siang seorang Kim Joonmyeon.
•―•
'Ja-ja-jadi-jadi, ba-bag-bagaiman-a ja-jawabanmu!'
Jongdae tersenyum lucu melihat kegugupan Joonmyeon.
'Nado saranghae, Joonmyeon hyung.'
FLASHBACK END
Tanpa mereka sadari, air mata mulai mengalir di kedua pipi mereka. Ada keinginan Joonmyeon untuk menarik Jongdae kembali kedalam pelukannya, tetapi ia takut Jongdae masih kecewa padanya dan berfikir bahwa Joonmyeon adalah orang yang lepas dari kesalahan. Ada harapan pada Jongdae agar Joonmyeon menariknya kembali kepelukannya, namun rasa kecewa bahwa Joonmyeon adalah orang yang lepas dari kesalahan masih ada dalam hatinya.
FLASHBACK
'Jongdae-ah, mian aku tidak bisa menemanimu berkencan. Aku sedang menemani saudaraku yang sakit di rumah sakit,' Joonmyeon mengatakannya dengan nada resah. Seolah-olah ia panik dengan kondisi saudaranya.
Jongdae tahu bahwa Joonmyeon sedang berbohong.
'Berkencanlah dengan Kris-ge, hyung,' Jongdae berusaha menahan getaran dalam nada bicaranya.
Ia tidak ingin Joonmyeon tau kalau ia menangis. Ia tidak ingin Joonmyeon tau kalau ia sedih.
'Ma! Jongdae-ah!'
PIP
Jongdae memutuskan koneksi telfon mereka, kemudian duduk di bangku taman pertama kali mereka berkencan.
Tes
Satu tetes air mata lolos dari manik hazel nya.
'Yeoboseo.'
'Joonmyeon hyung, temui aku di taman biasa, jebal.'
'Ne. Nanti sore pukul 4. Arraseo?'
'Eo.'
•―•
Joonmyeon berlari dari sekolahnya langsung ke taman.. tidak peduli seberapa jauh jarak sekolah dengan taman, tetapi ia sudah telat! Bagaimana bisa ia melupakan janjinya dengan Jongdae hanya demi sebuah rapat OSIS, yang bisa dibilang hanyalah sebuah rapat tanpa tujuan –pada saat itu-,?
'Jongdae-ah, maaf aku telat, tad-'
'Kita akhiri saja. Maaf kalau selama ini aku menyusahkanmu. Maaf kalau aku membuatmu tidak bisa memandang yang lain. Maaf kalau aku membebanimu. Terima kasih atas 1 tahun ini, hyung. Saranghae.'
FLASHBACK END
Joonmyeon melepaskan ciumannya ketika melihat wajah Jongdae memerah karena kehabisan nafas.
"Jongdae-ah."
Jongdae berusaha memberanikan dirinya menatap manik indah Joonmyeon.
"Kembalilah padaku. Maafkan aku dan semua kesalahan ku yang telah mengecewakanmu. Maafkan aku atas semuanya. Kita mulai dari awal, arra?"
"Rasanya sakit, hyung," Jongdae memukul-mukul dada Joonmyeon lemah, kemudian membiarkan airmata lolos dari manik hazel nya.
"Hiks hiks," Jongdae menaruh kepalanya di dada Joonmyeon dan mulai menangis sesenggukan.
Hey, kemana Jongdae yang ceria? Periang? Pengganggu orang? Selalu tersenyum?
Jongdae tetaplah Jongdae. Jongdae yang bertopeng ceria namun rapuh didalamnya. Jongdae yang akan tersenyum diatas tangisnya. Jongdae yang akan bahagia didepan sedihnya.
"Aku hanya tidak ingin kejadian lalu terulang, hyung," Jongdae menundukkan kepalanya mengingat kejadian dimana Joonmyeon pergi meninggalkannya begitu saja.
FLASHBACK
'Jongdae-ah, bisa kita bertemu ditaman?'
'Maaf hyung, aku sedang sibuk sekarang.'
Jongdae berbohong. Jongdae hanya tidak ingin memberi tetesan cuka pada luka dihatinya dengan melihat wajah malaikat Joonmyeon.
'Jebal, Jongdae-ah.'
Jongdae menghela napasnya. Ia tau Joonmyeon akan melakukan apa saja agar Jongdae mau menuruti apa katanya.
'Arra, pukul berapa?'
'Sekarang.'
Jongdae mendecakkan lidahnya sebal.
'Arraseo. Tunggu aku.'
•―•
'Jongdae-ah, aku harus melanjutkan sekolah menengah pertama dan satu tahun sekolah menengah atas ku di China. Kelas 2 sekolah menengah atas aku akan kembali lagi, aku harap kau mengihklaskanku untuk pergi kesana.'
'Aku bahkan tidak merasa keberatan, hyung.'
Joonmyeon tersenyum pedih mengetahui Jongdae benar-benar tidak mengharapkannya lagi.
Jongdae merasakan ngilu yang sangat di hatinya melihat senyum Joonmyeon.
Bohong apabila ia mengatakan ia mengikhlaskan Joonmyeon untuk pergi ke China. Bohong apabila ia tidak peduli dengan Joonmyeon sekarang. Nyatanya, ia bahkan berharap agar Joonmyeon menariknya ke dalam pelukan hangatnya.
'Arraseo, mianhae telah menyakitimu, annyeong,' Joonmyeon tersenyum sebelum membalikkan badannya memunggungi Jongdae yang kini terisak dalam diam.
FLASHBACK END
"Aku tidak ingin merasakan sakit yang kesekian lagi, hyung," ucap Jongdae pelan sambil menundukkan kepalanya.
Joonmyeon menarik napasnya dalam, kemudian menghembuskannya pelan.
"Mianhada, aku telah meninggalkanmu."
"Aniya, gwaenchana. Hanya saja, aku, tidak kuat untuk merasakan sakitnya tidak dianggap."
Joonmyeon menundukkan kepalanya dalam. Diam. Tidak bisa berkata apapun lagi. Semua ucapan Jongdae itu benar, tidak ada yang salah satupun tentang perlakuan Joonmyeon kepada Jongdae di masa lalu.
"Jongdae-ah," Joonmyeon mengangkat pelan dagu Jongdae agar ia bisa menatap matanya dalam.
"Berikan aku jawabanmu besok, sepulang sekolah, arraseo?"
Jongdae mengangguk pelan, sebelum kemudian beranjak dari tempatnya.
"Joonmyeon hyung, aku duluan. Annyeong."
"Eo," Joonmyeon tersenyum lembut sambil memandangi Jongdae yang terus berjalan seiring menghilangnya Jongdae dari pandangan Joonmyeon.
TBC/END?
Hello~
Aku lagi nyoba bikin ff chaptered HE HE
Ini aja aku nyelesain di sekolah waktu dateng kepagian, trus beberapa temen cowo malah ngomongin gajelas gitu -_-
Trus daripada gabut aku lanjutin ff, lumayan lah, ff chaptered pertama HE HE
Yasudahlah, review kalian untuk perbaikan penulisan guee, gomawooo~~
Chendae, 20/03/2015, 06.21, Indonesia.
