BODYGUARD

Main Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae

Genre: Romance, Drama

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please. NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DI BUTUHKAN.

THANKYOU

.

.

I'll spend my days running after your heart...

.

.

"Aku meninggalkan berkas di rumahmu sudah kau periksa?"

Kalimat itu langsung menyapa gendang telinga Lee Hyukjae, bahkan sebelum ia menempelkan ponselnya ke telinga dan membuka matanya dengan benar. Di pagi secerah ini kenapa Hyukjae harus mendengar suara bosnya yang tidak merdu?

"Belum."

Hyukjae beranjak dari tempat tidurnya, ia menyeret langkah kakinya menuju dapur untuk mendapatkan segelas air putih. Ia kemudian melangkah malas menuju jendela besar apartemenya, melihat pemandangan gedung pencakar langit. Pemandangan yang sangat biasa, tapi ia suka.

"Periksalah, itu data klienmu yang baru. Kau harus mulai bekerja siang ini. Jam dua di Lotte World."

Mata Hyukjae terbuka sepenuhya, kesadarannya terkumpul seketika. Siang ini? Oh yang benar saja! Hyukjae melirik jam dinding yang ada di sebelah kirinya. Ia mengatupkan bibirnya, berusaha untuk tidak mengumpat pada atasannya.

"Jangan membuat klienmu menunggu, dia itu VIP yang merepotkan. Jangan sampai kau di pecat sebelum kau menunjukan batang hidungmu. Oke, selamat bekerja."

Mulut Hyukjae terbuka hendak membalas kata-kata atasannya, tapi sebelum Hyukjae mengucapkan kata pertamanya, bosnya itu sudah menutup sambungan teleponnya.

Terkutuk.

Apa lagi yang bisa dilakukan Hyukjae sekarang? Ia hanya bisa mendesah pasrah dan kemudian melangkah ke kamarnya untuk memilih setelan bekerjanya.

Menyebalkan.

Sudah 5 tahun Hyukjae bekerja sebagai Bodyguard atau pengawal pribadi orang-orang penting dan tertentu. Seperti, presiden direktur perusahaan, atlet, pejabat dan bahkan artis. Di antara semua profesi itu, mengawal artis biasanya paling merepotkan. Banyak mau dan kadang seenaknya. Dan sialnya! Hari ini Hyukjae mendapat klien seorang artis. Siapa namanya tadi? Lee Donghae? Entahlah. Hyukjae bahkan tidak mau repot-repot membaca profilnya secara utuh. Yang ia perlu tahu hanya sifat dasarnya saja. Seperti, kesukaannya dan hal yang tidak disukainya. Kenapa? Tentu saja agar Hyukjae mudah memahami karakternya dan yang paling penting adalah kepuasan VIP akan membuat karirnya terus berlanjut.

"Oke, aku sudah keren seperti biasanya. Siap untuk bekerja."

Sekali lagi Hyukjae mematut dirinya di cermin untuk memastikan ia sudah terlihat gagah saat bekerja. Kenapa? Karena wajah manisnya sering kali disalahpahami orang. Karena tubuhnya yang agak ramping dan wajahnya yang manis, tak jarang orang sering meragukan kemampuannya. Tapi, demi Tuhan! Hyukjae adalah sabuk hitam Taekwondo dan ia memiliki kemampuan dasar seorang penembak jitu. Ia mengalami banyak masa sulit selama latihan tembak.

Menakjubkan, bukan?

Seharusnya Hyukjae ikut ujian kepolisian dan mendaftar di bagian sniper. Pekerjaan yang terdengar keren. Bukan seperti sekarang.

Selesai mengagumi wajahnya di cermin, Hyukjae meraih kunci mobilnya dan bersiap memulai rutinitasnya sebagai Bodyguard.

.

ooODEOoo

.

"Oke adegan selanjutnya, di kolam berenang! Bersiap, ya!"

Pengumuman dari seorang sutradara itu hanya mengundang tatapan malas dari Lee Donghae. aktor sekaligus model yang sedang berada di puncak karirnya.

"Apa aku harus benar-benar melakukan hal itu?"

Pertanyaan retoris. Tentu saja Donghae harus melakukannya. Hanya saja, ia tidak suka dengan nada perintah itu. Donghae duduk di kursi khusus yang memang disediakan untuknya, ia memainkan ponselnya dengan wajah masam. Laki-laki itu enggan mempertontonkan tubuhnya hari ini.

Semua gara-gara berdebat dengan managernya hingga menyebabkan Donghae lupa olahraga.

"Hyung, kau harus melakukan adegan ini. Kumohon! Sekali ini saja. Kau tidak lihat? Ada banyak orang yang menantikan adegan ini."

Park Jihoon, salah satu staff sekaligus asisten Donghae itu terus membujuknya. Donghae harus mau melakukan adegan berenang itu atau ia akan di ceramahi habis-habisan oleh sutradara.

"Benarkah?"

Donghae mendesah, menghembuskan nafas panjang pura-pura pasrah. Tidak ada yang tahu genggamannya pada ponsel yang ada ditangannyanya semakin kuat, hingga menimbulkan bunyi berderak halus. Seolah benda itu akan hancur kapan saja.

"Sungguh. Lihatlah, bahkan staff perempuan yang ada disini tidak bisa mengalihkan pandangannya darimu. Kau sempurna, Hyung."

Tidak ada jawaban, Donghae hanya menatap sinis ke arah Jihoon dan berdecih ketika menyadari apa yang dikatakan Jihoon memang benar adanya. Lihatlah cara mereka menatap ke arah Donghae, tatapan tergila-gila dan sulit untuk diartikan.

"Baiklah, terserah."

Biasanya Donghae tidak melakukan apa yang diperintahkan orang lain jika ia tidak menghendakinya, tapi hari ini berbeda, suasana hatinya sedang lumayan baik. Well, sekali-kali melakukan perintah orang tidak buruk juga.

"Lain kali jangan pernah memaksaku lagi."

Tatapan dingin Donghae membuat Jihoon mengangguk takut, ia tahu Donghae tidak pernah main-main dengan kata-katanya. Apalagi, jika tatapannya sedingin itu.

Terlalu berbahaya.

TBC

.

ooODEOoo

.

Hai~ akhirnya bisa ngepost ini :)

teaser aja, kalo tanggapannya bagus bakal aku publish chapter 2 secepat mungkin heheheheh

Tapi saya gak janji bisa upload cepet kaya waktu itu ya... selain emang belum bener2 sehat, laptopnya juga moodnya labil kadang suka error keyboardnya...

Untuk Grace, makasih bantuannya... sarannya dan segala macemnya... luv yaaaaaa

Oke, segitu aja...

Last, Review please?

With Love,

Milkyta Lee