LOVE'S BET !
Hai semuanya !
Ketemu lagi dengan Shizu di fict ke 3 nih.. :D
Disini Naruto versi female/perempuan, dan badannya itu gemuk...
Hehe kalau mau tau ceritanya kayak gimana, mending baca aja yuk !
Selamat membaca~~
Happy reading...
...
...
...
Sasu x FemNaru
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Love's Bet: Kamikanda Shizuku
Rate T
OOC, Miss Typo
"Kemana nih Naruto?" seorang anak lelaki berkostum basket berdiri dan menggerutu sendiri sambil menatap ke luar lapangan olahraga Konoha High School.. Di dadanya tertulis "The Best", julukan buat tim basket sekolahnya itu..
Lalu ia menjembreng jari-jari tangannya di kening untuk melihat situasi lebih detil..
"Oi Naruto! Naruto...! Kesini!"
Neji, lelaki itu, memanggil ke satu arah..
Tak lama, seorang perempuan gemuk berkacamata minus berlari tergopoh-gopoh. Rambutnya yang di kepang dua berwarna kuning mental-mental di atas kepalanya. Dengan semangat ia membawa sesuatu di genggamannya yang terbungkus kotak bekal.
Kemudian Neji menyikut lengan Sasuke, kapten The Best yang ada di sebelahnya.
"Ada apa?" Sasuke yang sedang asyik mengoper bola basket pada Shikamaru, anak The Best yang lain, langsung memutar badannya ke arah Neji..
"Kau tak lihat siapa yang ku panggil?" Neji menaik-naikan alisnya.
Sejenak Sasuke melirik. Ia tersenyum..
"Benar-benar penjahat kelamin kau! Yang seperti ini kau sikat juga?"
"Tidak tidak tidak.. Ini kejutan untukmu.."
"Kejutan? Untukku?"
Neji tak menjawab pertanyaan Sasuke. Ia malah menaik-naikan alisnya ke anak-anak The Best lain yang sedang duduk-duduk. Seolah mengerti, beberapa anak ada yang ikut menaik-naikan alis, banyak juga yang tertawa mengikik. Sasuke sendiri seolah tak perduli. Ia kembali asyik bermain.
Tak lama Naruto tiba dengan senyum merekah campur ngos-ngosan. Tampak kawat yang mengikat di deretan giginya.
"Capek ya lari?" Neji tiba-tiba pasang wajah ramah sekali..
Naruto menggeleng keras.
"Kau Naruto anak kelas satu yang kemarin curhat padaku kan?" Tanya Neji kemudian.
Naruto ganti mengangguk-angguk keras.
"Dan kau kemari karena hal yang kemarin itu kan?"
Naruto mengangguk-angguk lagi. Tambah keras. Neji tersenyum-senyum licik. Ia memulai aksinya.
"Baiklah kalau begitu.. Perkenalkan.. Ini Sasuke senpai.. Katanya kau nge-fans padanya.. Kan?" Neji tiba-tiba menarik lengan Sasuke yang berdiri di sebelahnya..
Karena tangannya di tarik Neji, membuat Sasuke jadi asal mengoper bola. Bola operannya melambung tinggi dan jatuh 'tepat' di kepala perempuan yang sedang duduk berbincang dengan teman-temannya di samping luar lapangan. Shikamaru yang terpaksa mengambil bola, kebagian getahnya. Ia dapat omelan, di tambah cakaran sebagai bonus dari perempuan yang marah kena bola 'nyasar' itu..
"Apa-apaan kau?" Bisik Sasuke agak keras.
Tanpa menjawab lagi, Neji malah mengangkat tangan kanan Sasuke. Tahu-tahu, tangan Sasuke 'terjulur' begitu saja ke arah Naruto. Naruto menyambut uluran itu dengan antusias. Tapi Sasuke justru panik dan malah menarik kembali tangan kanannya dengan kencang.
"Apa-apaan kau Neji? Kau ingin mengerjai ku ya? Memangnya sekarang April Mop?" Sasuke nyerocos..
"Hahaha.. Tega sekali! Memang kenapa? Takut?", Shikamaru meledek Sasuke sambil me-dribble bola basket yang sudah ada di tangannya lagi.
Ulah Shikamaru menghasilkan tawa di kerumunan itu. Tampang Naruto langsung menekuk. Rasa malu melekat keras di wajahnya, ia bermaksud pergi dan membatalkan niatnya untuk berkenalan dengan Sasuke.
Seolah membaca gelagat, tahu-tahu tangan Neji menahan pundak Naruto dan menggandengnya. Neji juga menggandeng pundak Sasuke dengan tangannya yang lain. Kemudian ia berbicara halus sekali pada Sasuke.
"Sasuke! Yang keren dong.. Kau jangan menarik tangan begitu pada wanita yang ingin kenalan dengan mu. Kenceng lagi! Tidak sopan..Ayolah.. Ada wanita ingin berkenalan nih.. Bawa bentou segala lagi.. Ayo dong.. Jadi baik lah.."
Wajah Naruto berubah seperti saus tomat. Merah total. Ia merasa malu karena Neji 'mengumumkan' apa isi bungkusan kotak bekal yang ada di tangannya.
Sasuke menggeser kepalanya sedikit, melihat Naruto dengan nanar.
Wanita ini gendut sekali..
Ada kilatan sinar kesal disana.
Kenapa wanita ini tidak pergi saja?
Gerutunya dalam hati.
"Ah! Kau membosankan!" Sasuke tiba-tiba melepaskan gandengan tangan Neji dan berbalik ketus.
"Ya ampun.. Ayo Sasuke.. Janga kasar begitu pada perempuan.." Neji merayu licik. Ia menggeggam lengan Naruto yang mulai berusaha melepaskan diri.
"Kalau kau mau.. Kau saja yang kenalan sendiri!" Jawab Sasuke ketus lagi.
"Aduhh.. Masa cuma segitu saja sih lelakimu? Yang jantan dong!"
"Yang jantan kepalamu!" Tampaknya Sasuke sama sekali tidak berminat di kenalin pada Naruto. Ia baru mau mengajak Shikamaru bermain lagi ketika Neji mengganti taktiknya.
"Kok kau jadi kasar padaku? Begini saja, kalau kau takut, bilang saja!", Neji memutar badan Sasuke berbalik kearahnya.
Sasuke tak bisa menjawab balik. Neji tersenyum-senyum dalam hatinya. Ia yakin niatnya 'ngerjain' Sasuke untuk kenalan dengan Naruto, anak paling cupu di Konoha High School, akan berhasil. Sasuke memang terkenal mudah tersinggung jika dibilang takut.
Anak-anak The Best yang lain juga mulai ikut-ikutan berpartisipasi. Kalau tadi kebanyakan hanya duduk-duduk, sekarang rata-rata mereka mulai mendorong-dorong pundak Sasuke. Bahkan beberapa ada yang mendorong agak keras.
Sementara, Naruto yang melihat Sasuke sampai didorong-dorong begitu hanya untuk kenalan, pelan-pelan mulai sadar. Ia terbayang pertemuannya dengan Neji kemarin.
(FLASHBACK)
"Sasuke sebenarnya juga sudah mengincar kau Naruto.."
"Yang benar?"
"Kau percaya padaku.. Tapi dia kan sudah punya kekasih.. Sakura.. Kau tahu 'kan? Nah, itu membuat posisi dia jadi sulit untuk kenalan dengan perempuan lain tanpa alasan yang jelas.."
"Tapi harusnya kalau hanya kenalan saja 'kan tak apa-apa?"
"Orang-orang bodoh juga tahu. Tapi kata Sasuke.. Sakura itu posesif banget. Pokoknya kau percaya padaku.. Sasuke itu sahabat dekatku.. Jadi aku tahu bagaimana dia.."
"Seperti apa memang dia?"
"Sasuke itu suka bentou!"
"Apa hubungannya?"
"Yah.. Lama amat sih mikirnya? Ya ada dong! Kau bawain Sasuke bentou saja besok saat kita latihan.. Dengan begitu, Sasuke punya alasan ngobrol sama kamu kan? Seolah dia memang sudah kenal kamu.. Dan minta kau buat bawain dia bentou.. Sakura tak akan punya alasan untuk mencak-mencak pada Sasuke.."
"Oh.. Baiklah.. Tapi memangnya Sasuke mau kenalan denganku juga?"
"Sekali lagi.. Kau percaya padaku.. Aku sahabat dekatnya dia.."
"Hmm.. Baiklah.." Naruto mengangguk senang..
"Bagus kalau kau mengerti.. Aku yakin kamu tak akan menyesal..", Neji tersenyum puas..
(FLASHBACK END)
Tapi sekali lagi semua kata-kata Neji cuma BOHONG BESAR! Naruto sekarang mulai meronta untuk melepaskan diri dari gandengan Neji yang terus berusaha menahannya.
Beberapa detik kemudian, tiba-tiba pojok mata Naruto melihat langkah Sasuke maju ke arahnya. Sejenak nafasnya berhenti. Perutnya mencelos aneh. Tak lama, ada tangan kanan terangkat ke arahnya.
"Sasuke.." Kata Sasuke pendek tanpa tekanan nada sedikit pun.
Naruto mendadak tak bisa bergerak. Sekilas ia melihat mata Sasuke yang sedang menatapnya..
Duhh..
Sekarang Naruto malah berusaha menahan ronta hatinya sendiri. Begitu lama ia kagum dengan alis elang dan mata Sasuke yang tajam. Hal yang paling ia suka dari keseluruhan wajah Sasuke yang memang sangat tampan. Bahkan semua tentang Sasuke membuatnya sampai rela berdiri seperti orang bodoh sedunia hanya karena untuk kenalan saja..
Tapi setelah beradu pandang sejenak, mata onyx itu malah menatap tanah, bukan mata Naruto ada rasa malas di sana. Seolah melarang Naruto untuk menikmatinya lebih lama..
Tangan kanan Sasuke yang terangkat, pelan-pelan dijabat lembut oleh Naruto.
"Na... ruto.. senang bertemu denganmu.." Jawab Naruto gagap.. Neji dan hampir semua anak-anak The Best tertawa. Beberapa ada yang mencibir.
Sasuke terus menunduk dan perlahan mulai cemburut. Wajahnya merah padam. Sasuke tampak berusaha untuk menenangkan dirinya. Raut wajah Naruto juga sudah seperti 'saus tomat' lagi. Wajah Sasuke dan Naruto sama-sama merah padam untuk alasan yang jelas berbeda..
Akhirnya, tawa dan godaan laki-laki The Best meledak bersamaan..
"Ciyeeee..."
"Romantis sekali kau Sasuke.."
"Hahahahaha..."
Badan Sasuke terdorong oleh tangan dan badan teman-temannya. Tangan kanannya buru-buru ia lepas. Ia pikir, semua selesai sampai disitu. Tapi Neji ternyata membuat menuver berikutnya.
"Waahhh.. Kelihatannya ada yang bawa sesuatu nih.. Naruto, itu apa? Bentou kan? Untuk kak Sasuke yaaa?"
Naruto mengangguk lebih keras dari sebelumnya. Ia tersenyum malu. Tampaknya segala kegalauan yang tadi sempat ia rasakan, benar-benar menguap setelah berjabatan tangan dengan si mata onyx..
"Ini aku bawa bentou untukmu..", Naruto bergetar menyodorkan kotak bekal bentou di tangannya ke arah wajah Sasuke. Sasuke mengambilnya dengan raut datar. Tak ada kata terima kasih keluar dari mulutnya..
*O*
Tak jauh dari sana, seorang anak perempuan menatap jenuh kerumunan itu. Ten-ten. Teman satu bangku Naruto. Sudah sejak lima belas menit lebih ia berdiri di sana.
"Ck..ck..ck.. Naruto.. Naruto. Sudah ku bilang jangan! huh!"
Entah kenapa Ten-ten merasa risau. Sejenak raut wajahnya tampak bingung. Ada sesuatu yang mengganggu perasaannya.
Tapi beberapa detik kemudian, tiba-tiba ia menjentikkan tangan. "Aha!", Sepertinya Ten-ten menemukan jawaban dari pertanyaannya. Ia baru mau melangkah, ketika kakinya terhenti oleh gerakan-gerakan badan dari arah lain.
Tampak tiga sosok perempuan berjalan lenggang ke kerumunan yang sama. Itu Sakura, pimpinan The Minnies, sebutan buat cheersleader The Best. Sakura yang dapat julukan Ratu Seksi oleh hampir seluruh siswa laki-laki Konoha High School itu ditemani Ino dan Karin. Dua selebriti lain yang tak kalah cantik dan tak kalah populer.
Meski kaget, sepertinya Ten-ten sudah menduga kalau Sakura dan teman-temannya pasti akan tiba di sana juga. Ten-ten punya feeling kalau sesuatu yang buruk akan terjadi pada Naruto.
Ten-ten sudah mendekati Naruto. Ia berhasil sembunyi di balik salah satu pohon yang ada tak jauh dari sana. Ia memanggil Naruto dengan nada berbisik.
"Sstttt.. Naruto! Naruto! Sini!"
Naruto mendengar suara ia melihat Ten-ten yang memasang raut cemas ke arahnya, seperti baru saja nonton film horor. Sangat takut. Sangat pucat.
"Sini..", Ten-ten melambaikan tangannya.
Tapi Naruto yang tak sadar keadaan, malah memberi kode 'tunggu' pada Ten-ten.
"Dikerjain deh tuh anak! Bodooohhhh.. Bodoh!" Ten-ten kesal setengah mati. Dalam hatinya ia geram.
Naruto... Ada bahaya besar !
Begitu cemasnya, Ten-ten sampai memukulkan kepalan tangan kanannya ke tangan kiri dan menggigit bibirnya sendiri.
Akhirnya ia memberi kode telunjuk ke arah Sakura pada Naruto. Naruto melihat arah telunjuk Ten-ten. Matanya mendelik. Ia tahu sekarang apa yang Ten-ten maksud.
Tiba-tiba ia merasakan ada yang memegang pundaknya lagi. Ternyata Ino dan Karin. Mereka berdua mengerling ketus. Naruto tak mungkin lari. Ten-ten yang berharap untuk menolong Naruto, akhirnya hanya bisa menunggu apa yang akan terjadi di sana.
"Oh.. Begini.. Jadinya...", Sakura menjewer kuping Sasuke dari belakang. Sasuke sangat terkejut. Ia tak menyangka kalau Sakura muncul tiba-tiba. Tapi Sasuke berlaku keren. Dengan telinga masih terjewer, Sasuke bermaksud menunjukkan sikap mesra dengan mencium pipi kekasihnya itu.
"TIDAK!", Sakura mendorong bibir Sasuke sambil melepaskan jewerannya. Sasuke memegangi telinganya yang memerah dan meringis menahan sakit. Sakura sepertinya tak perduli. Ia berjalan ke arah Ino dan Karin. Di sana, Sakura langsung berdiri menghadap Naruto dengan ganas.
"Jadi perempuan menjijikkan seperti ini mau kau sikat juga?", Tanya Sakura ketus sambil membalikkan badan dan berjalan lagi ke arah Sasuke.
"Bunder seperti ini?"
Kemudian Sakura menatap tajam mata Sasuke yang sesekali meringis merasakan sakit di telinganya. Sasuke melirik Neji sambil meringis. Maksudnya meminta bantuan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Sakura.
Tapi Neji bagai menghilang dalam bayangannya sendiri. Matanya tak bisa lepas menatap Sakura dengan penuh hasrat. Ada yang aneh di dada Sasuke ketika ia sadar Neji menatap Sakura terus menerus.
Karena Sasuke hanya diam saja, Sakura menatap ke arah lelaki-lelaki The Best yang lain. Ino dan Karin juga menatap lelaki-lelaki yang mulai bertingkah aneh itu. Ada yang senyum-senyum tak jelas, sikut-sikutan, ada juga yang berdiri dengan gaya keren yang dipaksakan.
Sakura tersenyum sedikit menikmati suasana. Karena ia tahu, sekarang semua mata The Best melihat semua ke arahnya.
Sakura dan dua temannya memang top abis. Selain cantik dan populer, Sakura juga seorang model remaja yang sedang naik daun. Wajah Sakura sering muncul di majalah remaja. Bahkan beberapa kali jadi cover. Dan dua teman Sakura yang lain juga memiliki status 'wajib ditembak' oleh lelaki-lelaki yang merasa populer dan kaya seantero Konoha High School. Karena selain cantik, mereka juga model seperti Sakura.
"Kawan-kawan.. Kekasihku bertingkah lagi ya?" Tanya Sakura ke arah kerumunan lelaki-lelaki yang sedang bertingkah aneh itu.
Pertanyaan Sakura tak mendapat jawaban langsung. Beberapa lelaki malah ada yang tak bisa lagi menahan diri untuk berdiri normal. Dorongan-dorongan badan terjadi lagi. Beberapa ada yang cengar-cengir tak jelas. Mereka baru berhenti dan bersikap normal lagi begitu melihat Sasuke memasang tampang sangar ke arah mereka.
Akhirnya Shikamaru memberi kode mata pada Sakura, dan menunjukkan jari telunjuknya ke arah Naruto. Sakura rupanya mengerti. Ia membalikkan badannya lagi seketika dan berjalan mendekati Naruto yang langsung menunduk.
"Kau siapa?", Sakura tolak pinggang di depan Naruto.
Naruto tak menjawab. Ia tetap menunduk.
"HEH! KAU TULI? JAWAB!"
"Aaa... A..ku Naruto senpai.."
"Ada apa kamu dengan kekasihku?", Sakura bertanya sambil mengarahkan jari telunjuknya dengan sedikit membalikan badannya ke arah Sasuke. Naruto baru saja bermaksud menjawab ketika tiba-tiba Sakura melihat sesuatu di tangan Sasuke.
"Apa itu di tanganmu sayang?", Sakura bertanya dengan nada setengah mengerikan. Sasuke gugup. Ia jadi ingat kalau ditangannya ada kotak bekal yang harusnya ia sembunyikan. Ia juga baru ingin menjawab ketika Shikamaru berulah lagi.
"Bingkisan dari Narutooo... Buat Sasuke senpai katanyaaa... Bentou!"
Anak-anak The Best tertawa mengakak. Ino dan Karin menatap tajam ke arah lelaki-lelaki yang mendadak tertawa bersama itu. Ino sempat membisikan kalimat di telinga Karin. "Level rendah!"
Karin mengangguk keras.
"Kita pergi saja! Sepertinya Sakura sudah siap ingin memaki-maki kekasihnya yang hanya bisa berfikir dari pusar ke bawah saja. Membosankan! Yuk?"
Ino lalu menggandeng lengan Karin yang ternyata juga setuju untuk meninggalkan tempat itu tanpa perlu bilang dulu pada Sakura yang sedang naik darah. Mereka berdua juga meninggalkan Naruto yang sedang pucat pasi seperti tak pernah ada darah yang mengalir di wajahnya.
Sakura menatap nanar pada mata Sasuke. Sasuke tak tahu harus berbuat apa. Ia memasang pose untuk siap di caci-maki kekasihnya itu. Tapi diluar dugaannya, Sakura malah membalikkan badannya dengan cepat ke arah Naruto lagi yang masih juga tertunduk. Begitu marahnya, Sakura bahkan tak sadar kalau Ino dan Karin sudah tak ada lagi di samping Naruto. Ia benar-benar hanya fokus pada Naruto.
"Heh GENDUT! Apa itu isinya?"
Naruto yang seperti kehilangan nyawa, tak bisa menjawab lagi. Hal itu membuat Sakura murka.
"HEH! SUDAH DUA KALI KAU TAK MENJAWAB PERTANYAANKU! JAWAB TIDAK! JAWAB! SEBELUM AKU MEMBERIKAN PERTANYAAN KETIGA!"
"Cuma bentou kok senpai...", Kedua lutut Naruto bergetar. Air matanya mulai terasa di ujung kelopak.
"Bentou? Kau buka catering? Atau kau sedang mencari perhatian dengan kekasihku? Kau ingin merebut kekasihku? Tak salah? Heh?"
Rentetan pertanyaan Sakura membuat Naruto benar-benar ketakutan. Kegalauan hati yang tadi ia rasakan, kembali terasa. Ia sekarang yakin, ide kenalan ini benar-benar bisa berubah malapetaka.
"HEH! JAWAB! TULI SEKALI KAU!"
Malapetaka itu terjadi juga akhirnya. Sakura mendorong tubuh Naruto. Naruto jatuh terjengkang ke belakang. Anak-anak The Best tertawa keras. Shikamaru sampai memukul-mukulkan tangannya pada bola basket.
Sasuke sempat memandang Naruto dengan sedikit memelas. Entah karena dorongan apa, tiba-tiba Sasuke bermaksud menolong Naruto yang mulai menangis. Tapi baru saja ia maju selangkah, lengannya keburu di tarik oleh Sakura.
"Eit! Apa-apaan ini? Jadi kamu memang suka pada perempuan yang bentuknya tak jelas seperti ini?"
Mata Sasuke kembali memandang tanah. Wajahnya merah padam. Sesekali ia masih sempat melirik pada Naruto yang mencoba bangkit. Sakura yang melihat lirikan Sasuke ke arah Naruto jadi tambah kesal.
"Sasuke sayanggg.. Jangan harap kamu bisa sok-sok jadi baik begitu deh di depan ku! Pakai acara nolongin perempuan menjijikkan itu lagi! Tidak ketika aku berada disini! Dan tidak ketika aku tahu siapa kau sebenarnya .. Kamu itu bukan apa-apa, tetapi PENJAHAT KELAMIN! KAU MENGERTI?" Sakura berhenti sejenak. Ia mendekatkan wajahnya dekat sekali pada wajah Sasuke.
"Mau tidak dapat jatah lagi dariku? Atau kau mau aku buka kelemahan mu didepan teman-temanmu sekarang? HAH?"
Kalimat-kalimat Sakura keluar dengan suara membentak. Ada sedikit genangan air di pojok matanya. Anak-anak The Best mendadak terdiam semua. Tapi entah bagaimana, bentakan Sakura malah membuat Sasuke menatap balik pacarnya itu dengan mata berkilat. Ia menahan marah.
...
...
TBC
Hehehehe shizu tbc dehhh.. :D
Sampai ketemu di chapter ke 2 ya ..
Jangan lupa review yee ! !
REVIEW... REVIEW...
