It's My Secret, Mr. Dong-Hm

Rated: T, Indonesian, Mystic, Romance&Friendship, OOC, GS

Cast: Lee Hyukjae as. Choi Eunhyuk

Lee Donghae as. Lee Donghae

Kim Ryeowook as. Kim Ryeowook (Hyuk's pal)

Yang lain rahasia, sudah jangan protes :D *diinjek*

Disclaimer: Semua yang di sini milik Tuhan dan orangtua mereka... KECUALI Donghae, karena dia suami saya. kekeke~

Warning: Genderswitch, OOC, Typo(s), Abal, DON'T LIKE? JUST CLOSE THIS PAGE, PLEASE

.

.

.

Enjoy~

.

.

.

Eunhyuk POV

Kusibakkan poni yang menutupi dahiku. Hari ini cuaca panas sekali. Sepertinya doa para pekerja laundry terkabulkan -_-'

Aku sedang berjalan menuju antrian kantin dan baru sadar makhluk yang tadi mengiringiku tidak ada.

"Wookie-ah, bisa tidak lebih cepat? Aiish" gerutuku pada seseorang berjarak beberapa meter di belakang.

Si imut Ryeowook yang kumaksud berlari ke sampingku sambil manyun " Jalanmu seperti orang kena kutu air, tahu! Santailah sedikit!"

"Ya! Kau menuduhku kena kutu air?"

"Mungkin? BAU KAKIMU saja seperti neraka..." Ryeowook berseru dengan polosnya hingga membuat orang-orang di sekitar kami mengikik pelan. Wajahku langsung berasa disiram air mendidih.

"Wookie! Ini kantin!"

"Hihihi... aku bercanda kok. Mianhae" Wookie yang sadar keceplosan hanya tertawa dan buru-buru mengambil nampan untuk mengantri. Aku turut mengambil nampan sambil bersumpah serapah dalam hati. Demi Tuhan yang menciptakan stroberi, jika anak ini bukan sahabatku sudah kusumpal mulutnya dengan kemoceng!

Nee, aku memang punya masalah dengan bau kaki. Puas kau? Mati-matian kututupi rahasiaku dengan rapat malah seenaknya hampir dibongkar. Tidak ada yang boleh tahu yeoja garang sepertiku punya penyakit nista ini! Mudah-mudahan saja mereka mengira perkataan Wookie tadi sungguh candaan... tolong tolong tolong tolong tolong tolong tolong tolong tolong tolong.

Hah? Kau pikir aku tidak berusaha mengobatinya? Berkali kali aku pergi ke dokter untuk mencari solusi, namun semuanya menjawab sama:

BAWAAN LAHIR.

Flashback

"Dokter, sebenarnya apa yang terjadi pada kakiku?Aaaargh, aku tidak tahan lagi!"

Dokter di depan Eunhyuk menjawab tenang " Sudah bawaan lahir, ahgassi. Ada kelainan dengan hormonmu..."

Eunhyuk serasa ingin menjambak orang di depannya. Bisa-bisanya bersikap santai, seperti cuma sedang menangani kasus kutil "Semua dokter yang kudatangi bilang begitu. Apakah ini turunan orang tua?"

"Mianhamnida, anda pernah...mencium bau kaki dari salah satu mereka?"

"...Setahuku tidak ada yang baunya separah ini"

"Kakek-nenek anda?"

"Mereka sudah meninggal. Apa perlu aku panggil petugas forensik?"

"Aniyo. Baiklah, jadi memang kasus ini murni dari susunan hormon dan tipe kulit anda, ahgassi... cara agar baunya berkurang hanya dengan rajin mengoleskan bedak anti bau dan mengatur pola makan anda"

Eunhyuk kesal. Sangat kesal. Karena tidak ada yang bisa dia salahkan atas kejadian ini!

TUHAAAAN, TIDAK ADAKAH CANGKOK KULIT KAKI?

"Baiklah dokter, kalau begitu aku permisi" dokter itu mengangguk dengan sopan dan membukakan pintu untuk Eunhyuk. Sampai di depan klinik Eunhyuk menerawang sambil berpikir.

'Aku tadi lupa tanya, kalau memang hormon kenapa ketiakku tidak bau ya?

Atau jangan-jangan...aku bukan anak kandung eomma dan appa? Lalu aku anak siapa?'

"HUWEEE...EOMMA, APPA, ANDWAEEEEEEE!"

Oke, abaikan Eunhyuk. Kadangkala IQ-nya suka turun tiba-tiba.

Flashback end

Normal POV

Dua sahabat, Eunhyuk dan Ryeowook, duduk di meja paling pojok sambil menata makanan mereka. Ryeowook memandangi menu yang diambil Eunhyuk dengan heran.

"Hyukkie, kau jadi vegetarian?"

Eunhyuk mendongak "Ani. Wae?"

"Lihat makananmu akhir-akhir ini, tidak pernah lagi ada dagingnya. Masa kau diet?"

"Dokter bilang aku harus menjaga pola makanku. Daging membuat-"

"Ah, ne, ne. Pasti tentang bau kakimu"

TAK. Eunhyuk mematahkan sumpitnya jadi dua.

"Wookie, pelankan-suara-atau-matamu-kelilipan-sumpit " desisnya mengerikan.

Ryeowook meringis takut, dia tahu Eunhyuk selain sensitif juga mudah naik darah. Namun kadang-kadang celetukan polos Ryeowook keluar begitu saja tanpa bisa ditahan. Sepertinya Ryeowook harus ikut kursus menahan mulut secara intensif.

Setelah satu menit hening, Eunhyuk akhirnya memecah suasana."Yesung oppa mana?"

"Oh, dia sedang menghadap Jung seonsaengnim"

"Apa dia tidur di kelas lagi?"

"Ani. Kau tahu dia tangan kanan Jung seonsaengnim. Mungkin dimintai sedikit bantuan"

Eunhyuk menyuapkan kimchi ke mulutnya. "Wookie-ah"

"Apa?"

"Aku tak tahan lagi dengan keadaanku" Eunhyuk berkata dengan wajah sedih.

BYOOR. Air di mulut Ryeowook sukses tersembur keluar. "Apa maksudmu? Jangan membuatku takut!"

Ganti Eunhyuk yang terkejut "Apa maksudmu dengan 'apa maksudmu' ?"

"Apa maksudmu dengan tanya 'apa maksudmu'? Kan aku yang bertanya, babo!"

"Kali ini apa lagi maksudmu?"

Monyet ini IQ-nya berapa siih?

"Apa mak-ah, sudahlah." Ryeowook tampak kesal.

"Sebentar, apa keadaan aneh ini gara-gara pernyataanku tadi?"

Ryeowook bersyukur sahabatnya sembuh dari bodoh "Memangnya kau pikir apa? Kau mengatakannya seakan ingin mati saja!"

Eunhyuk menghela napas pendek.

"Ini tentang...bau kakiku, Wookie"

"Ha? Tidak jelas, suaramu kecil" Ryeowook mencondongkan telinganya.

Eunhyuk menarik telinga sahabatnya pelan, "Bau kakiku"

"Mwooo? Itu lagi?"

Normal POV end

Eunhyuk POV

Ryeowook tampak aneh saat aku mengatakan kata BAU KAKI padanya. Hei, memangnya apa lagi yang membuatku terganggu selain itu?

Mungkin bagi para namja, bau kaki bukan masalah besar karena dalam pandangan orang sudah biasa jika namja hidup jorok (maaf bawa-bawa kaummu, appa T_T). Tapi jika seorang yeoja?

"Segalak-galaknya aku, aku tetaplah yeoja. Aku punya insting terlihat menawan di depan orang walau dengan caraku sendiri. " jelasku pada Ryeowook.

"Oh, seperti 8 tindikan di telinga dan alismu itu? Kau masih menyebut dirimu yeoja?"

Aku sweatdrop. Ingin mengamuk, tapi kalimat Ryeowook ada benarnya.

"Ahaha. Arasseo, lupakan itu. Tapi Hyuk, bagiku hal itu tidak menjadi masalah..." ralatnya

"Tapi bagi orang lain? Aku bisa dianggap yeoja jorok"

Dia terdiam.

"Kau tahu kenapa aku bergaya seperti ini? Ini agar...tidak ada namja yang mendekatiku..."

"Selama ini aku terlihat cerewet dan kasar. Kau mungkin kurang mengerti sebenarnya aku sangat minder Wookie..." desahku putus asa.

Ryeowook menggenggam tanganku dengan hangat. "Hyukkie-ah, meskipun kita belum lama bersahabat, aku mengerti apa yang kau rasakan. Ini tentu sangat mengganggu psikismu..."

Ryeowook terus menghiburku sampai aku bisa tersenyum. Aku tidak membuka rahasia ini kepada orang selain Ryeowook dan orang tuaku. Mana ada orang yang mau mengerti tentang hal ini? Paling-paling aku hanya akan ditertawakan. Padahal-taruhan celana dalam Ryeowook-, mereka juga tidak akan mau punya bau kaki seperti ini.

Tiba-tiba sebuah suara menginterupsi acara curcol kami."Apa yang sedang kau lakukan? Singkirkan tanganmu!"

.

.

.

TBC

Annyeooooooooongggg^^ *dadah2*

Ff pertama saya nih! Hasil pikiran manusia stres yang melarikan diri dari tugas kuliah,,, kekekeke :D

Minta reviewnya bolehkah? I need you, readers...^^