Protector of Humanity : Kuuga
Summary: 10.000 ribu tahun yang lalu. Terdapat perang antara suku Linto dan suku Grongi. Para Linto selamat dan hidup, berkat pertolongan dari N-Kuronga-Neba. Ketika N-Kuronga-Neba sekarat setelah bertarung, dia menginginkan agar tubuhnya disegel. Para Linto menyanggupi permintaannya. Setelah disegel, para Linto mengganti nama pahlawan mereka. Menggantinya dengan nama Kuuga. Sekarang, di masa depan. Ancaman dari berbagai sudut mengancam kehidupan Linto( manusia ). Dan sekali lagi, sang ksatria purba bangkit dari tidur panjangnya. Bangkit untuk melindungi umat manusia.
Disclaimer: Naruto, Kamen Rider, dan Young Justice dipunyai oleh pemiliknya masing-masing ( Masashi Kishimoto. Shotaro Ishinimori, Toei Company. DC dan WB.) Saya hanya meminjam karakter dan ceritanya saja.
Keep Calm and Enjoy Reading!
.
.
.
Chapter 0
Di masa lampau, lebih tepatnya 10.000 ribu tahun yang lalu. Terdapat perang antara suku Linto dan suku Grongi. Perang yang sangat besar. Perang yang mengorbankan banyak sekali nyawa, terutama nyawa orang-orang Linto.
Para Grongi, dipimpin oleh N-Daguva-Zeba, bersama saudara kandungnya, N-Kuronga-Neba, dengan brutal menghabisi para Linto.
Namun, pada suatu hari. Kuronga melihat seorang pria Linto, melindungi putrinya dari tusukan tombak milik salah satu Grongi.
Grongi berjenis belalang itu hampir membunuh keduanya, sebelum N-Kuronga-Neba melompat kearahnya, dengan melayangkan pukulan berlapis api pada tubuhnya. Menghancurkannya dalam satu kali serangan.
Dia tidak mengerti kenapa ia melakukan itu. Yang dia tahu, tubuhnya bergerak tanpa diperintah.
Kuronga melihat si pria Linto dalam keadaan sekarat.
Sebelum ajal menjemputnya, pria Linto itu memohon pada Kuronga.
"Tolong, tolong lindungi putriku, N-Kuronga-Neba. Aku tahu siapa kau sebenarnya, aku tahu kau bukanlah Linto. Tapi, sampai nafas terakhirmu. Lindungilah putriku, lindungi dia dari para kaummu. Aku mohon. Kabulkanlah keinginanku."
Kuronga tidak menjawab apa-apa. Entah mengapa, ada sesuatu merasuki tubuhnya, sesuatu yang membuat dia lupa untuk melaksanakan tugas dari saudaranya.
Simpati.
Lalu tanggung jawab.
Kuronga mengangguk.
Pria Linto itu tersenyum. "Terima kasih. Terima kasih banyak." Sebelum kedua matanya tertutup.
Kuronga menatap si gadis Linto, menangis sambil menggoyang-goyangkan tubuh tak bernyawa ayahnya.
"Ayah. Bangun ayah. Hey! Kau hanya tertidur kan?" Gadis Linto itu terus berulang-ulang melakukan hal yang sama. Tangisannya makin lama, makin kencang. "Ayah!"
Kuronga mendekati si gadis Linto. Si gadis Linto berjengit, kemudian mengambil sebuah stick tajam, dan menghunuskannya pada Kuronga.
"Monster!"
Stick itu menggores pipi kanan dan kiri Kuronga, menghasilkan tiga goresan di masing-masing pipi.
Kuronga mengabaikan kelakuannya, dia berusaha memegang lengan si gadis Linto.
Si gadis Linto menepis lengannya kasar. "Iblis!" Dia lari menjauh dari tempat tersebut.
"..."
Kuronga mengikutinya dari belakang.
Si gadis Linto sampai di desa kelahirannya, dia memandang suku Grongi ada di sana.
Bersama pemimpinnya, N-Daguva-Zeba.
"Hentikan!" teriak gadis Linto, membuat Daguva dan rasnya berhenti.
"Oh. Linto yang lain rupanya." kata Daguva, dengan nada berat. "Atas alasan apa aku harus menuruti perkataanmu?"
Si gadis Linto mengangkat sticknya tinggi-tinggi. Tatapan kebencian, kesedihan, dan kemarahan dia pusatkan pada Daguva. "Aku, tidak akan—" Ia melesat kearah sang Grongi putih.
"MEMBIARKAN KALIAN PARA GRONGI HIDUP!"
Semua warga Linto yang masih bernafas, berteriak ke si gadis Linto.
"Ka! Hentikan."
"Jangan melawan Daguva!"
"Ka!"
Daguva tampak tenang menghindari serangan asal Ka, dia menangkap stick Ka, sebelum menghanguskannya dalam bara api. "Bodoh. Linto sepertimu tidak akan memiliki kesempatan untuk mengalahkanku, tidak peduli seberapa banyak usahamu."
Daguva mencengkram leher Ka. Mengangkatnya ke atas.
"Mulailah memohon ampun, gadis Linto. Mungkin, aku akan mengampuni kelakuanmu." Kata Daguva.
Ka, meskipun tampak kesusahan bernafas, meludahi wajah Daguva. "Sampai air menghilang dari dunia ini pun, aku tidak akan sudi melakukan itu."
Daguva menggeram, dia hampir ingin membanting tubuh Ka, sebelum sosok familiar terlihat di pandangannya.
"Ah, Kuronga. Saudaraku." katanya. "Kau datang disaat yang tepat."
Kuronga berjalan kearah Daguva.
"Ayo, kita habisi para Lin—"
Tanpa disangka-sangka, Kuronga melancarkan sebuah pukulan ke wajah Daguva, menghempaskannya hingga sejauh dua puluh kaki.
Para Linto dan Grongi tersentak akan aksi Kuronga.
"Kuronga. Apa artinya ini?" ujar salah satu Grongi, berjenis kelelawar.
Ka menatap Kuronga dengan tatapan tidak percaya. 'Dia. Dia baru saja menghajar saudaranya sendiri. Apa maksudnya ini?'
Daguva melakukan backflip di udara, sebelum mendarat di tanah.
"Kuronga, mengapa kau memukulku?" ujarnya kaget.
Kuronga berdiri bersebrangan, berdiri di depan Ka.
"Aku telah bersumpah, Daguva." kata Kuronga. "Bahwa aku, N-Kuronga-Neba. Akan melindungi gadis Linto ini. Sampai titik darah penghabisan."
Daguva tertawa. "Kau. Kau pasti bercanda 'bukan? Tidak mungkin Grongi sepertimu. Melindungi makhluk yang merupakan musuh kita sejak lama."
Kuronga memutar tubuhnya ke belakang, menghadap Ka. "Pergi."
Ka melebarkan matanya. "Dan meninggalkanmu sendirian? Tidak! Aku bukanlah seorang pengecut. Aku akan membalas—"
"Pergi!"
Seorang wanita Linto memegang lengan Ka. "Ayo Ka."
Ka meronta-ronta, berteriak meminta dilepaskan. Para Linto yang lain membantu membawa Ka.
Para Grongi melihat Linto mencoba kabur. Namun, sebelum mereka dapat mengejar para Linto. Sebuah barrier berwarna biru tipis muncul, dan mementalkan mereka.
Daguva tampak emosi. Dia memandang Kuronga dengan tatapan kecewa. "Inikah keputusan akhirmu, wahai saudara kandungku."
Sebuah belt kuno muncul di pinggang Kuronga, dengan tombol multi dan gem hitam di bagian tengah. Belt itu bernama Arcle.
Dia menggerakkan lengan kanannya ke depan secara diagonal ke kiri, lengan kirinya secara horizontal sejajar dengan sabuk. Lengan kanannya menurun dengan cepat, menimpa lengan kiri sambil menekan bagian kiri belt itu.
Arcle mengeluarkan suara bising, diikuti dengan tubuh Kuronga dikonsumsi sebuah armor. Armor bertema kumbang. Armor itu didominasi dengan warna hitam, sepasang mata besar berwarna merah, lima pasang tanduk di puncak kepala, serta garis emas dan perak di sekujur armornya.
Dengan teriakan seperti makhluk buas, Daguva dan kaum Grongi lain melesat kearah Kuronga, yang memasang posisi bertahan.
T-B-C
A/N: Welcome to my new another fic, reader sekalian.
Fic Naruto x Young Justice x Kamen Rider.
Di chapter depan, akan maju ke masa depan. Dimana para superhero dan supervillain merajalela.
Oh, untuk gambaran. Kuronga akan berganti nama menjadi Naruto, dan nama itu akan diberikan oleh seseorang. Yang akan diungkapkan di chapter-chapter berikitnya.
Disini, Naruto akan mempunyai magic. Karna saya berpikir batu amadam bisa dikatakan sebagai sumber pasokan mana.
Untuk catatan, Naruto hanya akan memiliki sihir penyembuh, meniru penampilan ( hanya mampu meniru warna mata dan warna rambut ), dan pelindung. Hanya itu saja.
Tolong jika para reader tidak suka dengan ide saya... Peace, jika kasih saya flame, flame yang baik, oke.
