Naruto (c) Kishimoto. Tapi Kiba punyaku! -digebuk-


Untuk Sasuke-kun tersayang
di tempat

Hai, Sasuke-kun.

Bagaimana kabarmu? Bagaimana dengan pencarian Itachi? Bagaimana dengan teman setimmu? Bagaimana kesehatanmu? Apa kamu makan dengan teratur? Apa kamu sehat-sehat saja?

Sasuke-kun, apa kamu bahagia?

Kuharap pengorbanan kami semua di sini sudah cukup membuatmu bahagia. Karena yang paling kami – aku dan Naruto – inginkan adalah kebahagiaanmu. Tentu saja, kami sangat-sangat ingin bersamamu. Tapi setelah kupikir-pikir, mungkin ada baiknya kita seperti ini. Toh Sasuke-kun bahagia.

Sasuke-kun, hari ini aku dan Naruto menapatilas masa lalu. Kami pergi ke tempat-tempat kenangan kami dulu ketika masih bersamamu. Kami makan siang di lapangan latihan kita pertama kali. Kami mampir ke rumahmu. Ke setiap tempat yang punya kenangan denganmu, yang terjangkau oleh ingatan kami.

Lalu setelah Naruto pergi makan ke Ichiraku (yah, Sasuke-kun tahu sendiri nafsu makannya), aku pergi ke tempat itu. Bangku dimana Sasuke-kun meninggalkan aku di malam itu.

Sasuke-kun masih ingat? Mungkin tidak ya, haha. Tapi percayalah, aku masih bisa mengingat detailnya. Aku masih bisa mengingat Sasuke-kun dan semua yang terjadi di malam kepergianmu.

Sasuke-kun..

Sejak dulu Sasuke-kun selalu membenciku karena aku suka Sasuke-kun. Sejak dulu Sasuke-kun selalu mencoba membuatku jauh-jauh darimu. Sejak dulu Sasuke-kun selalu memasang ekspresi tidak suka ketika aku menunjukkan perhatianku pada Sasuke-kun. Sasuke-kun tidak pernah merasa senang di dekatku.

Aku selalu bertanya, apa aku salah? Apa aku salah, menyayangi Sasuke-kun seperti ini? Apa aku salah, menempatkan Sasuke-kun di atas segalanya? Apa aku salah, memperhatikan Sasuke-kun? Apa aku salah, mencoba membahagiakan Sasuke-kun? Apa semua yang kulakukan adalah kesalahan?

Apa aku pernah menyakiti Sasuke-kun? Apa aku pernah melukai hati Sasuke-kun?

Lalu di malam itu aku mendapatkan jawabannya. Semua yang kulakukan untuk Sasuke-kun percuma. Semua perhatianku, seluruh hatiku, telah kuberikan untuk Sasuke-kun, dan Sasuke-kun membuangnya tanpa menyentuhnya sedikitpun. Semuanya bukan apa-apa untuk Sasuke-kun.

Aku menulis surat ini hanya agar Sasuke-kun mengerti, betapa aku – kami, tepatnya – menyayangimu. Kami akan terus menunggumu di sini. Sasuke-kun kan sahabat kami. Sasuke-kun adalah warga Konoha, bagian dari kami.

Lagipula, di atas semuanya, Sasuke-kun adalah orang yang paling kusayangi di dunia ini. Sasuke-kun adalah saudara tidak sekandung dan sahabat sekaligus partner bagi Naruto. Sasuke-kun adalah murid yang unik bagi Kakashi-sensei.

Lihat kan, Sasuke-kun? Betapa kami menyayangimu. Sangat, sangat, dan untuk selamanya.

Kami menunggumu, Sasuke-kun. Menunggumu untuk selamanya.

- Haruno Sakura -

PS: Hei, teme sahabatku, kami menunggumu. Kami akan menunggumu, walaupun seumur hidup kami! - Naruto


Anggaplah Sakura dan Naruto itu aku. Karena aku menulis dengan sudut pandang seperti itu. Haha, tepatnya sih, aku merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan mereka. Tapi karena kenanganku dengan Sakura dan Naruto beda, jadi nggak bisa nulis tentang kenangan deh. Padahal kalo kenangannya sama, panjang banget deh, jadinya.

Untuk sahabatku tersayang yang telah membuangku, sama seperti Sasuke membuang Konoha, tolong dengarkan. Aku menyayangimu, sangat, sangat, dan untuk selamanya. Dan aku akan menunggumu, walaupun seumur hidupku. Kenapa? Tentu aja karena kamu itu seorang sahabat yang tak tergantikan!

Review dengan bahasa yang baik yah! ;)