Rated : K+
Indonesian
Genre : Humor, Romance
SaixSakura, NarutoxIno, SasukexNeji, NejixTenten
Disclaimer : Hiks... Masashi Kishimoto-sensei~~~ Teganya kau!!!!!
Summary : Sai pemuda cekep nan polos (ato begi, ya?) bersama ketiga temennya Sasuke, Naruto dan Neji mencari arti cinta sejati!!! (Ceileh...)
1. Sai...
CINTA ITU BUTA!!!
"Selamat pagi, kak".
Cowok putih, memakai kacamata dan memunculkan kharisma yang sedang bersender di bawah pohon sambil membaca buku itu menoleh sedikit dan mendapati dua gadis kecil sedang menyapanya. "Pagi juga". Jawabnya dengan senyum termanis yang ia punya.
Kedua gadis itu langsung mencair bSaitu melihat senyum manis dari kakak kelasnya itu. Setelah agak jauh mereka bicara-hampir-berteriak.
"Liat engga' tadi dia senyum????"
"Iya! Dia pasti senyum ke gue!"
"Pede amat lu???!!! Gue kale!!!"
"Gue kok!"
"Gue!!!"
Cowok itu Cuma bisa senyum melihat kedua gadis itu dari kejauhan. Ia menggelengkan kepalanya dan melanjutkan bacaannya. Eits! Dia bukan lagi tebar pesona lho (walo pesonanya ketebar sendiri sih) tapi dia lagi nungguin temen-temennya.
"Gila lu, dasar manusia berdosa. Udah berapa cewek yang lu buat kaya' gitu". Celetuk seorang cowok cakep yang berambut panjang nyang tiba-tiba dateng nyamperin sii Sai. "Neji? Mana Naruto ma Sasuke?".
"Naruto makan dan Sasuke lagi meditasi di atap sekolah, biasa". Jawab Neji mengambil buku yang sedang di baca cowok kacamata itu. "Sai! Gile lu! Sejak kapan lu baca ginian? 'Gejala-gejala cinta'? Sakit lu????".
"Gitu deh, hehehe... Engga' kali, ntu buku adek gue kok... Karena buku gue abis, jadi gue cibat aja yang ada di kamarnya". Kata Sai sambil cengengesan. "Lu punya adek??? Kok gue bertemen ama lu dua setengah taon kaga' tau lu punya adek???".
"...... Karena adek gue.... Udah deh, lupain aja....". Sai memalingkan wajahnya. "Oooh, ga' apa-apa kalo engga' mau cerita... ". Keheningan menghinggapi mereka. Bukan keheningan yang mencekik namun malah keheningan yang nyaman. Sai tetap melanjutkan bacaannya sedangkan Neji kembali menatap langit yang biru. "Wah, cerah banget! Aku jadi malas ngapa-ngapain". Tiba-tiba Neji memecah keheningan. "Kalo gitu jangan ngapa-ngapain". Timpal Sai, Neji menatap Sai, "ide yang bagus". Sergahnya ceria.
"Wow". Gumam Sai pelan. "Kenapa?". Tanya Neji. "Liat ni, di buku ini dibilang 'ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta : gemeteran, lutut lemas, dada berdetak cepat, suara tercekat, keringat dingin, temperatur yang panas-dingin, ketika di dekat si 'dia' tanpa sadar menahan napas, merinding ketika mendengar suara si 'dia', susah berkedip dan merasa bodoh'. Lucu banget ya! Kalo gitu kaya'nya gue belum pernah jatuh cinta, deh!". Katanya dengan riang. "Tau' ya Gi, buku kaya' gitu sih susah dipercaya. Lagipula definisi cinta itukan beda-beda". Tambah Neji. Sai cuma menaikkan pundaknya dan melanjutkan bacaannya.
"Woi, kalian berdua!! Lebih baik kalian pergi, deh, dari pohon itu!". Tiba-tiba terdengar suara yang sangat familiar dari..... atas? "Woi, stres! Udah meditasinya? Dapat ilham apaan lo?". Neji menyadari teman sinisnya yang ada di atas atap. "Gue dapat ilham kalo bentar lagi bakal ada hujan lebat yang bisa nenggelamin lo-lo pada!".
"Ya, dan bentar lagi lo pasti nyuruh kita buat kapal besar di atas bukit". Sai berkomentar sinis. "Sebenarnya gue pengen nyuruh lo buat kapalnya di atas sini aja... tapi kalo lo memaksa.....". Sasuke tersenyum dengan gaya andalannya. Kalo Sai punya senyum penuh kharisma, si Sasuke punya senyum penuh misteri. Saingan gitu.
"Weiks! Man, kita sebenernya lagi dimana sih? Zaman Nabi Nuh?". Neji mengomentari merasa bahwa bila tidak dihentikan perang mereka akan terus berlanjut. "Euy! Turun lo! Katanya hari ini mau latian!". Tiba-tiba datanglah manusia tak diundang (jeng-jeng)..... Naruto!!!! "Gue udah bolos latian basket buat latian kita tau! Jangan sia-siain pengorbanan gue dong!".
"Emank lo aja! Gue juga bolos pertemuan para pecinta sains hari ini". Neji mengucapkan perlawanan dengan mata berkaca-kaca. "Gue ngga' bilangin elo, gue negur si stres yang ada di sono no". Naruto memonyongkan bibirnya ke arah Sasuke. "Udahlah guys, gue juga bolos rapat Osis, kok. Gue biasa aja, tuh". Sai menengahi.
"Alah, lo sih emank doyan bolos rapat... Datang rapat juga Cuma diem ato ngga' ngasih kode ke Ino". Sasuke mencibir. "Dari pada elo! Udah ngga' ngorbanin apa-apa, telat lagi! Turun lo". Sasuke mengerang malas. "Gue kan udah ngorbanin waktu tidur siang gue yang berharga". Gerutunya sembari 'turun' dari atas atap.
Sasuke meloncat dari lantai tiga dengan entengnya sementara Naruto udah mau pingsan karena aksi ekstrim sohibnya itu. "Ngga' ada yang patah?". Neji bertanya setengah bercanda. "WOI, ELU MANUSIA STRES!!!! LO MAU MATI YA???!!!". Naruto berteriak sekencang-kencangnya sambil memegang jantungnya yang masih berdetak keras. "Ck, lo khawatiran amat sih, nyokap gue aja kaga' teriak-teriak ngeliat gue ngeloncat dari atas kamar gue (kamar Sasuke ada di lantai 5, biasa anak orang kaya)".
"YA IYALAH BEGO'!!! NYOKAP ELO AJA PINGSAN!!". Naruto berteriak masih histeris. "Tapi ngga' teriak". Sergah Sasuke. "Jantung gue! Jantung!!!". Sahut Naruto dramatis. "Untung elu bukan anak gue! Kalo sampe elu anak gue bisa stroke gue tiap hari ngadepin elu!". Naruto menatap Sasuke tajam, "siapa juga yang mau jadi anak raja bokep".
"Ape lu kate?". Naruto memicingkan matanya ke arah Sasuke. "Bokep! Bokep lo bilang!!??". Naruto kembali berteriak histeris. "emang apa salahnya jadi bokep, haaah!!!???". Naruto berteriak sembari membelalakan matanya. "Anu, maaf... Bukannya di saat Sasuke bilang lo bokep lo seharusnya ngelak, bukan malahan teriak dengan penuh kebanggaan kalo tidak ada salahnya menjadi bokep?".Neji memotong pembicaraan mereka.
"Udah, ah... elu berdua ngobrol serasa dunia milik berdua aja... kita di cuekin deh (dia ngambek)". Sai berjalan mendahului mereka, "Gi! Elu salah paham!!!!". Naruto berlari mengejar Sai. "Gue heran, gayanya si Naruto kaya' suami kepergok istrinya lagi pacaran ma simpanannya aja, ya". Neji memandang Sasuke dengan pandangan curiga. "Jangan-jangan......".
"Apa?". Sasuke bertanya ketus. "Kalian bertiga berada di hubungan cinta sSaitiga, ya?????". Neji bertanya sambil menggoda Sasuke. "APA???!!!! AMIT-AMIT!!!!!". Sasuke menjerit jijk. "Apaan sih lo, Lang! Teriak-teriak kaya' cewek ngeliat kita (cowok cakep) aja". Sai menatap Sasuke dan Neji yang tertinggal di belakang. "Enak aja lo samain gue sama cewek-cewek norak itu". Sasuke mencibir.
"Woi, lo-lo pada!!! Ayo! Lama amat sih jalannya!". Naruto yang udah memimpin berteriak kepada teman-temannya yang ketinggalan dibelakang.
Olimpiade mode : switch on
Dramatical mode : switch on
(Dibacakan seperti pembawa acara sepak bola membawakan pertandingan) Ternyata Naruto memimpin perjalanan,pemirsa, dan langsung di kejar oleh Sasuke si manusia super ("jangan buat nama yang aneh-aneh ke gue!!! /////") yang baru saja menyangkal sebutan yang telah saya siapkan untuknya pemirsa. Dan di belakangnya tampak Sai yang ikut berlari mengejar kedua temannya. Namun ternyata pemirsa, Neji cuma berjalan santai, sangking santainya dia sempet-sempetnya ngebaca buku 'kumpulan rumus fisika dan matematika tingkat dunia' dan sudah dihapalnya di luar kepala. Dan kembali lagi ke Naruto yang telah mengejar Sasuke pemirsa. Yak, Naruto memimpin tapi Sasuke tak mau kalah dan terus berusaha berlari sekuat tenaga sampai-sampai wajahnya berubah menjadi biru.
Sai mulai kelelahan namun ia tak kehabisan akal. Apa yang akan ia lakukan? Yak, tiba-tiba ia membungkuk dan melepaskan sepatunya. Apa yang terjadi? Dan ia mengacungkan sepatunya tinggi-tinggi dan mengarahkannya kepada dua temannya dan....
BLETAK!!!!!
GOL!!!! (Sai berlutut sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan efek slow motion dan dengan iringan lagu 'we are the champion' sebagai sound effect)
Olimpiade mode : switch off
Dramatical mode : switch off
"Woi! Sembarangan aja lo lempar-lempar! Lo kata kita apaan di lempar-lempar???!!!!". Sasuke menyemprot Sai yang sambil memegangi kepalanya. 'Kita? Lo aja kali...' Batin Naruto dan Neji.
"Sori, sori, elu kebawa-bawa amat sii!!! Buku gue ketinggalan di bawah po'on tadi!!! Tungguin gue, yee!!!!". Dengan itu, cowok cakep itupun pergi meninggalkan ketiga soatnya....
"Dasar geblek!". Teriak Sasuke sedangkan Naruto dan Neji hanya senyum-senyum geli.
Sementara itu, cowok kita nyang cakep ini berlari-lari bak artis India, Sai telah menemukan buku 'gejala-gejala cinta' punya adeknya, bukannya illfeel, eh, cewek-cewek malah ngeliat dia dengan tatapan memuja.
"Kyaaaahh!!!! Sai keren banget!!!"
"Iyyyaaah!!! Apalagi lari-lari kaya' gitu!!!"
"OMG!!! KISS ME Sai-sama!!!!"
"Nikahi aku!!!!"
Dan blablabla..............
Sai yang telah terbiasa melewati mereka tanpa mengindahkannya. Tiba-tiba....
BRAAAKKK!!!!!
"ADUUHH!!!". Sai menabrak seseorang dan ia jatuh terjengkal. "Sakit~~". Sai menambahkan lagi. Sai memegang kepalanya dan berdiri, ia melihat di depannya ada seorang gadis dengan posisi yang hampir sama dengan posisinya tadi, ternyata yang menabrak Sai tadi adalah gadis berambut pink ini.
"Hei, kamu ngga' pa-pa?". Tanya Sai sambil mengulurkan tangannya bak seorang pangeran.
Namun, o lala! Ternyata cewek itu bukan fangirl-nya si Sai. Dia menatap Sai tajam dan menepis tangan Sai. Cewek itu berdiri dan berjalan mendekati Sai dengan menatapnya tajam. Sai terpojok di antara dinding dan si cewek. Dan....
BRUUUAAAKKK
Cewek berambut pink itu meninju dinding tepat di sebelah kepala Sai sampa dindingnya retak. "Gue-lagi-kesel!". Katanya tajam dan penuh penekanan. "Dan-elo-ngebuat-gue-tambah-bete!". Sai menelan ludahnya. "Karena-itu....". Sai tanpa sadar mengangguk-angguk, menanti kata-kata lain yang akan keluar dari bibir cewek yang imut ini.
Wait... Imut?
"PERGI LO DARI HADAPAN GUE!!!!!!!". Cewek itu berteriak dengan keras.
Sai cuma bengong.
Cewek itu menatap Sai tajam. "SEKARANG!!!!!".
Dan dengan itu Sai pergi.....
"Woi! Dari mana aja sih lo! Lama amat!". Sahut cowok berambut pirang yang alias Naruto kepada cowok hitam berkacamata alias Sai. "........". Sai cuma bengong. "Oy!". Sahut Naruto lagi, "......". Kembali tak ada jawaban.
"Kenapa tuh anak?". Tanya Neji heran. "Woi! Gue sii idah tau kalo elo itu stres, tapi sekarang udah keterlaluan". Tanya cowok berambut ayam itu kepada sohibnya yang lagi bertampang super blo'on. "Ji, To, Ke (Maksudnya Neji, Naruto ma Sasuke), gue gemeteran, lutut gue lemes, dada gue berdetak cepet, tadi suara gue tercekat, gue keringat dingin, temperatur gue panas-dingin, tadi gue tanpa sadar nahan napas, gue (sangat) merinding waktu denger suara dia, gue ngga' bisa ngedip ketika di deket dia dan gue merasa bodoh....".
Temen-temennya menatapnya... Semoga ini ngga' seperti yang mereka bayangkan......
"GUE JATOH CINTRONG MAN!!!!"
'Oh shit!', batin mereka bersamaan.
To Be Continued....
Gimana? Maap, ini fanfict pertama saya.... jadi agak gimana gitu!
Review plizz!!!!
