Pilih salah satu huruf dibawah ini. Pilih dengan teliti:
A
B
C
D
E
F
G
H
Nah, setelah memilih, lihatlah ke bawah lalu temukan siapakah lelaki yang kamu dapat?
!
SnK © Isayama Hajime
Title: Hanya Permainan
Pairing: SnK boys x reader
Please enjoy
!
Chap 1: Remedial
-Jika kamu memilih A, maka kamu akan mendapatkan Connie:
"Pak Connie!" panggilmu pada seseorang yang sedang duduk- duduk di kantin dengan murid laki- laki dari kelasmu. "Ada apa?" tanya pak Connie sambil menatapmu berlari- lari kecil menujunya.
"Saya remedial gak, Pak?" tanyamu. Terlihat pak Connie menatap matanya ketika kau bertanya seperti itu. "Bapak kenapa? Lagi pusing mikirin rambut yang gak numbuh- numbuh ya?" ujarmu diiringi dengan tawa tanpa dosa.
"Oh.. (y/n) ya.. sebenarnya sih, nilai pelajaran komputermu sudah diatas KKM. Tetapi karena kau mengatai bapak, kau remedial ya. Besok di ruang komputer. Ahaha.." kini pak Connie lah yang tertawa tanpa dosa.
"Pak.. saya bercanda.." katamu dengan muka yang memelas. "Tidak." Satu kata dari mulut pak Connie, satu kesialan yang kau dapat dipagi hari yang cerah ini. Tampak dimukamu kalau kau benar- benar menyesal telah menyindir gurumu. Tapi itu fakta, kan?
-Jika kamu memilih B, maka kamu akan mendapatkan Jean:
"Bapak!" panggilmu dengan nada ceria kepada gurumu PKN mu yang sedang termangu menatap sesuatu. "Ada apa?" tanyanya masih dengan bibir yang terbuka.
"Saya gak remed kan pak? Saya kan anak pintar yang selalu patuh pada peraturan! Jadi saya gak remedial PKN kan, Pak?" tanyamu dengan keyakinan penuh kau tidak akan remedial PKN.
"Kamu remedial. Besok ya.. dah sana, bapak lagi serius nih. Jangan diganggu!" mendengar jawaban yang tidak sesuai keinginanmu, "Ah gak mau! Bapak curang amat sih! Saya kan pintar! Gak percaya saya!" protesmu. Tapi yang diprotes, hanya mengangguk- anggukan kepalanya bagaikan orang autis. Kesal karena tak ditanggapi, kamu mencari objek yang membuat gurumu itu sampai seperti orang ayan. Ketemu. Kau melihat guru Bahasa Inggris—bu Mikasa—yang duduk dibarisan yang sama dengan pak Jean, dua meja dari meja pak Jean.
Dengan senyum yang licik, kamu berjalan menuju meja bu Mikasa. "Bu.. dilihatin tuh~" bisikmu pelan tetapi masih dapat didengar oleh bu Mikasa. Tahu jika akan ada hal buruk, kamu pun berlari keluar dari ruang guru.
"(y/n)!" lengkingan seperti kucing terjepit pintu pun menjadi melodi indah ditelingamu. Oh, betapa merdu suara pak Jean yang diiringi oleh suara hantaman. Indah sekali, bukan?
-Jika kamu memilih C, maka kamu akan mendapatkan Levi:
Kamu dengan gugup memasuki ruang guru. Sambil memanjatkan doa, kakimu terus bergerak menuju guru olahragamu yang sedang duduk manis di mejanya. Pak Levi—guru olahragamu—yang tahu akan kehadiranmu, langsung menatapmu dengan tajam.
"Kau remedial dengan saya besok!" ujarnya yang membuatmu terdiam di tempat sebelum kau menghampirinya.
'Apakah pak Levi dapat membaca pikiranku ya? Co.. coba nego lah..' batinmu. Kamu hendak membuka mulutmu untuk bernego nilai dengannya sampai pada akhirnya, "Tidak ada kata bernegosiasi. Jika remedial, maka remedial!" ujarnya lagi. Dan kau yakin, telinga pak Levi ditaruh didalam pikiranmu.
-Jika kamu memilih D, maka kamu akan mendapatkan Erwin:
"Nak, ada apa kemari?" tanya pak Erwin, guru matematikamu.
"Itu pak, saya mau nanya, saya remed gak pak?" tanyamu dengan suara kekanak- kanakan. "Hm.. coba saya lihat.." pak Erwin mengambil daftar nama dari kelasmu. Dengan jeli, matanya mencari namamu dan nilaimu. "Ah.. (y/n), kau remed." ujarnya. Kau membatu dengan mulut terbuka. Kau terlalu frustasi mendengar kata- kata yang pahit dari suara yang teramat merdu.
"Serius, Pak?" tanyamu tak yakin. Berharap pak Erwin keliru melihat nilaimu. "Tidak, nak. Ini namamu dan ini nilaimu…" pak Erwin menyodorkan selembar kertas kepadamu. Tetapi dengan cepat, kau tepis kertas itu sehingga kertas itu terjatuh diatas meja pak Erwin, "Oh.. pak.. saya tidak kuat menahan semua penderitaan ini.." ujarmu sambil memegang dahimu dengan tangan kananmu. Kamu memasang pose bergaya seperti orang yang sakit kepala dan butuh obat sekarang juga.
"Pak, bapak ganteng deh~ tuntasin langsung aja ya nilai saya?" pintamu dengan suara manis dan senyuman yang sama manisnya. Berharap pak Erwin akan menuntaskan nilaimu. Demi apapun juga, mau sampai kau remedi seribu kali juga, kau pasti tahu bahwa hasilnya akan tetap sama. Yaitu nilai 'telur' untuk pelajaran matematika. Selalu.
"Tidak." Balas pak Erwin dengan senyum yang manis. Tetapi bagimu, senyuman itu hanya senyuman mengejek. Ataukah malaikat ini sebenarnya adalah iblis yang sedang menyamar?
-Jika kamu memilih E, maka kamu akan mendapatkan Eren:
"Pak Eren~ saya gak remedial IPS kan?" tanyamu dengan mengedip- ngedipkan matamu ke guru IPS mu—pak Eren.
"Kenapa matamu? Kelilipan?" tanya pak Eren melihatmu bertingkah seperti orang yang kelilipan satu kilogram debu. "Ah bapak bisa aja!" balasmu.
"Hm.. (y/n), kamu remedial besok ya, soalnya ada salah satu nilai ulanganmu yang—"
"Huwee!" suara tangisanmu memotong kalimat pak Eren. Pak Eren yang melihatmu menangispun langsung memukul- mukul bahumu dengan pelan. "Tidak apa- apa. Makanya kamu harus belajar lebih giat lagi jadi nilaimu tidak akan dibawah KKM. Soal remedialnya gampang kok. Kamu belajar aja semua nama- nama Bank yang ada disetiap Negara. Gampang kan?" ceramah pak Eren panjang lebar.
"Susah! Huwee!" ujarmu yang terlalu pusing memikirkan nama Bank yang berada disetiap Negara. Bahkan di satu kotapun belum tentu kau dapat menghafalnya. "Hm.. ya sudah. Hafalkan nama- nama prajurit yang ikut dalam Perang Dunia pertama dan kedua disetiap Negara, oke?" tawar pak Eren. Tapi tangisanmu lebih kencang ketika mendengar tawaran yang kedua yang jelas, lebih susah daripada yang pertama. Apakah tidak ada malaikat yang menolongmu saat ini juga? Itulah resiko mempunyai guru yang tidak peka.
-Jika kamu memilih F, maka kamu akan mendapatkan Armin:
"(y/n), besok kamu remedial ya.." ujar guru IPAmu—pak Armin yang cantik jelita—yang akhirnya menemukanmu di kantin.
"Saya remedial?" tanyamu memastikan sambil menunjuk dirimu dengan jari telunjukmu. Pak Armin mengangguk dengan senyuman. "Aku.. remedial.. IPA.." ujarmu. Tiba- tiba kamu berdiri lalu berjalan mendekati pak Armin yang masih memasang senyum manisnya. Matamu menatap pak Armin dengan tajam. Seperti pembunuh yang tidak akan membiarkan mangsanya kabur.
"Gak mau. Soalnya susah. Tuntasin gak!?" ancammu sambil menarik kerah pak Armin. "Ta.. tapi tidak bisa, (y/n)" balas pak Armin dengan gugup. Bagaimana bisa guru takut pada muridnya sendiri, eh?
"(y/n), lepaskan dia" ujar seseorang yang datang dengan nada yang datar dan dingin. Pak Pixis. Ya, guru BK yang tua itu selalu saja melindungi pak Armin darimu. Kalian berdua – kamu dan pak Pixis—beradu tatap untuk waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya, "Tch, baiklah!" kamu pun pergi dengan muka yang dipenuhi kedutan.
"Pak Armin, anda harus lebih tegas!" ujar pak Pixis. "Baik, Pak! Maafkan saya!" balas pak Armin. Guru idaman kah?
-Jika kamu memilih G, maka kamu akan mendapatkan Bertholdt:
Puk Puk
Kamu merasakan seseorang menepuk pundakmu. Kamu memutar kepalamu mencari siapakah orang yang berada dibelakangmu.
Seorang guru—lelaki—yang tinggi dan tampan. "(y/n) besok kamu remedial Administrasi Pembukuan dengan saya.." ujarnya lalu pergi begitu saja. Perawakan yang tampan tetapi ucapannya begitu menyakitkan ditelinga. Eh, salah siapakah ini?
-Jika kamu memilih H, maka kamu akan mendapat Reiner:
"Yo, Pak, mas bro, saya remedial SBK gak nih?" tanyamu dengan nada yang akrab—mungkin—pada guru SBK mu, pak Reiner.
"Yoi coy! Kamu remedial besok sama saya di ruang musik! Remedialnya hafalin sepuluh lagu Betawi, sepuluh lagu, Kalimantan, sepuluh lagu Jawa Tengah, dan sepuluh lagu Sulawesi ya! Good bye, coy!" jawab pak Reiner dengan gaya ala rapper.
"Ah.. serius nih..?" tanyamu dengan muka yang hopeless.
!TBC!
Oke, sorry kalau pendek dan latar tempatnya gak terlalu jelas. Karena sudah lama tidak membuat cerita, jadi beginilah hasilnya, eh?
Saya sebenarnya mau nambahin Mike, tapi saya bingung dia akan jadi guru mata pelajaran apa. Maaf ya buat fans Mike.
Kritikan, masukan, diterima. Chapter selanjutnya mungkin akan di update agak lama berhubung saya terlalu sibuk. Entahlah sibuk apa.
Sekian,
Salam hangat Malachite!
