We're normal, right?
"kedua bocah itu tak akan berlari jauh! Mereka pasti disekitar sini!
"hanya bocah saja masa kalian tidak becus mencarinya? Ayo cari lagi!"
"itu! Disitu! Cepat kejar!"
Kedua bocah kembar itu kembali berlari,bocah-bocah yang baru hari ini menginjak 7 tahun itu tengah berlari ditengah tanah tak bertuan tanpa penjagaan dan sedang dalam pengejaran.
Pakaian yang tadinya manis,bersih dan indah itu kini sudah ternoda oleh darah-darah dari luka yang mereka peroleh.
"nu..nu..nuna..ottegaji?hae takut.."
"mollayo,min nuna juga takut hae.."
samar-samar terdengar sahut-sahutan orang mencari mereka, bukan untuk menolong. Untuk membunuh.
Mereka berusaha untuk sembunyi namun naas donghae,termuda dari keluarga lee jatuh ketangan pemburu mereka. Sungmin tidak mau meninggalkan donghae.
Rambut sungmin ditarik hingga badan nya terangkat sementara donghae?ia dibekap dan tinggal tak lebih sesenti jarak pisau dengan lehernya.
"nah sudah cukup kami bermain kejar-kejaran dengan kalian adik manis. Saat nya kalian merasakan apa yang terjadi kepada eomma dan appa mu. Dan membalaskan dendam keluarga nam!"
donghae memejamkan mata dan menunggu ajalnya datang sementara namja yang memegang pisau segera mengayun kan pisau hendak mencabut nyawa donghae ditangannya
namun nyaris tinggal seinchi lagi pisau itu akan menembus leher donghae,gerakan nya terhenti.
"i..ige mwoya?!" seru namja yang hendak membunuh donghae tadi.
sungmin menatap namja pemburunya itu tajam.
"lepaskan adik ku." Ucap nya. "lepaskan adik ku jika tidak mau nyawa anda hilang"
well, bayangkan saja bocah polos yang masih berumur 7 tahun mengatakan seperti itu.
Yah,tidak lagi polos maksud nya.
Donghae membuka matanya. Dan ia tau pasti apa maksud kakaknya.
Dan di depan nya sudah tersaji Sebuah pemandangan yang sangat jarang dilihatnya.
Mata kakak kembar nya sudah menggelap,menampakkan kebencian.
Dan yang paling kentara sekeliling kakak nya terdapat medan kekuatan yang beda dari yang lain.
Namja yang menarik rambut sungmin melepas tarikan nya , ia merasa tercekik memegang lehernya sendiri lalu akhirnya jatuh dan tidak bernyawa dalam beberapa detik.
Seketika itu juga lebih banyak namja-namja jahat yang mengelilingi mereka
Sungmin tidak jatuh melainkan melayang. Orang-orang disana bingung dibuatnya.
Dalam sekali gerakan tangan sungmin , donghae terlepas dari genggaman namja yang hendak membunuhnya. Sementara namja itu semperti paralyze Atau lumpuh tidak bisa bergerak.
Lalu namja itu jatuh di belakang donghae , dan donghae sama sekali tidak melihatnya.
"hae-ah sini." Ajak sungmin.
Donghae sempat meragukan nya , namun ia melihat tatapan nuna nya yang seakan berkata 'nuna akan melindungi mu'
Baru donghae selangkah maju namja-namja jahat semakin mendekat. Tiba-tiba seperti ada medan listik yang tak terlalu terlihat di sekelilingnya
Selangkah lagi donghae maju dan dia menghilang , seperkian detik kemudian ia sudah di samping nuna nya.
"me..mereka bukan manusia biasa!"
"mereka hina!"
"binatang!"
donghae memejamkan matanya , merasa kalau kata-kata itu sangat familiar di telinganya.
Namun sebelum ia sempat membuka mata terdengar rintihan dan jeritan-jertitan.
"jangan berani kau mengatai kami , apalagi adik ku!huh!dasar."
ketika donghae membuka mata , ia melihat semua namja-namja jahat itu sudah terkapar tidak bernyawa.
"n..nuna.." gagap donghae matanya sudah berkaca-kaca melihat nuna-nya itu. Ia tahu nuna-nya membunuh namja-namja jahat itu untuk memelindungi mereka. Namun..tetap saja nuna nya itu sudah membunuh orang.
sungmin yang tadinya berkonsentrasi pun menoleh ke donghae. "tenang saja hae-ah. nuna akan melindungi mu." Ucap sungmin sambil tersenyum manis kearah namdongsaeng kembarnya. "cukup tangan nuna saja yang ternoda, ne hae-ah?"
