Desclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : SasuNaru

Rated: T

Baru pertama nulis fic genre angst, fandom naruto, sasunaru lagi. maaf jika mengecewakan. teramat sangat dibutuhkan review biar bisa lebih bagus chapter depannya. thanks udah buka dan read :)


GREATEST MEMORY IN MY LIFE

"Tousan, aku ingin ramen ! " teriak seorang bocah blonde yang sedang berbaring di ranjangnya.

"Tidak bisa Naru-kun, kamu tidak bisa lagi makan ramen lagi. sudah terlalu banyak." Jawab seorang pria setengah baya dengan pandangan nelangsa kepada anaknya.

Ya tak salah lagi bocah blonde itu adalah Naruto Uzumaki. Bocah 16 tahun yang sedang merengek kepada ayahnya, Namikaze Minato. Ibunya, Uzumaki Kushina sedang pulang ke rumah untuk mengambil pesanan Naruto.

"Tousan, aku laparr ! " Naruto yang tidak puas dengan jawaban ayahnya kembali berteriak.

"Ini kan sudah ada makanan. Makan ini saja ya.. " rayu sang ayah tidak bosan-bosannya untuk menghentikan anaknya berhenti makan ramen.

"Tidak, Tousan. Aku benci semua ini ! Aku tidak jadi lapar." Kata Naruto setengah becanda dan setengah serius.

"Ada apa ya? Apa benar ini yang kau maksud Naruto ?" kata ibu Naruto yang tiba-tiba masuk kamar Naruto sambil membawa tas yang berlogo "Konoha Elementary School".

"Ahh Kaasan sudah datang. Terimakasih sudah membawakan pesananku ya " kata Naruto yang nyengir ke arah ibunya dan melupakan ayahnya. Minato hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku putranya.

Naruto Uzumaki, seorang bocah blonde yang seharusnya sedang duduk di kelas 2 SMA menderita penyakit kanker. Lebih tepatnya kanker yang menyerang paru-parunya. Sekarang ia hanya terbaring dan duduk di ranjangnya di Konoha Hospital kamar 111. Minato & Kushina adalah pasangan yang hidupnya lebih dari kata cukup. Namun, kekayaan mereka tidak juga termasuk golongan "kaya tujuh turunan". Mereka berdua menggunakan & mengerahkan seluruh kemampuannya untuk kesembuhan anak semata wayangnya, Naruto. Namun, apa daya Tuhan tidak merestui. Kankernya semakin ganas, stadiumnya semakin naik namun mereka masih bisa tersenyum jika Naruto melakukan hal-hal konyol untuk mereka.

Seperti yang dilakukannya sekarang, meminta Kushina untuk mengambil tas masa SD nya. Benar-benar konyol.

Naruto yang berbinar-binar melihat tas itu langsung tanpa pikir panjang meraih tas itu dari tangan ibu nya. Ia membuka resleting dari tas nya itu.

"Wah seperti yang kuingat. Bersyukur Tuhan hanya mengambil sebagian kerja dari paru-paruku tidak otakku." gumam Naruto sambil membuka tasnya itu.

Kushina dan Minato hanya menatap anaknya dengan pandangan nelangsa. Mereka harus merelakan Naruto beberapa bulan kemudian.

Naruto sedikit mengerutkan alis ketika mendapati pigura foto yang ada di dalam tasnya. Tubuhnya di foto itu terbalut seragam Konoha Elementary School bersama 7 orang teman lainnya dan seorang sensei nya. Dia menoleh pada ibunya, tetapi ibunya menjawab "aku melihat pigura itu di tempat kau menyimpan tas itu. jadi kubawa saja" Naruto hanya mengucapkan "arigatou, Kaasan"

Ia mengerut ketika mulai ingat bocah-bocah yang terlihat tengil di pigura itu. perempuan berambut pink. "Hmm, siapa ya namanya? Tunggu, oh ya namanya Sakura. Sakura siapa ya? " guman Naruto. Ibunya menyahut " Sakura Haruno, Naru."

"Yak, sebelahnya. Kalau ini aku tau, ini Neji dan sepupunya Hinata. Aku masih ingat kalau mereka. ah selanjutnya. Hah? Berambut merah? Jidat Ai? Sapa dia? Biar kuingat!" kata Naruto yang masih tenggelam dalam khayalannya

"Ah ! Gaara. Iya namanya Gaara. Aku ingat. Dia pendiam namun sangat peduli denganku." kata Naruto sampai membuat ayahnya terlonjak

" Lanjut, rambut dikuncir, muka cuek, difoto ini dia menguap. Rambutnya agak mencuat ke atas. Siapa ya? Ah Shika. Shika sapa ya? Shikaruma !" kata Naruto puas

"Shikamaru, Naru. Shikamaru Nara ." kata Minato yang sedang membaca korannya.

"Ah benar. Tinggal 2 orang lagi. Sensei nya aku ingat. Kakashi-sensei. Pendiam tapi suka membawa buku ber-cover aneh. Contoh sensei yang tidak begitu baik. Oh ya lanjutkan yang tadi. Muka datar tanpa ekspresi. Rambut juga tak bermodel rasanya. Oh tidak! Salah! ada ekspresi tengil dimukanya. Siapa ya? Ah, aku ingat. Sai ! Aku ingat kali ini" kata Naruto bangga

"Siapa yang terakhir? Pemuda tanpa ekspresi. Muka cuek. Rambut raven menantang gravitasi. Mata segelap malam. Ah siapa ya? Aku kok tidak ingat apa-apa tentangnya ya?" kata Naruto yang mengerutkan kening dan menggaruk rambut blondenya.

"Clan Uchicha, Naru. Temanmu yang paling kau benci namun pernah mengantarkanmu pulang sewaktu hujan. Ingat?" kata Minato yang sekarang sibuk dengan iPad nya

"Sasuka Uchiha ! tidak salah lagi. pemuda ini." Kata Naruto sambil menerawang ke arah foto Sasuke.

Naruto menghentikan sejenak aktivitas barunya. Ia akhirnya menerima kalau ia sudah tidak diizinkan makan ramen lagi. Ia makan makanan yang disajikan rumah sakit. Tentu saja dengan sedikit paksaan khas Kushina. Minato hanya melihat istrinya yang begitu sakti hingga bisa membuat anaknya menerima (dengan pasrah) makanan rumah sakit ini.

"Sudah selesai kan Kaasan? " tanya Naruto sambil meringis-ringis. Ia benci bubur.

"Sudah Naru-kun. Kamu mau lagi?" kata Kushina sambil sedikit menggoda

"TIDAK ! Arigatou kaasan." Kata Naruto yang menolak mentah-mentah tawaran Kushina

Naruto pun melanjutkan kembali aktivitasnya. Ternyata mereka yang ada di pigura itu adalah anggota kelas 6-2 Konoha Elementary School pada masanya Naruto. Naruto mengingat-ingat. Mereka semuanya masih tinggal di Konoha. Neji dan Hinata bersekolah dengannya meskipun berbeda kelas. Yang lainnya? Cih Naruto lupa !

"Oh ada keterangannya. Coba kulihat. Sakura Haruno diterima di State Junior High School Konoha, Neji dan Hinata Hyuuga, ah aku sudah tau. Gaara diterima di Konoha Science School. Next, Sai diterima di School of Writer, Konoha. Shikamaru diterima di Konoha International School. Dasar orang kaya ! Terakhir, Sasuke. Diterima di School of Music, Seattle, USA. Wow semua nya di Konoha kecuali Sasuke ini..." gumam Naruto.

Naruto kembali membongkar tas sekolah SD nya lagi. kali ini ia menemukan rompi seragamnya. Warna biru donker. Ah kerennya tapi sayang badan Naruto sudah melembung 2 kali lipat dari ukuran SD. Lebih tepatnya tumbuh ke atas. Yah, gara-gara kanker yang selain menggerogoti tubuhnya ternyata juga ikut menghabiskan daging di tubuhnya. Naruto menemukan buku harian yang ia tulis sewaktu SD. Buku yang bewarna oranye dan bertuliskan Uzumaki's Diary itu dibuka Naruto dengan sedikit bergetar-getar. Ia membaca halaman pertamanya.

August 27 th

Aku menulis ini di bawah pepohonan belakang sekolah. oh Tuhan angin berhembus kencang disini. Aku suka sekali ini. Pukul 3 sore. Matahari mulai menampakkan sinar sorenya ke arahku. Ah indah sekali. Tidak tahu kenapa aku memutuskan untuk menulis di buku ini. Tapi mungkin karena ini masa SD ku yang indah sekali. Ya, mungkin jika kau membaca nya 4 atau 5 tahun kemudian aku akan merasa malu sekali. Aku berhasil menjauhkan Gaara agar tidak membaca Diary ini. Aku juga menjauhkan Sai yang nyaris membuat buku ini beralih fungsi. Aku hanya ingin mengingat masa-masa indah ini. Matahari sore yang menyinari dunia ini. Begitu menyenangkan. Ditemani dengan tawa renyah dari Sai, Shika, Neji, Hinata (yah meskipun tidak terlalu jelas sih untuk Hinata),dan Gaara karena lelucon Sakura. Tunggu kemana anggota yang satunya. Pantat ayam raven. Oh seperti biasa duduk menyendiri. Sama dibawah pohon diseberangku. Bersama biola putihnya. Lagu apa lagi sekarang. Ah masa bodohlah. Sekian kisahku hari ini, Gaara sudah nyaris mengintip buku ini.


Naruto tertegun membaca halaman pertamanya. "Its gonna be a new activity for me" pikir Naruto sambil membuka cepat buku yang tebal itu. Ia melirik kalender di dekat ranjangnya. 29 November 2011. Sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan teman-temannya. Ia merindukan sekali teman-temannya.


August 28th

Aku pergi bermain bersama kelas 6-2 ke taman bermain di Konoha. Ah senangnya. Aku mulai menjadikan menulis buku ini sebagai kebiasaan. Mungkin suatu saat aku akan membacanya kembali untuk mengenang masa-masa indah ini. Sekarang seperti biasanya teman-temanku sedang bermain sendiri-sendiri. Gaara, Shika, Sai, Neji sedang asyik bermain basket di lapangan dekat taman. Dasar Shika, masa Gaara dibiarkan bermain sendiri. sekarang Neji kembali merebut bola dari Gaara dan hap ! lay up indah nya masuk Neji, master dari (hampir) semua olahraga. Sai hanya menunggu dibawah ring bersama buku hijau nya. Ah, rupanya ia mengarang lagi. Bakat tersembunyinya. Aku pernah sekali membuka buku sakral itu. Cerita karangan Sai memang keren. Tapi, jika dilihat-lihat ini namanya pertandingan satu-lawan-satu. Bagaimana tidak, hanya Gaara dan Neji yang bermain. Shika nyaris tertidur. Sai masih repot dengan buku nya. Mana ya yang lain? Ah itu dia. Sakura dan Hinata. Mereka sedang apa ya? Sakura cantik sekali. Ah aku memang menyukai Sakura hahahaha. Untung dia tidak tahu. Tapi menurut kabar burung yang beredar, Hinata ternyata suka padaku. Aku tak habis pikir. Aku hanya menganggap dia teman yang baik. Bagaimana tidak ramen buatannya enak sekali hehehehe. Hidupku kan untuk ramen. Sudahlah ayo kembali ke realita. Rupanya mereka sedang duduk-duduk dan becanda. Sejak kapan Hinata jadi mudah tertawa seperti itu ya. Tapi dia menis juga ya hehehe. Apa itu yang dikunyah Sakura ? Ah! Takoyaki ! Aku mau. Biarlah nanti semoga Sakura mau membelikanku satu ya. Mana pantat ayam raven itu ? Aku masih sedikit kesal padanya gara-gara tadi sewaktu pelajaran matematika. Ketika aku menyelesaikan soal di depan kelas semua menatap ku dengan pandangan "Naru-kun hebat ya !" aku hanya bisa tersenyum lega sambil mengacungkan dua jariku. Namun, tiba-tiba Sasuke berkomentar kalau jawabanku salah. Aku meletakkan koma dua angka dari belakang padahal seharunya hanya satu angka dari belakang. Aku malu dan semua anak memandang ku dengan jidat yang mengerut. Aku mencoba membela diri.

"Heh, apa bedanya coba? Toh hasilnya juga tetap segitu, 8175. Gak peduli komanya ditaruh mana !"

"Dasar Dobe ! Berbeda lah. 81,75 dengan 817,5 kan berbeda jauh. "

"Sama !"

"Beda !"

Tiba-tiba ada Kakashi-sensei yang datang dan menengahi kami berdua. Ternyata jawaban pantat ayam benar. Ah sialan ! Semua orang menatap ku dengan pandangan mengejek dan menatap Sasuke dengan pandangan yang mereka berikan padaku sebelum jawabanku diganggu Sasuke. Sasuke hanya membungkukkan kepala untuk itu semua. Aku yang masih kesal melemparkan kapur kecil yang masih kugenggam. Aha ! tepat mengenai pantat ravennya. Dan adu mulut antara Uzumaki dan Uchiha kembali terjadi.

Sedang apa Uchiha itu ya? Ah seperti biasanya. Tidak dikelas, disekolah, atau ditaman. Biola putih, buku partitur dan jus tomat. Dasar ! Dia memang canggih dan hebat jika memainkan komposisi seperti Mozart, Chopin, Beethoven dan teman-teman. Aku ? Cih, aku tidak suka dengan musik semacam itu. aku bisa sih tapi tidak suka. Biarlah selera orang berbeda-beda.

Aku hanya duduk dibawah pohon juga. Ditemani oleh ramen yang diberikan Hinata padaku, jus jeruk buatan Kaasan dan gitarku. Gitar oranye ku. Gitar yang menemaniku sejak aku kelas 3. Kado dari Tousan atas keberhasilanku meraih peringkat pertama (dan mengalahkan pantat ayam! Yes !). aku berlatih gitar terus sampai aku ya bisa dibilang hebat sih hehehehe. Tapi aku hanya bermain untuk mengisi waktu luang.

Lebih baik aku menjahili si pantat ayam raven ah ! kelihatannya seru. Bye !

Naruto kembali menerawang buku harian masa SD nya itu. Ia terbatuk-batuk sedikit. Kanker yang semakin mengganas membuatnya merasa kesakitan saat itu. Kushina yang kaget langsung memanggil dokter saat itu juga. Kushina memang agak sedikit (banyak sih) overprotective

Tidak sampai 5 menit, dokter datang. Katanya Naruto tidak apa-apa. Ia hanya hanya tidak diizinkan bergerak terlalu banyak karena dapat berpengaruh terhadap kankernya.

August 29th

Aku menulis ini ketika saat istirahat siang. Aku sedang ngumpet dari Sai yag mulai menjahiliku. Aku berlari dan menemukan tempat yang cocok untuk menulis. Dan disinilah aku.

Hari ini cukup menyenangkan. Tentu saja kalau itu terjadi tanpa gangguan dari pantat ayam raven sialan itu.

"Hei Teme liat ini ! " kataku sambil menunjukkan hand stand andalanku

"Hanya segitu ya, Dobe !"

"Kamu bisa apa hah ! "

"Aku malas, melelahkan dan menghabiskan waktu saja kau ini."

"Oh takut rupanya ?"

"Hn"

Begitulah kira-kiranya percek-cokan antara aku dan Sasuke di kelas dance hari ini. Aku melakukan hand-stand yang baru kemarin aku bisa. Aku berdiri kira-kira 5 detik lah. Aku menantang Teme untuk ini. Namun malah mengundang seluruh anggota kelas dance saat itu

"Ayo Sasu-kun. Jangan mau kalah dengan Naruto !"

"Lawan dong jangan diam saja Sasu "

"Kamu tidak takut kan? Lawan dong"

Teman-temanku,bukan malah mendukungku tetapi malah memanas-manasi si pantat ayam ini. Dasar !

"Kamu ingin aku membalas aksi bodohmu itu?"

"Hahaha terserah kamu. Aku tidak memaksa tapi kalo kamu takut lebih baik tidak."

"Baiklah. Putar musiknya, Sai !"

Sai mulai memutar lagunya. Ah lagu ini !

"I wanna dance, I wanna dance in the light

I wanna rock, I wanna rock your body

I wanna go, I wanna go for a ride

Hop in the music and rock your body right

Rock that body, come on, come on

Rock that body, rock your body

Rock that body, come on, come on

Rock that body"

Sasuke hanya menggerakkan badannya mengikuti irama tadi. Seluruh kelas bertepuk tangan sesuai irama lagu untuknya. ia mulai melakukan hand-standnya. Wow ! Gila! Ia melakukannya lebih dari 20 detik dan sambil menggerakkan kakinya dari melompat-lompat dengan tangannya ! kakinya yang terbungkus sneaker keluaran terbaru bergerak indah. Kaos birunya melorot kebawah karena gerakan hand-standnya. Perutnya bidang. Dia melepas tangan kanannya. Sekarang ia bergerak hanya dengan menggunakan tangan kirinya.

Musik sudah berhenti. Sekarang pantat ayam raven itu sedang membetulkan tali sepatunya yang lepas. Ia juga mengacak-ngacak rambut raven nya itu. tiba-tiba dia berkata

"Apa tadi cukup untuk melawan hand-stand 5 detikmu tadi ?"

"Hah? Apa?"

"Hahahaha. Dobe.. dobe.. aku tau tadi itu keren tapi jangan seperti itu lah."

"Huh.. Liat saja besok Teme !"

"Mau mencoba head-stand dengan kepala kuningmu itu ya? Tidak bakal berhasil dobe. Hahaha"

"Liat saja lah pokoknya."

Seperti itulah kisahku yang menyebalkan dengan Teme. Dia cukup mempermalukanku hari ini. Aku bersumpah 1 minggu kemudian aku akan mengalahkan hand-stand satu tangan nya. Aku juga akan menguasai head-stand. Lihat saja ya Teme...

Tapi aku merasa yang aneh dengan diriku ketika aku melihat Teme sedang nge-dance. Aku baru sadar perutnya sixpack. Ah sapa yang tidak tahu kekayaan Uchiha. Pasti setiap hari dia berenang di kolam renang pribadinya. Rambut pantat ayam ravennya tadi masih saja melawan gravitasi. Mungkin perbandingan orang yang mempunya rambut ber jenis seperti Teme ini sangat sedikit sepertinya. Kakinya benar-benar terlihat atletis tapi tidak seperti tukang becak. Dan kulitnya benar-benar putih. Sneaker birunya benar-benar terlihat indah dikakinya.

Ahhhhh aku kenapa sih ! Dia pantat ayam Naruto. Teme ! kenapa aku jadi seperti ini yaa.. ahhh sudahlah aku ingin makan ramen ku dulu. See ya !


Waaaa ! fic saya dibaca, fic saya dibaca. suatu kebanggaan :) thanks for readers who successfully read this fic. review ya ceman-ceman :)