Fic gaje dari Stellar nih…

Gak usah direviews juga boleh kok…

---------------------------

I'm Sorry

Naruto © Masashi Kishimoto.

I'm Sorry © Stellar Alerion.

Warning : OOC.

---------------------------

Hoammm. Pagi yang cerah. Perkenalkan, namaku Uchiha Itachi, aku adalah cowok 'TER' di Konoha ini. Aku mempunyai rambut hitam panjang dan mengkilap. Bola mataku yang berwarna hitam dan pancaran mataku yang hangat seakan berada di tengah kegelapan yang penuh dengan kehangatan. Selain itu aku juga tampan, aku juga mempunyai tubuh atletis yang bisa membuat seluruh wanita di Konoha ini jatuh bertekuk lutut di hadapanku dan mau melakukan apa saja untuk mendapatkan cintaku. Selain itu aku juga seorang yang jenius seperti Albert Einstein.

Eh, kamu bertanya padaku arti 'TER'?

Tentu saja. TER-ganteng. TER-tampan. TER-keren. TER-manis. TER-cool. TER-emo. TER-kenal. TER-pintar. TER-jenius. TER-narsis dan masih banyak TER lagi.

Seperti biasa, setelah bangun lalu cuci muka dan sikat gigi lalu menyiapkan sarapan. Oh ya, aku tinggal bersama adikku tersayang namanya Uchiha Sasuke, dia adalah orang terkeren kedua di Konoha setelah aku. Lalu ada Uzumaki Naruto yang tinggal bersama kita. Entah kenapa tiba-tiba Sasuke minta agar Naruto serumah dengan kita. Naruto itu adalah orang TER-berisik di Konoha ini.

-

-

Nah, selesai sudah. Jus tomat dan sop tomat ada, ramen ada, makanan kesukaanku ada, terus dango juga ada. Sekarang cuman tinggal membangunkan Sasuke dan Naruto. Aku segera naik ke lantai dua, tapi saat aku akan mengetok pintu kamar Sasuke aku mendengar…

"Sasuke, cepetan dong!". Ah, suara cempreng itu pasti Naruto, tapi kok suaranya rada-rada aneh ya…

"Sebentar dong Naruto," itu suaranya Sasuke, tapi kok mereka memanggil nama ya padahal biasanya Teme sama Dobe. Tapi, sekarang…

"Ah! Sasu!". Loh, kok Naruto mendesah gitu.

"Ugh… Naru," Sasuke juga mendesah. Sebenarnya apa sih yang mereka lakukan?

"Sasuke, aku mau keluar nih. Ah!". Keluar, apanya yang keluar?

"Tahan sebentar, aku juga mau keluar," kata Sasuke.

"Tapi…. Ah!" desah Naruto. Jangan-jangan mereka….

Gak, itu gak mungkin! Sasuke itu straight. Tapi kenapa waktu itu Sasuke bilang kalau Naruto akan tinggal bersama kita tanpa alasan yang jelas. Jangan-jangan…. Lalu yang barusan itu….

Aku lalu pergi keluar rumah menuju ke kuburan orang tuaku. Begitu sampai di sana, aku berkata di depan nisan ayah dan ibuku, "Maafkan aku, ayah, ibu. Gara-gara aku, gara-gara aku. Sasuke…"

"MENJADI GAY! Karena didikanku yang salah!" lanjutku dengan berteriak dan aku bisa merasakan kalau air mataku jatuh ke pipiku.

-

-

Normal P.O.V

"Ih, kamu jorok Nar," kata Sasuke melihat genangan air di lantai kamarnya.

"Itu semua gara-gara kamu!" kata Naruto sambil membersihkan genangan air yang ada di kamar Sasuke.

"Enak aja. Yang buang air kencing sembarangan itu kan kamu. Kok nyalahin aku sih?" kata Sasuke tak mau kalah.

"Kalau kamu pakainya kamar mandi lebih cepat pasti hal ini tidak akan terjadi kan?" bantah Naruto.

"Kamu kan bisa pakai kamar mandi lantai satu kalau sudah tidak tahan lagi," kata Sasuke.

"Eh, iya ya," kata Naruto tidak bersalah.

"Hn, dobe," jawab Sasuke, lalu keluar kamar dan menuju ruang makan.

"Itachi-nii mana?" tanya Naruto yang sudah sampai di ruang makan.

"Gak tau," jawab Sasuke santai sambil meminum jus tomatnya.

---------------------------

THE END.

---------------------------