Naruto © Masashi Kishimoto

Story Original by Me

.

Terinspirasi dari lagu Bokura no Ashiato by Supercell

.

.

Warning : Don't Like, Don't Read


'Aku selalu merasa sakit disini'

'Tak pernah ada luka fisik'

'Hanya saja terasa amat sakit'

'Begitu menyakitkan, hingga aku harap tidurku malam ini...

.

adalah tidur tanpa akhir'

Siang hari dengan panas yang mengusik. Berdiam diri, menutup mata, merasakan sakit yang luar biasa. Entah sejak kapan, rasa sakit ini terlalu mudah muncul. Hanya hilang jika telah di telan oleh waktu, tapi mudah sekali muncul jika ada pemicu, sekecil apapun itu.

Orang yang seharusnya menjadi tempat terakhir bersandar bagiku, adalah mereka yang selalu memberi rasa ini. Sakit yang tidak memiliki obat. Racun tanpa ada penawar. Luka yang tak akan pernah menutup. Hati yang telah hancur.

Hidup yang terasa datar. Dengan jalan yang terasa selalu lurus tanpa hiasan alam, tak bisa melirik ke kanan maupun ke kiri. Yang ada hanya perasaan 'Aku tidak bisa melakukannya'.

Perasaan yang selalu ingin kubuang, namun selalu kembali padaku. Menghantui jalinan hari yang sudah terasa hampa. Tak pernah ada perubahan. Meskipun ku ingin berubah, tapi tak bisa. Takkan pernah bisa.

Orang-orang selalu menatap tanpa ingin tahu. Menilai tanpa memahami. Menyukai hanya dengan melihat dan membenci tanpa pembenaran.

Tak ada yang bisa kulakukan. Kebenaran di sisi ku terasa getir. Kesalahan di sisi ku selalu hadir. Tanpa pembelaan, tanpa bisa lari, tanpa ada ampun.

.

Berjalan mengelilingi kota tanpa ada tujuan. Bertanya pada diri sendiri, 'apa yang dapat kulakukan agar semua rasa sakit ini berakhir?'. Memperhatikan orang yang berjalan, kadang berlari, masih tanpa ada tujuan. Hidupku tak memiliki tujuan, tak ada waktu memikirkannya, terlalu banyak beban hati kurasakan.

Tuhan, kenapa kau menciptakan aku yang seperti ini? Inikah pandangan keadilan hidup di benakmu. Menderita terus-menerus, sedangkan orang lain terlihat bahagia terus-menerus. Salahkah aku yang ingin bahagia?. Jika itu konsep keadilan bagimu, aku tak bisa terima, karena dalam sisi ku hanya ada rasa sakit dan menderita.

.

.

.

Kini malam yang menyelimuti, dingin dan gelap, seperti hidupku.

Menyerah atas hidup, karna tak ada yang berubah.

Menutup mata, mengistirahatkan hati dan pikiran. Harapan tak pernah bisa lagi mata ini untuk terbuka, selalu di benakku. Jika terbuka, hanya rentetan rasa sakitlah yang akan mengisi hari-hariku.

Semoga kau ijinkan aku memeluk bahagia alam mimpiku.

.

.

.

"Kau ingin menjadi seseorang,Tapi itu tentu tidak mungkin terjadi"

"Saat kau cemas, dirimu yang lainnya yang tinggal di hatimu akan memberitahumu"

"Bahwa tak ada yang hidup dengan mudah,dan kita semua berjuang dengan masalah kita"

"Kita semua mengeluh,kita semua mengadu,dan hari-hari kita terlewati seperti itu"

"Kita terbiasa untuk disakiti dan kita tahu itu"

"Kebaikkan dan perasaan menyendiri tak akan menbantumu"

"Tetapi kita harus tetap mencoba untuk diri kita sendiri"

"Dan selalu terus berjalan"

.

.

.

Terlalu indah jika berupa kenyataan. Ku harap tidur ini tak pernah berakhir. Memiliki harapan, meskipun hanya dalam mimpi.

.

~END~