DISCLAIMER : Masashi Kishimoto
RATE : K - K+ - T
WARNING : OOC, Lebay, Gaje, dll dsb dst dkk etc
.
.
.
Fic ini merupakan parodi dari fic multichapter berjudul 'Apanya Yang Tersembunyi' karya Vylenzh of Dream. Terima kasih buat senpai Vylenzh yang telah mengijinkan author untuk memparodikan fic berkualitasnya itu. Hohoho. :D
.
.
.
~ Buang Hajat ~
Studio 3 KonohaTipi sudah ramai, sesak, berjubel oleh para manusia-manusia yang menduduki bangku khusus penonton atau beberapa kru KonohaTipi ditambah peserta acara. Yah, acara yang berjudul Apanya Yang Ngumpet ini konon rating-nya sudah berada di peringkat 5 besar acara di stasiun televisi KonohaTipi walau baru pertama kali tayang. Dari keseluruhan lima acara yang ditayangkan. *wong acaranya cuma lima tok ya gak heran*
Sang presenter acara atau bisa disederhanakan jadi MC, memasuki studio lewat atap. Sepasang sayap ala cupid tertempel di belakang punggungnya. Mengenakan pakaian ala dewi dari Yunani kuno yang berwarna putih mengkilap dibumbui corak polkadot ungu. Makna yang bisa ditarik dari pakaian si pembawa acara mungkin jadilah semurni perawan namun jangan lupakan peluang untuk menjadi janda di kemudian hari. *plok plok plok, applause*
"Yahuuu semuanyaaa!" teriak MC itu yang author telah seleksi selama satu menit enam puluh detik dari sekian banyak chara anime Naruto dan menghasilkan keputusan untuk memilih Orochimaru. *terimalah apa adanya ya*
"APANYA YANG NGUMPET, COEG!" seru para penonton ramai-ramai seketika.
Tapi naas, tali transparan yang digunakan untuk menurunkan tubuh Orochimaru lepas kontrol dan walhasil sampai melilit leher itu siluman uler hingga tewas.
Jret!
"Ekh!"
Orochimaru tewas dalam sekejap.
- OWARI -
Ganti-ganti-ganti!
Itu adegan harusnya sudah dibuang dari peredaran. Kita ulangi ya, maaf.
"Hahahahaha!" sang MC tertawa separo laknat sembari mengibas-ngibaskan sepasang sayap ala cupid hingga kedua jempol kakinya menyentuh lantai panggung.
Setelah mendarat dengan sukses, itu pria rambut panjang langsung memulai tugasnya. "Selamat malam semuanyaaa!"
"APANYA YANG NGUMPET, COEG!" seru para penonton di studio dengan kompaknya.
Sweatdrop turun lewat sebelah mata kiri Oro. "Tanyanya selamat malam kok jawabnya begono sih." gerutunya pelan.
Di barisan penonton paling pojok kanan nampak seorang pria berambut jabrik spike mirip duren setengah matang lagi asyik ngedengerin lagu keroncong-elektronika menggunakan earphone. Kepalanya manggut-manggut mengikuti irama musik kombinasi tersebut. Tak lama kemudian dia berteriak, "Apanya yang ngumpet, coeg!"
Seluruh orang di studio melirik ke arahnya dengan tatapan aneh. Ya jelas lah wong telat buat ngasih respon dari MC Oro. Yang lainnya udah pada diem dia baru njerit.
"Ehehe, lupakan cacing kremi barusan." kata sang presenter yang sebenarnya merujuk kepada Naruto Uzumaki. Bintang utama serial anime Naruto Shippuden yang kini sudah habis masa kontraknya dari serial manga-nya semenjak November tahun lalu.
"Mengingat ini merupakan tayangan perdana maka akan saya jelaskan dulu peraturan-peraturannya. Nanti akan dihadirkan kesepuluh peserta yang akan menjawab satu pertanyaan. Iya, satu pertanyaan yang didasarkan pada sebuah riddle singkat yang akan ditampilkan di layar nantinya. Kesepuluh peserta akan menjawab cepat-cepatan. Lalu ... " apes, ini orang mirip lekong lupa sama naskah. Bola matanya pelirak-pelirik kesana-kemari menandakan otaknya yang bingung.
Dari depan panggung, tepatnya di samping seorang kameraman, berdiri sesosok makhluk luar angkasa (Amanto) ras Renhou yang memakai kostum bebek putih berparuh kuning dan bermata bulat.
Elizabeth dari fandom tetangga dua blok, Gintama.
Elizabeth mengangkat sebuah papan kecil bertuliskan, 'Teruskan dengan baik atau gaji loe gue potong 90%. Tertanda, Produser Hashirama Senju.' *sfx : tuit*
Muka Orochi pucet, terus langsung nengok ke kamera secepat kilat sembari cengengesan gaje, "Huehuehue, ya seperti itulah pokoknya. Langsung saja ya kita sambut kesepuluh pesertanya. Ini diaaa ... " setelah mengucapkan kalimat penyambutan, matanya menangkap tulisan di papan Elizabeth.
'Gaji loe gue potong 50% karena loe walau sudah meneruskan namun tidak sesuai kaidah ilmu master ceremony yang baik dan benar. Tertanda, Wakil Produser Tobirama Senju.' *sfx : tuit*
"Anjrit!" tanpa sadar si presenter ngomong keras beginian dibarengi ngacungin jari tengah ke kamera yang masih nyala.
Di sebuah rumah gubuk yang penghuninya lagi nyetel tivi...
"Huwaaaaa huweeeee!"
Seorang balita langsung nangis membahana begitu melihat aksi presenter berkulit khas mayat *pucet* di channel KonohaTipi barusan saja.
"Cup cup cup sayang, tutup kedua matanya yah. Cup cup cup." ibunya dia mencoba menenangkan. Si ibu menatap ke layar televisi yang masih menyala dengan raut prihatin.
"Anak gue mantengin acara Masih Tetap Dunia Laen aja berani. Berarti ini acara bahaya banget nih." kata sang ibu.
Kembali ke studio 3 KonohaTipi...
"Baiklah. Langsung saja kita sambut kesepuluh pesertanya." tangan kanan MC mengarah ke sepuluh deretan kotak yang memiliki sebuah tombol berwarna merah di bagian atasnya.
Lingkaran yang terletak persis di belakang kotak bertombol itu terbuka satu per satu dimulai dari yang paling ujung kiri. Dari dalamnya muncul seorang wanita berambut biru tua yang memakai jubah awan merah. *gak usah dijelasin lebih spesifik lagi pasti sudah pada tau*
"Konan."
Yang kedua Pein. Tapi apesnya baru kepalanya doang yang nongol secara otomatis lingkaran itu menutup kembali sehingga dia jadi kecekek.
"Blblblblph." erang si rambut oranye itu.
Kru acara Apanya Yang Ngumpet kelabakan setengah mampus. Terpaksa acara ditunda sejenak terlebih dahulu daripada pesertanya mati konyol.
.
.
.
.
.
Layar menampilkan gambar seorang pria berkumis yang berpakaian tradisional adat India sedang memanah dalam posisi kayang. Di bawah pria tersebut *diperankan oleh aktor Darui* tertulis judul dengan huruf kapital yang berbunyi 'JODHI AKBAR'. Di bawah judul ada tulisan lagi 'Senin - Sabtu pukul 20. 30 WKB'. *Waktu Konoha Barat*
Seperti itu terus selama kurang lebih lima menitan.
.
.
.
.
.
Tayangan berlanjut...
"Maaf sekali pemirsa karena ada kesalahan teknis." Orochimaru cengengesan sendiri ke arah kamera. Gak mempedulikan omelan Pein yang samar-samar terdengar cukup jelas.
"Woy, gue yang hampir meregang nyawa lehernya kejepit kayak tadi gak dikasih ucapan maaf nih?!" *ini suara Pein yang samar itu*
"Lanjut ke peserta berikutnya ... Itachi Uchiha!"
Itachi keluar dari bawah lantai lewat lingkaran yang terbuka. Tapi lagi-lagi kesalahan teknis, gak berhenti begitu sampai di atas. Lantai bundar yang dipijak oleh sulung Uchiha itu bablaaaasss terus sampai ke atap panggung.
"Woy geblek, ini kenapa bisa sampai begini hah?!" dia meronta saat menyadari kalau jarak antara tubuhnya dengan lantai panggung semakin melebar saja meter demi meter. *tepatnya 6 meteran*
.
.
.
.
.
Layar menampilkan tujuh orang pria yang sedang berpose berjejeran. Di belakang tubuh mereka ada muka celeng raksasa yang nampak begitu menyeramkan. Dari sebelah kiri ada seorang pria rambut klimis tapi berjenggot rimbun lagi nyengir malu-malu *Asuma Sarutobi*, di sebelahnya ada seorang pria berwajah jutek-ketek *Sasuke Uchiha*, di sebelahnya lagi ada pak tua memakai topi blangkon yang raut mukanya gak bersahabat banget *Danzou Shimura*, di tengah ada seorang pria lumayan uhuk tampan uhuk yang lagi bersidekap sambil senyum psiko *Sai*, tiga dari kanan ada pria bertubuh kekar yang pose berdirinya miring *A, Raikage*, dua dari kanan ada pria bertampang songong yang juga posenya menyilangkan kedua tangan di depan dada *Rock Lee*, dan terakhir seorang bapak-bapak botak yang pantesnya jualan mie ayam keliling ketimbang jadi pemeran sinetron *Jiroubo*. Huruf kapital besar melintang di tengah-tengah mereka bertujuh yang bisa dibaca 'TUJUH MANUSIA CELENG'. Sayang sekali tidak ada jam tayang dan harinya.
Tujuh menit berlalu...
.
.
.
.
.
"Langsung saja ke peserta keempatnya." saking malunya atau bahkan sudah putus urat malunya, ini presenter langsung minta lanjut seakan gak terjadi apa-apa barusan.
Peserta keempat itu Kisame Hoshigaki. Dia gak kena masalah kayak dua orang sebelumnya. Begitu naik ke atas langsung pasang senyum manis setengah horror khas dia banget.
"Ehem, yang keempat tadi barusan adalah Hoshigaki Ki Same. Yang keli ... "
Kisame memotong, "Jangan Ki Same. Gak pakai spasi bego. Kisame, gitu."
Oro manggut-manggut, "Yo, yang tadi Kisame ya. Bukan Ki Same, Kisa Me, apalagi Kiss A Me,"
Kisame manyun. *gak manyun aja udah jelek apalagi pas manyun. muakin juelek*
"Yang kelima. Hidaaan."
Begitu lubang di belakang kotak peserta nomor lima kebuka, langsung keluar asap berbau sangit dibarengi taburan kembang warna-warni yang sepertinya terdiri dari tujuh rupa.
"Yang keenam. Ada Kakuzu!"
Pas lingkarannya kebuka, itu kakek bersulur langsung lompat terus nyamperin ke arah pak produsernya yang kebetulan lagi duduk di tribun penonton paling depan.
"Hashiramaaa!" gertaknya sambil ngelonyor keluar dari panggung. Kontan saja para kameraman menyorot tingkah itu orang super-duper matre bin gak ngerti kesopanan sama sekali.
Yang dituju kebetulan lagi sibuk nyabutin bulu hidungnya. Terus mantan kepala klan Senju ini kaget begitu lihat si Kakuzu udah ada di hadapannya persis. Saking kagetnya sampai upil-upil di lubang hidungnya ikut kecabut.
"Gue pokoknya minta fee lebih. Gue gak terima kalau bayarannya cuma tiga juta ryo. Tambahin jadi dua belas juta ryo per tampil."
Om Hashi melotot, "Dua belas juta mbahmu?! Tiga juta harusnya loe udah bersyukur. Sekarang apa-apa mahal ndul. Kita sebagai produser acara harus irit pengeluaran."
"Makanya, kalau apa-apa mahal harusnya bayaran gue dinaikin."
Sukses Senju Hashirama skak mat. Dia nangis-nangis nyodorin segepok duit bernilai sembilan juta ryo *nambahin tiga juta yang udah dibayar*. Kakuzu balik ke panggung dengan penuh aura keriang gembiraan.
Kamera kembali menyorot ke pembawa acara. "Oke. Selanjutnya ada ... "
Kalimatnya terputus saat pandangannya melihat Elizabeth mengangkat papan yang bertuliskan 'Ingat Durasi!'.
Oro melanjutkan, " ... Sasori, Deidara, Zetsu, terakhir Tobi."
Keempat warga Akatsuki itu muncul bebarengan. Tapi tidak jauh berbeda keadaannya dengan orang-orang sebelumnya, tetap terjadi masalah.
Lingkaran di atas Sasori gak mau kebuka.
Kedua kaki Deidara kejepit pas keluar dari bawah.
Zetsu gak ada masalah. *Alhamdulillah yah, Syahroni*
Tobi malah keluar dari belakang panggung dan bukan dari tempat semestinya.
"Hohoho pemirsa, kita kembali lagi setelah pesan-pesan yang berikut ini." itu uler sawah garuk-garuk rambutnya yang aslinya gak gatal. "Tetap diii ... "
Penonton menyahut, "APANYA YANG NGUMPET, COEG!"
Naruto lagi asyik main game Plappy Bird di layar smartphone AndroMin Jofie miliknya. Skornya udah 998. Tinggal sekali lompatan lagi tapi mendadak jarinya buyutan terus burungnya *bukan 'burung' tapi burung, ingat* nyenggol. "SEMPAK!"
Seluruh isi studio kompak menoleh ke arah sang aktor utama anime yang sering digunjing karena kebanyakan filler-nya, Naruto Shippuden. Naruto celingak-celinguk, kemudian menyunggingkan cengiran kuda.
.
.
.
IKLAN
Narator : "Saat bibir pecah-pecah."
Seorang cewek berbibir ndower *yang disyuting cuma bagian bibirnya tok* mendoblehkan bibirnya yang pada pecah persis sawah di musim panen.
Narator : "Saat tenggorokan panas dan kering."
Seorang cowok ngelus-ngelus lehernya yang bentol-bentol merah bekas dicupang banci kaleng sarden. *hiiyy*
Narator : "Saat sariawan."
Rongga mulut seseorang di-zoom dan memperlihatkan giginya yang hampir ompong semua. *lha, sariawannya mana?*
Narator : "Saat susah buang air besar."
Chouji ngeden-ngeden di jamban yang ada di pinggiran empang. Kepalanya geleng-geleng, lesu.
Narator : "Minum Adem Sangit."
Ditampilkan sachet produk Adem Sangit.
Narator : "Adem Sangit efektif mengobati panas dalam. Kalau panas dalam, minumlah ... "
SFX : Adeem Sangiiiiittt.
Anko yang pakai bikini merentangkan kedua tangannya ke atas disertai ekspresi lega. Setting-nya PERSIS di bawah air terjun Niagara. Dua detik kemudian tubuhnya kegrujug air terjun terus hilang ditelan arus yang deras. *huuu*
IKLAN
Shikamaru lagi ngorok di ranjang. Kakinya ngangkang. Ngoroknya kenceng. Bibirnya gerak-gerak.
Narator : "Jika anda susah untuk beranjak tidur, minum Lalap. Satu kapsul sebelum tidur untuk tidur yang berkualitas."
Shikamaru masih merem. Tangan kirinya garuk-garuk 'anu'nya. Bibirnya gerak-gerak.
Narator : "Dua belas kapsul untuk tidur selamanya."
*iklan minim budget nan menyesatkan*
.
.
.
Acara minim iklan ini kembali lagi. Orochimaru mengarahkan ujung mic-nya ke mulut. "Kembali lagi di acara ... "
"APANYA YANG NGUMPET!" teriak para penonton bapak-bapak ibu-ibu semua yang ada di sini. Ada yang bilang dangdu eh kebablasan, sorry.
"Hn?" si presenter menaikkan sebelah alisnya. "Coegnya mana?"
"COEG!" sambung para penonton.
Naruto mulutnya udah dilakban sama dirinya sendiri biar gak malu-maluin terus. Sekarang dia lagi asyik foto selfie bareng seekor kutu rambut. *aneh bener ini anak*
"Bagus-bagus. Oke, setelah seluruh peserta lengkap maka sebaiknya kita langsung mulai saja kuisnya. O ya, semuanya sudah tahu peraturannya?" tanya Orochi ke sepuluh mantan rekan organisasinya tempo doeloe.
Konan gelengin kepala.
"Jawab pertanyaan kan?" celetuk si Pein tiba-tiba.
"Kuis dimana-mana ya begitu lah, oneng." pungkas Mbah Oro.
"Eh, gue Pein dongo. Bukan Oneng."
MC tidak mengindahkan ocehan barusan supaya tidak buang-buang energi plus waktu. "Ada yang tahu?"
Kakuzu spontan mengacungkan jari tengahnya ke udara. *diajari sopan santun dimana ya ini pak tua?* "Chim, gue inget nih."
Yang dipanggil merasa sumringah karena ada yang ngerespon positif.
"Loe masih ninggalin utang pokok 2.557.600 ryo di organisasi. Bunganya 99% per bulan. Jatuh temponya udah telat hampir tujuh tahun. Jadinya sekarang ... "
"Kalau gak ada yang tahu maka akan saya jelaskan ya." potong Orochimaru daripada nantinya makin OOT bin mbundhet. "Nantinya akan ada riddle singkat di layar. Kalian diberi waktu selama kurang lebih sepuluh menit untuk mencari sesuatu yang JANGGAL dari riddle tersebut. Siapa paling cepat memencet bel maka dia yang diberi kesempatan menjawab duluan. Paham?"
Sepi.
Kesepuluh Akatsuki tatapannya pada kosong melompong semua.
'Sudah gue duga. Padahal gue juga gak mudheng sama yang namanya riddle.' batin sang pembawa acara yang aslinya gak kalah nista dari mantan rekannya. "Yang belum paham bagian mana?"
"Semuanya." jawab Tobi singkat namun telak.
"Bagian mana?" Orochi nanya dua kali untuk mengacuhkan si topeng o'on. Soalnya kalau diladeni bisa berabe berat nantinya.
"Itu tuh, bagian ridel ridle apa itulah." kata Sasori jujur. *tumben jujur. biasanya gengsian ini tokoh*
Deidara yang berdiri dua deretan di samping kiri Sasori menanggapi, "Danna, masa gak ngerti riddle, un?"
"Gak. Emang loe ngerti Dei?"
Si bencyong mantuk, "Jelas lah. Yang dipakai gue sekarang ini di selangkangan, un."
"Itu Rider songong! Merk celana dalem itu. Yang ini riddle." tiba-tiba saja kameraman nomor 2 yang bernama Sakon *setelah habis masa kontraknya semenjak Arc Sasuke Recovery Mission, hidupnya susah. pernah jadi pengamen, penyamun, tukang palak, berujung di bui. untuk menyambung hidup dengan halal, jadilah seorang kameraman* mengomentari Deidara.
"Gue tau. Itu julukan bagi orang yang gak bisa ngomong huruf r." tutur si siluman dari kingdom plantae, Zetsu.
"Itu cadel, blekok!" tukas MC dengan nada geram.
TETEEETT
Suara bel yang dipencet padahal belum dimulai. Itu ulah Konan.
"Anu, menurut gue itu lubang yang ada di perut setiap mamalia."
"ITU BUDEL!" hentak Orochi pakai kuah. *budel itu pusar. kayaknya istilah yang berlaku di Bahasa Jawa tok ini*
"Tobi tau Tobi tau!" si topeng monyet loncat-loncat kegirangan persis monyet. "Itu hewan anjing yang unyu unyu persis Tobi."
"ITU PUDEL SINTING!" Oro ngos-ngosan. Beberapa urat berbentuk perempatan muncul di jidatnya. Kabuto selaku asisten dengan sigapnya naik ke atas panggung buat ngasih beberapa obat penenang buat mantan bosnya. Obat itu diminum dalam sekejap.
Pas hampir turun panggung, pria berambut perak dikuncir itu sontak balik badan lalu berucap, "Maaf Orochimaru-sama, ini baru obat yang benar. Tadi itu pil viagra, tehehe."
Melihat mantan kacungnya nyengir bikin emosi uler rebondingan itu makin ngelunjak. "PERGI LOE SETAN!"
Karena adegan demi adegan tadi lumayan menguras waktu maka pak produser *Hashirama* berniat untuk mempercepat acara sehingga di layar langsung muncul sebuah cerita sangat pendek *drabble* dengan latar belakang orang lagi boker disorot dari belakang. *pemerannya aslinya itu Chouji lho. seperti pas iklan Adem Sangit. dia spesialis adegan BAB*
- XXXXXXXXXX -
Buang Hajat
Alkisah pada suatu hari yang cerah namun dibumbui beberapa kepingan awan kumulus, seorang pria paruh baya nampak berjalan tertatih sembari terus memegangi perutnya dengan tangan kanannya.
Beberapa meter lagi dia akan sampai di jamban yang berlokasi persis di tepian empang tempat puluhan ikan lele bermukim.
"Aduuhh, akhirnya." dia langsung pelorotkan celana kolornya yang terbuat dari kain perca, melemparnya ke dinding jamban, terakhir jongkok.
Namanya adalah Pieter Both Van Jan Pieterszoon Coen Van Den Bosch Van Herman Willem Daendels. Seorang veteran perang yang pensiun dini akibat tangan kirinya putus terkena ledakan ranjau di tengah medan peperangan.
"Ennghh." erangnya syahdu. Ekspresi mukanya sangat meyakinkan. Pikirannya terfokus 80% ke otot-otot di sekitar anusnya, 15% ke otot perutnya, 5% ke urat-urat wajah.
Plung.
Nada dering 1 ala dunia buang hajat ini memang sungguh diminati oleh orang yang sedang berupaya sekuat tenaga demi mengeluarkan sisa-sisa ampas makanan dari usus besar mereka.
Bruuut pret bruut.
"Aaahhh." desahan lega terdengar merdu dari mulut Pieter Both Van Jan Pieterszoon Coen Van Den Bosch Van Herman Willem Daendels. Dia bahkan sampai teringat suara rentetan peluru senapan ketika perang akibat suara nada dering 2 ala dunia buang hajat baru saja.
Plung plung.
Combo attack rupanya. Dia sepakat menyudahi ritual memabukan ini setelah serangan double tadi. Tangan kanannya berayun-ayun guna menceboki pantatnya yang telah bekerja keras menjalani siklus alamiah. Iseng-iseng dia colek sedikit tinjanya lalu dia amati selagi bercebok ria.
"Kuning ya." ungkapnya. Soalnya jika kehitaman berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan kondisi perutnya. Itu kata iklan Adem Sangit versi lama.
"Tidak terlalu berbau." lanjutnya. Mengikuti arahan dari iklan Adem Sangit versi lawas. Jika kotorannya berwarna kehitaman, keras, lalu berbau menyengat bak feces Tyrannosaurus Rex maka itu tandanya anda terkena panas dalam.
Tangan kanannya selesai menceboki pantat. Selesailah.
- XXXXXXXXXX -
Di studio, belasan kru sedang sibuk menyiapkan kantong kresek ukuran medium untuk wadah muntah bagi para penonton, peserta, maupun mereka sendiri. Apalagi pihak KonohaTipi turut menebar aroma khas kotoran manusia selama sepuluh menitan dengan tujuan untuk membuat situasi semakin realistis nan kondusif. *kondusif di pikiran orang kurang waras*
"Hoek hoeekkk." pak presenter telah menyelesaikan aktifitas muntahnya. Dia harus mengejar durasi karena Elizabeth yang sedang berdiri di samping para kameraman telah mengacungkan kalimat ultimatum.
'Percepat acaranya atau gaji loe gue kompres pakai WinRar jadi seperempatnya.' *sfx : tuit*
"Wokeh hoek, ehm ehm. Wokeh, jadi ... siapa yang mau menebak kejanggalan apa pada riddle di layar?"
- TSUZUKU -
Huehehehe, author entah dapat ide darimana kok bisa-bisanya bikin fic super-duper-kuper(?) ngaco kayak di atas ini. :D
Awalnya gak ada pikiran buat bikin fic versi parodi dari fic tema riddle berjudul 'Apanya Yang Tersembunyi' yang menurut author keren abis karangan Vylenzh of Dream. 8)
Hoho, tapi author sudah minta ijin ke pengarangnya buat membikin sebuah fic ngawur yang terinspirasi dari fic Vylenzh-san itu.
Oke, semoga ada yang suka ya. Daaann ... ada yang bisa menebak hal janggal apa yang ada di riddle ngawur di atas? Ada lho, gampang kok.
Terima kasih ya sudah membaca. :)
