CHAPTER 1
WISH TREE
.
.
.
.
.
Warning : cerita abal,Typo bertebaran,YAOI,boy x boy
Rate : T (masih aman)
.
.
.
.
.
Langsung saja baca,ne..
..
HAPPY READING..
.
.
.
Seorang anak kecil tengah menggerakkan kakik kecilnya yang membuat ayunan yang sedang dia duduki berayun pelan. Dia mengerucutkan bibir mungilnya pertanda suasana hatinya sedang buruk, kesal lebih tepatnya. Dapat terdengar gerutuan kecil darinya saat dia melihat sekeliling yang membuat moodnya tambah buruk.
Anak kecil dengan surai raven itu menggenggam erat tas yang sedari tadi menyampir di pundaknya. Tas berbentuk kepala kelinci yang lucu bertuliskan Jeon Jungkook, namanya. Jungkook sangat kesal, pasalnya ini sudah terlalu lama dari waktu janjian mereka. Tetangganya yang sudah dianggapnya sahabat itu memintanya untuk menemuinya di taman dekat rumah mereka.
Manik onyxnya sesekali melirik jam tangan merah yang melingkar manis di pergelangan kirinya. Dan kembali memerhatikan keadaan di sekitar taman. Padahal mereka membuat janji temu pada jam 4.40, tetapi ini sudah jam 5. Dan tidak ada tanda-tanda kedatangan sahabatnya itu.
"Jika sampai 5 menit dia tidak datang, maka aku kembali pulang" gumamnya menahan kesal. Lihat saja, mukanya memerah marah, tetapi tidak meninggalkan kesan imutnya.
Jungkook menggenggam erat tali ayunan di sampingnya. Sesekali kakinya menapak tanah bergerak manju mundur membuat gerakan ayunan yang cepat membuatnya sedikit melupakan kekesalannya. Hingga dia menyadari bahwa langit sudah berwarna jingga. Dia melirik sekali lagi jamnya dan menunjukkan angka '5.10.'
Dia berdiri dan menepuk sedikit bagian belakangnya guna menghilangkan beberapa debu dan pasir yang menempel. Dengan muka memerah padam karena kesal, dia menghentakkan kaki kecilnya hendak meninggalkan taman. Dia terus melangkah hingga sebuah suara terdengar ketika langkahnya sudah mencapai pagar taman.
"Jungkook-ah, kajima. Aku disini" seorang anak kecil berambut mahoni berlarian dari arah berlawanan. Dapat dilihatnya surai mahoni itu melambai tertiup angin dan jangan lupakan senyum tanpa rasa bersalahnya sama sekali.
Jungkook bergumam kesal dan tidak diperhatikan oleh anak kecil itu. Anak itu masih saja melambaikan tangannya di udara tanpa beban. Tetapi, kesal karena sudah menunggu lama, akhirnya Jungkook tetap melanjutkan langkahnya.
"Kookie, jeongmal mianhae... Aku terlambat datang" ada sedikit nada penyesalan dalam aksen cadel yang terlontar itu. Melihat perkataannya tidak dihiraukan, kini anak kecil itu berlari dan menggoyangkan pelan tangan Jungkook ketika sudah berhasil menggapai Jungkook.
"Jadi, apa alasanmu?" Jungkook berucap dingin yang menuai ringisan kecil sebagai balasan. Kalau dipikir-pikir ini memang salahnya karena terlalu lama membuat namja raven di hadapannya ini menunggu terlalu lama. Tetapi, inilah dirinya tidak terlalu memusingkan hal-hal kecil.
"Tadi aku menolong seorang nenek tua yang membawa belanjaan banyak sekali. Dia kesusahan apalagi saat menyebrang, jadi aku membantunya. Setelah aku menolong nenek itu, aku melihat kucing yang mengeong minta tolong di atas pohon, jadi aku memanjat dan menurunkannya. Lalu, di dekat danau ada kelinci yang diikat oleh anak nakal, jadi aku melepaskan ikatannya" seru anak itu menunjukkan cengirannya sembari menggerakkan kedua tangannya bahagia.
Jungkook yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas pasrah. Sahabatnya ini memang selalu begitu, selalu menolong siapapun yang kesusahan baik itu orang tua, anak seusia mereka, bahkan hewan sekalipun. Pernah sekali, dia melepaskan ikatan seekor sapi dengan alasan kasihan dan berakhir teriakan dari pemilik sapi serta sapi yang mengejarnya. Tetapi, anak itu tidak pernah jera juga menolong.
"Ini sudah ketiga kalinya kau terlambat. Ini terakhir kalinya aku memaafkanmu, ne... Lain kali aku tidak mau menjadi temanmu. Kookie capek menunggu sendirian dan tadi panas sekali" Jungkook menggerakkan tangannya mengipasi dirinya dan sesekali menunjuk matahari yang masih bersinar meski langit berwarna jingga.
"Gomawo Kookie. Sebagai permintaan maaf dan Kookieyang kepanasan, Taetae belikan es krim mau?" tawar anak kecil bersurai mahogani yang dibalas tatapan berbinar dari anak bersurai raven.
"Jinja? Kookie mau!" ucap Jungkook meloncat kecil menandakan dia sangat senang. Sesekali Jungkook kecil menarik baju yang dikenakan Taehyung –atau Taetae-, anak kecil bersurai mahogani itu. Jarang sekali Taehyung mentraktir Jungkook es krim. Jadi, jangan heran jika Jungkook akan menampilkan ekspresi berlebihan begitu.
Mereka berdua pergi ke kedai es krim yang berada di depan taman. Setelah memesan dan membayar, keduanya memakan es krim yang tengah berada di genggaman mungil mereka. Mereka kembali ke taman dan memutuskan untuk memakan es krim di bangku panjang yang berada di tengah taman.
"Taetae hyung, kita mau main apa?" Tanya Jungkook masih setia memakan es krimnya. Bahkan dia berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari es krim yang berada di genggamannya.
"Kookie, tadi saat aku menolong kelinci, aku menemukan sebuah pohon yang sangat besar. Cocok untuk tempat bermain dan juga menyimpan rahasia. Di sekitar pohon tidak ada orang, tetapi bagus sekali" Taehyung menghisap pelan es krim yang meleleh hingga tangannya.
"Nanti kita bermain disana, ne...?" Taehyung mengalihkan pandangannya ke Jungkook dan hanya dibalas deheman kecil darinya. Jungkook lebih memilih untuk menikmati es krimnya membuat Taehyung gemas dengan kelakuan sahabat imutnya itu.
.
.
.
Setelah menghabiskan es krimnya, mereka berdua akhirnya pergi menuju tempat yang Taehyung katakan tadi. Meski sedikit jauh, Jungkook tidak bisa menampik jika rasa keingin tahuannya sangat besar.
"Ini tempatnya" ucap Taehyung girang sembari melebarkan kedua tangannya ke arah Jungkook. Sedangkan Jungkook hanya terpaku dengan tempat yang ada disekitarnya. Terlalu indah jika dikatan sebagai tempat terpencil. Tempat ini sangat sepi padahal indah –sangat- dan sangat cocok untuk menjadi tempat rahasia mereka berdua.
"Ne, sangat indah" gumam Jungkook kecil karena masih terpesona dengan keindahan tempat itu.
Sebuah danau jernih terhampar di depannya, kebun bunga di tepi danau yang melintang seakan menjadi pembatas danau itu, oh jangan lupakan sebuah pohon besar di sebelh timur danau, menambah kesan indahnya.
"Kenapa tempat sebagus ini tidak ada orangnya?" Tanya Jungkook yang masih betah melihat-lihat ke sekelilingnya. Sesekali angin bertiup menggoyangkan rerumputan yang sedikit panjang disekitar kaki kecilnya.
"Entahlah, mungkin mereka belum tau" Taehyung merebahkan dirinya di bawah pohon menikmati angin yang berhembus.
"Ah, bagaimana kalau kita membuat WISH TREE, kookie?" Tanya Taehyung ketika dia menatap langit yang mengintip malu-malu di antar rimbunan dedaunan pohon.
"Apa itu?" Tanya Jungkook balik dan mengernyitkan keningnya menandakan dia bingung.
"WISH TREE itu pohon yang bisa dipakai untuk menggantungkan permohonan. Jadi, kita akan menuliskan permohonan di kertas, kita masukkan kertasnya ke botol, lalu kita gantungkan di rantingnya dengan tali" ujar Taehyung menatap Jungkook yang mengangguk mengerti.
"Aku mau permohonanku terkabul!" Jungkook tersenyum lebar menampakkan gigi kelincinya.
"Ah, kau punya permohonan. Kita gunakan pohon ini ne..." tunjuk Taehyung pada pohon yang sedang menjadi tempat berteduh dan dibalas anggukan setuju oleh Jungkook.
"Nah, aku juga sedang membawa kertas dan 2 botol" ucap Taehyung memperlihatkan secarik kertas yang akan dibagi dua dan dua botol berwarna biru dan merah. Setelah semua keperluan sudah siap, Taehyung memberikannya ke Jungkook yang menerimanya antusias.
Mereka berdua menuliskan permohonan masing-masing. Sesekali senyum tampak pada wajah mereka berdua saat mereka sedang menulis, entah apa yang mereka tulis. Setelah selesai, Taehyung berdiri dan meloncat kecil berusaha menggapau ranting terdekat. Mereka berdua menggantungkan botolnya seraya berdoa, "Semoga permohonanku terkabul" batin mereka berdua bersamaan.
"Kookie, sudah jam 5.45, ayo pulang nanti ibu khawatir" ucap Taehyung menarik kecil lengan baju Jungkook.
"Oh ya, Kookie minta permohonan seperti apa?" tanya Taehyung ketika mulai meninggalkan tempat itu.
"Hyung, duluan yang memberi tahu" ucap Jungkook menatap sinis Taehyung sebenarnya karena malu dengan permohonannya.
"Hahaha... Nanti kita akan membuka permohonan suatu saat nanti ne...?" perntanyaan Taehyung kembali dibalas anggukan setuju dari Jungkook. Mereka berdua tersenyum kecil selama di perjalanan. Jungkook sangat ingin sebenarnya mengetahui keinginan Taehyung, tapi biarlah waktu yang akan menuntun mereka membuka permohonan masing-masing.
~TBC~
Yo,ini fanfic pertama saya yang coba saya publish. Dan ini pertama kalinya,saya bikin fanfic VKOOK. So,bila agak aneh atau mengganjal tolong beri saya saran. Dan saya berharap,cerita saya di respon dengan baik. Jadi,tolong tinggalkan jejak kalian…
Saran para reader di butuhkan..dan jangan lupa,beri review untuk menambah semangat saya…^^
Annyeong! ^^
