Title : Two Eyes

Cast : HunHan (Sehun-Luhan), tokoh lain akan muncul dengan berjalannya FF ini.

Warning : Typo(s) bermacam-macam, Tidak sesuai EYD, YAOI!

Semua tokoh milih Tuhan dan Orang tua mereka

"Ikuti perintahku. Maka kau dan keluargamu akan selamat."

Let's Start

Ydwi present

...

Luhan mengarahkan moncong pistol miliknya ke arah kepala Kangin yang meringkuk ketakutan. Seringai milik Luhan terlihat jelas di kegelapan ruangan tersebut.

Drrtt...drtt

Tangan Luhan merogoh saku kemejanya untuk mengambil ponselnya. Luhan melihat layar LCD handphone miliknya. Master calling...

Luhan mengarahkan ponselnya ke arah terlinganya. "Bunuh sekarang dan jangan membantah."

Setelah itu Luhan menyimpan kembali ponselnya. Kangin memohon terus pada Luhan agar tidak membunuhnya. Luhan hanya diam mendengar permohonan Kangin. Sudah banyak korbannya yang memohon seperti Kangin lakukan sekarang. Luhan bersiap menarik pelatuk pistolnya.

Dor...

Suara peluru itu menghiasi keheningan ruangan milik Kangin. Seorang direktur sekaligus pemilik Kang corporation yang berjalan di bidang elektronik. Luhan menyimpan pistolnya sambil melihat lurus tubuh Kangin yang tidak bernyawa lagi.

Drttt...drrtt...

Luhan mengangkat ponselya –lagi- . Tanpa melihat siapa yang menelfon. Tanpa melihat pun Luhan sudah tahu itu siapa.

"Bagus. Sekarang pergi dari sana. Kau dan keluargamu aman untuk sekarang."

Luhan menyimpan kembali ponselnya lalu melepas kedua sarung tangannya. Langkahnya maju menuju jendela besar yang berada di ruangan itu. Menatap dengan diam pemandangan malam yang indah.

"Maafkan aku...appa, eomma," gumam Luhan menundukkan kepalanya.

OoO

Luhan PoV

Aku menundukkan kepalaku bila mengingat keluargaku. Terutama orang tuaku. Aku merasa bersalah membunuh orang-orang itu. Terutama aku tidak mengenal mereka. Hanya sebuah perintah yang membuatku membunuh orang-orang itu. Kalian mungkin bertanya apa pekerjaanku? Pembunuh bayaran?

Itu terlalu kejam untukku. Aku bukan pembunuh. Tapi, orang bernama Oh Se Hoon yang mengubahku –tidak sepenuhnya- untuk melakukan ini. Aku anak baik-baik. Untuk melihat orang terkapar dengan darah yang mengucur dari tubuhnya saja, aku tidak kuat. Tetapi, ini aku yang melakukannya.

Ini bukan aku. Aku mempunyai kehidupan yang menyenangkan sebelum ini –walaupun sekarang tetap sama-. Setiap malam aku akan belajar, mengerjakan tugas dan melakukan pekerjaan seorang mahasiswa. Tapi, setelah 3 bulan lalu kehidupanku berubah. Setiap malam aku harus pergi untuk menemui Sehun. Menerima perintahnya dan mengerjakannya dengan patuh.

Untuk pertama, aku menolak mentah-mentah 'pekerjaan' ini. Tapi Sehun mengancamku. Dia mengatakan akan membunuh keluargaku kalau aku tidak mau menuruti perintahnya ataupun membantahnya. Aku tidak takut tapi dia sudah memberiku bukti untuk ancamannya. Dia melukai ayahku. Dan aku tidak mau itu terulang lagi. Dengan terpaksa dan ragu aku menerima 'pekerjaan' ini.

Sampai sekarang aku tidak tahu kenapa Sehun ingin membunuh orang-orang ini. Aku membenci diriku sendiri. Kenapa aku begitu lemah. Kejadian 3 bulan lalu, tepatnya di bandara. Aku ingat waktu itu aku akan pergi dari Cina ke Korea. Tempatku dan Sehun berada...

Ddrtt...drttt

Aku mengambil ponselku, "Cepat pergi atau kamu mau melihat adik kecilmu mati."

Aku yakin 100%. Sehun berada tidak jauh dari sekolah adikku. Tao.

"Jangan sakiti adikku. Aku akan segera pergi!"

Aku menutup sambungan telfon secara sepihak lalu berlalu pergi dari sana. Aku tidak mau mengambil resiko yang lebih banyak.

Tbc

Annyeong!

Author kembali dengan FF baru –padahal FF lain belum selesai-. Ini adalah FF pertama yang ada bunuh-membunuh milik author. Aneh yang kalimatnya?

Dan ini hanya prolog...hanya pengantar yang memperkenalkan Luhan dan Sehun.

Satu lagi...siapa yang pernah nonton film Red Eye. Author dapat inspirasi dari film itu. Dan beberapa plot author ambil dari sana (^^)?

Please Review *bow