Boboiboy © Monsta [Kalo Halilintar boleh buat saia gak? *dibakar*)
Waiting © Relicca F
(Saia membuat cerita ini tanpa memikirkan imbalan /cieileh.)
(Main) Pairing : Air x Halilintar [AirHali]
Warning(s) : Alternate Universe (maybe?). 23y.o.!semuanya –dua orang gaje dan Air–, 18y.o.!Halilintar. Plot gaje. Tidak sesuai EYD, typo(s) menyebar, bahasa kurang baku, unsur baper (?). Karakter dibuat OOC demi kelancaran cerita.
.
.
.
AxH
.
.
.
Don't Like, Don't Read. Silahkan tekan tombol keluar selagi sempat. Jangan salahkan author apabila setelah membaca ffn ini para reader terkena buta, katarak, ataupun penyakit mata lainnya. Jika ada penyakit lain yang belum disebutkan di atas, silahkan banting hp-nya dan buang ke dalam toilet. Terimakasih. *dicincang readers*
.
.
.
AxH
.
.
.
Halilintar menghela napas –atau lebih tepatnya mendengus? – entah sudah yang ke berapa. Bekali-kali ia memeriksa jam tangan sambil berdecak.
Gimana gak kesal coba? Halilintar sudah menunggu orang 'itu' selama berjam-jam–ekhem, lebih tepatnya satu setengah jam, tapi orang itu tidak datang-datang juga.
Halilintar bisa saja duduk, menunggu sampai lima jam di teras cafe sambil makan strawbery cheesecake yang dia pesan, cuman dia gak tahan sama dua orang gaje yang –entah dari mana– ada di depannya.
"Hai, manis~ sendirian aja. Mau ditemani gak?"
"Dek, nunggu siapa? Nungguin aku ya? Senangnya abang ditungguin adek manis macam kamu."
"Heh, mana mau dia sama orang gaje macam kau. Dek manis, jangan dengerin si 'Landak Ungu' ini ya, mending kamu ngobrol sama aku aja." kedipan mata dikeluarkan. (Halilintar ingin muntah, tolong.)
"Enak aja lu bilang gue gaje, lu lebih gaje kali. Eh, dek, mending kamu ngobrol sama aku aja, orang 'ini' otaknya udah miring, sama seperti topi yang dikenakannya."
Perempatan imajiner muncul di pelipis Halilintar, antara ingin memilih mengeluarkan deathglare andalannya –yang katanya dapat menakuti sang Raja Hutan (read: Singa), bahkan banteng sekali pun– atau langsung pergi meninggalkan dua orang gaje yang sedang adu mulut itu.
Pilihan kedua hendak dilaksanakan jika saja tidak ada seseorang memanggil namanya.
Raut muka yang awalnya terlihat masam, kemudian langsung menjadi cerah –walaupun tertutupi dengan raut datarnya– ketika Halilintar melihat wajah yang selalu terlihat mengantuk itu.
"Air!"
Halilintar berdiri, merentangkan tangan seperti anak kecil –Lihatlah ekspresi Halilintar yang menggemaskan itu. Sepertinya dua orang gaje itu terkena Anemia dadakan dan pingsan ketika melihat ekspresi maut itu–.
"Hali,"
Orang itu –Air– memeluk tubuh Halilintar yang –sedikit– lebih kecil dari dirinya dan berbisik lirih, "maaf, aku terlambat."
Halilintar mengangguk kecil. Bisikan itu membuat Halilintar –sedikit– merinding, namun dapat membuatnya selalu merasa lebih tenang.
Melepaskan pelukan, Air menggenggam tangan Halilintar.
"Tanganmu dingin."
"Iya, dan kau ada di sini untuk menghangatkannya, Hali."
Perkataan dan senyuman tipis dari Air sukses membuat wajah Halilintar bersemu merah, Air yang melihat itu tidak tahan untuk mencium pemuda di depannya.
Satu senti sebelum bibir bertemu bibir, Halilintar –yang wajahnya masih memerah– meletakkan tangannya –yang tidak digenggam– di depan mulut Air, "ja-jangan disini, terlalu banyak orang." Ucapnya sambil melihat sekitar mereka (beberapa berlalu lalang, tidak peduli; sebagian –rata-rata– menanti adegan kissu dengan kamera dalam keadaan aktif pada ponsel, dan kenapa tiba-tiba ada mobil ambulance disini?).
Air terkekeh. Sungguh, sikap Halilintar yang –seperti– malu-malu kucing itu sangat menggemaskan di matanya. Sekali lagi Air membisikkan sesuatu, dan ekspresi Halilintar kemudian sangat disayangkan untuk tidak diabadikan.
.
.
.
AxH
.
.
.
'Kalau begitu, ingin lanjutkan di tempatku?'
.
.
.
AxH
.
.
.
–END–
A/N : Gaje? Emang, hahaha… *ketawa hambar*. Saia sangat berterima kasih apabila anda –para readers– sekalian bersedia membaca ffn buatan author amatiran ini. *bow* Saia baru di fandom ini, jadi para sensei-senpai mohon bantuannya yah. *bow egein*
Entah kenapa saia memilih pair langka ini, soalnya imut aja gitu, tee-hee~ *digiling* Dua orang gaje itu pasti dah ketebak kan, siapa? *wink*
