Ansatsu Kyoushitsu © Matsui Yuusei
Warning : typo(s) ? masih pendek, spin off dari Tempat Ternyaman
Pairing : Itona x Manami dan Karma x Manami
Incomplete
a.n : terima kasih untuk review yang sebelumnya. Ini hanya sekedar prolog pendek. KARMANAMI akan sedikit berkurang tapi saya harap kalian tetap bersedia membaca ini sampai akhir. Cerita yang mengisahkan kisah Manami setelah lulus dari SMP Kunugigaoka yang berbeda sekolah dengan Karma. Akankah mereka dapat kembali sejalan ? .
Happy Reading !
Aku ingin bertemu dengannya
Aku ingin menyentuhnya
Aku ingin berbicara dengannya
Itulah yang aku rasakan
Karma hanya melihat foto yang ada di smartphone-nya, foto Manami dengannya beberapa bulan yang lalu saat hari kelulusan itu. Karma tidak bisa apa-apa saat mengetahui bahwa Manami akan berbeda sekolah dengannya dan juga dia berada di kota sebelah, itu keputusan Manami. Cukup jauh dengannya. Karma menatap layarnya dengan mata yang kosong. Hampa
Perbuatannya itu terlihat oleh Nagisa, dia satu sekolah dan satu kelas lagi dengan Nagisa.
"Sudah lama yah sejak kelulusan itu, aku juga ingin bertemu dengan Kayano" ucap Nagisa.
"Kayano kan masih satu kota dengan kita" Karma menelungkupkan kepalanya ke meja.
"Ohh iyah, kau sudah tahu Karma-kun? Kata Kayano, Okuda-san bersekolah jauh itu karena orang tuanya tapi karena jaraknya sangat jauh dengan kota Kunigigaoka ini dia memutuskan untuk membagi jaraknya. Dia tidak ingin terlalu jauh dari kota ini dimana rata-rata kita semua tinggal dan akhirnya dia tinggal di apartemen yang jaraknya lumayan jauh juga dengan rumahnya. Tapi tetap saja, kota Koen itu jauh dari sini" Nagisa menjelaskan panjang lebar. Dia memang serba tahu
Karma hanya tahu kalau Manami itu pindah ke kota karena orang tuanya, tapi dia tidak tahu kalau Manami akan berbuat seperti itu. Sampai memutuskan untuk tinggal sendiri. Karma khawatir apakah dia akan cepat akrab atau tidak dengan teman barunya ? dia terlalu merindukan dan mengkhawatirkan gadis itu. Mungkin Karma akan menabung untuk sesekali mengunjungi Manami pikirnya.
"Hmm, begitu. Apakah ada anak kelas E yang satu sekolah dengan Okuda-san?" Karma bertanya kepada Nagisa.
"Sepertinya Itona kalau tidak salah, SMA Koen bagus dengan teknologinya. Ohh iyah, Itona juga hidup sendiri yah" gumam Nagisa diakhir kalimatnnya, dia bersimpati kepada Itona.
Aku ingin bertemu dengannya
Aku ingin menyentuhnya
Aku ingin berbicara dengannya
Itulah yang aku pikirkan, apakah ini boleh?
Aku tidak ingin egois
Karma jarang sekali berkomunikasi dengan Manami. Mereka sama-sama sibuk, dan di SMA mereka wajib mengikuti ekstrakurikuler sedangkan Karma hanya menyukai ekskul yang berbau seni bela diri, dan tentu saja ekskul seperti itu akan menghabiskan banyak waktunya. Karma dan Manami hanya sesekali bertukar e-mail pada akhir pekan dan dia juga tidak bisa mengirimi e-mail setiap hari. Selain sibuk, mereka juga tidak terikat hubungan apa-apa. Pada akhirnya jaraklah yang sejatinya memisahkan mereka, mau secanggih apapun teknologi komunikasi saat ini. Perbedaan ruang nya akan terasa sangat menyiksa.
Karma melihat foto itu lagi dan tersenyum. Dia mengingat bagaimana Manami tersenyum, berbicara dengan canggungnya dan bagaimanapun juga hanya Manami lah yang mudah diajak berbicara dengan Karma dibanding cewe kelas E lainnya. Apakah seorang Okuda Manami begitu beharga buatnya sampai membuatnya seperti ini. Dan inilah yang dia takutkan, dia takut merindukan gadis berkepang itu.
Hari-hari Karma berjalan seperti biasanya. Kebiasaannya yang suka mengejek dan memprovokasi orang lain juga tidak berubah. Ohh dan jangan lupakan sesuatu, otak cerdasnya tidak berubah. Dan hebatnya kebiasaan bolos Karma hilang, sepertinya Karma tidak bisa berbuat apa-apa ketika peraturan SMA lebih ketat daripada SMP.
'Apakah dia berubah?' pikir Karma. Entah kenapa akhir-akhir ini dia sering memikirkan gadis itu. Dia tidak bisa menemukan pengganti gadis itu dan tidak akan mau. Mungkin Karma akan jalan-jalan ke kota itu walaupun jauh apa salahnya dia ingin bertemu dengan teman lamanya setelah hampir 6 bulan tidak bertemu. Akui saja Karma, kau punya niatan lain bukan?
Akhirnya Karma membulatkan tekadnya dan berencana nanti sepulang sekolah akan pergi ke kota itu. Dan juga hari ini sekolah mereka pulang cepat.
Setelah pulang sekolah, tanpa basa-basi lagi dia pergi ke stasiun kereta. Butuh satu jam untuk ke kota Koen. Cukup lama pikirnya.
Setelah satu jam berada di kereta, akhirnya dia sampai. Dia keluar dari stasiun. Tapi sepertinya dia melupakan sesuatu, dia tidak tahu Manami ada dimana sekarang ataupun juga apartemennya. Karena dia pergi ke sini mendadak sekali.
'Apakah Okuda-san sudah pulang yah?' Karma mengeluarkan smartphone-nya, dia memutuskan untuk menelepon Manami.
"Halo Okuda-san" Karma yang pertama berbicara setelah telepon diangkat oleh Manami.
"Halo Karma-kun sudah lama sekali. Ada apa?"
"Kamu dimana?" Tanya Manami
"Aku di taman kota, kena….." belum selesai Manami bertanya, Karma langsung menutupnya. Karma ingin buru-buru. Dia langsung melihat peta kota yang ada didekat stasiun.
Setelah menghafal jalannya, Karma langsung bergegas. 15 menit mencari akhirnya Karma sampai ditaman kota. Dia melihat Manami duduk dengan seorang cowok di bawah pohon. Mereka membelakangi Karma yang berdiri lumayan dekat dengan mereka. Karma terdiam ditempatnya, dia belum ingin menghampiri mereka. Siapa yang tidak kaget jika melihat orang yang disukainya duduk berdua di bawah pohon sambil senyum-senyum, apalagi senyum si cowok itu penuh arti sekali. Itulah yang dipikirkan Karma, dan sekarang Karma sedang menyeringai. Entah bagaimana nasib si cowok itu nanti.
"Okuda-san, ada daun dikepalamu" ucap laki-laki itu sambil mengambil daunnya di kepala Manami.
"Terima kasih Itona-kun" Manami tersenyum, mukanya memerah. Manami mengambil daun itu lalu membuangnya ke tempat sampah. Pada saat itu juga dia menyadari sesuatu.
"Ka-Karma-kun, kau ada disini " Manami kaget lalu tersenyum. Manami menghampiri Karma.
Kaget dengan kehadiran Karma, Itona ikut menghampiri Karma. Sambil melihat Itona, Karma berpikir
'Apakah aku terlambat Okuda-san?' lalu tersenyum.
"Hai, Okuda-san"
Aku ingin bertemu denganmu
Aku ingin menyentuhmu
Aku ingin berbicara denganmu
Itulah yang aku rasakan
Tapi jalan yang kau pilih sepertinya berbeda
Adakah cara untuk kita kembali sejalan?
TBC
Halo, saya tidak tahu ini bagus atau tidak. Ide ini datang begitu saja. :'D
saya akan berusaha untuk terus memperpanjang di setiap chap selanjutnya.
Dan entah kenapa berat rasanya mempublish ini /curhat/ plak, di tampar sama Karma :'D
ohh iyah, kenapa ini jadi Itona x Manami. ahh sudahlah.
Mind to review ?
Terima kasih ^^
