LIAR

Cast : Kim Taehyung

Jeon Jungkook

Ft

NAMJIN + Hoseok

Rated : T

Warning : BxB|AU School Life

If you don't like, step back please.

.

.

.

Suasana kelas 1-1 terasa hening, hanya satu sumber suara yang menguasai seisi kelas, siapalagi kalau bukan Kwon Seongsaengnim, guru biologi mereka. Rasanya semua pembahasan begitu membuat malas dan membosakan, bahkan setiap perkataan yang Kwon Seongsaengnim ucapkan terasa memantul tanpa sempat masuk kedalam otak mereka. Begitupun dengan si manis bergigi kelinci yang biasa disapa Jungkook tengah merasakan hal sama, rasa malas dan bosan. Namun, bertungunya ia tidak sebosan teman-temannya yang lain, karena kini si manis tengah sibuk mengetik beberapa balasan Line untuk Sunbae-nya.

"kookie kau sedang apa?"

"tentu saja membalas pesanmu hyungnim O.o"

"kkk~ maksudku kau sedang apa di kelas? Apa tidak ada guru yang mengajar?"

"Kau tidak bertanya secara rinci hyung *pout emoticon* Tentu saja ada, Kwon Seongsaengnim tengah berceramah mengenai klasifikasi mahluk hidup yang membosankan :("

"kkk~ Kau harusnya belajar yang benar bunny"

Dan kini Jungkook perlu beberapa menit untuk membalas Line dari Sunbae-nya, karena pipi tembamnya yang memerah, juga Kwon Seongsaengnim yang tengah menatap kearahnya, membuat Jungkook menyusupkan ponsel yang sedari tadi ia genggam ke dalam buku pelajaran. Setelah Kwon Seongsaengnim mengalihkan perhatian darinya, Jungkook kembali memeriksa ponsel yang tadi sempat ia sembunyikan, kemudian membalas Line dari sunbae-nya yang sempat terabaikan.

"tentu saja aku belajar hyungie *pout emoticon*"

"ah ya, bagaimana dengan kakimu? Apa sudah membaik?"

Jungkook baru ingat, sunbae-nya yang menyandang nama Kim Tehyung, kemarin baru saja mengalami cedera di pergelangan kaki sehabis turnamen futsal. Bagaimana Jungkook bisa tahu? Kala itu Taehyung memintanya, um lebih tepatnya memaksa Jungkook untuk menonton pertandingan futsal antar sekolah mereka.

Tentu saja Jungkook merasa senang dan menyanggupi perminataan Taehyung. Hanya saja, Jungkook agak canggung karena yang hadir disana kebanyakan adalah para Sunbae. Jungkook bersyukur kala mendapati sosok Seokjin, sunbae tingkat akhir di ARMYHS yang merangkup sebagai tetangganya itu, ikut menonton pertandingan. Tentu saja Seokjin menonton, karena ada Namjoon disana yang notabenenya merupakan manajer tim futsal ARMYHS.

Pertandingan berjalan lancar dengan tim futsal Taehyung memimpin pertandingan, semuanya tentu baik sebelum lawan mulai melancarkan aksi curang mereka. Memakai fisik saat bermain futsal, membuat beberapa kali Jungkook maupun Seokjin memekik dan menggeram tidak suka. Namun itu terlihat menggemaskan bagi orang-orang yang melihat, khususnya untuk Taehyung yang sesekali melirik kearah Jungkook dan Namjoon yang memang tidak bermain, bisa mengawasi sang kekasih sekaligus tim futsal mereka. Tipe-tipe pacar posesif, ckck.

DDRTT

Jungkook tersadar dari lamunan, saat ponselnya yang sempat terabaikan menampilkan sebuah notif Line dari orang yang sama, membuat jungkook buru-buru membuka aplikasi Line.

"kakiku masih tidak baik kookie *sad emoticon*"

"JINJJA? :( Lalu kenapa hyungie datang ke sekolah?"

Jungkook cukup kaget membaca pesan Taehyung. Apakah separah itu?

Jungkook bergidik ngeri, bayangan Taehyung yang berguling ke pinggir lapangan setelah menendang bola yang pas membobol gawang lawan, harus tersungkur saat salah satu pemain dari tim lawannya yang hendak menangkis bola Taehyung, malah mengenai pergelangan kakinya, membuat pertahanan tubuh Taehyung yang belum siap menerima serangan mendadak ambruk, berguling ke pinggiran lapangan.

Semua orang yang ada disana memekik kaget juga ada beberapa yang senang, karena tepat dimana tubuh Taehyung ambruk, pluit berbunyi tanda pertandingan telah selesai, dengan tim futsal ARMYHS yang memenangkan pertandingan. Jungkook capat-cepat berlari kearah Taehyung yang berguling keluar lapangan dan tengah merintih kesakitan, tubuhnya yang dibanjiri peluh bertambah semakin banyak karena sakit di pergelangan kakinya.

Jungkook terisak kecil, bingung harus malakukan apa dan lebih memilih menggenggam tangan Taehyung, mengatakan beberapa kalimat penyemangat saat beberapa tim medis yang sudah disediakan panitia memberikan pertolongan pertama pada Taehyung. Tangis jungkook semakin pecah saat melihat Taehyung tersenyum kepadanya, mengatakan dirinya baik-baik saja. Dari mana letak baik-baiknya? Semua orang tahu keadaan Taehyung benar-benar tidak baik. Dasar alien sok kuat, ckck.

Dan jungkook harus kembali bersyukur saat Taehyung dibawa ke ruang perawatan yang bisa dikatakan keadaannya baik-baik saja, karena tendangan yang mengenai pergelangan kakinya tidak sekeras dan separah yang difikirkan. Taehyung hanya kaget dan tidak siap menerima saat itu, membuat pertahannya runtuh. Barulah Jungkook dan anggota futsal yang lain bernafas lega, tidak terkecuali dua sejoli yang kini tengah berpelukan. Ckckck dasar pasangan ayah bunda itu.

Jungkook tersenyum kecil saat lepas dari bayangan dimana ia menonton pertandingan Taehyung, ternyata sunbae tampannya itu sudah membalas Line darinya. Jari-jarinya gergerak membuka notifikasi line dari Taehyug, dan Jungkook cukup menyesal membuka Line dari Taehyung yang membuat wajahnya memanas.

"karena aku ingin cepat-cepat bertemu denganmu Jungkookie"

Jungkook meremas ponselnya lembut, kenapa jantungnya meloncat-loncat tidak karuan begini hanya karena sederet kalimat balasan dari Taehyung? Aduh Kim Menyebalkan Taehyung benar-benar paling bisa membuat jungkook mabuk kepayang.

"kookie? Kau masih disana? Kenapa pesanku tidak di balas?"

"umm, maafkan aku hyungie, tadi Kwon Seongsaengnim beberapa kali memperhatikanku"

"kkk~ lanjutkan saja belajarmu. Samapai bertemu pulang sekolah nanti bunny~

"baik hyungie, sampai nanti"

Jungkook menaruh ponselnya ke saku jas sekolah, senyum masih belum lepas dari bibir merah merekah miliknya. Meski ia harus sedikit berbohong dengan mebawa-bawa Kwon Seongsaengnim di pesan terakhirnya bersama Taehyung, namun ia cukup senang, karena Jungkook hanya ingin menyelamatkan jantunya. Taehyung benar-benar membuat harinya menjadi baik juga membuat jantunya tidak baik disaat bersamaan. Namun wajah Jungkook berubah masam dengan cepat, saat menyadari pelajaran Kwon Seongsaengnim berakhir masih satu jam lagi, belum lagi Jungkook harus menarik kata-katanya, soal hari yang menjadi baik. Karena semua seketika menyebalkan saat diadakan kuis mendadak. Huft.

.

.

.

"Jungkook! Ayo ke kantin!"

Jungkook yang sedaritadi tengah membereskan ranselnya menoleh saat mendapati sebuah teriakan untuknya. Dengan terburu-buru Jungkook bangkit dari duduknya, lalu kemudian ikut bergabung dengan teman-teman sekelasnya menuju kantin.

Tidak ada yang berubah dari kantin sekolah, selalu ramai di jam yang sama. Seperti saat ini, Jungkook harus beberapa kali membungkuk kecil meminta maaf karena menabrak orang lain. Tidak, Jungkook bukan tidak fokus. Hanya saja matanya berpendar sedari tadi, mencari sosok Taehyung.

"Kook? Kau mencari taehyung sunbae?"

Jungkook menoleh, mendapati salah satu teman sekelasnya yang bertanya tepat sasaran. Jungkook hanya menajawab pertanyaan temannya dengan sebuah anggukan. Lalu matanya kembali berpendar mencari sosok Taehyung yang, gotcha! Ada di pintu masuk kantin, tengah dirangkul oleh Hoseok, sunbae yang merupakan teman sekelasnya.

Jungkook mengigit bibir, menatap nanar kearah Taehyung. Apakah benar-benar masih terasa sakit? Jungkook ingin berlari kearah Taehyung saat itu juga, ikut membantu Hoseok yang merangkul tubuh Taehyung, membantunya berjalan. Namun ia batalkan, saat Taehyung kini duduk bersama teman-teman geng brandalannya.

Jungkook menghela nafas kasar dan lebih memilih mengambil nampan makanan untuknya. Jungkook baru ingat, iya bukanlah siapa-siapa Taehyung, bukan berarti Jungkook berharap lebih, tapi Jungkook juga butuh kepastian. Karena Taehyung selalu saja bertindak seenaknya akan diri Jungkook. Taehyung yang tiba-tiba mengajak Jungkook berkenalan lah, meminta id Line nya, meminta ini itu pada Jungkook, melarang ini itu. Seperti halnya, jangan mendekati Taehyung saat tengah dengan geng brandalnya. Padahal apa yang salah? Jungkook juga tidak akan tertarik pada orang lain kecuali Taehyung, ekhem, tolong rahasiakan itu, karena belum ada yang tahu tentang perasaan Jungkok pada Taehyung secara transfaran. Meski semua orang yang melihat interaksi mereka, akan dengan mudah mengetahui bahwa si kelinci jatuh cinta pada serigala. Begitupun sebaliknya.

"kook, jangan kebanyakan melamun. Cepat habiskan makanmu"

Jungkook terlonjak kaget, dengan gelagapan menghabiskan beberapa suapan terakhir di nampan makannya. Perutnya sudah cukup kenyang, ditambah kini susu pisang kesukaannya tengah Jungkook teguk dengan mata yang lagi-lagi berpendar mencari sosok Taehyung yang-

"UHUK"

-tengah menatapnya dengan sebuah seringai tampan diawajahnya. Jungkook salah tingkah, susu pisang yang sempat mengalir diujung bibirnya sudah Jungkook seka dengan punggung tangan yang bergetar. Jungkook meruntuki seringaian Taehyung yang benar-benar bekerja cepat pada tubuhnya, Jungkook memilih tidak menoleh kearah taheyung kembali.

"Sebaiknya kita ke kelas, ayoo~"

Jungkook bangun dari duduknya dengan terburu-buru, menarik lengan teman sekelasnya yang kemudian keluar dari kantin. Berjalan memutar, mecoba menjauh dari kursi yang taehyung duduki bersama geng brandalannya. Jungkook hanya ingin selamat.

.

.

.

Kembali pelajaran dimulai seusai jam istirahat selesai, dan sudah seperkian kalinya juga Jungkook memeriksa ponselnya, mengecek aplikasi Line miliknya, barangkali Taehyung mengirimnya pesan. Namun nihil, Jungkook tidak menemukan keberadaan Taehyung di ponselnya. Jungkook cemberut, memilih memasukkan ponselnya kembali ke saku jas.

Tangannya memainkan pulpen dengan malas, matanya menerawang menatap kearah jendela yang menghadap ke arah lapangan outdoor. Awalanya jungkook menatap tanpa minat kearah sana, hingga sebuah objek bergerak membuat Jungkook menegakkan tubuh, membulatkan mata tidak percaya.

Disana Kim Taehyung terngah berlarian.

Kim Taehyung yang katanya tengah cedera di pergelangan kakinya sedang berlarian mengejar seekor kelinci yang entah darimana datangnya.

Jungkook cemberut, merasa dibodohi dan dibohongi. Belum genap satu jam Jungkook dan Taehyung bertemu. Dengan mata kepalanya sendiri melihat Taehyung yang tengah dibantu berjalan oleh hoseok, dan sekarang si alien tampan itu tengah berlarian mengejar kelinci kecil dengan wajah bahagia yang kentara sekali.

Jungkook ingin marah saat ini juga namun rasanya tidak bisa, telebih saat Taehyung meraup tubuh kecil kelinci yang sedari tadi ia kejar. Menggesekkan wajahnya pada area wajah kelinci kecil yang tadinya bergerak minta diepas,yang kemudian diam patuh menikmati perlakuan Taehyung. Belum lagi bibir Taehyung mulai mendaratkan beberap kecupan diarea wajah dan leher kelinci kecil tadi.

BLUSH

Jungkook menunduk, meremas ujung jasnya. Kenapa malah wajahnya yang memerah, mengapa malah jantungnya yang meloncat-loncat tidak terkendali. Ugh. Jangan salahkan Jungkook karena memikirkan bahwa dia adalah kelincinya. Jungkook menepuk-nepuk kedua pipinya. Kepalanya menggeleng-geleng, kenapa jadi begini. Harusnya jungkook sekarang marah pada Taehyung, bukan malah malu-malu begini.

"Jungkook?"

Eh?

Lamunan Jungkook terhenti, matanya mengerjap lucu saat mendapati semua mata tertuju padanya. Tidak terkecuali Choi Seongsaengnim yang kini tengah menatap tajam kearahnya, membuat jungkook menciut seketika.

"kerjakan soal nomer 3"

Terimakasih kepada Taehyung yang membuta konsentrasi belajarnya trganggu, dan terimakasih pada otak pintarnya karena Jungkook bisa dengan lancar mengerjakan soal di papan tulis tanpa mengalami kesulitan dan ceramah tidak berarti dari Choi Seongsaengnim yang terkenal galak seantero ARMYHS.

.

.

.

Jungkook mengabaikan ponselnya yang sedari tadi bergetar didalam kantong jas. Lebih memilih menyelesaikan acara beres-beres nya dahulu karena bel pulang sudah berdentang sedari tadi, dan Choi Seongsaengnim sudah keluar dari kelas. Merasa tidak ada yang ketinggalan, Jungkook kemudan membopong ransel miliknya, berpamitan kepada beberapa temannya yang masih ada di kelas, tubuhnya sesekali membungkuk menyapa para sunbae saat melewati lorong lantai dua dan satu, karena ini tahun pertama jungkook, maka ia berada di lantai tiga. Lantai dua untuk tingkat dua, dan lantai satu untuk tingkat akhir.

Jungkook baru saja akan melangkahkan kakinya menuruni tangga lantai dua menuju lantai satu, saat lengannya tiba-tiba digengam, membuat Jungkook mau tidak mau menoleh, mendapati Taehyung yang kini tengah menatapnya tajam. Rambut caramelnya yang berantakan, kemeja sekolah yang tidak kalah berantakan, namun ada yang berbeda, jas sekolah Taehyung tidak berada ditempatnya. Namun beralih fungsi menjadi sebuah gendongan yang tersampir di tengah-tengah lehenyar dengan bagian lengan yang diikat ke leher.

Jungkook mengigit bibir agar tidak tertawa, Taehyung terlihat seperti seorang single parents yang tengah menggendong bayi, dan untuk kasus ini, Taehyung tengah menggendong seekor bayi kelinci.

"Sudah selesai mengamatinya?"

Jungkook menengadah, memalingkan wajahnya malu karena ketahuan dengan terang-terangan memperhatikann sunbae tampannya ini. Taehyung mengulum senyum melihat reaksi malu-malu Jungkook, tangannya yang bebas merogoh sebuah gundukan daging yang kini bergerak mencari posisi nyaman di tangan besar taehyung.

Jungkook yang tidak sepenuhnya mengabaikan Taehyung menoleh saat sesosok kelinci putih kecil tengah tetidur nyaman di dalam genggaman Taehyung. Jungkook kemudian mendongak, mempertemukan mata bulatnya dengan mata elang Taehyung.

"Bukankah dia menggemaskan? Sama sepertimu"

Lagi-lagi wajah jungkook bersemu merah, jantungnya meloncat-loncat tidak normal. Jungkook benar-benar harus berobat kali ini, keberadaan Taehyung tidaklah bagus untuk dirinya. Namun Jungkook sadar, tidak seharusnya dia bertingkah manis, Jungkook tengah ngambek pada Taehyung. Jungkook menggeleng, mengembalikan dirinya dalam mode yang tengah sebal pada Taehyung.

"Kau menyebalkan hyung"

Taehyung terlonjak kaget, lalu bertambah kaget saat Jungkook membalikkan badan yang kemudian menuruni anak tangga menuju lantai dasar.

"Ya! Kookie kau kenapa?"

Taehyung menyusul Jungkook yang berjalan dengan cepat, tangannya masih setia menggengam kelinci kecil yang tengah tertidur nyaman, memastikan ia tidak jatuh dari genggaman tangan taehyung.

"yak! Kookie tunggu!"

Lagi Taehyung memanggil Jungkook agak keras, ini sudah diluar gedung sekolah, jadi Taehyung cukup bebas berteriak, toh ia tidak peduli, yang menjadi fokusnya saat ini adalah Jungkook. Taehung hanya butuh satu langkah untuk menggapai Jungkook, dan dapat!

"Hei, tidak baik berpisah dalam keadaan marah begini."

Taehyung kembali membuka suara, mencoba membalikkan tubuh Jungkook menghadap dirinya dengan tangan yang bebas. Namun Jungkook tidak bergeming dan lebih memilih diam di tempatnya.

"Ayolah kookie, ini jadi semakin me-AKH"

Taehyung tidak menyangka, Jungkook cukup berani menendang dirinya tepat di pergelangan kaki yang mangalami cedera. Si manis kemudian membalikkan badan menatap Taehyung dengan wajah merah padam antara kesal, marah atau mungkin malu-malu, yang terlihat begitu menggemaskan dimata Taehyung.

"Hyung membohongiku dengan mangatakan masih sakit. Tapi nyatanya hyung baik-baik saja."

Tendangan Jungkook tadi benar-benar tidak membuatnya sakit, cedera yang kemarinpun sebenarnya sudah tidak telalu sakit dan sudah hilang, namun perkataan Jungkook benar-benar menohok hatinya, kenapa simanis favoritnya itu tidak peka-peka juga. Taehyung kerkekeh, menertawai dirinya sendiri kemudian ia menyimpan kelinci kecilnya di tempat semula lalu menatap Jungkook.

"Itu hanya alasan kookie, agar aku mendapat perhatian darimu."

BLUSH

Kini jungkook gelagapan, wajahnya sudah seperti kepiting rebus. Taehyung benar-benar bisa mempermainkannya, dengan salah tingkah, jungkook kembali menendang pergelangan kaki Taehyung, lalu berbalik lanjut berjalan, meninggalkan Taehyung dengan rintihan buatannya.

"AHKH~ Kookie kakiku sakit"

"kookie tunggu aku aduh"

"kookie"

"kookie"

"TAEHYUNG BODOH! BERHENTI MENGIKUTIKU!"

Selamat untuk Kim Tampan Taehyung yang sudah membuat kelinci manisnya marah sekarang.

.

.

.

END

.

.

.

OMAKE

.

.

"Apa-apaan ini, kau mau membohonginya?"

"sstt~ diam bodoh. Ini bukan membohongi, hanya bersandiwara"

"Apa bedanya. Ck"

"Apapun itu, kau harus merangkulku saat di kantin. Aku kan bertingkah seolah-olah masih sakit"

"Sebahagiamu saja taetae"

"HOSKI KAU SAHABAT TERBAIKKU"

"-_-"

.

.

.

Huwaaa jangan bosen ya kalau liat aku lagi nongol di email dengan ff gaje ini wkwk aku kembali bawa VKOOK yang momentnya benar-benar menggemaskan ugh Dan makasih buat Namjin juga Hoski sebagai cameo di FF ini wkwk

Ah ya, ini kenapa judulnya The Diary,tapi judul tiap chapnya beda. Isinya Oneshoot dengan berbagai pairing, idenya diambil dari diary yang aku tulis, jalan cerita agak sedikit berbeda dari kenyataan wkwk

Dan untuk next chap, ada NANMJIN dengan COLORS DANCE nya

Makasih udah mau baca, fav juga follow di fanfic sebelumnya. Oh iya, buat yang WORRIED akan ada lanjutannya. Jangan sungkan buat tegur sapa di PM atau nanya tentang ff ini wkwk

Mind to RnR?