Title : "DREAM TO EAT YOU UP"

Cast : Lee Sungmin Cho Kyuhyun as MAIN CAST; Choi Siwon Kim Kibum, Lee Donghae Lee Eunhyuk, and the other OTP...

Genre : Romance, School Life, a bit NC (this chapter), etc… - tentukan sendiri genre-nya XD

Disclaimer : Dari dulu pengen banget jadiin Lee Sungmin buat milikku sendiri *PLAKK! Digaplok Pumkiners* But this story absolutely MINE!

Summary : Lee Sungmin, namja polos yang baru mengenal cinta kini harus menghadapi kesusahan karena terus-terusan memimpikan melakukan hal 'itu' dengan seorang namja bernama Cho Kyuhyun, namja terkenal di sekolahnya. Bagaimana nasib Minnie selanjutnya? - summary gagal

Warning : As Usual, MANY Typo(s), dan NC yang gak hot, de-el-el~~

Jeongmal gomawo buat para reviewer dan reader yang udah baca en nge-review fanfict perdanaku *ceilah bahasa lu* Kenapa pada minta sequel yak -_-" Setelah kuperiksa lagi ternyata emang banyak typo di fanfict awal, padahal di word-ku gak, eeehhh,,,ternyata malah jadi begitu *geleng-geleng*

Makasih, makasih, pokoknya makasih banyaaaaaakkkk m(_ _)m *deep bow*

Insya Allah bakalan aku buat, tapi gak janji bakal yaaaaa~~~~~ *digaplok rame-rame*

Kali ini aku bawa fanfict lagi, tapi gak tau bakalan jadi twoshoot atau chaptered, hehehehe XD XD Mianhae ne, kalo' si Ming chagi tertalu polos di fict ini dan berkesan terlalu 'yeoja',,soalnya aku cuma mencocokan karakter Ming sama alur ceritanya o

DON'T CO-PAS WITHOUT PERMISSION ^^

ooOOooOOooOOooOOooOOooOOooOO ooOOooOOoo

~~HAPPY READING~~

ooOOooOOooOOooOOooOOooOOooOO ooOOooOOoo

CHAPTER 1

SUNGMIN POV

"Anghhh… ahh…" aku mendesah nikmat. "Ahh anghh…" aku sungguh sangat menikmati cumbuannya pada bagian bawahku.

"Haah, apa kau menikmatinya chagiya~?" ia berbisik pelan di telingaku. Nafasnya yang menderu menyentuh dan menggelitik seluruh saraf pendengaranku.

"Ahhh…" tak ada satupun kata yang sanggup kukeluarkan.

Ia menggerakan pinggulnya lebih cepat, membuat juniornya yang tertanam sempurna di lubangku menjadi menusuk lebih dalam. Bulu kudukku langsung meremang. Aku meremas apa saja yang bisa kujangkau. Lidah nakalnya bermain-main disekujur dada polosku, sesekali mengecup dan menjilat nipple menegangku secara bergantian.

Sial! Aku benar-benar mabuk akan sentuhannya! Pergerakannya semakin liar seakan hendak menjebol lubang keperawananku. Cairan pre-cum keluar dengan derasnya dari ujung juniorku yang sudah teracung hebat. Dengan cepat tangannya menggenggam juniorku dan mengocoknya seirama dengan tusukan juniornya. Perutku seperti tergelitik oleh ribuan kupu-kupu. Aku benar-benar hampir sampai!

"Ahh a-aku ta-tak tahannhhhh!" aku membanting kepalaku kekanan dan kekiri.

Kali ini aku membantu menggerakkan bokongku. Aku ingin segera mengeluarkannya sekarang!

"F-faster nghhhh… jeb—argh jebbaal hah~" desahanku tambah tak beraturan.

"Ahh~ wajahmu benar-benar menggairahkan Minnie~" desahnya sambil menggigit-gigit kecil telingaku.

Seluruh titik sensitif-ku dijebol habis olehnya. Aku sungguh tidak tahan lagi, aku harus mengeluarkannya sekarang juga. Dapat kurasakan remasannya pada juniorku semakin cepat mengiringi tusukan demi tusukan juniornya di g-spot ku.

"Agh, agh, agh! Anggghhhh! Ahh! F-fasterrrhhh~"

"Sedikihht lagihhh Minniee~h…"

"AAAAAAAAAAGGGHH! KYUUUUUUHHHH!"

"Aaaaaaaaaaaaahhhhh!" aku menjerit sekeras-kerasnya dan terbangun dari tidurku.

Kuperhatikan sekeliling. Ini masih kamar apartemenku, tidak ada yang berubah. Aku menyeka keringat dingin yang mengalir deras di daerah pelipis. Baju piayama pink-ku turut basah dan… rasanya ada yang aneh dengan bagian bawahku. Jangan bilang itu…

"Sudah Minnie duga~" aku menepuk pelan kepalaku setelah tau selangkanganku telah basah sempurna. Lengket dan lembab.

Dengan segera aku langsung beringsut menuju kamar mandi sambil membawa celana baru serta spreiku yang telah ternoda cairan sperma yang bisa kupastikan berasal dari dalam tubuhku. Haah~ sepertinya hari ini pun aku memang harus mencuci spreiku… lagi.

SUNGMIN POV END

.

.

NORMAL POV

"Min, kau baik-baik saja? Pucat sekali wajahmu?" Siwon bertanya khawatir pada Sungmin yang duduk disebelahnya. Saat ini sudah waktunya istirahat memang.

"Wonnie~" Sungmin langsung mendekap erat Siwon, membuat pemuda tegap itu hampir terjungkal dari kursinya menerima terjangan sahabatnya itu.

"Min, Minnie, sessaakk—aaw! YA jangan mencengkram lenganku begitu, kau kira lenganku itu guling!" dengan segera Siwon melepas paksa kungkungan tangan Sungmin padanya.

"Hiks~ Won, Wonnie~ eottohkae? Hiks~" Sungmin menangis sesengukan.

"Y, ya, kenapa kau malah menangis eoh?" Siwon kalang kabut melihat Sungmin yang tiba-tiba saja malah menangis tidak jelas. "Ya sudah ayo cerita di kantin saja."

.

"EEEEHH KAU BERMIMPI BERBUAT BEGITU DENGAN KY—EMMPPH!" dua tangan dengan cepat menyambar kedua belah bibir Siwon yang hampir membuat pecah gendang telinga itu. Hampir seluruh orang di kantin memperhatikan mereka berdua, namun Siwon tidak memperdulikannya.

"Ssssttt! Jangan keras-keras begitu Wonnie!" Sungmin membuat tanda 'jangan berisik' dengan telunjuk kanannya. "Kau mau membuat Minnie malu apa?" Sungmin mulai menurunkan jari telunjuknya setelah dirasa Siwon tak akan berteriak lagi.

"Mi, mian, aku tidak sengaja. Jadi sejak kapan kau, eng… bermimpi seperti 'itu'?" Siwon menurunkan nada suara pada kalimat terakhirnya. "Bukannya kau sama sekali tidak paham dengan dunia yang seperti… bercinta? Kau kan terlalu polos Min." Siwon kembali menurunkan nada suaranya

Alih-alih tersinggung karena Siwon seolah-olah menanggapnya masih kecil, Sungmin malah langsung menyalahkan sepupunya yang meminjamkan dirinya kaset berisi film-film biru dengan genre hard yaoi dan rating diatas 20 tahun =="

Sepupunya… siapa lagi kalau bukan Lee Hyukjae atau Eunhyuk! Alasan Eunhyuk memberi kaset itu adalah agar Sungmin dapat mempelajari dunia dewasa yang menurutnya telat untuk dilalui Sungmin.

"Pokoknya ini semua gara-gara Eunhyukkie!" setelah berkoar-koar menyalahkan Eunhyuk, Sungmin langsung menunduk dalam. "Tapi… Minnie tidak tahu kenapa Minnie membayangkannya dengan Kyuhyun~ mungkin sejak Minnie… menyukainya?" Ia berucap masam.

Mata Siwon seketika membelalak. " Ka, kau serius suka padanya Min? Bukannya waktu pertama kali melihatnya kau sangat membenci sifat sok playboy Cho Kyuhyun?"

"…" Sungmin terdiam.

"Min?" Siwon menepuk pelan pipi kiri Sungmin.

"Eh?" Sungmin langsung tersadar dari lamunannya barusan. "Ah, mianhae Wonnie-ah Min—"

"Min itu!" dengan cepat Siwon menunjuk ke arah belakang Sungmin.

"Hah?"

"Sudah kubilang iya hyung!"

DEG!—Sungmin tau suara bass itu milik siapa. Ia sudah hapal, terlampau hapal dengan suara yang menurutnya sangat seksi itu. Duduk Sungmin menegang.

"Sungguh Kyu, aku sangat tidak mengerti dengan cara pikirmu. Kau menolak yeoja yang paling diincar oleh para namja, yah paling tidak ia populer diantara namja maksudku." Donghae yang berdiri belakang Kyuhyun hanya menggeleng pelan.

"Kalau kau mau ya untukmu saja." Kyuhyun hanya menjawab singkat sambil terus berlalu.

"Enak saja, bagiku cukup Hyukkie seorang tau! Biarpun kami sesama namja tapi cintaku untuk Hyukkie lebih besar dari apapun!" Donghae menggeplak pelan punggung Kyuhyun.

"Ck, ck, ck." Kyuhyun lagi-lagi hanya berbicara singkat tanpa menghentikan jalannya menuju bangku kantin yang hampir penuh itu. "Asal kau tau hyung, aku tidak suka dengan manusia kotor seperti dia."

DEG~

"Eung? Kotor? Apa maksudmu Kyu?" Donghae mamasang tampang bingungnya.

"Ya begitulah." Jawabnya acuh.

Kyuhyun memang pandai memberikan jawaban ambigu bagi setiap pertanyaan untuknya, sungguh membuat Donghae jengkel setengah hidup.

"Minnie!" Siwon mamanggil Sungmin agak keras karena sedari tadi namja manis itu hanya diam seribu bahasa.

'Kotor? Kyu tidak suka dengan manusia kotor? Kalau berpikiran mesum sama dengan berpikiran kotor, berarti… Kyu tidak akan mungkin suka pada Minnie? Jangankan menjadi kekasihnya, untuk dekat dengannya saja Minnie tidak akan bisa. Kyu pasti akan langsung membenci Minnie… hiks~'

Kira-kira begitulah pikiran polos dari namja polos yang satu ini. So, so, so innocent boy~

"Min?" Untuk kesekian kalinya Siwon memanggil Sungmin yang tak mendapat respon sedikitpun dari si empunya nama tersebut.

"Wonnie~" akhirnya setelah beberapa detik berlalu Sungmin pun membuka suaranya juga.

"Eh?" Siwon yang agak kaget mendengar Sungmin yang –sepertinya– telah kembali ke alam sadar. "Waeyo?"

"Apa Minnie… terlihat menjijikan?" Sungmin bertanya dengan air mata yang hampir menggenangi pelupuknya.

"Minnie?"

Sungmin langsung menggeleng cepat dan tersenyum manis. "Ani, nan gwaenchana. Minnie ke perpustakaan saja ne?" Sungmin hendak bangkit dan ingin berbelok. "Minnie duluan Won—"

SLIP~

BRUGH!

"Aaaagh!"

Entah karena sial atau kecerobohan seorang Lee Sungmin. Kaki kanannya yang hendak berbelok malah tersandung dengan kaki kirinya sendiri, sudah begitu ia menubruk seorang namja yang baru saja berjalan dari arah belakangnya. Sungguh, justru namja itulah yang paling sial disini…

"Mi, mian—" Sungmin terpaku melihat siapa yang dengan sialnya ditubruk, ralat, harus menjadi tumpuan seluruh berat badan Sungmin.

"Gwaenchanayo?" namja itu, Kyuhyun, tersenyum melihat ekspresi kaget dari seorang Sungmin. Meskipun ia sudah sangat sering mendapatkan beragam ekspresi kaget bercampur kagum dari yeojadeul penggemarnya, baru kali ini ia melihat namja yang memiliki ekspresi kaget semanis itu.

"Hei, gwaenchanayo Lee… Sungmin ssi?" setelah tak mendapatkan jawaban dari Sungmin, Kyuhyun mencoba memanggil namanya dari name tag di saku kemeja kanan Sungmin.

TES~

"Eh?" Kyuhyun kaget bukan main melihat namja yang baru saja menubruknya –menindihnya– kini malah berlinang air mata.

"Hiks~ Kyu—Kyunnie, hiks~ Minnie mohon… jangan benci Minnie~ jeb-hiks jebal~" Sungmin semakin terisak di atas tubuh Kyuhyun.

Kyuhyun terdiam melihat namja imut yang kini wajahnya berubah merah.

Seketika itu juga Sungmin tersadar dari tingkah konyolnya, sangat. Dengan segera ia berdiri dari atas tubuh Kyuhyun, setelah membungkuk Sungmin langsung berlari meninggalkan kericuhan kecil yang dibuatnya itu. Dapat dilihat seluruh siswa-siswi yang ada di kantin pasti memperhatikan kelakuannya tadi… menangis dihadapan seorang Cho Kyuhyun.

Terlebih meminta seorang Cho Kyuhyun untuk tidak membencinya… wow~

"MINNIE! Aish, kenapa aku ditinggal begini?"

Suara nyaring Siwon yang mengejar Sungmin menyadarkan keterdiaman Kyuhyun. Kyuhyun pun bangkit dari posisi terlentangnya dengan bantuan kecil dari Donghae. Donghae memandang bingung pada Kyuhyun dan arah yang dipandangi Kyuhyun dari tadi. Arah Sungmin berlari.

"Apa Sungminnie pernah berbuat salah padamu Kyu? Dia sampai memohon begitu." Donghae mendekati Kyuhyun dan menepuk pundak Kyuhyun pelan.

"Eh, Sungminnie? Kau mengenalnya Hae hyung?" ia menengokan wajahnya pada Donghae.

Donghae mengangguk yakin. "Ne, tentu saja aku mengenalnya. Sungminnie itu sepupunya Eunhyukkie, Kyu."

"Kelasnya dimana?" Kyuhyun bertanya santai dan melanjutkan langkahnya menuju kursi yang tadi di duduki Siwon dan Sungmin barusan. Ia abaikan seluruh tatapan ingin tau dari para penghuni kantin itu.

"Hyukkie bilang kalau tidak salah kelas 12A." Donghae memasang pose berpikir. "Wae Kyu? Kenapa tiba-tiba menanyakan kelasnya?"

"Tidak ada, hanya tanya saja." Kyuhyun mengambil benda portable bernama PSP itu dari saku celananya. Lambat laun bibirnya menyunggingkan seringaian menyeramkan.

Donghae yang melihat sahabatnya menyeringai aneh itu langsung bergidik ngeri. "Ya! Kenapa kau menyeringai begitu? Menyeramkan aish!" Donghae menggeleng kepalanya.

"Tsk, sudah sana pesan makanan. Sekalian untukku, tapi pakai uangmu dulu nanti kuganti!" dengan kurang ajarnya Kyuhyun mengusir sahabat yang sudah dianggap sebagai hyung-nya itu.

"Iya, iya! Kau mau makan apa?" Donghae mendecih pelan melihat kelakuan tak sopan yang dikeluarkan Kyuhyun.

"Terserah kau saja~" Kyuhyun hanya melambaikan tangannya tanda ia tak terlalu perduli dengan menu makan siangnya.

Selepas Donghae pergi menuju tempat pembelian makanan, dengan mencibir dan mengumpat pastinya, tinggalah Kyuhyun seorang diri dengan PSP hitam yang masih digenggamnya. Seringai yang tadi sempat muncul kini kembali, malah sekarang semakin bertambah seram.

"Lee… Sung… Min."

Kyuhyun mengetikan hangeul nama Sungmin pada nama pemenang yang mencetak skor tinggi. Setelah sebelumnya terdapat lambang 'YOU WIN' yang tergambar dan memenuhui layar PSP-nya. Nama Lee Sungmin pun tercetak dengan manis pada posisi puncak pencetak high score.

"Kau kelihatan menarik chagiya~"

.

.

SIWON POV

'Aish, pergi kemana anak kelinci satu itu?' aku membatin geram sambil berlari.

Kukira ia akan benar-benar pergi ke perpustakaan, tapi kucari sampai sudut rak buku yang ada disana, aku malah tak menemukannya sama sekali. Aku tau tadi dia menangis setelah menabrak si Cho Kyuhyun di kantin, yang tidak kumengerti adalah kenapa ia menangis dan berucap begitu. Benar-benar kelinci menyusahkan.

Sejak dulu ia memang merepotkan. Haah~ apa aku benar-benar suka padanya?

Eh? Suka? Ya, aku memang menyukai Sungmin sejak kelas 10 dahulu. Ia sangat manis dan selalu membuatku tersenyum. Tapi tak pernah sekalipun aku menyatakan perasaanku padanya, sampai 2 tahun berlalu dengan diriku yang menjadi tempat curhat segala masalahnya. Singkatnya aku hanya dianggap sahabat dekat saja oleh Sungmin.

Makanya aku kaget mendengarnya mengatakan ia menyukai Cho Kyuhyun yang merupakan siswa terkenal seantero sekolah ini. Jujur saja ada sedikit rasa sakit saat ia mengucapkan itu. Apa sampai sekarang aku memang masih menyukai Sungmin? Entahlah, aku bingung…

"Geez, ya sudahlah lebih baik aku mengurus tugas OSIS dulu. Saat bel masuk juga ia pasti kembali ke kelas." Dengan tergesa aku berbalik dan langsung menuju ruangan OSIS.

.

CEKLEK~

BLAM!

"Eung? Kibum? Kau masih kerja?" kudapati bendahara OSIS yang sedang menatap serius pada layar laptop kini memandangku. "Lebih baik kau istirahat dulu. Masih ada lima belas menitan lagi sebelum bel bunyi." Aku melangkah menuju meja ketua OSIS, jabatanku disini.

"Tidak usah ketua, pekerjaanku masih banyak." Ia menggeleng singkat dan kembali menekuni pekerjaannya.

Aku hanya mengangguk dan mengerjakan tugas yang berada di hadapanku sekarang.

"Kau sedang mengerjakan anggaran OSIS bulan ini?" aku mencoba mambuka pembicaraan sambil sesekali meliriknya yang masih serius dengan laptop di depannya.

Ia kembali menggeleng. "Ani ketua, aku sedang mengerjakan tugas sekertaris. Tugas anggaran sudah ku selesaikan 2 hari yang lalu."

Aku tercengang. 'Rajin sekali~' batinku kagum.

"Memang sekertaris OSIS belum kembali dari cutinya?"

"Belum ketua, Changminnie bilang mungkin sekitar 3 atau 4 hari lagi ia akan kembali dari Chonan."

'Changminnie'? Kukira Kibum bukan tipe yang memanggil nama dengan sebutan manis begitu. Biasanya ia hanya memanggil dengan embel-embel 'ssi' atau 'ah', bahkan ia memanggilku dengan sebutan 'ketua' bukan dengan sebutan 'hyung' saja seperti anggota OSIS maupun hoobae lainnya.

Gah! Kenapa aku jadi mengurusi cara panggilan Kibum?

Aku menggeleng pelan. "Memang kau dekat sekali dengan Shim Changmin ya? Seberapa dekat?"

Kibum menghentikan ketikannya pada keyboard dan terdiam sebentar. Saat itu juga aku benar-benar merasa menjadi manusia paling bodoh sedunia! Aku merutuki kebodohanku sambil mengumpat-ngumpat kesal dalam hati.

Kuperhatikan Kibum yang masih terdiam dan mulai menengok ke arahku.

"Ehem, aku hanya bertanya. Tidak usah dijawab juga tidak apa-apa." Aku berdehem pelan dan kembali –pura-pura– sibuk dengan tugasku. Kulihat dari ekor mataku ia masih memandangku penuh tanda tanya.

"Ah baiklah ketua." Akhirnya Kibum kembali menyusuri tugasnya –tugas Changmin sesungguhnya.

Suasana kembali sunyi saat kami sibuk sendiri dengan tugas demi tugas dimeja masing-masing. Hanya terdengar suara ketikan keyboard, suara jam dinding dan goresan-goresan pulpen yang menggesek permukaan halus kertas. Aku tidak tau ingin membicarakan apa, begitupun ia yang sepertinya tidak berniat membuka pembicaraan apapun.

Sepuluh menit telah berlalu, sampai—

BRRAAKK!

—dengan teganya pintu kayu itu degebrak paksa oleh seseorang. Oleh seorang kelinci jadi-jadian lebih tepatnya.

"Minnie! Ya, apa yang kau lakukan? Kenapa menggebrak pintu seperti itu hah? Kau tidak melihat aku dan Kibum…" aku terdiam melihat Kibum yang bertatapan kosong sambil mengelus dadanya pelan. Ia pasti sangat kaget, sampai wajahnya jadi seperti itu.

'Manis…' aku membatin sambil tersenyum melihatnya.

"WONNIE~" teriakan 8 oktaf andalan Sungmin membuat lamunanku pada Kibum menjadi pecah. Dengan cepat aku menghapus pikiranku dan beralih menghadap Sungmin yang sepertinya akan mulai menangis lagi.

SIWON POV END

"Waeyo Minnie-ah?" Siwon menghampiri Sungmin yang masih berdiri didepan pintu ruang OSIS. Sedangkan Kibum memilih untuk melanjutkan kembali tugasnya yang –lagi-lagi– tertunda itu.

"Hiks Wonnie~"

BRUGH~

Sungmin langsung memeluk kencang tubuh berotot milik Siwon itu. Ia benamkan wajahnya yang sudah banjir itu diantara pundak Siwon. Siwon yang sudah paham dengan perangai Sungmin memilih untuk membalas pelukannya dan mengusap-ngusap punggung Sungmin tanpa berkata apa-apa. Siwon tau saat ini Sungmin hanya sedang merasa sedih saja.

Tanpa Siwon maupun Sungmin sadari, namja berkacamata dengan frame hitam itu melihat kegiatan mereka, berpelukan. Tatapannya sendu dan… kelihatannya sangat sedih. Setelah sepersekian detik namja itu menggeleng pelan dan kembali menekuni pekerjaannya.

TES!

Air mata namja itu jatuh begitu saja dari sudut kanan matanya. Dengan cepat ia menghapusnya dengan kasar. Berharap tak ada yang melihatnya menangis.

'Bodoh, jangan menangis sekarang kumohon…' batinnya.

.

.

KIBUM POV

Aku menyusuri lorong sekolah untuk kembali ke kelasku. Gara-gara Shim Changmin itu, aku harus ekstra kerja keras untuk menyelesaikan tugasnya juga. Dasar monster makanan sial! Awas saja kalau dia kembali, akan kutagih pembayaranku.

'Sial, sudah telat 10 menit lagi! Sekolah ini, kenapa besar sekali sih!' aku mengumpat kasar dan mengutuk sekolah ini masih dengan berjalan cepat, aku agak menghentak-hentakan kakiku.

"Kibum hyung!"

Mendengar namaku dipanggil aku langsung menghentikan jalan -cepat- ku, kutengokan kepalaku untuk melihat sang pemanggil.

"Oh, Kyu. Wae?" aku memanggil orang tersebut. Si Kyuhyun ternyata.

"Ani, tidak apa-apa hanya memanggil saja. Kenapa kau tidak masuk kelas hyung?" ia menghampiri diriku.

"Aku dari ruang OSIS. Kau sendiri kenapa tidak masuk kelas juga?" aku menatapnya bingung.

Ia tertawa pelan. "Tidak ah, aku mau bolos saja. Sudah ya hyung, aku mau ke atap." Dengan cepat Kyuhyun melambaikan tangan padaku dan meninggalkanku.

Aku menghela napas melihat kelakuannya. Untung ia pintar, bolos sekali dua kali Kyuhyun pasti bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

Pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku terlihat begitu dekat dengannya. Ya mau bagaimana lagi, ia adalah namdongsaengku. Tapi orangtua kami sudah bercerai 2 tahun yang lalu, makanya kami berdua memiliki nama marga yang berbeda. KIM untukku yang kini tinggal bersama eomma, dan CHO untuknya yang sekarang tinggal bersama appa. Umur kami terpaut 1 tahun. Waktu Junior High ia menjalani akselerasi, jadilah ia yang seharusnya masih kelas 10 sekarang menjadi satu angkatan denganku.

Kurasa tidak ada yang tau bahwa kami ini kakak-beradik. Kyuhyun adalah orang yang terkenal di sekolah karena kepintarannya dan sifat playboy-nya. Sedangkan aku sama sekali tidak terkenal dan cenderung pendiam. Aku tidak mempermasalahkan hal itu, yang penting aku tau kalau aku menyayangi Kyuhyun dan Kyuhyun menyayangiku.

"Tsk, sekarang malah telat 15 menit!" aku menyadari keterlambatanku yang memang sudah terlambat dari tadi. Kini aku tidak berjalan, tapi berlari.

.

"Haah, akhirnya sampai juga." Aku menyeka keringat yang menjatuhi daerah pelipisku. Aku memang sudah sampai kekelas, tapi aku tidak langsung masuk kedalam. Aku menetralkan detak jantungku sebelum akhirnya menggeser pintu kayu dihadanku ini.

_SKIP TIME_

'Agh, sia-sia aku berlari seperti itu, ternyata gurunya tidak masuk.' Aku menelungkupkan wajahku diantara tanganku diatas meja.

Padahal aku sudah senang setengah mati saat tadi masuk kelas tidak ada guru, kukira ia datang telat. Setelah beberapa menit berlalu datang seorang guru yang memberitahu bahwa guru tersebut tidak masuk. Murid-murid memang bersorak girang, tapi tidak denganku. Aku merasa perjuanganku berlari tadi jadi sia-sia.

"Tch, lebih baik aku tidur di UKS saja." Aku bangkit dari kursiku dan berjalan keluar kelas. Menuju UKS lebih tepatnya.

.

GREEK!

Kutolehkan arah pandangku kesekeliling ruangan ini. Tidak ada siapa-siapa. Sudah kuduga Leeteuk songsaenim pasti sedang tidak berjaga saat ini. Aku pun menyusuri ruangan ini dan menuju salah satu bilik tempat tidur dengan tirai hijau.

SRET~

DEG!—Aku tercengang melihat siapa yang dengan pulasnya tidur disana. Ketua OSIS sekaligus atasanku. Choi Siwon.

'Ke, kenapa ia tidur disini?' aku membatin heran dan menatap wajah lelahnya.

"Ngh~ Kibum?"

"EH?" terlonjak kaget mendengarnya memanggilku. Terlalu lama melamun membuatku tidak sadar kalau ia ternyata sudah terbangun.

"Sedang apa?" ia membangunkan dirinya dan duduk ditepi kasur. Ia menatapku tanpa berkedip, sungguh membuatku salah tingkah.

"A, ani, tidak a, apa-apa ketua. Guruku hanya sedang tidak masuk, makanya aku memutuskan untuk tidur di UKS. Kalau aku mengganggu, ketua lanjutkan saja tidurnya biar aku yang keluar." Aku hendak melangkah meninggalkan ruangan ini, ruangan yang entah kenapa membuat nafasku tersengal.

"Tunggu Kibummie."

Heh? Ia memanggilku apa? Ki, Kibum… Kibummie?

"Ah maaf, seenaknya memanggilmu seperti itu. Bolehkan aku memanggilmu 'Kibummie' saja?" ia menatapku penuh tanya.

Aku hanya mengangguk kaku. "N, ne…"

"Hahaha baiklah, kalau begitu mulai sekarang kau panggil saja aku 'Siwon hyung' bukan 'ketua' lagi, menurutku panggilanmu terlalu kaku. Eotte?"

Aku kembali mengangguk tanpa menjawabnya. Aku pun menunduk dalam. Wajahku pasti sudah memerah, dapat kurasakan rasa panas yang menjalari permukaan wajahku. Tanpa kusadari ia melangkah mendekatiku dan kini telah sampai tepat dihadapanku.

"Ah! Ket, ketua? Sejak kapan kau berdiri dihadapanku?" aku melotot sempurna dan mendongakan kepalaku menghadapnya. Aku yakin wajah merahku ini pasti terlihat jelas dimatanya.

Kulihat kini ia menatap tepat dikedua mataku, dapat kulihat pantulan diriku dimata jernihnya. Perlahan-lahan ia menaikan kedua tangannya tanpa mengalihkan pandangan matanya ke arahku. Tatapan matanya membuatku susah untuk berpaling.

DEG!

Aku tidak tau apa jantungku masih bisa berdetak lebih kencang dibanding saat ini… karena nyatanya setiap berdiri dihadapannya selalu sukses membuatku berdegup. Untung aku selalu berhasil menyembunyukan debaran hatiku dengan wajah stoic andalanku.

Aku terus memperhatikan kegiatannya melepas kacamataku. Ya, memang yang sedang dilakukannya adalah melepas kacamataku. Selesai melepasnya ia melipat kacamataku dan memasukannya kesaku kemeja sebelah kiriku. Dan tanpa aba-aba wajahnya mendekat ke arahku. Dapat kurasakan deru napasnya.

"Kau masih memanggilku 'ketua' hem? Kurasa kau pantas dihukum Kibummie~"

"Eh? Huk—emmph!"

Kalian pasti dapat dengan mudah menebak apa yang dilakukannya padaku. Ya benar sekali… ia menciumku tepat dibibir. Tindakan tiba-tibanya membuatku kaget setengah mati. Apa ia benar-benar menciumku hah?

"Ngghh~"

Tidak. Jawabannya adalah ia tidak hanya menciumku… tapi juga melumatnya kasar.

.

.

SUNGMIN POV

"Sekarang apa yang harus Minnie lakukan?" aku bertanya asal sambil melangkahkan kakiku tak tentu arah. Ya aku memang memilih tidak masuk kelas alias bolos.

Sejak istirahat berakhir tadi aku terus berada dihalaman belakang dan terus-terusan merutuki kebodohanku. Kebodohanku dikantin saat istirahat. Haah~ kalau kuingat lagi pasti akan semakin membuatku merasa sangat teramat bodoh!

'Apa Minnie ke UKS saja ya?' aku menghentikan langkahku sejenak dan saat itu juga menggeleng cepat. 'Ah, tidak mau ah! Disana banyak obat, Minnie benci obat! Lalu Minnie harus kemana?'

Seperti ada lampu yang menyala diatas kepalaku, akupun menepuk pelan tanganku.

"Minnie tau tempat yang paling bagus!"

Dengan cepat akupun melangkahkan kakiku berlawanan arah dan berlari menuju tempat itu. Tempat yang menjadi favorit-ku.

.

"Haaaah~ sudah Minnie duga, disini memang yang paling nyaman~" aku merentangkan tanganku dan menghirup oksigen banyak-banyak.

'Atap sekolah memang yang terbaik!' aku tersenyum lebar melihat pemandangan dari atas sekolahku ini. Dari sejak pertama masuk kesini aku memang sudah jatuh hati pada atap sekolah, tapi sayang aku sudah jarang datang kesini.

"Lho? Kau kan…"

"Eh?" aku menengokan wajahku setelah sadar bahwa bukan hanya aku saja disini.

Sungguh, aku sangat dibuat terkejut setelah tau siapa yang kini berada di atap bersamaku.

"Ky, Kyu?"

Tepat sekali. Orang itu adalah Cho Kyuhyun. Pangeran sekolah yang kusukai…

"Kau membolos juga?" Kyuhyun berdiri dari tidurnya barusan dan menghampiriku. Membuat jantungku terus-terusan tak mau diam.

"N, ne… Minnie cuma bosan dikelas…" aku menundukan kepalaku dalam. Tanpa sadar aku menyebut diriku 'Minnie' dihadapannya dan memanggilnya hanya dengan sebutan 'Kyu' saja.

"Ooh~" ia terus berjalan mendekatiku tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya.

DEG DEG DEG!

Jantungku semakin menggila. Aku tau ia sedang berjalan menghampiriku, dapat kudengar dari suara langkahnya yang menggema diatap yang sepi ini.

TEP!—langkahnya berhenti setelah ia, yang bisa kuyakini, telah berdiri tepat dihadapanku.

Aku sama sekali tidak bisa mengangkat kepalaku demi sekedar memandangnya.

"Sungmin ssi, ada… yang ingin kutanyakan padamu." Ia merendahkan nada bicaranya.

"N, ne, t-tanyakan s-saja, Min-Minnie akan jawab sebisa M-Minnie…" aku menjawabnya terbata.

"Kenapa… kau memintaku untuk tidak membencimu?"

DEG!

Dengan cepat aku mengangkat kepalaku. Dapat kulihat dari sudut pandangku ia sedang tersenyum aneh. Mungkin itu yang bisa disebut menyeringai…

"Ahh~ wajahmu benar-benar menggairahkan Minnie~"

Aku terkaget setelah bayangan mimpiku semalam tiba-tiba muncul dipikiranku. Lebih parahnya, yang kuingat adalah wajah namja yang sedang menyebutku 'menggairahkan'. Sedangkan namja di dalam mimpiku itu kini berada dihadapanku… menatapku dengan pandangan yang tidak-beda-jauh seperti dimimpi.

"Ma, maaf! Anggap saja Minnie tidak pernah mengatakannya!" Aku kembali menatap kearah lantai, kututup mataku dan kugigit bibir bawahku.

Aku benar-benar takut jika khayalanku semakin liar.

"M-mianhae Kyu, Minnie ada u-urusan!"

GREB!

DEG!

Sebelum bisa aku melangkah, lengan kekar itu melingkar indah di daerah pinggangku. Jantungku berdetak 1000 kali lebih cepat daripada sewaktu aku berlari maraton mengelilingi sekolah.

"Mana bisa begitu… Minnie~" ia mendekatkan wajahnya dan berbisik seduktif.

Kutahan mati-matian desahanku yang bisa saja keluar sewaktu-waktu. Kugigit terus bibir bawahku menahan gejolak di dadaku. Aku tau Kyuhyun ini memang mempunyai sifat playboy, jadi kurasa bukan hanya aku saja yang sempat mendapatkan perlakuan yang, bisa dikatatakan, sangat melecehkan ini. tapi aku tidak yakin ia pernah melakukannya dengan namja sepertiku.

'Ugh~ kenapa Minnie malah mulai lemas, harusnya Minnie menghajarnya sekarang~' pikiran-pikiran dari akal sehatku terus menyuruhku untuk menghentikan ini, meski nyatanya aku sungguh tidak bisa.

"Minnie~ wajahmu yang sedang tertahan benar-benar menggairahkan~"

DEG!

Dengan kurang ajarnya ia malah menggigit puncak hidungku… "Ahh~" dan membuat desahanku lolos sempurna dari kedua belah bibirku.

"Minnie~ jangan menggigit bibirmu terlalu keras… lihat jadi berdarah kan~"

Kyuhyun kembali berucap rendah, membuat sekujur kulit wajahku tersapu deru napasnya.

"Kubantu membersihkan darahnya ya~?"

CHUP~

Kini ia mengecup ringan bibir bawahku, sesekali lidahnya keluar untuk menjilat permukaan bibirku. Membersihkan darah katanya.

"Ahh~ Kyuh~" aku sungguh tak tahan lagi, hanya disentuh seperti ini saja sudah membuatku tegang. Aku benar-benar bisa merasakan 'kepunyaanku' sudah agak bangkit.

SUNGMIN POV END

"Wah~ Minnie mau kubantu juga menurunkan 'punya' Minnie hem~?" Kyuhyun melihat kearah selangkangan Sungmin setelah dirasanya 'sesuatu' yang menusuk pahanya.

"Ahh~ anniiih~ tidak perluuh~" Sungmin menjawab masih dengan menutup kedua matanya. Sepertinya kelinci ini sudah tidak sadar yang mana kenyataan dan yang mana mimpi lagi.

"Benar tidak mau kubantu~?" Kyuhyun semakin menghembuskan napasnya diseluruh wajah Sungmin. Tangan nakalnya mulai sedikit menggelitik punggung Sungmin, tangannya yang lain menjalar menuju perut rata Sungmin.

"Ah, Minniehh bisa menurunkannyaaah~ sendiri Kyuuh~" nafas Sungmin semakin memburu, padahal Kyuhyun hanya mengelus perlahan punggung dan perutnya. Walaupun sesungguhnya Kyuhyun ingin menyentuhnya lebih banyak =="

"Hem~ bagaimana cara Minnie akan menurunkannya~?" Kyuhyun semakin bernafsu menggoda makhluk manis dihadapannya ini. kadang-kadang ia menggigit kecil cuping telinga Sungmin.

Sesungguhnya Kyuhyun pun baru pertama kali melakukannya… dengan seorang namja. Sudah diberi-tahu sejak awal bukan bahwa ia adalah seorang playboy, jadi melakukan hal seperti ini –menggoda– sudah sering ia lakukan pada seorang yeoja. Meski memang tidak sampai lebih dari sekedar mencumbunya saja.

"Min-akh Minnie kan selaluhh memimpikan Kyun-Kyunniehh yang melakukannya dengan Minniehh~ ahh~"

Kyuhyun tertegun. Ia tidak menyangka akan mendengar pengakuan langsung dari Sungmin. Kelihatannya Sungmin memang benar-benar berada di ambang batas antara kesadaran dan alam bawah sadar. Mendengar pengakuan Sungmin justru membuat Kyuhyun kembali berseringai mesum.

"Jadi… Minnie selalu memimpikanku melakukan hal 'itu' dengan Minnie hem?" Kyuhyun semakin nakal mengerjai sunbae dihadapannya. Tangannya yang berada dipunggung Sungmin sedikit demi sedikit menyingkap seragam dan t-shirt yang dipakai Sungmin di dalamnya.

"Ahh~ agh, ahh~" Sungmin semakin kelimpungan setelah tangan dingin milik Kyuhyun itu mulai menyentuh punggung mulusnya. "Ah, Kyuh~ Kyunniehh~"

Seringai Kyuhyun semakin naik. Intensitas kemesumannya meningkat drastis melihat mangsa yang kelihatan pasrah di dekapannya. Wajah memerah dan keringat Sungmin yang berjatuhan membuat libido Kyuhyun, jujur saja, menjadi naik. Sungguh Kyuhyun jadi ingin menyentuh Sungmin lebih jauh.

Tebukti. Tangan Kyuhyun yang tadi ada di perut Sungmin semakin lama naik dan menyentuh leher Sungmin, menggelitiknya pelan. Tangannya yang dipunggung Sungmin pun perlahan-lahan turun kebawah dan mancapai pinggul ramping Sungmin.

"Ahh Kyuh~ ge-gelihh~ geli Kyunniehh~" Sungmin membanting kepalanya ke kanan dan ke kiri. Lehernya ternyata merupakan salah satu titik sensitif namja aegyo ini.

"Hei Minnie~" Kyuhyun kembali berbisik seduktif ditelinga Sungmin. "Kalau Minnie mau… aku bisa membuat mimpi Minnie menjadi nyata~" lidah Kyuhyun bergerak melingkari kuping Sungmin.

"Heehh~? Mimpi Minnie bisa terwujud?" Sungmin memandang sayu pada sosok Kyuhyun disampingnya. Tangan Kyuhyun yang tadi berada di leher Sungmin kini beralih menyentuh dagu Sungmin, membimbingnya agar menghadap kedepan.

CHUP~

Kyuhyun mengecup perpotongan antara wajah dan Leher Sungmin, kecupannya kini menjalar disekitar area wajah Sungmin.

"Nehh~ mimpi Minnie bisa –chup- terwujud –chup- bagaimana? Minnie mau –chup- hem?" Kyuhyun berucap sambil terus mengecup permukaan wajah Sungmin.

Sungmin terdiam masih dengan nafasnya yang semakin memburu dan matanya yang tertutup. Dalam pikirannya ia masih berkhayal Kyuhyun melakukan hal-hal tersebut, mencium dan menggoda, padanya. Sungmin yakin kalau di alam nyata Kyuhyun tidak akan melakukannya dengan seorang namja.

'Kalau… didalam mimpi, Minnie bebas melakukan apapun kan?' begitulah anggapannya sekarang. Kurang polos apalagi kelinci satu ini~

Sungmin pun mengangguk pasrah. "Minniehh mauhh~ asal Kyunnie yang melakukannyahh Minnie rela~" Sungmin berucap manja.

Seperti Sungmin yang tidak bisa lebih polos dari ini, Kyuhyun pun tidak akan bisa menjadi lebih menyeramkan dibanding sekarang. Dengan cepat Kyuhyun langsung menggendong Sungmin ala bridal style. Kelihatannya setan jadi-jadian yang satu ini benar-benar tak sabaran.

'Saatnya mencicipimu chagiya~'

.

.

ToBeContinue

AAAAAAAAGGGHHH! Aku bukan spesialis pembuat fanfiction bergenre romance apalagi NC O

Mianhae kalo gak dapet feel-nya~~

Ide ini sebenernya udah ada sejak seminggu lalu, tapi karena UAS aku jadi ngetiknya setengah-setengah dan baru ngerjain FULL sejak Sabtu kemarin. Ah tapi ngga tau deh gimana pendapat chingudeul semuanya~ mian ne kalo aneh ceritanya~ aku emang gak bakat bikin genre romance, kalo mistery baru aku bisa "

Chapter 2 aku gak tau bisa upload kapan, soalnya besok jadwalku buat remedial-remedial kelas 11~ semoga semua mau bersabar menunggunya *emangnya ada Dit?-_-*

Annyeong~ do'akan aku buat besok ^0^/