Gunjou Rain by FujoshiAmira
Yo~ Lihat ne w)/
Disuatu malam...
"Bu... Aku gak bisa tidur.." Mary mengeluh pada ibunya, Shion.
"Akan aku bacakan cerita untukmu kalau kau tidak bisa tidur..," Shion dengan senang hati membacakan buku cerita untuk Mary. Beberapa menit Shion membacakan cerita, Mary sudah tertidur. "Tidur yang nyenyak..."
Di suatu pagi...
"Bu, aku ingin main keluar..," kata Mary kepada Shion.
"Mary... Maafkan aku, tapi kau tidak boleh bermain keluar," Shion mengatakannya dengan lesu.
Mary yang bermuka sedih pun terlihat ngambek. "Kau tahu? Kau tidak boleh menatap mata manusia.." kata Shion kepada Mary.
"M-memangnya kenapa, bu?! B-bukannya kita ini manusia?" kata Mary terlihat kaget dengan apa yang dikatakan ibunya.
"Kita ini adalah... Keturunan medusa..., Mary" kata Shion mengatakan yang sesungguhnya pada Mary.
"S-sungguh?! T-t-tapi... Kita tak memiliki rambut ular!" katanya kaget.
"Ya.. Nenekmu yang memiliki rambut ular, ibu adalah 1/2 medusa, sedangkan kamu adalah 1/4 medusa, dan kamu hanya 3/4 manusia... Sedangkan ibu, 1/2 manusia"
"Ibu... Jadi.. Apa yang terjadi, kalau kita menatap mata manusia?" tanya Mary kepada Shion.
"Kau akan tahu suatu saat nanti~" katanya.
Disaat Mary tidur, Shion memikirkan masa kecilnya. "Dulu... Aku ditinggal ibu, lalu bersama ayah... Tetapi, saat itu, ayah mendiang. Aku pun sendiri... Memiliki hari sibuk... Bertemu seseorang.. Tapi, aku berubah. Aku berubah mencintaimu Mary. Suatu saat kelak, jadilah orang yang baik. Dan, suatu saat nanti, kau akan bertemu yang namanya 'cinta'. Dan mungkin suatu saat, ada yang mengetuk pintu rumah ini."
Pada suatu hari, Mary menyelinap keluar saat Shion menulis buku harian-nya. Dia bermain-main diluar, lalu, ada 2 manusia menindas Mary yang baru berumur 5 tahun. Shion pun kaget, dia langsung menuju tempat Mary ditindas. Dia menarik Mary menuju rumah, tetapi, bajunya ditarik oleh seorang manusia. Manusia itu berniat memukul mereka berdua! Shion pun memakai kekuatan matanya, manusia tersebut menjadi batu. Tetapi, Shion pun terjatuh "Maafkan aku Mary, aku mencintaimu, tetapi, hidupku sudah berakhir..." dengan perlahan mata Shion pun menutup diapun mendiang.
Hujan pun turun, Mary membaca buku harian Shion. Air mata Mary pun menetes ke buku itu.
Terima kasih telah membaca ini!
