Naruto belongs to Masashi K.
This story belongs to Savana.
xxx
SAKUINO DRABBLE
SAHABAT ITU ...
xxx
"Susu coklat dingin yang enak itu yang bagaimana?"/ "Kalian berdebat dan saling menghina, lalu kalian menyebut diri kalian sebagai sahabat huh?/ ABAL / RnR?
-x-x-x-
Matahari terlihat menggelincir, pertanda ia akan segera kembali ke peraduannya, langit kini bagaikan kanvas raksasa yang terhiasi semburat jingga keemasan.
Tiga orang gadis terlihat berbincang santai di sebuah cafe yang lumayan ramai sore ini. Ketiganya memiliki tone rambut yang bebeda, gadis dengan surai coklat bernama Tenten, yang bersurai pirang bernama Ino Yamanaka, dan yang bersurai senada musim semi bernama Sakura Haruno.
"Menurut kalian susu coklat dingin yang enak itu yang bagaimana?" Tanya Tenten pada dua gadis yang sudah bersahabat sejak orok. Tangannya mencomot satu mochi dingin dan mengunyahnya pelan.
"Yang es batunya empat." Jawab Ino sambil meletakkan telunjuk di bibir, memasang pose berpikir.
"Tidak Ino, yang es batunya lima!" Sanggah Sakura atas pernyataan Ino.
"Apa, yang empat dong, lima terlalu banyak!" Ucap Ino yang merasa es batu empat lebih baik daripada es batu lima.
"Lima lebih terasa segar Ino!" Balas Sakura yang masih kukuh dengan pendiriannya.
Dan perdebatan itu terus berlangsung tanpa ada yang berniat mengalah, bahkan kini keduanya mulai mengejek satu sama lain, melempar ejekan yang terdengar sebagai jidat lebar dan babi (Ino means pig).
Tenten yang menyaksikan itu hanya mendengus kesal, dan berucap, "Kalian berdebat terus dan saling menghina, lalu kalian menyebut diri kalian sahabat huh? Seharusnya sebagai sahabat kalian saling menyetujui, dan kalian tidak boleh saling menghina begitu, bagaimana kalau nanti ada yang tersinggung?" Ujar Tenten menasehati.
Sakura dan Ino hanya mendengus sebagai jawaban.
Ino mengambil sepotong kentang, mengunyahnya kasar, lalu berujar, "Aku tidak setuju denganmu, aku tak butuh sahabat yang akan mengangguk saat aku mengangguk, setuju saat aku setuju, berubah saat aku berubah, kalau memang begitu, bayanganku bisa melakukannya dengan lebih baik!"
Tenten terdiam, merasa tertohok atas pernyataan Ino.
Sakura mengangguk setuju atas ucapan sahabat pirangnya, ia merangkulkan lengannya ke tubuh Ino, mereka bertatapan sebentar, seolah-olah mampu bertelepati, lalu keduanya menatap Tenten, melempar seringai, sebelum kemudian bersuara.
"Sahabat sejati tak akan pernah merasa tersinggung saat kau menghinanya, Tenten. Mereka akan tersenyum, lalu menghinamu lebih parah lagi." Ucap Sakura dan Ino bersamaan, yang mana diakhiri dengan gelak tawa keduanya, seolah-olah mereka baru mengatakan hal terlucu di dunia ini.
Sedangkan Tenten hanya bisa terpaku di tempat, sebelum kemudian mengulas senyum dan mengangguk sebagai pertanda ia menyetujui ucapan keduanya.
"Yaah, kurasa kalian benar."
END
Hai, maafkan ya kalo ini gak jelas dan plotless banget, saya tipe orang yang menulis tanpa konflik berarti, hehe. Dan fict ini spesial buat SakuIno shipper (as friendship goals), hehe. Saya suka banget sama persahabatan SakuIno.
Terimakasih juga untuk semua yang sudah review di fict-fict saya sebelumnya, terutama kak Gin yang jadi panutan saya dalam menulis, terimakasih.
Last, Mind to Review? :")
-Sign, Savana / Blitar, 2018
