DEPRESSTION…

Cast : KyuMin, SiBum, HaeHyuk and many other

Summary : Dia sudah seperti ini sejak 2 tahun yang lalu.

Hanya kau harapanku dalam proses penyembuhannya!

Diri mereka hanyalah milik mereka, Tuhan Yang Maha Esa. Saya hanya meminjam nama mereka demi kelancaran FF ini. Cerita gaje ini tetap punya saya kok keke~

WARNING! GS

Masalah genre bisa berubah kapan pun saya mau. Keke~ #plak

Chapter 1

Sang surya mulai kembali dari peraduannya, mengantikan sang bulan untuk menyinari bumi dipagi hari. Hari yang cerah dengan terik sinar matahari yang hangat memberikan rasa yang hangat diawal musim semi ini.

Cahaya matahari memaksa masuk menerobos celah-celah jendela yang tertutupi dengan tirai bergorden. Terlihat seorang namja tengah mengeliat tak nyaman saat sinar matahari mulai menerpa wajah stoicknya yang kalem.

"Kyu, kau sudah bangun?"namja bertubuh atletis itu mendekat kearah namja yang ia panggil tadi dengan sebutan, Kyu.

"Eungghh.. hyung"gumam namja itu masih setengah sadar dari bangun tidurnya sambil mengucek-ngucek matanya dengan punggung tangannya secara perlahan.

"Hyung jangan… kumohon jangan buka gordennya! Biarkan dia tetap tertutup!" sangah namja bernama Choi Kyuhyun itu histeris saat melihat Hyungnya yang bernama Choi Siwon itu mulai membuka gorden kamarnya.

"Wae? Sinar matahari dipagi hari ini begitu bagus untuk kulit. Lihatlah kulitmu itu, sangat pucat. Karna kurang vitamin D dari sinar matahari pagi"Siwon masih saja berisi keras membuka gorden kamar namja berambut coklat caramel itu.

Sontak seketika Kyuhyun bangun dari ranjang tidurnya dan mencekal tangan Siwon dengan kuat sambil mengeleng keras dengan wajah yang memucat dan sedikit memelas.

"Wae Kyu? Sampai kapan kau begini terus?"Siwon mengelus surai coklat caramel milik adik bungsunya itu dengan sayang.

"Aku tak ingin melihat dunia luar, hyung. Jebbal~ jangan paksa aku untuk melakukannya."Kyuhyun menitikkan air matanya. Siwon yang melihat keadaan adiknya yang semakin memucat, akhirnya membawa Kyuhyun untuk duduk disofa ujung kamar adiknya itu.

"Ceritakan padaku. Apa yang membuatmu takut,hmm?"Siwon memandang Kyuhyun yang sedang tertunduk.

"Sudah kubilang! Aku tidak ingin melihat dunia luar! Kenapa kau tidak mengerti juga sih, hyung?"Kyuhyun berdiri dan melangkahkan kaki jenjangnya menuju ranjang tidurnya dan menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya setelah membentak Siwon.

"Kenapa kau tak ingin melihat dunia luar? Kau ini hidup Choi Kyuhyun! Jangan gila!"Siwon mulai terpancing emosi.

Siwon menarik selimut yang dipakai Kyuhyun untuk menutupi tubuhnya dan sukses memperlihatkan Kyuhyun dengan wajah ketakutan dan bahu yang bergetar.

"Aku memang gila hyung. Kau puas?"Kyuhyun masih tiduran diranjang sambil memeluk lututnya.

"Kyu, kau sudah dewasa. Kejadian itu sudah dua tahun yang lalu… lihat lah dunia luar! hyung sayang padamu Kyu. Kau tak ingin sukses seperti Donghae atau Eunhyuk sahabatmu? Mereka sangat merindukanmu Kyu… mana Choi Kyuhyun yang dulu selalu ceria, bersikap manis, dan manja pada hyung. Hyung merindukanmu yang dulu Kyu… hyung tahu kau sangat terpukul atas kejadian sulitmu selama lima tahun lalu… tapi mereka akan sedih dialam mereka saat mengetahui Kyuhyun mereka sekarang sudah berubah menjadi namja yang penakut, pendiam, penyendiri, dan selalu bersikap dingin"Siwon menitikkan air mata harunya.

"Hikss.. hyung tak bisa mendampingi kau terus! Kita sama-sama namja dewasa. Kau perlu pendamping dan aku perlu istri! Hikss… jangan begini terus Kyu, ayo bangun dan berubahlah menjadi namja yang dewasa yang mandiri, tegar, dan selalu tersenyum dalam keadaan susah atau pun senang" Siwon meninggalkan Kyuhyun yang masih tak bergeming.

'B.L.A.A.M'

"Hikss.. mianhae hyung! Aku tak bisa, aku takut kejadian pahit itu akan terulang kembali" Kyuhyun kembali menenggelamkan kepalanya dibawah bantal sambil terisak sedih.

Tragis, itulah keadaan Kyuhyun sekarang. Rasa trauma selalu menjalar diperasaannya menyelimuti dirinya dengan rasa takut. Apa sampai mati dia akan terus seperti ini? Kalau IYA! Sungguh malang.

Namja bertubuh atletis itu menyusuri pertokoan dengan sekali-kali mengendarkan pandangannya kearah sekitanya yang ramai akan orang-orang yang sedang berlalu lalang.

Siwon POV

Aku sangat gerah melihat keadaan adik satu-satunya yang aku miliki. Sikapnya selalu seperti ini, menyendiri dikamar dengan gorden yang harus selalu tertutup dan menyibukkan diri dengan game-gamenya.

Dia hanya tersenyum kepadaku dan saat menang dalam permainan gamenya. Aku juga pernah memeriksakannya kedokter maupun kepsikiater namun jawaban yang aku dapat hanyalah kata-kata trauma. Ya! Kyuhyun mengalami trauma yang sangat mengubah hidupnya menjadi suram seperti ini.

Kulangkahkan kakiku dengan santai menyusuri daerah pertokoan. Aku tak ada minat untuk membeli barang, aku hanya ingin melepas beban pikiranku yang sangat amat sangat membuatku gerah.

Tak sengaja mataku bertemu pandang dengan seorang yeoja dengan dres biru selutut, yeoja yang selalu mengalihkan perhatianku selama ini. Dia tersenyum sambil memanggil namaku. Senyumnya… aku merasa hanyut selalu hanyut saat memandang wajahnya yang manis dan tatapan matanya yang lembut membuatku selalu merasa nyaman dalam buaian kelembutan darinya hanya dengan memandangnya.

'Sungguh pahatan Tuhan yang sangat SEMPURNA!'batinku

Siwon POV End

Normal POV

"Hey, Choi kau sedang apa?"yeoja itu tersenyum manis saat bertemu pandang dengan namja tampan bertubuh atletis.

Siwon tersenyum manis memperlihatkan lesung pipi dan deretan giginya yang rapi dan putih itu sambil mengacak-acak rambut yeoja itu dengan sayang.

"Jangan panggil aku dengan margaku, Bummie"Siwon mengerlingkan matanya.

"Hek? Baikalah. Sedang apa kau disini Wonnie?"Yeoja itu kembali bertanya.

"Aku sedang suntuk. Mau temani aku minum coffe sebentar?"Tawarnya. Kibum mengangguk sambil mengulas senyumnya yang manis.

"Kajja!"

\(^o^)/

Seorang namja berjalan dengan santai memasuki kantornya sambil mengulas senyum sejuta voltnya kearah karyawan yang tengah memandangnya kagum sambil mengucapkan salam.

Namja ini terkenal dengan keramahannya. Namja dengan wajah tampan ini masuk kedalam ruangan yang bertuliskan Direktur Utama Lee Corp dengan senyum yang masih setia bertengger diwajahnya.

"Huh, apa yang harus aku lakukan? Semua pekerjaan sudah diselesaikan dengannya"namja dengan name tag Lee Donghae itu sedikit menekuk wajahnya dan menyembunyikannya dilipatan tangannya yang bertumpu pada meja kerjanya.

"Pagi tuan" sapa seorang namja manis sambil membawa beberapa berkas.

"Hyung~~"Donghae mendongakan kepalanya menatap namja yang sedang tersenyum lembut kearahnya.

"Ini cepat kerjakan!"namja manis itu mengubah cara bicaranya menjadi sedikit lebih garang.

"Apa ini?" tanyanya polos.

'P.L.A.K' berkas-berkas itu menghantam kepala Donghae.

"Appo hyung!"sunggutnya kesal."Makanya dibaca dulu. Asal Tanya mulu" namja itu mendudukkan tubuh rampingnya disofa yang ada disudut ruangan milik Donghae tersebut.

Donghae memungguti berkas-berkasnya yang terjatuh dan membawanya menuju Heechul namja manis yang mengeplak kepalanya tadi."Aku serius, Heechul hyung! Ini apa?"Donghae kembali bertanya. Dengan segera Heechul melancarkan deathglarenya kearah Donghae yang langsung mengkeret, takut.

"Kau masih saja bodoh!"katanya tajam."Ini adalah berkas-berkas yang harus kau rundingkan bersama Siwon tiga hari lagi di Jeju Island jangan lupa bawa monyet pribadimu bersamamu"Donghae menyipitkan matanya.

"Eunhyuk chagi maksudnya?"Tanya Donghae dengan alis yang saling bertautan"Ne"Heechul beranjak dari tempat duduknya menuju keambang pintu. Saat tangannya menyentuh knop pintu, Heechul memutar tubuhnya dan memandang Donghae yang sedang memandang kearahnya.

"Jangan lupa dibaca. Dan kalau ada apa-apa segera hubungi aku"

'B.L.A.M'

"Hek? Selalu begitu. Susah kalau punya hyung yang seenaknya seperti dia! Diangkat menjadi pemilik perusahaan ini tidak mau, tapi selalu memerintahku seenaknya."Donghae merebahkan tubuhnya yang terasa lemas diatas Sofa putih miliknya.

"Eh Siwon hyung? Sudah lama tak bertemu dengannya. Dan bagaimana keadaan Kyuhyun sekarang?" Donghae memejamkan matanya, sebelum…

"Chagiya~~"

\(^o^)/

Sepasang yeoja dan namja duduk disudut sebuah caffe sambil mengaduk-aduk dan menyeruput cappucinno hangat tanpa menyentuh cake yang ada dihadapan mereka.

"Kenapa cakenya tidak dimakan, Wonnie?"Kibum memandang Siwon yang sedang melamun sambil menngaduk-aduk cappucinnonya."Annie, aku tak suka makanan yang terlalu manis. Kau saja yang makan,ne. Apa perlu aku suapi?" Siwon tersenyum jahil."Aisshh… kau pikir aku suka dengan makanan yang manis seperti ini apa?"

"Kau beli apa?"Siwon memandang sebuah kotak yang berada disisi Kibum.

"Ini cuman sebuah jam. Besok lusa temanku ulangtahun, jadi aku membelikannya sebagai hadiah"Kibum mengaruk bagian kepala belakangnya yang tidak gatal.

"Teman atau namjachigu?"Siwon bertanya dengan jantung yang berdegup kencang.

'Oh God aku mohon dia hanyalah seorang teman'

"Dia itu yeoja, Wonnie. Masa jadi pacarku?"Kibum menatap wajah Siwon yang mulai memerah padam.

"Gwaechanayeo Woonie?"Kibum kelihatan khawatir dengan perubahan warna wajah pada Siwon. "Gwae-gwaechana, Bummie"Siwon kembali tersipu malu."Oh ya, kau sedang apa didepan toko? Ada yang kau cari?""Annie, aku hanya sedang suntuk saja"

"Apa ada hubungannya dengan Kyuhyun?"Siwon menganggukkan kepalanya."Apa dia belum berubah juga?"Kibum menatap cemas pada Siwon."Ne, malahan dia makin dingin. Aku binggung… bagaimana aku mau meninggalkannya ke Jeju selama seminggu kalau keadaannya masih seperti ini?"Siwon menundukkan wajahnya."Ah? Aku ada ide"Siwon mendongakan kepalanya, melihat senyum cerah Kibum yang langsung menyinari hatinya yang tadi sedang redup.

\(^o^)/

Namja dengan rambut coklat caramel tengah sibuk dengan layar monitor laptopnya yang menampilkan beberapa gambar animasi yang berwujud seperti alien sedang bertempur menyusun strategi agar bisa menang melawan musuh.

"Yak… Yak.. wuuuihhh…"

'Dorr.. Dorr.. bruagh.. boom.. ciuhh.. brak..'

"Wew!"

"Hore menang!"

"Kau memang berbakat Choi Kyuhyun"pujinya pada diri sendiri sambil mengitari meja laptopnya.

"Ah? Bosan juga. Siwon hyung belum pulang juga, ya.."

Kyuhyun berjalan menuju dapur melihat isi kulkas dan mencari sarapannya diatas meja makan yang sudah terisi dengan susu putih segelas dan beberapa lembar roti pangang. Kyuhyun meneguk susu dan memakan rotinya hingga habis.

Setelah selesai menyantap sarapannya, Kyuhyun beralih keruang kerja milik Siwon dan menatap berkas-berkas yang mengunung, namun tertata rapi dan apik diruang kerja Siwon yang cukup luas itu.

"Kasian juga Siwon hyung"

Kyuhyun membuka laptop putih milik Siwon dan membaca beberapa berkas setelah dia membaca secarik kertas yang mengharuskan Siwon untuk mempresentasikan hasil kerjanya menggunakan power point yang akan dia kerjakan malam ini, karna itu note tadi pagi yang Siwon buat agar dia tidak lupa mengerjakannya.

"Power Point? Tak ada salahnya membuatkan tugasnya. Tinggal buat dan suruh dia mengecek ulang. Gampangkan" Kyuhyun tersenyum bangga dan mulai mengetik dan mengatur cover yang pas untuk materi yang akan dibahas Siwon dalam rapatnya nanti.

Dalam waktu kurang dari satu jam, Kyuhyun telah selesai membuat sebuah power point untuk Siwon. Dengan bangga Kyuhyun mengsavenya dan mematikan laptopnya.

Kyuhyun memandang kearah kirinya yang terdapat air terjun buatan yang berbentuk mini diruangan Siwon."Hyungku itu sangat suka dengan alam luar ya?"Kyuhyun mengurut-urut keningnya yang mulai berdenyut sakit saat matanya tak sengaja memandang kearah jendela yang ada diruangan Siwon yang langsung menampakkan keadaan yang ada diluar rumahnya.

"Arrgghh…"Kyuhyun mendengkur keras, kepalanya terasa pening."Aku.. aku harus berani. Demi Siwon hyung, Appa, dan Umma"Kyuhyun nekat berjalan kearah balkon untuk menatap kehidupan yang ada diluar rumahnya.

'B.R.A.G.H'

Tubuh Kyuhyun ambruk mengahantam lantai marmer yang dingin. Kyuhyun menutup matanya seakan-akan memori yang ada dikepalanya yang selama ini membuatnya trauma bermunculan bagai rol film yang sedang diputar. Kyuhyun mengeliat-geliat tak nyaman.

Namja maniak game ini memberanikan dirinya untuk bangun tanpa melihat kebelakang dan tanpa menutup jendela kaca yang dia buka tadi. Kyuhyun berlari kearah kamarnya yang berada dilantai tiga dengan tergesa-gesa seperti sedang dikejar setan.

Sesampainya dikamar Kyuhyun sembunyi dipojokan kamarnya sambil menutupi dirinya dengan selimut. Bergulung dengan kegelapan kamar yang sunyi dan sendiri, bahu Kyuhyun bergetar hebat, keringat dingin bercucuran membasahi tubuh dan wajahnya yang sangat pucat.

"Umma Appa Siwon hyung~~"panggilnya dengan suara parau.

\(^o^)/

Siwon dan Kibum berdiri disebuah mansion dengan gaya klasik yang cukup mewah bernuansa putih. Siwon menegang melihat rumah mewah ini, sementara Kibum hanya tenang-tenang saja.

"Kau yakin dia akan mau?"Siwon melirik Kibum yang sedang tersenyum menatapnya."Kita tidak akan tahu kalau tak mencobanya"Siwon mengangguk paham."Kenapa kau begitu yakin dengannya?"Siwon kembali bertanya."Dia adalah seorang yeoja yang sangat manis, baik, dan lembut. Aku yakin Kyuhyun suka dengannya"Kibum menarik tangan Siwon untuk menekan bel.

"Nugu_ Yak! Bummie~~"Yeoja bertubuh munggil itu memeluk Kibum erat."Minnie~~lama tak jumpa"Kibum tersenyum."Eh? Benar sekali. Ayo masuk"Sungmin mempersilahkan Siwon dan Kibum untuk masuk kedalam mansionnya."Nah kalian mau minum apa?"Tanya Sungmin ramah.

"Annie, tidak perlu Minnie-ah"tolak Kibum lembut.

"Kalian itu datangnya sudah jauh-jauh. Jadi, harus minum. Tunggu sebentar,ne."Sungmin langsung ngacir kedapur meninggalkan Siwon dan Kibum diruang tengah.

"Bagaimana pendapatmu?"Kibum menoleh kearah Siwon yang sedang berkeringgat dingin."Manis dan ramah"jawabnya jujur."Baguslah"

Sungmin datang membawakan tiga gelas Lemon Tea ukuran sedang kehadapan Siwon dan Kibum. Dan duduk dihadapan keduannya.

"Emm.. Minnie kenalkan ini Siwon"Siwon menjabat tangan mungil Sungmin."Choi Siwon imnida"Siwon tersenyum ramah."Lee Sungmin imnida"Sungmin membalas jabatan tangan Siwon dan tersenyum manis."Hey! Apa yang membawamu kesini Bummie? Ingin memberiku undangan pernikahan kalian,ne?"Tanya Sungmin jahil.

'BLUSH'

Kedua pipi Siwon dan Kibum langsung memerah mendengar ucapan Sungmin barusan, dengan cepat Kibum menyelanya.

"Annie Minnie. Aku hanya ingin minta bantuanmu. Apa tak apa?"Kibum tersenyum cangung.

"Kenapa tidak? Apapun akan aku lakukan untukmu Bummie"Sungmin memandang Siwon dan Kibum bergantian."Jadi apa yang bisa aku bantu?"Kibum menatap Siwon sekilas.

"Apa kau bisa menjaga adiknya Siwon Oppa selama beberapa hari kedepan?"Kibum berkata gelabakan.

"Ah mianhae Sungmin-shi… bukan maksudku menyuruhmu menjadi baby sister. Adikku itu seorang namja dewasa dia hanya mempunyai masalah yang emm.."Siwon mengantung kalimatnya. Ia binggung mau berucap apa.

"Siwon-shi jangan sungkan seperti itu. Aku tak masalah dengan apa yang kau tawarkan padaku. Lagi pula ini sudah menjadi tugasku yang menjadi dokter pengurus kejiwaan. Tapi, bukan berarti orang yang aku tanganin itu bermental yang kurang. Katakan saja apa adanya,ne. kemungkinan aku bisa membantumu"kalimat Sungmin cukup membuat hati Siwon menjadi sedikit lega.

"Begini Sungmin-shi"Siwon mengambil handphonenya yang ada disaku celananya dan memperlihatkan foto seorang namja tampan yang sedang duduk disebuah kamar dengan ekspresi wajah yang sulit untuk dilukiskan.

"Dia Choi Kyuhyun, adik dan keluarga satu-satunya yang aku punya saat ini. Dia selalu mengurung diri dikamar dan tak mau menatap dunia luar. Dia sudah menghabiskan waktunya seperti ini sejak dua tahun yang lalu. Dulu dia sempat seperti ini, karna pacarnya sewaktu mereka bersekolah di SM In Seoul High School, meninggal dunia karna kecelakaan pesawat.

Dia kembali ceria saat orang tua kami mengenalkannya dengan seorang yeoja bernama Yoona. Kyuhyun sangat mencintai Yoona, hingga akhirnya mereka bertunangan. Saat ingin mencari gaun untuk pernikahan, kejadian yang naas kembali terulang. Yoona meninggal karna kecelakaan sewaktu ia menyeberang jalan untuk menghampiri Kyuhyun yang sedang membelikannya ice cream diseberang jalan.

Ia tertabrak sebuat truck pengangkut barang, ia meninggal ditempat dengan kepala yang pecah dan lebih menyedihkan lagi kejadian itu tepat berada dihadapan Kyuhyun. Kyuhyun sempat syok berat dan dia harus dirawat dirumah sakit selama satu bulan karna rasa depresi yang ia derita.

Tapi, bagai badai besar yang menghantam keluarga kami, orang tua kami meninggal saat perjalanannya dari Jepang menuju Korea untuk menjengguk Kyuhyun yang baru pulang sebulan kemudian dari rumah sakit.

Kyuhyun kembali down dan hingga sekarang Kyuhyun menjadi takut untuk keluar rumah menatap kehidupan yang ada diluar rumah. Dia jadi penakut, penyendiri, dan menjadi dingin"jelas Siwon memflashback kejadian yang membuat dirinya juga sempat ikutan syok namun tak separah Kyuhyun.

Sungmin menganggukan kepalanya paham.

"Tragis sekali Siwon-shi. Mianhae… setahuku orang yang memiliki rasa depresi yang berat seperti Kyuhyun-shi ini pasti akan mencoba mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri misalnya. Apa Kyuhyun-shi pernah mencoba bunuh diri?" Siwon kembali berfikir.

"Annie, dia hanya sering merasa takut… itu saja. Selebihnya kehidupannya masih normal."Siwon mencoba tegar dengan keadaan sang adik yang menurutnya sangat menyedihkan.

"Bisa aku bertemu dengan Kyuhyun-shi sekarang? Entah mengapa aku jadi penasaran padanya"tawar Sungmin."Apa anda tidak apa-apa? Bagaimana dengan pacar atau suami Sungmin-shi apa_"

"Aku belum menikah dan aku masih single Siwon-shi. Emm… baiklah apa bisa hari ini?"Sungmin kembali memperlihatkan senyumnya.

"Kenapa tidak?"