KENYATAAN

Sudah dua jam berlalu tetapi hujan belum juga mau berhenti. Rokokku juga sudah habis sebungkus. Aku ingin pergi membeli rokok di warung tetapi aku tidak membawa payung. Mana mungkin aku akan keluar basah-basahan. Aku tidak ingin Kurenai khawatir padaku. perempuan itu benar2 cerewet. kutuang lagi gelasku yang kosong dengan kopi hitam yang panas. Kuteguk sedikit demi sedikit sembari membaca koran pagi ini. Tiba2 saja pintu ruanganku terbuka. Kulihat seseorang dengan rambut keriting yang diikat muncul dihadapanku.

"Oh kau shikamaru. ada apa?" tanyaku sambil meminum kopiku.

"Sekarang sedang jam pelajaran, pak. Jangan membolos," jawabnya tegas.

"Heh, belikan dulu rokok sebungkus untukku."

"Enak saja. Kau sudah terlambat 10 menit mana boleh bersantai-santai seperti itu."

"Cih!" kataku terpaksa sambil bangkit dari kursiku.

Masih saja kulihat jendela sebelum meninggalkan ruangan. Rupanya hujan belum juga berhenti. Kususuri mataku hingga ke bawah pohon lebat diluar sana, tampak seorang gadis berambut lurus dan panjang mengenakan baju berwarna merah muda. 'sakura. 'pasti dia masih memikirkan sasuke', pikirku.

Setapak demi setapak kulewati lorong sekolah hingga akhirnya kami sampai di kelas. Kulihat wajah mereka kecut sekali. Aku tahu mereka tampak tidak menyukai keabsenanku beberapa menit yang lalu. Aku membalasnya dengan tersenyum lebar.

"Jangan pasang tampang jelek begitu ah. Baru saja ditinggal sebentar," kataku sambil terus tersenyum lebar.

"Enak saja. Kau pikir ini sudah jam berapa?," gerutu Naruto sambil mengacungkan tangannya padaku.

"Ya maaf maaf. Besok tidak akan kuulangi deh," jawabku sambil memandangi mereka satu-persatu.

"Cih! apa-apaan itu?," kata Shikamaru menimpali.

Kulihat ke setiap sudut ruang kelas. Tampaknya semua murid hadir. Baguslah jika tidak ada yang absen. Memang semua muridku adalah anak yang pintar. Sejak wali kelas sebelumnya yaitu Kakashi mengajar disini, semua murid tampaknya sudah mulai ada niat untuk belajar. Aku senang jika aku juga bisa diterima disini selain Kakashi.

Kulihat lagi wajah mereka yang tampak berseri-seri ketika mereka sedang membaca bukumereka. Yang kuperhatikan sedari tadi adalah bagaimana mungkin Sakura bisa berada disini? Padahal baru saja beberapa menit yang lalu aku melihatnya dibawah pohon diluar sana. Tetapi tidak mungkin secara blak-blakan aku mengatakan didepan semuanya. Aku harus tetap tenang agar tidak membuat mereka merasa cemas.