Fairy Tail (c) Hiro Mashima. Entri kedua saya untuk NaLuDay Event.


Pacify

a Fairy Tail fanfiction by nabmiles. I gain no commercial profit by writing this.

.

Musim semi, ya?

Bagi Natsu semudah berinteraksi dengan Lucy.

Di mana waktu berjalan meninggalkan musim dingin di belakang, di mana tumbuh-tumbuhan kembali mekar mengintip rona baru dunia. Di bawah pohon sakura itu, dengan kehadiran Lucy di sana, ia menemukannya.

Di bawah guguran pohon sakura adalah tempat mereka biasa menumpas detik. Duduk menyandarkan punggung pada batang di sisi yang saling bertolak belakang, Lucy berteman sebuah buku dan pena. Natsu tak membawa apa-apa.

Natsu biasa bercerita sembari menengadah, melambung atensi pada ranting-ranting kelopak merah jambu berpadu langit melatari. Apa saja bisa meluncur dari mulutnya yang pada dasarnya memang suka mengoceh.

Lucy tak mau kalah. Banyak komentar ia timpalkan dan tak jarang alur tangkup kisah pun ada di tangannya. Satu yang tak pernah terlewat adalah pena yang kerap menuang tinta pada lembar buku di pangkuan, mencoret limpah kata di poros imajinasi. Kadang gerak-gerik Natsu di belakangnyalah yang menjadi ide.

Sederhana, namun banyak kesan tertoreh. Satu obrolan, bahkan kala tak ada satupun ucapan, Natsu dan Lucy merasa nyaman. Gugur kelopak sakura seolah menaut mereka di garis yang sama.

Musim semi, ya?

Bagi Lucy sesederhana interaksinya dengan Natsu.

Di mana hawa terasa hangat, di mana damai membelai sudut-sudut bongkah hatinya. Di bawah pohon sakura itu, dengan Natsu di sana, ia menemukannya.

Karena tak butuh banyak kata untuk memakna esensi musim semi.

fin


a/n: drabble yang lahir karena insomnia saya yang kambuh lagi; ditulis dini hari pukul dua. saya lagi keranjingan bikin drabble tehee