STAY BESIDE (I Can See You Sequel)

Author : ltmsjh

Cast :

Kim Jongin (N)

Do Kyungsoo (Y)

Oh Sehun (N)

Xi Luhan (Y)

Other find by urself

Genre : Romance, friendship

Rate : T

Disclaim : Only own the plot. The cast belong to God.

.

(Do Kyungsoo POV)

"kyungie, gwenchana?" aku menolehkan pandanganku pada teman sebangkuku, Luhan. Ia menatapku khawatir,

"gwenchanayo, hannie." Jawabku sambil tersenyum, kemudian mengalihkan pandanganku menatap layar proyektor yang sedang menampilkan film pendek tentang sejarah musik. Songsaenim sedang rapat dan kami ditinggalkan untuk menonton film yang sangat membosankan, bahkan banyak siswa yang sudah tertidur.

"tapi kamu terlihat pucat, kyungie." Gumam Luhan pelan dengan wajah khawatir.

"hanya sedikit pusing, hannie. Mungkin karna mataku belum terbiasa dengan cahaya yang terlalu terang" Luhan menatapku sambil membulatkan bibirnya.

"oh, apakah seharusnya kamu istirahat? Kamu baru pulih dari operasi, kan?"aku hanya menganggguk. yah, aku memang pernah menceritakan soal kebutaanku pada temanku yang satu ini. "kalau tambah pusing, katakan padaku yah, akan kusuruh kkamjong untuk mengantarkanmu ke ruang kesehatan."

Aku reflek menatap Jongin yang tertidur dibangku belakang, sepertinya ia lelah karena harus latihan dance untuk kompetisi dua hari lagi. "mengapa kalian memanggil jongin dengan sebutan itu, Luhanie?" tanyaku bingung.

"karena kulitnya yang hitam seperti bokong wajan ibuku haha. Park Chanyeol yang memberi julukan itu untuknya." Seru Luhan sambil terkekeh pelan.

Aku tersenyum geli, aneh aneh saja mereka ini. Perkataan Luhan tadi sangat lucu hingga aku melupakan pusing yang baru saja melandaku. "tapi itu jahat sekali, Luhanie. Dia keren kok seperti itu." Sanggahku.

"itu karena kamu menyukainya~" goda luhan membuat pipiku memanas. "haha tapi sebenarnya ya, Jongin punya banyak sekali fans disini Kyungie. Ia ketua Klub dance dan sering memenangkan kompetisi. Tapi dia tidak pernah dekat dengan yeoja manapun kecuali aku dan Yixing,makanya saat dia memelukmu kemarin, banyak yang shock haha."

"jinjjayo, Luhanie?"

"eum.." Luhan mengangguk, "tapi mereka tidak akan berani mengganggumu, kupastikan itu. Jika mereka macam-macam akan kusuruh Zitao untuk menghajar mereka." Aku hanya terkekeh mendengarnya.

KRINGGGG

Bel istirahat berbunyi, para siswa yang sedari tadi menahan lapar dan bosan pun segera meninggalkan kelas.

"Hannie, ayo kita kekantin. Aku sangat lapar" seru Sehun yang tiba tiba saja sudah berdiri disamping meja Luhan.

"ah Hunnie mengagetkanku! Baiklah, tunggu sebentar." Seru Luhan sambil merogoh tasnya dan mengambil dompetnya. Sehun dan Luhan sangat dekat, namun mereka tidak berpacaran.. atau mungkin belum? karena kurasa mereka saling menyukai namun terlalu malu untuk mengungkapkan perasaan mereka. Haha

"Kyung, tidak kekantin?" Tanya Sehun mengalihkan perhatianku.

"tidak, aku membawa bekal untuk Jongin. Pergilah kalian berdua saja" seruku sambil tersenyum melihat pipi Luhan yang memerah.

"Sepertinya dia sangat lelah Kyung. Latihan semalam sangat melelahkan terlebih ia harus melatih anggota yang belum lancar gerakannya." Kata Sehun. Yah Sehun juga anggota klub dance namja dan ia juga akan mengikuti kompetisi tersebut.

"aku akan membangunkannya untuk makan." Seruku dan Sehun mengangguk mengiyakan.

"Baiklah! Dah Kyungie!" Luhan melambai padaku dan Sehun menggandeng tangan satunya keluar kelas.

Aku mengambil bekal untukku dan Jongin dari laci meja kemudian duduk dikursi depan Jongin. Ia sedang tertidur dengan menelungkupkan kedua tangannya di meja. Aku mengelus rambut coklatnya kemudian tersenyum. wajahnya tenang sekali saat tidur, aku jadi tidak tega untuk membangunkannya. Tapi ia harus makan untuk mengisi tenaganya kembali.

"jonginnie ireona.." Gumamku lembut sambil terus mengelus rambutnya agar ia terbangun.

"…."

"Jonginnie..bangunlah, kamu harus makan." Gumamku pelan, kemudian kulihat tubuhnya bergerak dan matanya berkedip pelan. Ia mengucek matanya dan duduk dengan tegak.

"Soo? Ah maaf aku tertidur." Ia menatapku bersalah. Aku tersenyum,

"gwenchanayo, ayo makan. Aku tahu kamu sangat lelah tapi kamu harus tetap makan." Ia menatapku dalam dan tersenyum lembut,

"gomawoyo, Soo. Aku sangat senang kamu ada disini," ia menggenggam tanganku dan mencium pipiku sekilas. Aduh, aku merasa wajahku sangat panas. "hmm boleh aku meminta sesuatu?"

"apa itu Jonginnie?"

"bisakah kamu datang menontonku saat kompetisi lusa?"

Aku mengangguk "tentu saja aku akan datang. Aku sangat suka tarianmu. aku bersama Luhan akan duduk dibarisan depan menontonmu dan Sehun."

"jinjja?" ia menatapku antusias.

"eum.." aku mengangguk dan menyodorkan bekal untuknya. "ayo makan Jonginnie, nanti kamu sakit."

"ne baiklah, tapi suapi aku. Aaaa" ia membuka mulutnya untuk kusuapi. Aku hanya tersenyum kemudian menyuapinya.

Aku akan terus disini..

Menemanimu dan membahagiakanmu..

Karena aku tahu kamu juga akan melakukan hal tersebut kepadaku..

.

(Kim Jongin POV)

"kurang sempurna. ulangi lagi, Zel. Pada hitungan ketiga loncat sambil menghentakkan kaki kiri kedepan." Saat ini aku sedang melatih anggota Junior Klub dance yang akan ikut kompetisi lusa dibantu oleh sehun sepulang sekolah. Sementara anggota senior lain sedang istirahat. Ini sangat melelahkan, namun ini tanggung jawabku sebagai ketua klub.

"bagus, Zelo. Sekarang Taeyong, coba put—"

"JONGIN!" aku dan anggota klub lainnya reflek berbalik menatap Luhan yang berteriak didepan pintu ruangan klub dan mengatur nafasnya, sepertinya ia habis berlari dan wajahnya tampak sangat panik.

"ada apa Hannie?" Tanya Sehun cepat sambil memberikan sebotol air mineral untuknya. Ia meminumnya dan mengatur nafasnya,

"Kyungie.."

"Kyungsoo kenapa?" tanyaku panik.

"..dia pingsan."

.

"Yoongi sunbae yang membantuku membawanya ke ruang kesehatan. Aku sangat panik, tadi wajahnya pucat sekali." Gumam Luhan sambil menatap Kyungsoo yang sedang diperiksa oleh dokter sekolah, Ahn Jaehyun Sonsae. Aku yang mendengar kabar Luhan tadi langsung berlari menuju ruang kesehatan sementara Sehun menyusul setelah membubarkan latihan hari ini.

"kenapa bisa?" Sehun mewakili pertanyaanku, aku panik sekali dan hanya terus menggenggam tangannya dalam diam.

"aku tidak tahu, Hunnie. Saat dia menemaniku ke ruang guru, ia tidak sengaja bertabrakan dengan Yoongi sunbae, kemudian ia langsung jatuh begitu saja."

"maafkan aku." Gumam Yoongi sunbae yang berdiri disudut ruangan.

"sudahlah, bukan salahmu." Jaehyun sonsae menyahut," dia hanya kelelahan. Apa ia pernah melakukan operasi sebelumnya?" aku mengangguk.

"yah, operasi retina matanya."

Jaehyun sonsae menggangguk paham, "seharusnya ia tidak boleh terlalu sering terkena kontak dengan cahaya terang secara langsung, itu akan membuatnya pusing karena belum terbiasa. Dan harus banyak istirahat, beberapa vitamin akan membantu." Aku menarik nafas lega.

"saat dia sadar, bawa dia pulang dan tidak usah masuk besok, aku akan memberikan surat izinnya."

"baiklah, kamsahamnida songsaenim." Seruku sambil membungkuk. Ia hanya tersenyum dan kembali duduk dikursi kerjanya.

"ehm, kalau begitu aku permisi dulu." Kata Yoongi sunbae, "aku harus menemui Lee Sonsae."

"baiklah, jeongmal gomawoyo hyung sudah membantu."

"tidak masalah Jongin. Sehun, luhan, aku duluan. Semoga Kyungsoo cepat sembuh."

"ne hyung. ah Jongin, aku dan Luhan juga akan kembali kekelas untuk mengambil tas kalian." Seru Sehun, aku hanya mengangguk kemudian mereka meninggalkan ruangan.

Aku duduk dikursi samping kasur Kyungsoo yang tertidur lelap dan menggenggam tangannya.

"Soo-ah, aku sangat cemas mendengarmu pingsan. Kumohon cepatlah sadar dan maafkan aku karena tidak bisa menjagamu dengan baik."

"…." Aku mengelus rambutnya dan mencium keningnya lembut.

"cepatlah sembuh sayang.."

.

"eungh.."

Aku yang sedang fokus mengendarai mobil dijalanan sore kota Seoul mengalihkan pandanganku kesamping, tampak Kyungsoo menerjapkan mata bulatnya sekilas. Sepertinya ia sudah mulai sadar, tangan kanannya yang sedari tadi kugenggampun mulai tampak bergerak. Sebenarnya aku tidak tega langsung membawanya pulang sebelum ia sadar, namun cuaca memburuk dan Jaehyun sonsae menyuruhku untuk membawanya pulang.

Aku menghela nafas, untung saja aku membawa mobil hari ini. Karena sejak pagi cuaca kota Seoul memang sedang tidak bersahabat. Aku tidak ingin mengambil resiko Kyungsoo bisa sakit terkena hujan.

"Jongie.." gumam Kyungsoo dengan suara serak. Aku menatapnya dan tersenyum.

"Soo-ah, sudah sadar? Tadi kamu pingsan sayang, kata sonsae hanya kelelahan." Gumamku sambil mencium tangannya lembut. "tadi aku cemas sekali.."

Ia menatapku dengan tatapan bersalah, tampak wajahnya masih agak pucat. "mianhae.."

"gwenchana, apa masih pusing? tidurlah. Saat sampai akan kubangunkan." Ia hanya tersenyum tipis dan kembali memejamkan matanya.

Aku kembali mengalihkan pandanganku kedepan, menatap hujan yang mulai turun dengan deras dan dalam hati diam diam berdo'a agar Kyungsoo bisa kembali ceria esok hari. Sungguh aku sangat tidak tega melihatnya kesakitan. Sudah cukup apa yang sudah dilaluinya selama ini, aku hanya ingin dia bahagia.

.

(Do Kyungsoo POV)

Samar samar aku mendengar suara mesin dimatikan. Aku tahu pasti kami sudah sampai di basement apartment dan berusaha membuka kedua mataku yang terasa berat. Kepalaku masih terasa pusing namun aku melawannya.

Cklek

Pintu mobilpun terbuka, "Soo, kenapa bangun?" Tanya Jongin bingung saat melihatku menatap kearahnya.

"tadi Jongin bilang mau membangunkanku,"

"tapi kamu tampak lelah jadi kuputuskan untuk digendong saja." Jawabnya santai, aku merasa pipiku sedikit panas mendengar jawabannya.

"anieyo Jonginnie, aku jalan saja yah. Aku tahu kamu juga sangat lelah." Ia menggeleng dan menatapku tajam. Aku sedikit takut dengan tatapannya.

"aku tidak akan mengijinkan. Mengertilah, aku sangat mengkhawatirkanmu."

"tapi.."

"Kyung.." ia menatapku agak kesal.

Aku menunduk, "baiklah Jonginnie."

Cup. Aku merasakan keningku dicium dengan lembut.

"J-Jonginnie.."

"aku tidak marah sayang, hanya khawatir. Sekarang ayo." Ia menggendongku tiba tiba dengan bridal style dan menutup pintu mobil.

"Jonginnie~" aku memukul bahunya lembut. Aish, malu sekali saat dilihat oleh orang lain.

"hm kenapa?"

"kenapa tidak digendong dibelakang saja?"

"waeyo? Aku membawa tas kita dipunggungku." Ia menatapku bingung. Dan kemudian tersenyum melihat wajahku yang memerah padam. "haha tidak usah malu begitu Soo, sebentar lagi kita sampai." Aku akhirnya menghela nafas dan mengangguk.

"Jonginnie, apa aku berat?"

"tidak Soo, kamu bahkan lebih ringan dari tas sekolah—aw!" ia menerjab kaget saat aku mencubit perutnya pelan.

"aku tahu itu tidak sakit." Aku mengerucutkan bibirku kesal.

"hehe kamu tahu saja." Ia terkekeh ringan dan kemudian berhenti berjalan. Aku kemudian mengarahkan pandanganku kedepan. Tampak Soojung ahjumma dan tunangannya berdiri dihadapan kami, depan pintu apartement ku. Ia melipat kedua tangannya dan menatap kami dengan pandangan menggoda. Pasti Jongin yang menghubunginya. Padahal aku tidak ingin ahjumma khawatir, nanti kalau ia mengatakan pada umma bagaimana?

"aigoo~ tidak terlihat seperti ada yang sakit disini kkk"

"ne, kalian bahkan terlihat lebih romantis dari pada kami." Sahut tunangannya, Kibum ahjussi. Aku hanya menatap mereka kesal.

"Kyungie-ah jangan malu begitu haha. Baiklah, ayo ahjumma bantu kamu membersihkan diri." Soojung ahjumma mengetikkan password apartementku yang memang sudah dihapalnya kemudian masuk diikuti tunangannya.

"gwenchanayo ahjumma, aku bisa sendiri. Ahjumma kembali saja."

"dengan wajahmu yang pucat itu? Ahjumma rasa tidak ada pilihan selain menurut, Kyungie."

"…" aku hanya kembali merengut kesal dengan Jongin yang sesekali mengelus pipiku lembut sambil terkekeh pelan.

"Jongin, bawa dia kekamar. Dan kembali kesini saat selesai mandi untuk makan malam. Kau tampak sangat mengerikan."

"aku ini tampan ahjumma!" seru Jongin kesal sambil menggendongku menuju kamar. Aku hanya terkekeh pelan melihat wajahnya yang kesal.

"terserahmu saja, anak hitam!" terdengar suara Soojung ahjumma dari dapur.

"aish, dasar ahjumma cerewet-_-"

"sudahlah, Jonginnie." Gumamku pelan.

"ne" Ia kemudian menurunkan tubuhku dikasur dan tersenyum. Aku sekilas melihat ia meringis kecil.

"Jongie gwenchana? Kenapa meringis? Apa yang sakit?" Tanyaku sambil mendudukkan tubuhku kemudian menyentuh wajahnya dengan panik.

"gwenchanayo, Soo. Hanya pegal. Sekarang aku pulang yah, nanti aku akan kembali." Ia mengelus rambutku sayang.

Aku mengangguk walau masih merasa khawatir terhadapnya. "setelah ini berendam dengan air hangat agar lelahnya hilang, ne?"

Ia mengangguk kemudian tertawa kecil seakan aku barusaja mengucapkan sebuah lelucon. "Soo, kamu yang sedang sakit tetapi malah mengkhawatirkan orang lain."

"aku hanya tidak ingin kamu kenapa-napa."

"KIM JONGIN! KEMBALI KE APARTMENT MU SEKARANG!" terdengar seruan dari arah dapur. Jongin kemudian tertawa.

"aku pulang yah Soo" aku hanya tersenyum kecil menanggapinya. "saranghae."

Cup.

Dan setelah itu...ia menghilang dibalik pintu setelah mencuri satu kecupan dibibirku.

.

Aku dan Jongin baru saja makan malam dengan masakan buatan Soojung ahjumma. Setelah memasak untuk kami, Soojung ahjumma dan tunangannya pamit untuk pulang.

"jongin, kamu tidak kembali ke apartementmu? Kamu juga harus istirahat." tanyaku saat ia duduk disofa samping tempat tidurku sambil menonton sebuah video dance dengan tabletnya sementara aku duduk bersandar dikepala tempat tidur sambil memeluk bonekaku.

"tidak, aku akan tidur disofa. Siapa tahu saat malam kamu membutuhkan sesuatu." Gumamnya lagi sambil mengalihkan pandangannya sekilas kepadaku dan tersenyum.

"tapi—"

"aku tidak menerima penolakan Soo, lagi pula aku tidak akan bisa tertidur jika terus mengkhawatirkanmu."

"Jongie, lusa kamu harus ikut kompetisi, kamu tidak boleh terlalu lelah. Tidur disofa sangat tidak nyaman." Aku kembali mencoba menyanggah. Namun ia hanya memberikanku sebuah gelengan. Aku menghela nafas tanda menyerah dengan perdebatan ini.

"baiklah." Gumamku kemudian menenggelamkan wajahku diboneka berbentuk burung hantu tersebut. Dapat kurasakan Jongin bangkit dari duduknya dan duduk ditepi tempat tidurku.

"tidurlah, sudah malam dan kamu harus banyak istirahat." Gumam Jongin sambil memeluk ku dari samping. Aku mendongakkan kepalaku dan menatapnya yang sedang tersenyum lembut.

"apa masih terasa pusing?"Tanya Jongin. Aku hanya mengangguk pelan.

"…."

"Soo-ah,"

"eum."

"kamu marah padaku?"

"ani." Gumamku pelan. Jongin kemudian mengeratkan pelukannya dan mengelus rambutku pelan.

"jangan mendiamkanku seperti ini, aku hanya terlalu khawatir." Gumamnya dengan suara serak.

Seketika aku membalas pelukannya dengan mata berkaca-kaca, "tapi jika kamu sakit dan tidak bisa ikut kompetisi aku akan sangat menyesal."

"aku tidak akan sakit Soo, aku ini namja yang kuat." Serunya sambil terkekeh pelan. Aku kemudian melepaskan pelukannya setelah itu ia mencium keningku lembut.

"ayo, sekarang tidur." Aku menidurkan tubuhku dengan nyaman dan Jongin menarik selimut hingga menutupi tubuhku sebatas leher.

"jaljayo, Soo. Saranghae."

"jaljayo, Jonginnie. nado " dia tersenyum sambil mematikan lampu kamarku dan menghidupkan lampu tidur dimeja nakas. Aku berusaha memejamkan mataku untuk menghilangkan pusing yang masih sedikit mendera dan mencoba untuk tidur.

.

Aku terbangun dengan rasa haus ditenggorokan dan mendudukkan diriku. Namun karena gerakanku yang sangat tiba-tiba, kepalaku terasa sangat pusing. Aku sontak memijat pelipisku dengan pelan.

Saat sudah merasa agak mendingan, aku menolehkan pandangan kearah jam weker yang berada di meja nakas. Hm, masih pukul 2 dini hari. Aku kemudian bangkit dengan perlahan agar tidak membangunkan Jongin yang sedang tertidur pulas dan menghidupkan lampu kamar. Seketika suasana kamar menjadi sangat terang dan membuat kepalaku terasa sedikit pusing kembali.

Sebenarnya sejak tadi aku merasa curiga dengan kondisi Jongin saat ini. Terlebih saat ia menggendongku tadi, wajahnya yang meringis pelan membuatku sangat cemas. Akupun melangkah pelan kearahnya, dan melihat sedikit warna keunguan dibalik jeans kaki kanannya. Aku menarik nafas, sontak menarik pelan jeansnya dan mendapati pergelangan kaki kanannya sedikit membengkak dan berwarna keunguan. Kakinya terkilir dan ia bersikeras untuk menggendongku? Aku menarik nafas untuk menenangkan diri dan berjalan menuju dapur untuk minum dan mengambil kompresan.

Aku kembali dari dapur dan masih mendapati Jongin tidur dengan nyenyak tanpa terganggu. Aku kemudian duduk dipinggir sofa, menaruh es batu didalam gulungan kain dan mengompres pergelangan kakinya pelan. Jongin sama sekali tidak terbangun dan sesekali hanya meringis pelan dalam tidurnya. Aku berani bertaruh bahwa ia sungguh kelelahan.

Setelah merasa cukup, aku meletakkan baskom berisi es tadi di meja nakas. Setelah itu mengambil selimut untuk Jongin dari dalam lemari. Aku tidak tahu dia tidur tanpa memakai selimut padahal suhu kamar kurasa cukup dingin. Ia hanya memakai sebuah T-shirt lengan pendek dan jeans namun bisa tidur begitu nyenyaknya?

Setelah memakaikan selimut yang cukup tebal hingga menutupi sebatas lehernya dan mencium keningnya lembut. Aku kemudian mematikan kembali lampu kamar dan bergegas tidur karena merasa pusing kembali melandaku.

"saranghae, Jongin. Semoga kamu cepat sembuh."

Bukan berarti aku tidak menyetujui keputusanmu..

Bukan..

Aku tahu kamu sangat memperhatikanku..

Namun, Aku juga tidak ingin kamu terluka..

Aku akan tetap selalu disisimu saat kamu membutuhkan..

Jeongmal saranghaeyo,Kim Jongin..

.

END/TBC (Reader yang menentukan)

Maaf kalau disini mungkin ada typo karena aku tidak mengecek kembali setelah diketik-_-v yeah this is sequel of my absurd ff^^ hmm kalau lanjutpun ini paling cuma sampai ch depan yaa haha tapi disini juga bisa langsung end kok.

THANKS TO:

Wanny : haha gomawo^^ sekarang aku buat sqnya. Apakah ini juga manis? Kk senang memang melihat Jongin yang baik hati. Terimakasih sudah review!

Flowerdyo: hehe jangan senyum sendiri loh bahaya(?)Terimakasih sudah review!

Sehunpou : hmm nyatanya di ICSY ga ada konflik haha. mungkin konfliknya cuma disini karena mereka saling khawatir satu sama lain^^ mau? Ntar kita culik Jonginnya kk. Terimakasih sudah review!

Younlaycious88 : haha aku juga seneng ^^ bagus disini jangan juga dia tetep baik kok. Kita terus dukung Kaisoo yah :') Terimakasih sudah review!

Syifaslsb : disini udah dibilang matanya Kyung tetep bulat(?) haha aduh masih muda jangan diabetes dulu wkwk. Aniyo malah dengan kritiknya aku merasa senang dan itu membuat aku menjadi lebih baik lagi^^ jeongmal gomawo hehe. Terimakasih sudah review!

Kaisoo32 : semoga ini juga sweet yah. Ini sudah dilanjut dengan sequel^^ Terimakasih sudah review!

Kaisoo Fujoshi SNH : sudah dibuat sequelnya ^^ Terimakasih sudah review!

-ltmsjh