Prolog

Halo semua! Apa kabar? aika harap baik!

Saya emaeraika *

Ini cerita pertamaku di Fanfiction v

aika harap kalian suka dengan cerita ini /

Sasuke The Cat Boy

by emaeraika

Main Cast :

Sasuke Uchiha

Sakura Haruno

Naruto Uzumaki

Gaara

Ino Yamanaka

Hinata Hyuga

Disclaimer : Semua char di fic ini adalah milik Masashi-sensei, dan saya hanya meminjam *peace*

Warning! : alur tak jelas, typo bertebaran, garing. Don't Like Don't Read, okay? No flame.

Enjoy! Happy Reading!

xoxoxoxox

Kegelapan yang sunyi telah hilang sejak si jago merah menyambar rumah-rumah dan pemukiman Klan Nekomata. Semua penduduk segera berlari berusaha menyelamatkan diri sendiri beserta keluarga mereka. Tak terkecuali keluarga Ketua Klan Nekomata, Fugaku Nekomata dan keluarga. Fugaku sedang menggandeng Itachi Nekomata, anak sulungnya. Di belakangnya, Mikoto mengikutinya sambil menggendong Sasuke Nekomata, anak bungsunya.

Sasuke menoleh ke belakang dan melihat rumahnya yang telau dilahap api yang berkobar dengan kejam. Melahap segala memori yang telah dibangun oleh dirinya dan keluarganya di bangunan tua namun megah itu. Telinga kucing yang ada di kepalanya mengarah ke belakang, dan ekornya bergoyang-goyang gelisah.

Sasuke yang masih berusia 5 tahun tidak mengerti atas keadaan saat ini. Kenapa api itu menyerang keluarga dan klannya yang tidak bersalah? Apa api itu punya dendam? Tapi, kenapa? Pertanyaan demi pertanyaan terus terlintas di pikiran Sasuke.

DUUAARR!!

xoxoxoxox

Syuuu...

Angin sepoi-sepoi menyapa Sasuke. Ia mengerjapkan matanya, membiasakannya dengan sinar mentari yang sangat cerah pada pagi hari ini. Ia bangkit dari tempatnya berbaring.

'Dimana ini?', batin Sasuke. Ia tidak ingat pernah datang ke sini. Ia menggaruk-garuk kepalanya yang kebetulan sedang gatal. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitarnya. Matanya segera tertuju pada Pohon Sakura yang besar. Pohon itu dikelilingi bangku lingkaran yang terbuat dari marmer. Suasananya terlihat tenang. Bunga-bunga Sakura yang berguguran dan terbawa angin sepoi-sepoi membuat Sasuke tak ingin mengalihkan perhatiannya. Namun, ia tersadar. Di sana... ada seorang anak kecil perempuan.

Anak perempuan itu terlihat sedang menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ah, kontras sekali dengan keindahan Pohon Sakura itu. Sasuke pun menghampirinya. Sasuke baru menyadari bahwa rambut anak perempuan itu senada dengan pohon di belakangnya.

Sasuke menepuk pelan bahu anak perempuan itu sehingga anak itu segera mendongak karena terkejut. Anak itu menatap Sasuke dengan air mata yang masih mengalir.

'Kawaii..." batin Sasuke. Kesadarannya seakan tersedot oleh paras anak perempuan itu. Namun, Sasuke segera menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran-pikiran anehnya.

"Kenapa kamu menangis?" kalimat pertama meluncur bebas dari mulut Sasuke. Anak perempuan itu kembali menunduk.

"Hei--"

"Aku... jelek." jawab anak itu dengan lirih. Sasuke menautkan kedua alisnya. Jelek? Baru saja Sasuke berpikir dia gadis yang kawaii. Tapi, anak itu segera menepis pikiran Sasuke dengan kalimat singkatnya.

"Kenapa kamu jelek?" tanya Sasuke lagi.

"Karena jidatku... lebar." jawaban yang keluar dari mulut anak itu semakin membuat Sasuke bingung.

"Bagiku... kamu cantik. Sangat cantik." ucap Sasuke, semburat merah muda muncul di kedua pipi chubby Sasuke.

Anak perempuan itu mendongak mendengar ucapan Sasuke. "Benarkah?"

xoxoxoxox

"Tidak." ucap remaja laki-laki. Yaitu Sasuke Nekomata.

"Haaa? Aku masih sangat ingat! 9 tahun yang lalu kau bilang aku ini sangat cantik. Ingat! Sangat CANTIK!" seorang gadis berusia 14 tahun dengan surai yang senada dengan Bunga Sakura sedang berdiri di sebelah Sasuke yang sedang serius membaca bukunya.

"Hn." gumam Sasuke singkat dan tidak jelas.

"Lalu kenapa saat aku bertanya 'apakah aku cantik?' kau bilang jelek?!" tanya gadis merah muda itu.

"Hn? Siapa yang bilang jelek?" tanya Sasuke balik sambil melirik gadis itu sekilas, lalu kembali membaca bukunya.

"KAU!" jawab gadis itu dengan lantang. Mengganggu suasana kelas yang sepi. Di kelas itu, hanya ada kedua insan yang sedang berdebat tanpa tema yang jelas.

Sasuke menutup bukunya dan menatap tajam gadis itu. "Aku hanya bilang 'tidak', Sakura-sama." bantah Sasuke dengan penekanan di setiap katanya dan sindiran di akhir nama gadis yang dipanggil Sakura itu.

Sakura langsung terdiam seribu bahasa. Tapi, bukan Sakura namanya kalau harus kalah berdebat.

"Tapi, itu sama saja dengan jelek kan?" tanya Sakura kembali. Sasuke kembali membaca bukunya tanpa menghiraukan ocehan Sakura.

"Hei, Sasuke Ne--eh, Uchiha!" bentak Sakura yang kesabarannya mulai hilang. Sasuke segera mengalihkan perhatiannya pada Sakura saat mendengar Sakura yang nyaris saja memanggilnya dengan 'Nekomata'.

"Kau tidak bisa asal mengartikan setiap kalimat dengan mudahnya." jawab Sasuke dingin.

"Kalau begitu, bicaralah yang jelas! Jangan pelit kata Sasuke-KUN!" Sakura bertolak pinggang sambil melotot saking kesalnya dengan sikap dingin Sasuke Uchiha.

"Aku sudah berusaha bicara sebanyak mungkin padamu, Sakura," elak Sasuke. Sakura menganga tidak percaya. 'Berusaha bicara sebanyak mungkin'? Apa ia tidak salah dengar. Oke, ini terdengar lebay. Tapi, jika kalian ada di posisi Sakura, mungkin kalian akan bereaksi sama dengan Sakura.

Sasuke Uchiha atau yang biasa dipanggil Sasuke adalah manusia terpelit yang pernah Sakura kenal. Mulai dari uang, barang, dan bahkan sampai kata!

"Baiklah, aku menyerah, Sasuke-kun." ucap Sakura pasrah.

Akhirnya Sakura kembali duduk di depan Sasuke. Tempatnya yang semula, sebelum ia berceloteh ria di sebelah Sasuke. Ia baru saja ingin memasang earphone di telinganya, namun ada yang menginterupsi kegiatannya.

"Sakura! Ada yang mencarimu!" Ino muncul di pintu kelas bagian depan dengan wajah panik dan napas yang tersendat-sendat.

Sakura menyadari ada hal yang serius. Jika Ino memanggilnya dengan nama asli, bukan 'forehead', itu artinya ada hal yang serius.

Sakura pun bangkit dan segera berlari mengikuti arah lari Ino Yamanaka. Tanpa disadari, Sasuke yang masih di kelas sedang menatap kepergian Sakura dengan kekhawatiran di wajahnya yang tidak kentara.

xoxoxoxox

Holaaaa...

Bagaimana prolognya? Menarik? Tolong berkomentar disertai kritik dan saran yang membangun '/\'

Maaf ya kalau pendek banget... kan prolog ;)

Review please~

Words : 912