Share...
Hai, I'am newbie here ( halah... sok nginggris loe, Bahasa Indonesia aja campur sari *Pundung*)
Ini fict pertamanya Ota.
Setelah perjuangan panjang 3 hari 3 malam menunggu account Ota aktip, ahkirnya Ota bisa juga mempublish fict Ota.
Mohon maaf ya, kalau ceritanya garing n gak karuan.
MOHON BANTUANNYA ^_^
Disclaimer :
Masa shi, Naruto punya Dia... (Plak! Dor..dor..dordordror *dibantai Masashi Kishimoto*)
Aishiteru
By : Clown of Itachi-San
Pairing :
Naruto x Hinata
Genre :
Romance/Humor
Rating :
T (Yang masih kecil boleh baca kok. *Plakkk! tewas seketika*)
Warning :
Awas! ada Rasia Bences Booo... (-_- )'
Summary : Naruto ada siswa kelas 12 IPS 2 Konoha High School. Suatu hari cowok yang lumayan tampan ini menemukan belahan jiwa. Dengan berbagai cara ia lakukan untuk menakluk hati sang pujaan yang notabene-nya adalah seorang yang sangat pemalu.
Sementara Sasuke, terancam pindah sekolah karena selalu dikejar-kejar oleh Orochimaru, salah seorang guru Killer disekolahnya.
Apa Naruto akan berhasil menaklukan hati sang belahan jiwanya? dan apakah Sasuke akan benar-benar pindah sekolah meninggalkan teman baiknya itu? AU, dikit OOC Gaje Banget, Alur Cepat, TYPO ditebar sembarangan, Garing...
Hokeeew
HAPPY READING
TAP TAP TAP TAP TAP
Dilorong sekolah Konoha High School, seorang siswa sedang berlari dengan senyum ceria yang terlukis jelas diwajah, Sebut saja Naruto (Author malas menulis detailnya).
Setelah berlari hampir 10 menit, ahkirnya ia menghentikan lari-an'nya di depan sebuah kelas (Kelas Naruto, 12 IPS 2). Ia menghela nafas panjang-panjang kemudian memasang jurus andalannya, Senyum lima jari (yang sama sekali tidak efektif) sambil memegang gagang kenop pintu.
BRAKKKK, pintu itu di buka dengan tidak berperi-ke'pintuan sama sekali oleh Naruto yang entah mengapa sangat, sangggat bersemangat pagi ini.
"Selamat Pa..." "PLAK" "gi..." teriakan mautnya di jeda dengan paksa oleh sebuah penghapus hitam pekat yang mendarat dengan mulusnya diwajah tan-nya. Ia tidak menyangka jika pagi ini, ia akan di hadiahi sebuah penghapus 'GENIT' yang dari tadi seakan tidak mau melepaskan pelukan mautnya diwajah Naruto.
Naruto mengambil penghapus yang masih tidak mau berpisah dari wajahnya kemudian membantingnya keras dilantai kelas. Ia sudah naik pitang. Wajahnya memanas, telinganya mengeluarkan asap seperti teko air yang mendidih.
"Berisik..." kata Shikamaru santai, sipelaku pemerkosaan terhadap wajah tampan Naruto menggunakan media penghapus (yang notaben-nya tidak pernah dibersihkan selama sebulan), kemudian merebahkan (kembali) kepalanya diatas meja sambil menutup mata. *Tidur maksud-nya).
"ARRGGH... SHIKAMARU, APA YANG KAU LAKUKAN PADA WAJAH TAMPAN'KU HAH?" Naruto berteriak narsis pada Shikamaru sambil menghentak-hentakkan kakinya dan menunjuk-nunjuk Shikamaru.
Sedangkan yang di tanya hanya "Ngrokkk... Ngrokkkkk...zzzz" menjawab dengan dengkurannya. Eh, tunggu. Apa aku bilang dengkuran?... Wah! Tepuk-tangan para pemirsa, Shikamaru telah memecahkan rekor 'tidur nyenyak dalam waktu 5 detik' mengalahkan kebo-kebo author yang ada dikandang. (BRAKKK... author diilempar kursi oleh Shikamaru dan langsung pingsang seketika. Alhasil masuklah 4 orang suster cantik dan menandu keluar author. Ahhh... indah-nya hidup!) o o o
Oke, ini udah mulai ngaco. Back To Story.
"Arrghh, Siall. Dasar kebo. Bisa-bisanya dia ditidur secepat itu." gerutu Naruto sambil berjalan mendekati tempat duduk-nya.
"Hihihi... sudahlah Naruto, dia mah gitu. Lagian lu Knapa sih, pagi-pagi udah teriak-teriak kaya orang dapet lotre." seru(langsung aja ) Kiba yang sedari dulu (?) terkikik geli melihat kelakuan kedua mahkluk aneh itu sambil mencoba menenangkan sahabatnya itu. Naruto.
"Semangat Bro! Dalam hidup kita harus selalu semangat agar selalu dapat rejeki. Semangat itu Ibadah. Bukan kaya tu kebo, tiap hari kerjanya tidur-tiduran dan males-malesan. Nanti kalo tuh kebo mati, dunia pun pasti ikut-ikutan males nampung orang males kaya dia" terang Naruto yang marahnya udah berkurang menggunakan rumus "panjang X lebar X Luas = Nyungsep", sambil nunjuk-nunjuk Kebo ee, Shikamaru yang lagi bobo.
"Cih... dasar lu. Omongan lu udah kayak haji dadakan aja. Eh, kamu udah kerja PR kimia belom?" Kiba bertanya pada Naruto yang kelihatannya masih komat-Kamit gak jelas.
Saat mendengar tentang PR Kimia, Naruto langsung tersentak dan tanpa mengatakan apa-apa, ia langsung berbalik ke arah Kiba yang duduk dibelakangnya sambil memasang muka memelasnya agar dipinjamkan PR oleh Kiba.
Kiba melihat wajah melasnya Naruto yang kayak Akamaru ngak makan 1 bulan. Tiba-tiba pandangan Kiba memudar, kini dalam penglihatannya, Naruto berubah jadi sosok Akamaru yang begitu imut. Tanpa pikir panjang, ia langsung berdiri dari kursinya dan menjepit kepala Naruto dengan kedua lengannya. Alhasil inilah yang terjadi...
"KYAAAA,... AKAMARU... CUP CUP CUP, KAMU KANGET (kangen banget) AMA AKU YA, CUP CUP, KASIHAN. KAMU PASTI LAPARKAN?..CUP CUP.." Kiba langsung berteriak-teriak histeris sambil mencium-cium pipi Naruto dengan nafsu yang kelewat batas dunia.
Beruntung dalam kelas hanya ada mereka bertiga. Coba kalau anak-anak yang lain udah pada masuk, mau taruh dimana tampang mereka itu. Naruto yang udas sesak nafas, jijik sekaligus takut kalo teman-teman sekelasnya datang, langsung mendorong Kiba hingga terduduk kembali di kursinya.
"cuih..cuih... cih... Lu gila ya Kiba... Cuih.. Puah.. puah... teman sendiri lu umbat juga... cuih." kata Naruto sambil melap iler Kiba dipipinya, jijik.
Sontak Kiba langsung tersadar dari imajinasinya dan meminta maaf pada Naruto.
"Aduh..duh. Maaf yah Naruto. Aku teringat pada akamaru yang sendirian dirumah." kata Kiba nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Naruto yang masih kesal, menengadahkan tangan kanannya didepan wajah Kiba. Kiba bingung dan bertanya.
"Apaan nih?" tanya Kiba bingung
"Pinjem PR Loe,,,..." Kata Naruto ketus sambil memasang wajah stoic. Sedangkan tangan kirinya masih melap-lap pipinya. Sensasi rasanya, masih kerasa (Nikmat Choy *PLAKKK*).
Kiba masih cengo. Tiba-tiba ia bergidik ngeri saat menatap mata Naruto yang seolah mengatakan lu-pinjemin-gak-kalau-gak-gue-bakal-kasih-tau-yang-lain-kalau-lu-udah-nyium-nyium-gue-dengan-paksa-plus-nafsu. Kiba pun dengan berat badan chouji langsung mengambil buku PR-nya dan menyerahkannya pada Naruto.
"Makasih~" kata Naruto nyengir (khas'nya itu) sambil merampas buku yang masih di tangan Kiba. Kemudian ia berbalik kedepan dan mulai menyalin.
GUBRAK. Kiba langsung tepar seketika dilantai.
10 menit kemudian
(saat ini anak-anak yang lain udah pada masuk kelas)
"Nih Kiba, makasih ya" kata Naruto mengembalikan buku PR nya Kiba.
"Iya" Kata Kiba sambil mengambil bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.
KREEKKK.
Pintu kelas terbuka dan masuklah seorang pria berambut emo dengan wajah yang dingin tanpa ekspresi. (terkesan Cool gituloh kata Sasuke)
" KYAAA... SASUKE-KUN HADAP SINI DONG"
"UWAAAA... SASUKE KUN~... KAMU WANGI BANGET DEH"
"KYA SASUKE-KUN ..."
Itulah suara-suara orang gila yang baru saja dilepaskan dari Ragunan karna pihak Ragunan udah gak sanggup mengurus mereka lagi karna selalu mencari gara-gara dengan si Monyet idol yang ada disana (BUAGHHH! PRANG! TOK TOK TOK! TRANG! MEEEEOWWWW! ADOWWW! *digebukin Sasuke FC*). 'Syukurin Loe' bantin sasuke kegirangan.
Sasuke masih terus berjalan tampa menghiraukan suara-suara itu. Pandangan'nya lurus kedepan menunjukkan wibawa-nya (Sasuke: "perasaan tempat duduk gue gak jauh-jauh amat deh."/ Author :"Udah lu ikutin aja Naskahnya"/ Sasuke : 'Perasaan gue gak enak nih!'). Dengan PD ia terus berjalan, pinggulnya lenggok kiri, lenggok kanan bak Model papan iris.
Tiba-tiba... GUBRAK.
Sasuke jatuh panjang dengan tidak elitnya, dengan hidung mencium lantai duluan. Semua diakibat karna ia menginjak tali sepatunya sendiri yang lepas.
HAHAHAHAHA... suara tawa menguncang keras kelas itu akibat accident yan memalukan itu. Cewek-cewek yang tadi meneriaki Sasuke pun tertawa melihat Sasuke yang masih tiduran dilantai. Author pun mengambil inisiatif untuk bertanya pada FC Sasuke yang ada dikelas itu. Setelah menanyakan, mengapa ia tidak membantu tapi malah tertawa, jawabannya gini "ahahaha... Idola ya idola. Lawak ya lawak. masa ada lawak kental dan manis gak dicicipi. lihat muka Sasuke-kun, haha gak Karuan... huaaahahahah" *author langsung ngacir takut ditelan FC-nya Sasuke yang satu ini*).
Karna malu, Sasuke ( yang sedang melakukan hubungan suami istri dengan lantai kelas) langsung bangun dan berlari ke tempat duduknya yang berada disamping Naruto.
"hihihi... gak nyangka, orang dingin kayak kamu bisa malu juga... hahaha" timpal Naruto mengejek Sasuke yang masih mengelus-elus hidung-nya yang mancung.
"Halah... diam lu Dobe..." Kata Sasuke kesal. Sedangkan Naruto masih terkikik geli melihat ekspresi si Uchiha bungsu itu.
KREEEEk
Pintu kelas terbuka lagi. Anak-anak yang tadi sedang heboh-hebohnya langsung diam dan duduk dengan rapi. Terlihat didepan pintu, seorang pria paruh baya, berambut panjang dan berkulit putih pucat sedang memegang beberapa buku ditangannya.
"Selamat Pagi, anak-anak" sapa pria paruh baya itu sambil berjalan kearah meja guru.
"Selamat Pagi, Orochimaru senpai" balas para murid serempak kepada guru mereka yang bernama Orochimaru.
"Oke. kita mulai pelajaran kita hari ini. Tapi sebelum itu ka... WHAT THE HELL?" Kata Orochimaru kaget setelah melihat hidung Sasuke yang masih sedikit berdarah dan memerah akibat ciuman nakalnya bersama lantai kelas tadi.
Orochimaru langsung memasang ekspresi kekhawatiran (yang jelas sekali kalau itu dibuat-buat) dan berjalan mendekati Sasuke yang sedang duduk dikursinya.
"Kamu kenapa Sasuke (dalam hati Orochimaru mau di tambah embel Chan sih...), Hidung kamu berdarah~" kata Orochimaru dengan suara yang sedikit '(dibuat) Khawatir' sambil mengelus-ngelus hidung Sasuke yang masih berdarah. Sasuke ngak ngeh juga dengan sikap aneh Orochimaru-senpai'nya dan dengan santai dia menjawab.
"Ah, ngak apa-apa senpai cuman luka kecil kok." kata Sasuke
"Hah... Kamu ini. Ini serius tau~" kata Orochimaru yang digenitkan kemudian menatap wajah Sasuke terus sambil memegang hidungnya.
"gak apa-apa Senpai" kata Sasuke sambil mendongak wajahnya agar bisa melihat wajah gurunya itu. Alangkah kagetnya ia, saat ia melihat wajah Senpainya yang tersenyum licik sambil mengedip-ngedipkan matanya kearah Sasuke sementara tangan kirinya sudah memegang tangan kanan Sasuke. Sasuke bergidik ngeri.
"Ayo kita ke UKS~" kata Orochimaru sambil menarik Sasuke agar dia bangun dari duduknya. Sasuke yang sudah menyadari apa yang akan dilakukan oleh senpainya itu, cepat-cepat menarik tangan kanannya yang digengam Orochimaru kemudian dengan sekuat tenaga mendorong Orochimaru hingga jatuh bergelindingan dilantai (Lu kira kelereng).
"WUAAAAAA... NYAK, BABE TOLOOONG~ ADA BANCI KALENG KARAT LEPAS" teriak Sasuke sambil berlari keluar keluar kelas.
"SASUKE-CHAN~ KAMU MAU KEMANA... AYO KITA KE UKS UNTUK MENGOBATI LUKA~MYU" Orochimaru ikut berteriak kemudian bangkit dari lantai dan langsung berlari 'lunglay' mengejar Sasuke yang sudah ngacir duluan meninggalkan anak-anak lain yang bengong melihat apa yang telah terjadi.
"OGAHHHHHHH~~~~~" suara teriakan Sasuke masih terdengar hingga telinga Naruto dan kawan-kawan yang berada dikelas.
AHAHAHAHHAAA siswa-siswi yang lain langsung tertawa terbahak-bahak meelihat senpai mereka dan idola sekolah, kejar-kejaran seperti anak TK. atau lebih tepatnya seperti sepasang kekasih yang berbulan-bulan terpisah oleh bencana alam dan ahkirnya bertemu.
'ah... apa sih yang guru gila itu lakukan. tau dari tadi gua gak usah susah-susah menyalin PR-nya Kiba' gerutu batin Naruto. Tapi dia senang juga, melihat teman baiknya itu bisa berlari dengan ceria (?) seperti itu.
"Ada apa sih. Ribut amat?" tanya Shikamaru yang baru bangun dari tidurnya kebingungan. Tiba-tiba ia kaget melihat sebuah penghapus melayang dan mendarat dengan telak diwajahnya. "ah..."serunya sebelum ahkinya ia jatuh kelantai dan pingsan seketika.
"Satu sama" kata Naruto tersenyum puas sambil joged-joged gak jelas ala Sinchan didepan kelas.
TENG TENG TENG TENG
Bel tanda istirahat telah berbunyi.
Suara gemuruh siswa-siswa yang senang, membuat sekolah itu seperti pasar malam yang berisik. Dikelas Naruto, anak-anak udah pada keluar kelas menuju kantin. Ada yang jalan bergerombol, ada yang sendiri, bahkan ada yang melompat keluar dari jendela (kelas Naruto dilantai 2) karna tuntutan perut yang udah nyampe talak 3. *Wuihh, hebat kali anak itu. Mati ngak ya?*
Oke. itu udah melenceng jauh dari cerita. (Reader: "emang lu pikir dari tadi ngak melenceng hah? lebih Jauh malah" author : *Pundung di toilet*)
OKYJELLY. Dari pada berdebat tentang melenceng tidak-nya ni cerita, Lebih baik kita tengok tokoh utama cerita ini. Mana ya dia?. Oh. Disana.
"Hoy,.. Naruto"
Naruto yang sedang berjalan dilapangan sekolah, dikagetkan oleh suara cempreng yang memangginya dari belakang. sontak ia menoleh dan melihat Kiba berlari mendekatinya.
"Oh... Kiba, ada apa?" tanya Naruto pada Kiba yang sampai disampingnya yang tengah mengambil Nafas.
"eh.. Ke kantin yuk. Udah lapar nih." ajak Kiba yang masih Ngosh-ngoshan mengatur nafas.
"Ayuu... Traktir yach" kata Naruto seraya melangkahkan kaki mendahului Kiba yang mengambis Nafas.
"Apa?" tanya Kiba memastikan kalau di salah mendengarkan apa yang dikatakan sahabatnya itu.
"He?" Naruto menoleh kearah Kiba dengan memasang wajah Inocent dan horor. Sebuah Ancaman besar bagi Kiba.
Kiba bergidik ngeri, tatapan Naruto seakan mengatakan "apa-loe-mau-gue-buka-aib-loe-ha". Dengan berat hati, ia mengiyakan permintaan Naruto. 'Dasar Lintah Darat. tunggu aja balasan dari gue' batin Kiba menyumpah-serapah'kan Naruto.
"E-Eh... tidak apa-apa. Aku yang teraktir. Ayo." kata Kiba salah tingkah takut kalau Naruto tau apa yang sedang dipikirkannya.
"Oh... Kalau begitu, ayo kita ber...angkat..."seru Naruto semangat sambil menarik tangan Kiba yang sudah pasrah akan hidupnya (Tabahlah Nak...).
Dikantin...
"Bang! biasa... Ramen, 10 mangkuk, ya." Kata Naruto memesan ramen kepada ABANG TUKANG RAMEN... YE...YE...YE (PLAKKKK! ADOOOOOWWWW).
"WHAT THE ?" teriak Kiba kaget medengar Naruto memesan 10 mangkuk. Bagaimana tidak, kalau ia membayarnya, uang jajannya selama seminggu ludes tak berbekas dalam waktu sehari. Setelah beteriak ia langsung sempoyongan dan BRUKK pingsan tergeletak dilantai.
"Yaelah... dia tidur. Udah ketular virus-nya Shikamaru ya. sudahlah aku makan sendiri aja dah." kata Naruto santai tampa memperdulikan sahabatnya itu.
KRAUKKRAUK KRAUK... beberapa menit kemudian..
"Hoy Kiba, bangun woy... bayarin tuh ramen, gue gak punya duit nih..." seru Naruto membangunkan Kiba yang terletak dilantai sambail menepuk-nepuk pipi Kiba.
Merasa tak jawaban dari temannya itu (Padahal orang lagi pingsan, bisa-bisanya dia santai kayak gitu), ahkirnya ia memasukkan tangannya didalam saku celananya Kiba dan mengobrak-abrik seluruh isinya. Tangannya meliuk-liuk mencari apa yang dia inginkan. Sesekali, ia kaget sendiri karna tidak sengaja menyentuh 'PIP'nya Kiba yang lagi hibernasi(?). Setelah beberapa menit merogoh sakunya Kiba (Gila Lama Amet), ahkirnya dia menemukan beberapa helai uang. Setelah menyeringai puas, Ia pun pergi membayar ramen yang tadi di makannya.
"Nih, bang. Uang pas." kata Naruto pada penjual Ramen sambil memberi sejumlah uang.
Setelah selesai membayar, ia pergi ketempat Kiba tergeletak untuk membangunkannya. Karna sudah beberapa kali menepuk pipi sahabatnya dan tak mendapat jawaban pasti, ahkirnya dengan senang hati ia memegang tangan Kiba yang lagi tergeletak tak sadarkan diri dilantai kantin kemudian mulai menyeretnya ke kelas. (Bayangin ndiri. Author tak sanggup mrnjelaskannya) *Ni anak, Gilanya gak ketulungan*.
Mereka berdua sudah sampai dilorong sekolah lantai satu. Karna badan Kiba yang sangat berat, Naruto harus meyeret dengan sekuat tenaga sambil menutup kedua mata sipitnya. Tanpa sadar, tiba-tiba ia menabrak tubuh seorang cewek hingga buku-buku yang dibawa cewek itu berserakan dilantai.
Naruto kaget dan membuka matanya, tanpa babibubebo ia melepaskan tangan Kiba yang masih belum sadarkan diri dan langsung bergegas membantu cewek yang lagi memungut buku-bukunya itu.
"Aduh.. Gomen ya. Aku ngak sengaja" kata Naruto meminta maaf sambil membantu memungut buku-buku itu.
Tanpa sengaja, ia memegang tangan cewek itu. Ia pun mendongkak wajahnya yang tertunduk dan menatap wajah cewek itu, si cewek pu melakukan hal yang sama. Mereka saling menatap cukup lama dalam hening. 'Manis' batin Naruto bergejolak (?).
Angin berhembus lembut mengelus kulit mereka. Jantung Naruto berdeguk kencang melihat rambut panjang hitam kebiruan milik cewek itu melambai indah ditiup angin, kulit putih bersih yang disentuhnya, mata lavender indah yang sedang terpaku menatap mata Saphirenya. Hati Naruto seakan meleleh akan kecantikan cewek yang ditabraknya itu. Tubuh mungil yang dibaluti kemeja putih lengan panjang, rok merah berkotak-kotak dengan garis putih, rambut indigo panjang dengan poni yang membawa kesan manis diwajah putih sang cewek. Naruto pasti akan berguling-guling seperti anak kecil dilantai kalau saja dia tidak ingat itu akan membuat harga dirinya jatuh didepan cewek yang sekarang tengah merampok seluruh isi hatinya karna gembira. Mereka pun kembali tersadar dari lamunan masing-masing, Naruto karna malu langsung melepas gengamannya dari tangan putri manis itu.
"aduh.. sekali lagi gomen ya.." kata Naruto sambil kembali memungut beberapa buku yang masih berantakan dilantai.
"hmmm... ti-tidak ap-apa-apa Kak" kata cewek itu gugup dengan pipi yang mulai memerah karna ada cowok tampan didepannya. Sedangkan Naruto yang mendengar cewek manis yang didepannya ini memanggilnya Kak, Kakak, sudah melayang tinggi dan kepentok langit-langit sekolah hingga ahkirnya jatuh kembali kelantai dengan hidung yang mimisan (LEBAY MODE : ON).
Setelah selesai memungut buku itu, mereka kembali berdiri.
"Hmmm.. Perkenalkan, aku Naruto. Uzumaki Naruto." kata Naruto sambil menyodorkan tangan kanannya untuk bersalaman.
"a-aku Hi-Hinata. Hyuga Hinata" (biasa taukan... wajahnya memerah. hihihi).
"Oh... Salam kenal ya. Eh, kamu mau bawa kemana buku-buku ini?" kata Naruto sambil mengatur letak buku-buku yang berada ditangannya kirinya.
"eh.. i-Iya. A-aku mau membawanya kekelas" jawab Hinata gugup.
"Oww... Aku bantu ya..." timpal Naruto cepat.
"Ta-tapi..."
"Please..." paksa Naruto dengan puppy eyes-nya
"Tapi... Na-naruto senpai" kata Hinata mengulanginya.
"Tapi apa Hinata. Kamu gak mau ya aku bantu" kata Naruto sedikit kecewa.
"Bu-bukan... i-itu... Apa gak apa-apa di-ditinggal sendirian.." jelas Hinata sambil menunjuk Kiba yang masih tergeletak dilantai.
"eh...itu. iya hehehe... gak apa-apa. Nanti juga ada petugas sampah yang memungutnya. Ayo.." timpalnya kemudian meraih pergelangan tangan Hinata dan menariknya pergi.
"eh.. iiya".
Mereka pasti sudah melangkah jauh kalau saja langkah mereka tak terhentikan oleh sebuah sepatu bau yang menimpuk kepalanya pirangnya.
"Siapa sih yang berani nimpuk gua. pake barang murahan gini" kata Naruto sedikit kesal sambil memungut sepatu itu dilantai.
"WOYY... MONYET. BISA-BISANYA LU BUAT TEMEN LU SENDIRI SENGSARA!" teriak Kiba marah yang entah sejak kapan sudah sadar dari pingsannya.
"Waduh dia udah sadar. Ayo Hinata... KABBBUURRR!" seru Naruto sambil kembali meraih tangan Hinata dan menariknya pergi dari tempat itu.
"Eh?" Hinata kebingungan sambil pasrah saja Naruto menyeretnya pergi.
"EHH? JA NGAN LARI LOE. AWAS KALO DAPAT. GUE BIKIN PERKEDEL HIDUP LOE" teriak Kiba lagi sambil mengacung-ngacungkan sepatu (seperti engkong-engkong yang lagi marah) kearah Naruto dan Hinata berlari.
Setelah melintasi hutan belantara yang dihuni binatang-binatang buas, melewati rintangan-rintangan sulit, mendaki gunung, menuruni bukit dan menyebrangi samudera pasifik (PLAKKKK), ahkirnya mereka tiba dengan sehat sentosa didepan kelas Hinata, 11 IPA 1 (anak pintar toh). Tapi, ketika mereka hendak melangkah masuk kedalam kelas, langkah mereka kembali terhenti oleh selingan 'iklan india' yang lewat didepan mereka.
"WUAAAA... NYAK.. BABE DIMANA SIH.. TOLONGIN SASUKEEEEEE DONGGGGGGG" teriak Sasuke yang dari tadi belum henti-henti melepas rindu (?) dengan Orochimaru.
"SASUKE~KUN... KEMBALILAH PADA DAKUUUUUUU"
"OGAHH... MATI LOE SONO DI POHON TOGE"
'AMPUN... apes banget sih tu anak hari ini' batin Naruto prihatin dengan Sasuke.
"Ayo. Hinata. kita taruh buku-buku ini di meja guru" ajak Naruto pada Hinata yang masih membeku disampingnya.
"A-ano... ta-tadi itu... apa Naruto-Senpai?" tanya Hinata yang masih bingung dengan apa yang baru dilihat tadi.
"hehehe... tidak usah dipikir-kan. Ayo..." kata Naruto sambil meraih pergelangan tangan Hinata dan melangkah kedalam kelas.
"Eh.. I-iya" jawab Hinata
"Wah... kelas kamu kosong Hinata" kata Naruto yang sudah masuk ke dalam kelas dan meletak buku-buku itu diatas meja.
"I-iya... te-teman yang lain se-sedang pergi ke kantin" balas Hinata sambil meletakan buku-buku yang dibawanya disamping buku-buku Naruto.
"Ooww... Kalau begitu aku pergi dulu ya, Hinata"
"Eh i-iya. Terima kasih Senpai"
Tapi, saat sampai di pintu kelas, Naruto berbalik dan menatap Hinata.
"Hinata, Nanti pulang aku antar yah... Daaa Hinata-Chan..." kata Naruto sebelum ahkirnya pergi meninggalkan kelas itu.
DUKKK. Jantung Hinata bberdeguk kencang. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Ia berbali ke arah papan tulis dan memainkan kedua jari telunjuknya
"Iya... Naruto~Kun" katanya pelan.
TBC (To Be Continue)
Aduh...aduh..duh...duh... Kok jadinya ancur gini sih. Romancenya bener-bener gak kerasa, malah kebanyakan percakapan-percakapan gak jelas. Maaf ya, kalau ceritanya gak memuaskan. Maklum masih amatir.
eh iya... Buat Sasuke FC, author minta maaf, karna dichap ini Sasuke dibuat sengsara oleh author. Gomen yahhh (PLAKKKK *ditampar Sasuke FC*).
Di chap. selanjutnya author janji bakal bikin yang lebih berbobot dari ini.
Oke.. di ahkir perjumpaan...
Do You Want Review This Chapter?
REVIEW...
