ALONE

Pairing: Kris x Tao

Rate: T+/ M

Warning: yaoi, absurd, tidak mengandung nilai norma kemasyarakatan(?)

.

.

.

CHAPTER 1

"Eungh…" Seorang namja cantik bermata panda mengeliat dari tidur nyenyaknya. Perlahan ia menyingkapkan selimut yang menutupi tubuhnya hingga sebatas dada. Tanpa menghiraukan rasa sakit di bagian belakang tubuhnya namja panda tersebut bangkit dan segera masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamar.

Sementara seorang namja lain masih tidur dengan nyenyaknya di atas ranjang mereka meskipun matahari telah terbit dan sinarnya perlahan masuk melalui celah jendela kamar yang berada di samping kanan ranjang.

Tak lebih dari lima belas menit kemudian namja bermata panda tadi – yang diketahui bernama Tao – keluar dari kamar mandi hanya dengan berlilitkan selembar handuk di pinggangnya. Dapat terlihat dengan jelas leher putih jenjangnya dihiasi oleh bercak-bercak pink keunguan buah dari kegiatannya semalam bersama Kris – namja yang masih terlelap di atas ranjang mereka.

Setelah memakai pakaian lengkap Tao berjalan pelan keluar dari kamarnya dan Kris. Tujuan utamanya adalah dapur, ia harus menyiapkan sarapan untuk Kris sebelum suaminya itu bangun.

.

.

.

Sarapan telah siap di atas meja makan, kini tugas Tao tinggal menyiapkan air untuk Kris mandi dan membangunkan suaminya itu.

Sembari menunggu air Tao mematut dirinya di depan kaca meja rias. Tak lupa dioleskannya BB cream di lehernya dengan cukup tebal guna menyamarkan kissmark dan hickey yang diberikan Kris semalam.

"Kris ge… Bangun…" Tao berusaha membangunkan suaminya yang masih berada di alam mimpi dengan mengguncang-guncang tubuh Kris pelan.

"Eum..? Tao?" Bukannya bangun, Kris justru menarik tubuh Tao hingga terjatuh menimpa tubuh polosnya yang hanya tertutupi selembar selimut.

"Gege… Mandilah. Air dan sarapannya sudah siap."

Tak menghiraukan ucapan Tao, Kris justru membalik posisi mereka hingga kini tubuh Tao berada di bawah tubuhnya.

"Eungh… Ge… Ini masih pagi…," Tao berusaha menghindar ketika Kris mulai menjilati daun telinganya. Dengan kedua tangan ia berusaha menyingkirkan tubuh besar Kris dari atas tubuhnya. "Ge, yang semalam saja rasa sakitnya belum hilang," Tao beralasan.

PLAK!

Kris menampar keras pipi kiri Tao dengan tangan kanannya.

Lagi-lagi Kris melakukan kekerasan pada istrinya. Ya, Kris selalu menyiksa Tao jika namja yang berstatus sebagai istrinya tersebut tak mau melayaninya di atas ranjang. Selalu seperti itu setiap harinya.

Tanpa mereka sadari seseorang mengamati kegiatan keduanya di dalam kamar setiap harinya…

.

.

.

Kris telah pergi ke kantornya sekitar sepuluh menit yang lalu, namun Tao masih saja berbaring di atas ranjang. Ia mendapatkan lebam disana sini, tubuhnya hampir habis dihajar oleh Kris. Belum lagi setelah itu ia disetubuhi dengan sangat kasar dan tidak berperi kemanusiaan.

Ia pikir, setelah menjadi istri Kris kehidupannya akan berubah menjadi jauh lebih baik. Namun yang terjadi justru sebaliknya, hidupnya malah semakin buruk. Rasanya tetap menjadi tukang cuci piring di restoran lebih baik ketimbang menjadi istri konglomerat yang suka melakukan kekerasan dalam rumah tangga seperti ini.

Setahun yang lalu mereka bertemu. Kebetulan pemilik restoran tempat Tao bekerja adalah sahabat baik Kris, namanya Chanyeol.

Restoran baru saja tutup ketika Kris datang guna membicarakan sesuatu dengan Chanyeol. Tao dan teman-teman sesame pegawai disana berpamitan akan pulang pada bos mereka dan juga tamunya – Kris. Semenjak itulah setiap hari Kris datang ke restoran Chanyeol untuk menemui Tao, bahkan seminggu kemudian mereka telah resmi berpacaran.

Tak butuh waktu lama untuk keduanya melangkah ke jenjang yang lebih serius. Hanya dengan dua bulan masa berpacaran, keduanyapun menikah. Dan Tao tentu saja keluar dari pekerjaannya. Ia memenuhi permintaan Kris yang menginginkan Tao menjadi ibu rumah tangga seutuhnya, meskipun ia adalah seorang namja.

Awalnya memang semua berjalan sesuai apa yang diharapkan Tao. Hingga melewati seminggu pernikahan mereka, Kris mulai menunjukkan dirinya yang sebenarnya.

Kalau kalian bertanya kenapa Tao tidak minta cerai atau pergi dari Kris? Itu karena Tao telah terlanjur jatuh cinta pada Kris.

.

.

.

BRAK!

Tao sontak menoleh ketika ia mendengar suara pintu utama dibuka dengan kasar oleh seseorang – yang ia duga sebagai Kris.

"Kris Ge...," gumam Tao saat melihat suaminya itu pulang tidak sendiri melainkan bersama seorang namja berkulit tan yang Tao ketahui bernama Kim Jongin.

Sama sekali tak menghiraukan Tao yang berdiri di samping sofa ruang TV, Kris merangkul Jongin berjalan menuju ke kamarnya. Kamar Kris dan Tao.

Istri manapun pasti akan marah jika kasurnya – dan juga ranjangnya – ditiduri sang suami bersama yeoja – dalam kasus ini namja – lain yang berstatus sebagai selingkuhan suaminya. Tapi Tao tidak bisa marah. Bisa sebenarnya, tapi percuma saja. Apa Kris akan mendengarkannya? Yang ada justru Tao yang akan kembali dihajar oleh suaminya itu jika ia marah-marah.

.

.

.

Kalau dua hari yang lalu Jongin, kemarin Luhan – namja asal China, sama seperti dirinya dan Kris, maka hari ini namja bermata bulat yang belum Tao ketahui namanya.

Tiga hari berturut-turut Kris pulang larut malam dengan membawa seseorang dan berakhir dengan bercinta di atas ranjangnya dan Tao.

Sementara istrinya itu hanya bisa meringkuk di atas sofa ruang TV, menangis, sendirian. Sungguh, Tao lebih memilih diperkosa oleh Kris sepanjang malam seperti sebelum-sebelumnya daripada harus seperti ini.

Ceklek!

Suara pintu terbuka.

Tao sontak menoleh ke arah sumber suara. Di depan pintu kamarnya terlihat namja pendek bermata bulat yang tadi di bawa Kris memandang sinis ke arah Tao. Namun tak berapa lama kemudian ia segera memalingkan muka dan berjalan cepat menuju ke pintu utama. Ia pergi begitu saja tanpa berpamitan pada sang nyonya rumah.

Tao merasakan pergelangan tangannya dicengkeram dengan erat oleh seseorang dan diseret masuk ke dalam kamar mereka. Tubuhnya dilempar dengan kasar ke atas ranjang begitu saja.

Dengan tubuh polos dan junior besarnya yang sudah menegang sempurna Kris menaiki ranjang yang diatasnya telah terbaring seorang namja yang berstatus sebagai istrinya itu. Dilepaskannya secara kasar seluruh pakaian yang membungkus tubuh Tao hingga keduanya sama-sama telanjang kini.

Tanpa melakukan pemanasan sedikitpun, Kris memasukkan junior besarnya ke dalam lubang Tao yang masih sama sempitnya sejak pertama kali.

"Akh… Kris Ge… Sakit…" Tao melampiaskan rasa sakitnya dengan meremas sprei putih di bawahnya.

Tak mempedulikan namja di bawahnya yang tengah meringis menahan sakit, Kris mulai menggerakan juniornya yang sudah tertanam sempurnya di dalam tubuh istrinya dengan cepat, menghasilkan suara decitan ranjang dan desahan seksi Tao yang bahkan bisa tertangkap oleh indera pendengaran tetangga mereka.

.

.

.

Kris membuka matanya perlahan ketika hari sudah sangat terang. Tidak biasanya ia bangun sendiri, pagi-pagi sebelumnya selalu ada Tao yang membangunkan namja dengan tinggi badan diatas rata-rata itu.

Jarum jam telah menunjukkan pukul dua belas siang tapi belum ada apa-apa di atas meja makan.

Merasa ada sesuatu yang jangga, Kris memeriksa setiap sudut ruangan yang ada di rumahnya sambil memanggil-manggil nama sang istri, "Tao! Tao! ZiTao! Huang ZiTao?"

"Ya? Ada apa?"

Terkejut, Kris hampri saja melompat dari tempatnya berdiri ketika mendengar sahutan sang istri tanpa didahului oleh suara langkah kaki terlebih dahulu.

"Tao? Dari mana kau? Mengagetkanku saja. Muncul tiba-tiba seperti hantu."

Tao tersenyum dan langsung menubruk tubuh tinggi suaminya. "Pagi-pagi sekali tadi aku ingin makan bubur ayam. Karena tak tega membangunkan Kris ge, akhirnya aku pergi tanpa berpamitan. Maaf…" Tao mengeratkan pelukannya pada pinggang Kris..

TBC

.

Please leave your review...