Moshi-moshi~

Kembali lagi dengan saya MC Shirayuki ^^

Saya membuat cerita ini karena saya saat ini sedang tertarik dengan sejarah Yunani kuno.

Sasuke : "Iya ? Iya ? Kamu yang tidak suka belajar, tertarik dengan sejarah Yunani ? Luar binasa…"

Author : "Teganya kamu, Sas…"

Hari Kamis yang lalu, karena keadaan yang sedang tak ada guru yang mendukung *Buat apa hayoo? #Plakk

Guru-guru sedang sibuk untuk mengurus para anak kelas XII yang akan UAN Senin ini.

Karena Author tidak mau melewatkan kesempatan aluminium ini, Author buka internet (di HP temen, karena Author ga mau ribet)

Kyuubi : "Gak mau ribet, atau ga punya pulsa ?"

Author yang sedang mencari nama-nama baru untuk cerita Author yang lain, diberitahu oleh teman kalau nama Dewa-Dewi sangat bagus.

Jadi, Author lihat-lihat nama mereka dan jadi tertarik untuk membuat cerita mereka.

Ini adalah cerita ber-genre Fantasy pertama Author (Biasanya Author membuat cerita Human's life)

Naruto : "Hei, cerita yang 1 lagi mau di kemanain ?"

Author : "Belum lama kan udah di Update" -.-

Dan kalau cerita ini tidak mirip dengan sejarahnya, mohon dimaklumkan. Ingat ? ini Fanfiction bukan ?

Well, Happy Reading~

Fandom :

Naruto

Disclaimer :

Masashi Kishimoto

Author :

MC Shirayuki

Story :

MC Shirayuki

Genre :

Fantasy / Romance

Rating :

T

Pairing :

Uchiha Sasuke and Namikaze Naruto

Uchiha Itachi and Namikaze Naruto

Uzumaki Kyuubi and Namikaze Naruto

Warning :

AU, Typo, OOC, Gaje

DON'T LIKE ? DON'T READ !

Uchiha Sasuke : 21 tahun

Namikaze Naruto : 19 tahun

Uchiha Itachi : 23 tahun

Uchiha Shisui : 21 tahun

Akasuna Sasori : 22 tahun

Uzumaki Kyuubi : 22 tahun

Nara Shikamaru : 21 tahun

Hyuuga Neji : 21 tahun

Inuzuka Kiba : 19 tahun

Sabaku Gaara : 19 tahun

Hyuuga Hinata : 20 tahun

Yamanaka Ino : 20 tahun

Tenten : 20 tahun

Haruno Sakura : 20 tahun

Deidara : 20 tahun

Haku : 21 tahun

Yahiko : 23 tahun

Konan : 21 tahun

Chapter 1 : Prolog

Jutaan butiran berlian terlihat begitu berkilau di langit malam yang kelam ini. Bulan purnama yang begitu cantik dan nampak megah dengan sombong menunjukan keindahan dirinya. Udara malam yang dingin sangat terasa tak bersahabat. Meski udara dingin terasa menusuk-nusuk kulit hingga tulangnya, namun hal tersebut tak membuat seseorang yang sedang memandang keindahan langit malam dari beranda kamarnya kembali masuk kedalam. Dia hanya memakai sehelai pakaian putih tanpa lengan dan panjang hampir selututnya. Dua helai bulu berwarna putih melengkung yang menghiasi kepalanya terselip di daun telinganya. Sepatu kuno berwarna putih menghiasi kaki putihnya. Perlahan ia memejamkan matanya dan menikmati dinginnya udara yang menusuknya bagai ribuan jarum. Tak lama, ia membuka kelopak matanya kembali. Dia membalikan tubuhnya dan melangkahkan kakinya perlahan menuju ke dalam kamarnya. Tanpa menghentikan langkahnya, sekilas ia menoleh dan melihat kearah sebuah foto yang berada di atas meja yang berada di sebelah ranjang berukuran king size-nya. Kegelapan kamarnya membuat foto tersebut hanya terlihat sebagian oleh bantuan cahaya bulan yang masuk tanpa seizinnya. Tatapannya menjadi sendu ketika ia menangkap sosok seseorang yang sedang tersenyum di dalam foto tersebut. Ia menolehkan kepalanya kembali dan menunduk hingga wajahnya sebagian tertutup dengan helaian pony-nya. Ia terus melangkahkan kaki jenjangnya kearah pintu kamarnya, membukanya, kemudian ia berjalan keluar kamarnya.

Tanpa sadar, ia sudah berjalan sampai di sebuah taman yang berada cukup jauh dari rumahnya. Bukannya ia tak bisa menolak keinginan kakinya untuk melangkah ke tempat ini. Hanya saja, di tempat ini, ia akan melihat seseorang yang sedang duduk di pinggir danau yang berada di tengah taman ini. Dan ternyata tebakannya benar. Matanya menangkap siluet seseorang yang sedang berlari. Dapat dilihatnya dengan jelas orang tersebut memakai sehelai pakaian berwarna biru tanpa lengan yang panjang hampir selututnya, dua helai bulu berwarna peach melengkung yang menghiasi kepalanya terselip di daun telinganya. Sepatu kuno berwarna peach. Perlahan, langkah orang tersebut melambat, dan akhirnya ia berjalan ke arah pinggir danau. Orang tersebut duduk dan mendongakkan kepalanya untuk melihat indahnya bulan purnama. Meskipun tatapannya tampak sayu, namun tatapannya kosong. Tak terdapat ekspresi apapun di dalamnya. Ia yang melihat sosok yang sedang duduk tersebut hanya bisa memandangnya dalam diam. Seolah mereka tak saling mengenal, ia tak mau dan tak punya niat untuk menyapanya. Matanya menampakkan rasa rindu yang amat sangat pada orang yang kini dilihatnya. Ingin sekali ia memeluknya dan menumpahkan rasa rindu yang sudah ia tampung selama bertahun-tahun. Angin yang lumayan kencang berhembus melewatinya, membuat pony panjangnya menutupi sebagian wajahnya. Sebulir air mata jatuh dari pelupuk mata kanannya dan membuat sebuah jejak di pipinya. Cahaya bulan membuat air matanya berkilau seperti sebuah berlian bening. Tangan kirinya bergerak perlahan menuju dadanya. Dapat ia rasakan detak jantungnya yang tak karuan.

"Aku rindu padamu…" Katanya pelan dengan suara yang bergetar. "Tak bisakah kau kembali seperti dulu ?" Dilihatnya orang tersebut di antara sela helaian pony-nya. "Kau tahu…? Bertahun-tahun aku melihatmu seperti ini, rasanya seperti hatiku perlahan terkikis oleh sikapmu." Udara berwarna putih berhembus dari mulutnya ketika ia mangucapkan kata-kata.

Terdengar sebuah langkah kaki tak jauh dari tempatnya berada. Muncullah seorang pemuda tampan yang mengenakan sehelai pakaian tanpa lengan berwarna hitam yang panjang hampir selututnya, dua helai bulu berwarna hitam melengkung yang menghiasi kepalanya terselip di daun telinganya dan sepatu kuno berwarna hitam. Pemuda tersebut berjalan dan berhenti tepat di samping orang tersebut. Orang tersebut menoleh dan menatap pemuda tersebut. Onyx dan sapphire saling beradu di bawah penerangan cahaya bulan. Masing-masing dari mereka dapat melihat pantulan bayangan mereka di dalam mata lawan pandang mereka. Seperti terhipnotis, ia perlahan berdiri dan memeluk pemuda tersebut dengan erat. Pemuda tersebut membalas pelukannya. Beberapa bulir air mata jatuh dari sepasang mata berwarna sapphire.

"Kenapa kamu menangis ?" Sang empunya mata berwarna onyx menggerakan tangan kanannya dari leher si sapphire menuju ke kepalanya dan mengelusnya lembut.

"Aku tidak tahu… aku seperti ingin menangis saja saat ini… aku tidak mengerti…" Jawabnya dengan lirih.

Sementara, sepasang mata onyx yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik mereka perlahan mengepalkan tangan kanannya. Perlahan ia membalikan tubuhnya dan dengan langkah yang sangat berat ia berjalan menjauh dari sepasang manusia yang sedang berpelukan tersebut. "Aku rindu padamu, Naruto…" Ia berkata lirih.

Dalam dinginnya malam, onyx dan sapphire saling berbagi kehangatan tubuh mereka. Sang pemilik onyx melihat siluet berwarna putih yang berada di antara kegelapan malam dan bayangan pohon-pohon dengan ekor matanya. Sebuah seringai tipis menghiasi wajah tampannya.

"Teruslah menunggu… Teruslah menunggu sesuatu yang tidak akan pernah kau dapatkan."

TBC

Thanks for read.

Jadi, menurut kalian cerita ini dilanjutkan atau tidak ? soalnya saya buat cerita ini dari pemikiran sekilas saja. Jadi kalau tidak menarik ya saya hapus.

Dan satu pertanyaan lagi untuk para Readers. Karena gender Naruto belum ditentukan, kalian ingin Naruto itu seorang laki-laki atau perempuan ?

Sekedar untuk info saja :

Uchiha Sasuke (Uranus) : Dewa langit

Namikaze Naruto (Aphrodite) : Dewi kecantikan

Uchiha Itachi (Hades) : Dewa dunia bawah

Uzumaki Kyuubi (Khronos) : Dewa waktu

Namikaze Naruko (Athena) : Dewi kebijaksanaan

Uchiha Shisui (Neptune) : Dewa laut

Akusuna Sasori (Ares) : Dewa perang

Sabaku Gaara (Anemoi) : Dewa angin

Hyuuga Neji (Nomos) : Dewa hukum

Nara Shikamaru (Hipnos) : Dewa tidur

Inuzuka Kiba (Aletheia) : Dewa kebenaran, kejujuran dan ketulusan

Yahiko (Oizys) : Dewa kedukaan dan penderitaan

Konan (Aura) : Dewi udara dingin, angin lembut dan udara pagi

Deidara (Apollo) : Dewa matahari

Yamanaka Ino (Iris) : Dewi pelangi

Tenten (Harmonia) : Dewi harmoni

Hyuuga Hinata (Khione) : Dewi salju

Haku (Thalassa) : Dewi laut

Haruno Sakura (Antheia) : Dewi bunga

Orochimaru (Moros) : Dewa malapetaka

Kabuto (Erebus) : Dewa kegelapan

Uchiha Fugaku (Kratos) : Dewa kekuatan, kekuasaan dan kedaulatan

Uchiha Mikoto (Moirae) : Dewi takdir

Namikaze Minato (Zeus) : Dewa petir yang merupakan pemimpin para Dewa

Namikaze Kushina (Metis) : Dewi kebijaksanaan

Mind to review ?