Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Strandard warninga apply
Proudly presents
The Witness
Laki-laki itu berjalan dengan lunglai sambil melihat kebawah. Beberapa juntai rambutnya dibiarkan menutupi wajahnya. Badannya sedikit bungkuk. Hujan deras disambut petir yang mnggelegar ikut mendominasi "background" laki-laki tersebut.
Tak ada seorang manusia pun di jalanan itu. Hanya ada beberapa mobil yang lalu lalang di jalanan sepi itu. Mungkin akibat pengaruh cuaca yang sangat ekstrim.
Seluruh tubuhnya sudah basah terguyur air hujan. Dimasukkannya kedua tangannya ke dalam kantong celananya. Kelihatan seperti menggenggam sesuatu.
"Hehehe..."
Laki-laki itu tertawa pelan. Senyumnya terlihat mengerikan.
'Akhirnya semua selesai. Oh, tidak, belum, aku lupa. Masih ada satu lagi. Ya masih. Tunggu giliranmu. Aku pasti akan datang padamu'
Diangkatnya sebelah sudut bibirnya. Dia...laki-laki itu...menyeringai penuh kemenangan dalam kegelapan.
.
.
.
.
" Kami beritakan bahwa kemarin telah terjadi pembunuhan berantai lagi yang Hnmenyebabkan 5 orang meninggal secara misterius. Rentetan pembunuhan yang terjadi belakangan ini telah membuat para penyidik kepolisian bingung. Pasalnya, setiap kali hasil visum keluar, yang teidentifikasi hanyalah bunuh diri. Sudah 25 orang korban yang meninggal secara misterius selama 2 bulan terakhir ini..."
Sasuke mematikan televisi itu. Diangkatnya sebelah alisnya.
"Hei, kenapa kamu ?" sang ibu berjalan ke arah Sasuke yang masih melihat ke arah tv itu.
"Hn"
" Kalau ibu bicara dengarkan, Sasuke !" Uchiha Mikoto memonyongkan bibirnya. Dasar ibu yang satu ini.
" Belakangan ini ayahmu semakin sibuk karna kasus pembunuhan berantai yang sedang terjadi di Konoha. Kau tahu, ibumu ini sekarang kesepian. Karna itu cepatlah menikah dengan Sakura supaya ibu ada yang menemani, Sasuke"
"Aku tak ada hubungan apapun dengan Sakura, Bu. Kan ada Konan, istrinya Itachi-nii"
"Huh, kalau saja kakakmu mau tinggal disini" Mikoto berucap dengan nada sedikit kesal.
" Makanya cepatlah cari pacar dan menikah lalu tinggal disini supaya ibu punya teman"
"..."
"Ayolah, Sasuke, umurmu itu sudah pantas buat menikah. Ibu sudah bosan sendiri terus saat tou-san dan kamu pergi bekerja. Dan sekarang, lihatlah, kau akan pergi meninggalkan ibu pindah ke apartemen, kau membuat ibumu ini sedih, Sasuke"
"Hn, Aku pergi dulu, Kaasan"
"Sasuke, tunggu ! Kamu belum menjawab pertanyaan ibu"
Laki-laki itu hanya berlalu memakai jasnya dan meninggalkan ibunya mengomel sendirian.
'Kenapa anak-anakku cepat sekali besar ?' Mikoto menghembuskan nafasnya.
.
.
.
.
Ruangan itu didominasi warna putih. Di baliknya pintunya bertuliskan nomor 13. Diujung tempat tidur putih itu, meringkuk seorang wanita berambut indigo. Kepalanya menunduk membuat surai indigonya menutupi wajahnya. Tubuhnya gemetar hebat.
"Tiiittt"
Pintu otomatis itu terbuka secara perlahan. Gadis itu mendongakkan kepalanya. 'Siapa ? '
Pandangannya penuh dengan ketakutan. Muncullah 3 orang laki-laki dari pintu itu.
Tubuh gadis itu semakin bergetar hebat. Dipeluknya erat kedua lututnya. Wajahnya sirat akan ketakutan.
" Hyuuga-san, ini ada tamu untukmu dari pihak kepolisian, silahkan tuan"
"Terima kasih" ujar kepala kepolisian itu.
Laki-laki petugas umum tadi segera beranjak dari ruangan. Ditutupnya pintu itu.
"Nona Hyuuga, bisa kita bicara empat mata ?"
"Si-siapa kalian ? Pe-pergi ! Ak-aku tak mau bicara a-apapun " tubuh gadis itu gemetar. Dia semakin memeluk erat kedua lututnya
" Nona, kami membutuh kan kerja sama dengan anda, anda satu-satunya saksi kunci disini. Kami harap anda..."
" PERGI ! PERGI !AAAAAKKKHH..." gadis itu mulai berteriak-teriak. Para petugas berpakaian putih masuk keruangannya dan menyuruh para polisi itu menyingkir dengan sigap.
.
.
.
.
"Maaf pak, jiwanya masih belum labil, terkadang normal, terkadang dia menjerit sendiri"
Uchiha Fugaku hanya tersenyum miring mendengar penuturan lelaki itu.
"Mungkin lain kali kami akan kemari lagi. Saya harap saat itu dia sudah sehat. Saya benar-benar berharap untuk yang satu ini"
"Ya, Pak. Kami akan berusaha sebisa mungkin".
.
.
.
.
To be continued...
*Taraaaaa*
Aku kembali lagi para readers tercinta #plakk
Fict ini saya tambahin beberapa biar keliatan jadi panjang#evil smirk
Okee sampai jumpa di chapter depan :D
