[Namaku Park Yura, Ini bukan kisahku dan juga bukan tentangku, Namun jika tanpaku cerita ini takkan pernah ada.]

Terlihat seorang perempuan memasuki sebuah kamar. Hanya butuh beberapa detik untuk membuat ia terkejut dengan pemandangan di dalam kamar tersebut.

Menyergit heran tatkala mendapati tangannya yang kosong. Lalu mendengus ketika melihat sapu ia cari tergeletak dilantai, ia tadi menjatuhkannya tanpa sengaja karena terkejut. Ia lalu mengambil sapu tersebut dengan gerakan agak tak ikhlas.

"Kenapa kamar ini kotor sekali?!" gerutunya sebal dengan diiringi helaan napas.

Yura, nama perempuan tersebut langsung tertuju pada pojok kamar yang banyak terdapat pakaian kotor menggunung.

Ia menghampiri tumpukan pakaian tersebut dan dengan spontan menutup hidungnya tatkala bau yang tak sedap menguar dari sana.

"Astaga sudah berapa tahun ia tak mencuci bajunya?" Yura berusaha memindahkan pakaian-pakaian tersebut kedalam keranjang cucian besar yang ia bawa sembari menahan napas.

Sesekali menyergit jijik ketika menemukan beberapa pakaian dalam yang bahkan terdapat cairan kental yang sudah mengering.

Mempunyai adik yang sedang dalam masa pubertas dan jorok sungguh mengerikan!

Selesai dengan pekerjaan yang membuatnya mual, ia pun langsung membersihkan yang lainnya.

Yura terduduk diatas ranjang. Lelah karena membersihkan kamar adiknya. Sekarang kamar tersebut sudah terlihat bersih walaupun belum sepenuhnya ia bersihkan.

Setidaknya jauh lebih baik daripada waktu tadi pertama ia masuk. Pasalnya tadi kamar yang di sebut kamar oleh pemiliknya—Park Chanyeol, benar-benar tak terlihat seperti sebuah kamar.

Pakaian yang menggunung dan berserakan diatas teve, ranjang, dan bahkan keranjang pakaian yang berada di kamar mandi pun sudah seperti mau membludak.

Sampah camilan yang berserakan, bekas makanan yang kebanyakan junk food mengeluarkan perpaduan aroma yang luar biasa, luar biasa busuk.

Dan masih banyak hal lainnya yang begitu mengerikan dari kamar ini.

Ugh! adiknya itu benar-benar jorok! bagaimana ia bisa tahan dengan kamar yang seperti ini? Yura membatin heran

"Coba saja kalau aku tak pulang seminggu lebih awal, mungkin saja kamar ini sudah menjadi tempat sampah!"

Ia memang memilih untuk pulang seminggu lebih awal dari Jepang atas paksaan ibunya yang menyuruhnya menemani adiknya karena para pelayan belum selesai dari liburan hari natalnya, biasanya mereka kembali bekerja di pertengahan musim semi.

"Ibu terlalu lama memberi mereka libur, dan membuatku harus bekerja," gerutu Yura karena sudah hampir seminggu bersih-bersih dan memasak, dan sekarang ia baru sempat membersihkan kamar adiknya.

Yura menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Kreek... terdengar bunyi dari lehernya.

"Aaa...leherku!"

Ia memijat tengkuknya, lalu menutuskan untuk beristirahat sebentar. Ia pun merebahkan tubunya di kasur king-size milik adiknya.

Belum sempat ia menutup mata, hidungnya mendeketsi bau yang tak bisa di ungkapkan oleh kata-kata, seperti percampuran antara bau keringat dan bau iler mengering yang tajam, bau apek yang lembut, dan beberapa bau yang tak bisa dijabarkan secara teoritis.

Percampuran tersebut menghasilkan kombinasi bau yang dapat membuatmu menutup mulut beserta hidungmu dengan kedua tangan, dan menangis. Bukan karena terharu, namun karena ini sungguh bau!

Dan itulah yang sekarang Yura lakukan, menutup kedua inderanya dan mengeluarkan air mata.

"Ugh! mataku perih. Ini bahkan lebih buruk daripada tumpukan pakaian tadi!!"

Yura mengusap matanya yang perih, ini bahkan lebih parah daripada saat pertama kali ia mengupas bawang.

Mungkin matanya perih bukan efek dari baunya, tapi debu yang berada di sprei tersebut. Tapi tetap saja bau nya mengerikan!

Yura pun menghela napas pasrah, sepertinya ia benar-benar tak bisa beristirahat.

Setelah selesai mengganti sprei kasur yang bergambar Rilakkuma dengan sprei bergambar Rilakkuma lainnya, ia pun berniat untuk keluar dari kamar Chanyeol, dan memasak.

Namun niatnya terhenti ketika samar-samar masih mencium bau, hidungnya memang agak sensitif.

Membungkuk lalu mengendus bau kasur Chanyeol.

"Uwaa... sepertinya bau tersebut sudah menempel dengan kasurnya"

Ia mengedarkan pandangnya untuk mencari parfume atau penyemprot ruangan dan sebagainya. Yang penting baunya harum karena ia akan menyemprotkannya ke kasur tersebut hingga baunya tertutupi, jadi ia tak perlu repot-repot mengganti kasur Chanyeol yang baginya sudah tak layak pakai tersebut.

Tapi kan ini kasur Chanyeol bukan kasur Yura jadi dia tak perlu repot-repot menggantinya walaupun menurutnya sudah tak layak sekalipun.

Yura sudah mencari, tapi masih tak dapat menemukannya juga. Matanya melihat sebuah lemari kecil di dekat samping pintu kamar mandi. Yang ini belum ia periksa.

"Hah... masih tak ada juga. Kenapa dia tak memiliki pengharum ruangan bahkan parfume sekalipun?!"

Yura membanting pintu lemari tersebut, sehingga buku yang memang tidak tersusun rapi di dalamnya pun menghambur keluar.

"Good! bertambah lagi pekerjaanku," dengan kesal Yura membereskan buku tersebut.

Dalam hati ia memuji Chanyeol—yang notabene nya tidak suka belajar dan sangat membenci buku— karena ia menyimpan buku pelajaran yang begitu banyak. Itu artinya Chanyeol mulai berubah rajin walaupun masih jorok.

Ia pun membereskannya lagi, dan ketika ia mengangkat salah satu buku tebal, sesuatu keluar dari buku tersebut.

"Eh?" Ia pun mengambil benda yang keluar dari buku tersebut.

Ohh ternyata itu Majalah Dewasa...

1 detik...

2 detik...

5 detik...

1 menit...

Eh?! Majalah Dewasa?!

"Dasar adik yang tak berguna!!"

Setelah sadar dengan spontan Yura pun langsung melempar majalah tersebut sehingga benda laknat itu melayang lalu meluncur dengan indah dan berciuman dengan tembok kamar.

Ketika nanti Chanyeol pulang aku akan menjewer telinga Yoda nya!

"Aku menyesal telah memujinya!"

Ia pun kembali membereskan buku-buku tersebut. Membukanya satu persatu dan makin banyak menemukan majalah serupa.

"Ternyata buku-buku pelajaran tersebut hanya untuk menyembunyikan majalah ini," Ucapnya sembari mengangkat buku terakhir dan membukanya. Berbeda dengan majalah lainnya yang menampilkan wanita seksi, kali ini sebaliknya.

Di cover majalah tersebut terdapat dua orang pria dewasa yang tengah berciuman dengan panas di pantai, mereka bertelanjang dada sehingga memperlihatkan otot-otot perutnya yang sempurna.

Uwaa! roti sobek~

Yura menghentikan pandangannya dari cover majalah tersebut karena pikirannya sudah menjurus ke yang 'iya-iya'

Yura pun menaruhnya kembali ke lemari. Setelah itu dia terdiam

"Kenapa Si Yoda memiliki Majalah Gay?"

Yura bingung kenapa bisa adiknya menyimpan majalah tersebut. Padalah jelas-jelas dia selalu saja mencibirnya karena hobi Yura sebagai fujoshi akut.

Karena ia penasaran dengan tujuan adiknya menyimpan majalah tersebut, terlebih lagi ia juga ingin melihat gambar yang lebih dari cover tadi. Ia pun mengambil kembali majalah tersebut.

"Hehehe..."

Raut yang awalnya anggun berubah menjadi mesum. Dengan hidung yang kembang-kempis dan juga senyum jahanam ia pun membuka majalah tersebut.

Yura membuka tiap lembar dengan dibarengi bertambahnya frekuensi senyumnya. Dan berhenti di salah satu halaman. Ujung halaman tersebut di lipat,

Sepertinya Yoda sengaja menandai nya

Di halaman tersebut terdapat tulisan besar yang menjadi judul artikel.

APAKAH KAMU SEORANG GAY?

Dan dibawahnya terdapat pertanyaan dan pernyataa lain, yang intinya adalah artikel di halaman ini seperti membantumu untuk tahu apa orientasi seksualmu sebenarnya. Apakah itu Homoseksual atau Biseksual.

Jadi...Chanyeol Gay atau Biseksual?