Wake Up! ini Bukan Drama Asia (PART 1 prolog)
By Yanz (FB: )
*Naruto POV*
"Hei Akamaru! Jangan berlarian… tunggu!" teriakku pada anjing putihku yang berlari menuju jalan raya.
TIITTT… TIIIITT…!
Suara klakson itu terus berbunyi penuh emosi karena anjingku menerobos jalan, "Hei… Akamaru bahaya!" aku berlari sekuat tenaga namun kakiku tersandung batu dan terjatuh.
SYUUUUUTTT!
Bayangan itu dengan cepat berlari di jalan dan menyelamatkan nyawa Akamaru. Aku segera bangkit, di sebrang jalan aku lihat seorang cowok yang tadinya menerjang Akamaru sebelum tertabrak, dan aku pun dengan cepat menyebrang untuk menghampiri orang itu.
"Arigatou…" ucapku sesopan mungkin dan membungkukkan badan. Orang itu hanya memandangiku heran dan dingin, "Maksud saya, terimakasih telah menyelamatkan anjing saya, Akamaru."
"Hmm.." gumamnya pelan dan berjalan meninggalkanku.
"Hei… Akamaru, kamu harus berterimakasih dengan kakak ini, ucapkan salam manismu Akamaru…" ucapku pada anjingku. Akamaru pun berlari menghampiri cowok tadi dan menjilati tangannya, cowok tadi mengelus anjingku dengan lembut. Dia orang baik walaupun terlihat tidak ramah.
"Boleh saya mengenal anda?" ucapku sesopan mungkin.
"Lain kali saja, gue lagi ada urusan."
Dia kembali melangkah ke depan, diam-diam aku terus mengikutinya. Dia adalah seorang cowok dengan rambut hitam kebiruan, kulitnya putih pucat, wajahnya sangat tampan namun memancarkan keangkuhan, dengan tubuh tinggi sedikit kurus namun tegap dan gagah, really good looking, dan dia memakai pakaian serba hitam dengan lambang kipas merah putih, dan gitar di belakangnya.
Cukup jauh aku dan Akamaru mengikuti cowok tadi dan dia berhenti di suatu taman. Dia mengambil gitar yang terbungkus di bahunya dan duduk di bongkahan kayu di taman itu.
JRENG…
Selalu cerita siapa mantanmu
Yang pernah berikan yang tak ku berikan
Aku bukanlah dirinya, dia bukanlah diriku
Jangan pernah membandingkan aku dan dia
Dan aku akan buktikan ku lebih baik darinya
Cobalah untuk lupakan mantanmu
Selalu (selalu) cerita (cerita) lebihnya mantanmu
Yang pernah berikan yang tak ku berikan
Aku bukanlah dirinya, dia bukanlah diriku
Jangan pernah membandingkan aku dan dia
Dan aku akan buktikan ku lebih baik darinya
Cobalah untuk lupakan, lupakan mantanmu
Lupakan mantanmu (diriku bukanlah dirinya)
Aku bukanlah dirinya, dia bukanlah diriku
Jangan pernah membandingkan aku dan dia
Oh karena ku akan membuktikan ku lebih baik darinya
Cobalah untuk lupakan mantanmu
(vidi aldiano-lupakan mantanmu)
PROKK! PROKK! PROKK!
Tepuk tangan bergemuruh menutup nyanyian cowok tadi, di depannya ada sehelai sapu tangan dan orang-orang melemparkan uang ke sapu tangan tadi.
"Suara anda bagus sekali! Ini," ucapku sambil menyerahkan uangku yang berwarna biru cantik.
"Loe lagi? Gak capek loe ngikutin gue? Rp. 50.000.00, sorry gue gak ada kembalian."
"Ini buat anda semua hehe.. iya saya mengikuti anda, karena anda orang baik jadi saya ingin mengenal anda."
Cowok tadi mengambil uang yang kusodorkan dan memunguti uang di tanah untuk dimasukkan ke jeketnya. "Loe aneh banget sih? Terlalu formal."
"Ah… salahkah?"
"Kalau mau lebih akrab pake 'loe-gue' kalau 'anda-saya' itu kaya ngomong sama majikan saja."
"Oh.. OK.. nama gue Uzukami Naruto, gue baru datang dari jepang. Setelah lulus sekolah gue memutuskan mau bekerja dengan paman Jiraya, katanya dia tinggal di sekitar sini, loe tau Café Kiss?" kataku sambil mengulurkan tangan.
Dia menyambut tanganku dan menggengamnya, "Gue Uchiha Sasuke, oh Café Kiss.. gue tau kok gak terlalu jauh dari kampus gue. ayo ikut gue!"
Dia memakai gitarnya kembali dan berjalan sambil merangkulku. Emmm… dapat bahasa baru 'loe-gue' masih terdengar asing, tapi untuk keakrapan aku mau mencobanya.
"Humm.. jadi kerjaan loe tiap hari ngamen?"
"Iya.. kalau gue lagi gak ada kuliah, kalau ada panggilan di acara tertentu or Café gue biasa datengin jadi masih bisa mencukupi biaya kuliah gue."
"Waah… mungkin loe bisa kerja di Café milik paman gue, jadi kita bisa berteman lebih dekat, kata paman di sana ada asramanya juga! Gratis kalau kita kerja di sana."
"Benarkah? Lumayan tuh kalau gue diterima jadi gak perlu ngekost, hei bantu gue ya biar bisa diterima paman loe?"
"OK… sip bro!"
Cafe Kiss
"Paman! Naruto datang…"
"Ah lama sekali, apa kau sempat tersesat nak? Ayo masuk… bawa temanmu juga,"
Aku dan Sasuke saling bertukar pandangan, ternyata paman masih sangat ramah.
"Ahahaha iya paman, tadi saya dan Akamaru sangat kebingungan untung ada Sasuke yang mengarahkan dia juga sudah menyelamatkan Akamaru."
"Woaah… terimakasih ya nak Sasuke, sudah membantu keponakan paman, perkenalkan Jiraya," ucap paman sambil menyodorkan tangannya dan disambut Sasuke.
"Sama-sama paman, itu bukan masalah besar, Uchiha Sasuke."
"Apa paman bisa memberinya pekerjaan? Dia sangat tampan dan menawan di tambah lagi dia pintar bermain musik, mungkin bisa jadi inovasi bagus buat Café paman ada hiburannya!"
"Benarkah? Ah bisa dicoba itu haha… oiya sini paman kenalkan sama pekerja lain. ANAK-ANAK AYO BERKUMPUL!" teriak paman pada macrophone di depan mejanya. Tidak lama kemudian terdengar banyak suara langkah kaki dan ketukan pintu.
"Silakan masuk," ucap paman Jiraya sedikit berteriak.
Aku sedikit tercengang melihat 4 cowok yang sangat tampan dan rapi berdiri di depanku, "Anak-anak mulai sekarang kita kedatangan pegawai baru, ini keponakan paman namanya Uzumaki Naruto, dia pintar memasak dan bisa mengetahui bahan makanan hanya dengan mencicipinya, lidahnya sangat peka, ayahnya adalah adik paman sendiri dia keturunan Jepang sedangkan ibunya orang Indonesia dan ini temannya Uchiha Sasuke, semoga kalian bisa bekerja sama ya?"
"Ore wa Uzumaki Naruto, yoroshiku…" ucapku kemudian membungkukkan badan.
"Ngomong apa loe? Gaje banget." Kata cowok di pojok kiri dengan wajah menyebalkan, aku langsung memasang wajah kecut.
"Ahaha ponakan paman tadi memperkenalkan dirinya dalam bahasa jepang. Sini biar paman yang kenalkan teman-teman barumu Naruto. Yang paling pojok Kiri itu Kiba, dia memang sering jutek dan blak-blakan jadi tolong dimaklumi dan tugasnya sebagai koki tentunya, kalau jadi pelayan bisa-bisa Café ini kehilangan banyak pelanggan. Kalau di sebelahnya itu Shikamaru, dia anak yang sangat pintar namun pendiam, dia hanya akan bicara kalau perlu. Di sebelahnya lagi, Lee dia anak yang sangat rame dan mengerti banyak hal tentang Fashion…"
"Ah.. ahahaha… paman terlalu memuji," potong Lee sambil tertawa bangga.
"Tidak baik memotong pembicaraan orang tua! Oiya dan yang paling ujung kanan itu… yang tersenyum mesum itu… namanya Sai, dia sangat genit, suka menggoda wanita, playboy tapi penggila drama asia, sebaiknya hati-hati dengannya nak Naruto.."
"Haah! Paman bicara apa? Nanti adik Naru malah takut denganku… adik, kita berteman ya?" kata Sai sambil menggenggam kedua tanganku di depan dadanya.
"Jangan terlalu dekat dengannya kalau loe gak mau hamil," cerocos Kiba masih dengan nada jutek.
Paman langsung berusaha melepaskan pegangan tangan Sai, "Jangan dekati keponakan paman ini, dia cowok dan dia cowok normal! Kau cukup menggoda para pelanggan wanitamu saja."
"Aahahaha paman pasti sengaja kan menipu kami semua, paman suruh adik menyamar menjadi laki-laki supaya tidak aku goda.. seperti drama Coffe Prince, He is beautiful, Hana Kimi dan Sungkyukwan Scandal.. dan banyak lagi, ahh ini sangat menarik! tapi mataku ini sangat jeli paman, adik sangat cantik 3 . 3 "
Lee langsung memukul kepala Adrian, "Ini kehidupan nyata bodoh, hohoho bukan drama asia, wake up! loe jangan mimpi di siang bolong."
"Huh… lihat saja nanti akan kubuktikan." Kata Sai yang langsung memonyongkan bibirnya dengan lucu.
"Ahahaha… kakak korban drama. Gue cowok beneran sumpah!"
"Ahh.. sudah sudah, waktunya kembali bekerja, Lee, tolong antarkan Sasuke dan Naruto ke asrama," ucap paman.
"Sippo paman, Yosh!"
"Ah.. paman kenapa harus Lee? Biar aku saja ya paman, aku akan bersikap baik.. paman aku ya?" rengek Sai dengan sangat menggemaskan.
"Haah banyak maunya… yasudah…"
Sai pun membawakan koperku dan merangkulku sedangkan Sasuke berjalan di belakang sambil membawa Akamaru, "Adik.. kulitmu sangat halus, boleh kakak sentuh lagi ya?" kata Sai, sekujur tubuhku langsung dingin, awalnya hanya mengusap pundak lama-lama…
BRAAKK!
Sasuke menendang Sai sampai terjengkal di lantai… "APA-APAAN LOE?" teriak Sai kesal pada Sasuke dan mendekatkan wajahnya sangat dekat dengan wajah Sasuke, namun Sasuke kembali menjentik hidung Sai hingga dia kembali berteriak kesakitan.
"Ayo jalan, Uzumaki," kata Sasuke sambil merangkul pundakku dan berjalan.
"Hei loe!" Sai menarik pundak Sasuke dan memukul hidung Sasuke hingga berdarah.
"Hai apa-apaan kalian!" aku teriak berusaha melerai.
Sasuke bangkit, mereka berdiri berhadapan, sekarang seolah ada kilat terhubung di dahi mereka masing-masing sedangkan aku berdiri di samping mereka dan memegangi bahu mereka.
TBC
Huahahahaha… akhirnya gue debut cerbung nih! o(≧▽≦)o maaf kalau aneh karena ini sebenernya cerita original buatan gue yang gue edit… jadi kalau kelakuan tokoh berbeda dengan dasarnya ataupun ada keanehan dalam penulisan mohon dimaafkan oh ya soal setting tempat gue masih bingung mau pakai kota mana kerennya? Makanya gue gak terlalu mendiskripsikan kotanya yang pasti di Indonesia, temen-temen sih pada nyaranin di Bandung, jadi bagaimana? tapi gue bingung mau bagaimana kelanjutannya karena belum gue fikirkan ( ̄□ ̄")*plak
Tapi akan gue usahain 1 minggu 1 part akan update maka dari itu gue sangat membutuhkan komentar kalian, untuk masukan karena banyak typo ataupun untuk ngasih ide… so KOMENTARNYA DIHARAPKAN ヽ(´ー`)人(´
`)
