Title:

4 Life in 1 Life

Disclaimer Death Note © Tsugumi Ohba and Takeshi Obata

Rate:

T

Genre:

Humor, Drama, Family (?)

Warning! Gaje~ AU~ OOC~ Typos~ hints BL dikit kok, tapi nggak ke BL banget~ De el el...

If you don't like it, it's okay you can click 'back' button. Okay? Because If you don't like don't read.

Summary : Light Yagami, L, Near, Mello, dan Matt adalah 5 sekawan yang tinggal di dalam satu apartemen. Semua tanggung jawab diserahkan pada Light Yagami, mulai dari mencari uang, urusan rumah tangga, dan yang lain. Bagaimana cerita kehidupan Light yang berat itu?

.

.

.

.

Aku hidup bersama 4 orang temanku di sebuah apartemen. Keempat temanku itu setiap harinya selalu di rumah alias pengangguran. Meskipun begitu, kadang mereka dapat tawaran kerja untuk menyelesaikan sebuah kasus atau misalnya jadi pembunuh bayaran, itu pun kadang, atau malah jarang bisa setahun 5 kali. Gaji mereka tiap kerja juga tidak terlalu besar, sehingga aku harus bekerja keras guna menghidupi kami semua. Aku seperti seorang ayah saja, ya.

Oh ya, namaku Light Yagami, seorang pemuda tampan dengan kepintaran yang amazing menurutku. Keempat temanku bisa dibilang 'manusia dari planet lain' karena kebiasaan mereka semua aneh. Mereka semua sangat pintar, ah, kecuali Matt menurutku, ia agak 'berbeda'. Mereka punya ciri khas tersendiri. Dan ciri khas itu luar biasa aneh, di luar akal manusia mungkin.

L. Seorang manusia setengah panda menurutku karena matanya mempunyai kantung tidur yang amat hitam dan besar sehingga mirip panda, namun wajahnya sangat imut. Ia selalu menyampaikan fakta, fakta, fakta, dan fakta. Bisa gila aku kalau berargumen dengannya, karena ia selalu mengatakan fakta yang sama sekali tak ada hubungannya dengan hal yang dibicarakan walaupun faktanya masuk akal. L sangat suka minum teh dengan kadar gula yang amat sangat tinggi, beserta camilan-camilan manis. Aku tak tahu bagaimana kerja jantungnya bisa menahan kadar gula yang begitu banyak. Kalau bukan L mungkin orang sudah mati. L selalu duduk jongkok, kalau orang mengejeknya tenang cara duduknya ini ia dengan santainya menjawab, "kalau tidak duduk seperti ini presentasi peyelidikan saya bisa turun 40%." Yeah, since when L?

Near. Bisa dibilang sifatnya agak mirip dengan L. Ia albino imut. Warna rambutnya sudah memutih sebelum umurnya, padahal ia yang paling muda diantara kami semua. Near, sangat suka mainan kecuali mainan portable. Boneka, action figure, kartu, dadu, lego, dan mainan yang lainnya ia miliki. Kadang ia memaksaku untuk membelikannya mainan-mainan terbaru keluaran perusahaan lego, padahal uang ku hanya sedikit. Kalau aku menolak biasanya ia akan mengeluarkan jurus andalannya, Puppy eyes no jutsu dan Baby face no jutsu. Jurus yang sangat ampuh. Ingin rasanya kubakar pabrik lego agar mereka tidak mengeluarkan produk mereka lagi.

Mello. Sifatnya paling sadis diantara kami berlima. Ia selalu membawa pistolnya kemanapun ia pergi, termasuk saat ia mandi. Mungkin maksudnya siaga atau takut pistolnya diambil Matt? Entahlah. Mello sangat suka cokelat. Di apartemen kami mempunyai dua kulkas. Kulkas yang pertama untuk kebutuhan makanku, Near, dan Matt sedangkan kulkas yang kedua untuk kebutuhan makan Mello dan L yang tentu saja isinya makanan manis semua. Mello senang sekali membentak orang, aku tak mengerti kenapa, tapi sifatnya ini yang membuatku sebal, ah tidak, semua sifatnya membuatku sebal. Kesalahan sedikit saja sudah menodong pistol, semua juga tahu pistolnya sudah tidak ada pelurunya karena itu ilegal.

Matt. Orang yang paling santai diantara kami berlima. Paling jarang dapat pekerjaan, mungkin hanya 2 tahun sekali. Saat aku menegurnya untuk mencari kerja untuk menghasilkan uang, ia hanya menjawab seperti ini, "buat apa? Toh, selama ini kehidupanku tercukupi." Ingin rasanya aku menjambak rambut merahnya dan membenturkannya ke tembok berkali-kali begitu mendengar jawabannya. Kata 'terima kasih' sama sekali tidak pernah keluar dari mulutnya. Kepintarannya? Hanya dalam satu hal ia pintar. Menghack. Sistem pengamanan secanggih apapun bisa ia hack. Inilah satu-satunya hal yang bisa kubanggakan darinya. Ia bisa menghack komputer bosku, sehingga aku tau hal-hal penting apa yang bos ku lakukan dan bisa menguntungkanku. Makanya Matt kadang ku manjakan.

Kami berlima sangat sering berargumen, entah itu soal uang yang makin menipis, jatah makan, bahkan sampai pacarku datang pun mereka ributkan. Seandainya bukan aku yang mengurus mereka, pasti orang lain akan kewalahan. Hanya kesabaran dan kepintaranku yang bisa mengurus mereka. Yeah!

.

.

.

.

A/N :

Pendek yah? Sumimasen, saya lagi males ngetik tapi semangat buat bikin cerita (?).

Fict ini belum tamat loh, belom! Emang nggak ada tulisan TBC nya sih, soalnya chapter 1 sama chapter dua nggak bersambung, melainkan beda cerita namun dengan alur yang sama.

Fict ini juga sekaligus bonus buat yang nunggu lanjutan fict My Dear Brother yang baru akan saya lanjutkan sehabis puasa. Biasa, tobat bentar.

Dan juga, fict ini saya persembahkan untuk,Tsukihiro Chiusina Suzuki ShoFi, karena tanggal 22 Juli kemarin dia ulang tahun. Otanjubi Omedetou ya, maaf hadiahnya telat :D